Share

19. Suara yang ahirnya terdengar

Tok...tok!

Ketukan pelan itu membuat wajah Nara beralih dari layar laptop, "ada apa, Rei?"

Meski bukan Rei yang mengetuk pintu. Nara menatapi bocah kecil yang berdiri diambang pintu sementara pelayan tua-nya menahan daun pintu agar lebar terbuka. Rei tampak ragu tapi, saat wanita dingin itu menutup laptopnya langkah Rei terdengar dan langsung menarik tangan Nara. "Kamu ingin menunjukan sesuatu padaku?"

Rei mengangguk dan menggenggam erat tangan Nara yang berdiri mengikuti bocah kecil yang berjalan dengan langkah ringan, melewati Iori yang hanya tersenyum lalu menutup pintu ruang kerja Nara kemudian mengikuti keduanya.

Setelah berjalan menyusuri lorong luas dengan lantai mengkilap yang bahkan tak meninggalkan debu sebutir pun, Iori berhenti dan hanya memperhatikan bocah kecil yang menunjuk kotak besar dengan bungkus yang membuat Nara mengangguk. "Apa keretamu sudah datang?"

Rei menatap Iori yang mengangguk membenarkan kalau kotak besar dengan gambar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status