Share

S2 Bab 19B

Ibu mengusap punggung tangannya dengan mimik heran. Insting seorang ibu tak pernah salah. Dia yakin Hana tengah menyimpan lukanya sendiri, bisa dibaca dari sorot matanya yang sendu.

"Nggak. Aku nggak apa-apa. Hanya butuh istirahat sebentar."

Wanita itu berdiri dan berjalan menuju sofa. Tempat biasa dia merebahkan tubuh kala siang. Kepalanya pusing ketika peristiwa demi peristiwa menjajahi benaknya. Mungkin, dia harus rutin meditasi lagi, sesuai pesan Arsenio.

Setelah melihat putrinya rileks, Ibu mengangkat suaranya sambil mengelus pelipis sampai ke kepala Hana.

"Saran Ibu, coba kurangi intensitas pertemuan dengan Nak Arsen. Sekarang kamu sudah jadi istri orang lain. Harus jaga perasaan suami kamu juga."

Ucapan itu berhasil membuat Hana bangkit dari tidur dan duduk bersandar. Dahinya terlipat dan tak setuju dengan pernyataan ibu.

"Tapi Kak Arsen sudah aku anggap saudara, kakak sendiri. Ibu, kan, tahu sendiri bagaimana jasa Kak Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bener Hana itu kata2 ibu jangan d biarkan semua masalah kmu pendam sendiri .kmu hrs terbuka semua masalah yg kmu hadspin dgn Mahedra .semua bukti2 yg kmu terima dr orang kirim dn kmu ngeliat sendiri Nadhira sama Radit begitu mesranya jln berdua k hotel cuma kenapa kmu g foto senagai bukti
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
hana hrs punya sikap, jangan sampai peristiwa masa lalu terulang lagi. hitam ya hitam putih ya putih. selidiki dg benar pegang kartu AS nya nadira. Bucin boleh goblok jangan
goodnovel comment avatar
Vanda Marla Sompie
Good mom...nasehat yg baik, rmh tangga harus di pertahankan kecuali perselingkuhan terjadi di dpn mata, lanjut thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status