Share

Bab 51C

Penulis: Herlina Teddy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-13 07:23:37

"Han, gimana keadaanmu?"

Setelah polisi menangkap satu per satu preman tersebut, Mahendra menghampiri Hana yang duduk, terkulai lemas. Wajah pucat pasi dan tubuhnya baal dan terasa amat lelah. Pandangan kosong dengan bibir bergetar. Pipinya pun basah dan memar di sudut bibir dan pipi kanan. Jantungnya tak berirama dan dadanya sesak penuh ketakutan

Hana hanya mengangguk pelan dan sejenak bisa bernapas lega ketika polisi sudah menangani kasus tersebut.

"Maaf, aku telat menolongmu. Sekarang kamu aman, jangan takut, ada aku. Aku akan menjagamu."

Mahendra mendekap memberi ketenangan dan kenyamanan. Ia terlalu khawatir kejadian ini mengganggu psikis karena trauma. Dalam dekapannya, Hana merasa nyaman sekaligus lemah dan mengharap perlindungan. Dia telah lelah harus berpura-pura tegar, berpura-pura kuat seolah mampu menghadapi kerasnya kehidupan.

"Ada aku yang akan menemanimu. Kamu jangan takut."

Tepukan dan belaian di kepala sampai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Tuhkan si elena yg jahat, sadar kamu hendra
goodnovel comment avatar
Herlina Teddy
si ijo Ka-be-em dan kar-ya kar-sa
goodnovel comment avatar
Ryan Pradana
Emang novel ini ada diapk mana lagi thor,pinisirin sm kisah Mahendra sm Hana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 52A

    "Kai!" panggil Hana.Hana turun dari mobil dengan langkah pelan setelah Mahendra menepikan mobil di jalan yang dipenuhi dengan manusia. Mereka berkumpul untuk melihat langsung kebakaran yang baru terjadi. Sebagian merupakan kerabat, saudara atau teman. Namun, kebanyakan dari mereka adalah penduduk setempat yang kebetulan melintas. Mengganggu sebenarnya. Kehadiran mereka tidak begitu diharapkan lantaran menghalangi mobil pemadam masuk agar segera dapat memadamkan lidah api yang terus membesar menghanguskan rumah kontrakan sempit tersebut. Mata Hana terus menyapu di seluruh penjuru, hatinya semakin khawatir ketika belum menemukan putra dan ibu di tengah keramaian tersebut. "Ada tujuh rumah yang sudah hangus dan tidak ada satu orang pun yang berani menyelamatkan harta bendanya.""Tadi aku dengar ada anak kecil yang terjebak di kamar. Tak sempat keluar dan sekarang tak tahu gimana-gimana. Kita dilarang mendekat di lokasi.""Konslet katanya di salah satu rumah.""Pemadamnya terlalu lam

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 52B

    Sesekali Hana menengok ke belakang dan mendapatkan ibu memejamkan mata. Beliau hanya menutup mata, bukan tidur. Hana tahu kegundahan yang melanda hati ibu tetapi ia tak ingin mengganggu dengan bertanya. Ia tahu beliau wanita tangguh, tegar dan kuat menghadapi kejamnya kehidupan. Wanita yang paling dibanggakan Hana."Bersihkan tubuh dan temani Kai tidur di kamar."Mahendra menunjukkan kamar pribadinya setelah sampai ke unit. Tak lama kemudian, Arsen datang membawa obat oles untuk memar, luka berdarah dan obat oral yang harus diminum agar tubuh Mahendra dan Hana tidak meradang akibat pukulan tadi. Tidak lupa obat penurun panas yang suatu saat dibutuhkan untuk Kai. "Harus diminum dan jangan membantah." Itu pesan Arsen untuk Hana sambil mengusap kepalanya. Dokter itu tahu kalau Hana tidak suka dan kepayahan menelan obat."Aku serahkan Hana kepadamu." Pesan terakhir Arsen untuk Mahendra sebelum ia pamit di depan pintu dan diangguki Mahendra."Kamu juga jangan lupa obati memar dan luka say

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 52C

    "Kamu kenapa belum tidur?"Aku ....""AC-nya nggak dingin? Kasurnya nggak nyaman? Atau ....""Bukan, Dra. Tadi aku ...."Hana menggantung kalimat bukan tidak tahu kelanjutannya. Namun, tatapan Mahendra seperti virus yang merusak sistem kerja otak untuk melanjutkan kalimatnya. "Sini, duduk!" Perintahnya dipatuhi Hana, duduk dengan tatapan tak terlepas dari wajah tampan menenangkan hati, yang sedari tadi gundah memikirkan peristiwa malam itu. Trauma dengan wajah seringai bengis para preman cukup menyita pikirannya. Rasa ketakutan akan muncul tiba-tiba ketika ingatan saat lelaki jahanam merobek pakaian dan hampir melecehkannya.Tiba-tiba napas Hana memendek kembali dengan bibir gemetar tatkala benar wajah satu per satu preman yang berlumur tato di lengan datang tanpa permisi di benaknya."Hei, Hana. Kamu kenapa? Tenang, ada aku di sini. Mereka tidak akan menyentuhmu lagi."Mahendra bisa membaca eksp

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 53A

    "Kamu mau ajak aku ke mana?"Tangan Hana sibuk menyentuh buket Lily kuning yang baru dihadiahkan Mahendra untuknya. Tadi, baru saja dia duduk di jok depan, pria itu langsung mengambil buket dari jok belakang dan diserahkan kepadanya."Kamu akan tahu sendiri setelah sampai."Sejak Hana tak keberatan menumpang di apartemen, di situlah Mahendra menganggap wanita cantik itu tidak lagi menolak keberadaannya. Ia merasa cinta Hana perlahan kembali bersemi untuknya. Bahkan tadi dari apartemen menuju ke parkiran basement, Hana tidak memprotes saat Mahendra menggenggam jemarinya."Dua gelas cokelat panas."Mahendra memesan minuman favorit mereka ketika Hana sudah menduduki diri di salah satu sofa empuk. Mereka duduk bersisian di sudut kafe cinta rasa. Dari tempat mereka berada sangat mudah melihat siapa saja yang masuk dan keluar kafe tersebut.Tadi, saat Mahendra memarkirkan mobil di depan kafe, Hana menatap pria tersebut penuh tanya. Nam

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 53B

    "Sah! Kamu sekarang tunanganku."Kesannya sedikit memaksa, tetapi Hana tidak mengelak bahkan dia tersipu malu saat pria itu menjawil hidungnya.Mahendra menarik Hana dalam dekapannya dan mempersembahkan kecupan lagi di pelipis. Dia tak ada bosan-bosannya mencium wanitanya. Sementara Hana pasrah sambil melirik cincin yang sudah disematkan di jarinya. Mungkin dia harus membesarkan hati untuk memaafkan ayah Kaindra. Apalagi alasan pria itu meninggalkannya cukup menguras perhatian Mahendra. Rasanya setimpal. Selama tujuh tahun itu, Mahendra dihukum siksaan menahan rasa bersalah dan rindu seorang kekasih."Oh, ya, ada satu hal lagi yang ingin aku tunjukkan kepadamu."Pria itu mengurai pelukan dan mengeluarkan ponsel seorang wanita. Terlihat dari warna silikonnya berwarna ungu."Ini ponsel Elena. Ketinggalan di mobilku kemarin ketika aku antar dia pulang."Ponsel itu diambil Hana dengan ragu."Tapi hanya sekadar antar pulang,

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 53C

    "Oh, ya, kok, bisa di Mas Hendra? Pantasan dari kemarin aku nyari di tas tidak ada.""Mungkin terjatuh di mobil pas kamu mau turun dan kamu tidak menyadarinya."Mahendra merespons dengan santai sambil menyeruput cokelat panas yang sudah dingin tetapi manisnya tetap terasa nikmat di lidah. Hatinya sedang kedatangan banyak kupu-kupu yang indah, terbang ke sana kemari. Hal itu pasti dikarenakan wanita yang duduk di sampingnya telah menerima lamaran menjadi tunangan, yang akan dinikahinya sebentar lagi."Ya, mungkin.""Ada beberapa panggilan telepon tadi malam, tapi tidak aku jawab lantaran nomor itu tidak dikenal."Namun, tadi pagi Mahendra sudah mencocokkan nomor asing yang pernah mengirimkan foto Hana-Jonathan, itu sama dengan nomor yang mengirim pesan untuk Elena."Oh, mungkin orang iseng."Elena mengecek ponsel dan kentara sekali sikap kegelisahannya. Hana hanya diam dan mendengar percakapan basa-basi mereka sambil memi

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 54A

    Jantung Mahendra seolah berhenti berdetak saat menonton langsung adegan tabrak lari tersebut. Dia berlari sekencang mungkin demi mengetahui keadaan korban yang tak lain adalah calon istrinya, Hana. Wanita yang paling ia cintai selain Mommy.Melihat Hana masih membuka mata dan nadinya berdenyut, Mahendra membopong tubuhnya ke mobil. Dia segera meluncur menuju rumah sakit dan membiarkan Elena menghilang. Yang ada di benaknya hanya keselamatan Hana.Kasur pasien yang dihuni Hana didorong memasuki ruangan UGD dan segera ditangani dokter dan tim medis yang bertugas. Kepanikan, kekhawatiran dan perasaan lainnya yang tak bisa disebutkan mulai menggerogoti hati. Satu yang paling ditakutkan benar-benar ada di depan mata sekarang, yaitu takut kehilangan Hana.Tiga puluh bahkan sampai lima puluh menit terasa seperti satu abad lamanya ia menunggu di depan UGD, dengan mondar-mondir sembari jari terus menari di atas layar ponsel. Sesekali ia menempelkannya ke telinga da

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-19
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 54B

    "Jeng Yuli, kenapa ini bisa terjadi? Tadi malam kebakaran dan sekarang putrimu harus mengalami kecelakaan."Wanita berkalung mutiara terlihat iba dengan apa yang menimpa pada keluarga mereka. Dia mendapat kabar dari Delia dan kini mereka datang bersama untuk menjenguk. Mereka diantar Jonathan yang kini duduk di sofa setelah menyapa Hana."Namanya juga musibah, kita tidak tahu kapan dan di mana akan terjadi. Kita sebagai manusia hanya bisa berhati-hati dan berdoa agar terhindar dari masalah yang kapan saja akan menghampiri."Jawaban ibu mendapat tepukan halus di punggung oleh tangan Merry. Awalnya mereka tak sedekat ini, Delia-lah yang menjadi penyambung hubungan mereka. Mereka jadi sering dipertemukan di beberapa acara yang tadinya ibu malas mengikutinya."Kamu tidak apa-apa, Hana? Ini pipi dan bibirmu memar, apa karena terjatuh? Bagaimana ceritanya hingga kamu bisa mengalami kecelakaan itu? Kamu naik motor atau bagaimana? Orang yang menabrak kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20

Bab terbaru

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26C

    "Han! Hana!"Teriakan itu mengalihkan perhatian Hana dan Mahendra ke arah pintu. Kaki mereka maju sampai di depan pintu dan mendapatkan Clarisa yang baru pulang, entah dari mana. Namun, tak lama Mommy menarik tangannya seakan memaksa untuk mengikuti langkahnya. Ada satu pria yang berkacamata hitam, tak asing bagi mereka, pun ikut serta mereka keluar dari pagar."Kayak kenal laki-laki itu, siapa, ya?"Jari Hana menunjuk ke arah mereka sambil berusaha memeras otaknya untuk mengingat."Jonathan.""Jonathan?" Hana masih menerka alasan pria itu datang ke rumah. Siapa yang mau ditemuinya?"Jonathan itu sepupu aku, tapi jauh banget. Anaknya sepupu Mommy. Mommy dan mamanya sepupu tiri. Jadi hubungannya agak jauh, beda kakek.""Terus, dia ke sini, mau ngapain? Cari kamu? Lalu, ngapain dia ikut mereka keluar juga?"Sambil bersandar di dinding, Mahendra tersenyum geli dan mengerti arti dari sikap yang Mommy lakukan barusan. Beliau sengaja mengajak Clarisa ikut dengannya agar memberi ruang dan w

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26B

    "Aku bisa siapin sendiri, Mas. Kamu tidur lagi, deh. Besok kamu, kan, mau ke kantor. Aku nggak mau dengar dari Aldo kalau kamu tidur di sofa saat jam kerja."Pria itu berdecak dan langsung duduk di samping istri yang sedang bersandar di sofa kamar. Dia tersenyum kala memandang bayi mungil yang sedang menutup mata sambil mengisap susu. "Lahap banget." Dia menoel pipi mulus dan gembul itu dan enggan menanggapi omelan istrinya."Mas, tidur sana, aku bisa, kok.""Nggak apa-apa, Sayang."Sekilas dia mencium pelipis Hana lalu melanjutkan ucapannya. "Aku ingin merasakan menjadi ayah yang siap begadang. Hal yang tidak pernah aku alami saat Kai masih bayi.""Tapi kalau besok kamu ....""Tidak masalah kalau aku curi waktu untuk istirahat bentar di kantor. Tidak ada yang bisa mengatur termasuk Aldo. Aku bos di perusahaanku. Siapa yang berani pecat aku? Irma? Atau Aldo?""Tapi dengan kamu tidur di saat jam kantor

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26A

    "Kenapa? Nyeri lagi?""Aneh, nih. Sakitnya sudah mulai rutin dan jaraknya berdekatan. Prediksiku ini sudah mulai pembukaan.""Kita ke rumah sakit, ya?""Apa nggak tunggu sampe ...."Belum selesai berucap, Hana mengelus perutnya sambil menahan sakit."Tunggu? Sudah semakin intens gini, masih mau nunggu? Nggak, ayo sekarang aku antar ke rumah sakit. Kelahiran anak kedua biasanya lebih cepat dari anak pertama."Tak menunggu lama, Mahendra mengganti pakaian dan membawa tas keperluan Hana dan calon bayi yang sudah disiapkan jika sewaktu-waktu harus bergegas ke rumah sakit. Sementara Hana tidak mengganti baju karena sudah mengenakan daster."Aku mau proses kelahirannya normal, ya, Mas."Hana masih sempat me-request saat sudah duduk di jok depan, samping Mahendra. Sebelum menginjak pegal gas, sang suami menoleh dan mengelus pucuk kepalanya."Iya, mudah-mudahan bisa. Kita dengar apa kata Dokter Rissa saja. Beli

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 25B

    "Ini kamu minum dulu, dong, Sayang. Pembukuan beginian semestinya Luna aja yang mengerjakan. Kamu harusnya istirahat yang cukup. Apalagi tadi malam, katanya nggak bisa tidur pulas karena punggungnya sakit."Segelas cangkir berisi susu hangat khusus untuk ibu hamil diletakkan di atas meja kamar. Hana tak menyadari kedatangan suaminya ke kamar karena terlalu fokus dengan laptop. Sejak pulang liburan dari Hongkong, mereka beraktifitas seperti biasa. Mahendra ke kantor dan Hana ke toko bakery. Tidak ada drama pulang telat, Mahendra selalu menjemput istrinya sesudah jam magrib. Lalu, mereka akan pulang bersama dan ibu tetap tinggal di ruko. Percuma terus mengajaknya untuk tinggal bersama, beliau akan tetap menolak dengan alasan yang sama."Ibu lebih nyaman tinggal di sini bersama Luna dan Sinta."Kalau sudah begitu, anak dan menantunya hanya bisa menghela napas pasrah. Namun, keadaan ibu tetap dipantau dari kamera pemindai yang dihubungkan dengan pons

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 25A

    Bab 25Pesawat Airbus Garuda Indonesia mendarat dengan selamat di aspal Bandara Udara Internasional Hong Kong jam tujuh lewat dua puluh pagi hari. Waktu Jakarta dengan negara tersebut hanya berbeda satu jam lebih lambat.Mereka keluar dari pesawat menuju ke ruang pengambilan bagasi dan butuh waktu kurang lebih satu jam. Di sana mereka melakukan registrasi ulang dengan mengisi formulir. Setelahnya, mereka menggunakan transportasi MRT menuju Disneyland Resort Line dengan jarak kurang lebih 12.7KM. Tujuan pertama mereka adalah check in Hong Kong Disneyland Hotel yang sudah di-booking seminggu yang lalu di Jakarta. Lantaran belum jam 12, mereka tak bisa masuk ke kamar, koper dititipkan ke hotel.Di kota Lantau, Hong Kong Disneyland Hotel berada di tepi laut. Pemandangan itu sangat menenangkan hati. Hari kedua, mereka akan mengunjungi pantai itu, rencananya. Dengan antusias yang semakin menggebu, mereka berkendara berjarak empat menit menuju Hong Kong Disn

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24C

    "Aku sudah tanya dokter Rissa."Hana semakin melebarkan pupil mata ketika apa yang menjadi bahan pertanyaan di kepala sudah dijawab suaminya."Jangan kaget, aku nemu pertanyaan itu di bola matamu. Mata itu seolah berbicara denganku.""Lalu, apa lagi pertanyaan yang ada di mataku? Buktikan kalau kamu memang lihai membaca pertanyaan di mataku."Hana sengaja melotot agar suaminya bisa leluasa melihat kedalaman matanya. Tidak ada pertanyaan lain lagi, Hana hanya ingin mengetes apa jawaban suaminya.Pria itu tak langsung menyahut. Kedua matanya memicing, pura-pura fokus mencari pertanyaan di sana. Dia mengambil dagu dengan tangan kanan lalu menggeser tepat di depan wajahnya."Yang kulihat tidak apa pertanyaan apa-apa di sana, tetapi ada sebuah perintah."Hana yang tak bisa meredam gejolak yang bergemuruh di dada, pun melipat dahinya. Jarak wajah mereka tinggal satu jengkal. Itu yang membuat Hana hampir lupa cara bernapas yang

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24B

    Mahendra berucap setelah cangkir putih sedikit menjauhi mulutnya. Beberapa detik kemudian, dia meneguk lagi hingga minuman itu kandas."Kamu bisa andalkan aku tanpa menyewa mereka. Aku selalu siap ada untuk mereka. Kamu tak lupa, kan, tujuh tahun aku pernah menjadi —""Ya, ya. Jangan kamu lanjutkan, aku tak suka. Tapi saranku jangan menyalahgunakan niat baikmu yang dulu-dulu. Mereka ada aku sekarang. Aku tidak akan segan bertarung kepadamu jika —""Jika kamu tak ingin aku merebut Hana, maka perjuangkanlah. Jika sedikit saja kamu lengah, siapkan diri untuk merasakan kehilangannya."Entah bagaimana mereka ini. Padahal, Arsenio sudah sepakat untuk mengundurkan diri dan berhenti berjuang mengambil hati Hana. Namun, di sesi lain, dia akan kembali merebut jika Mahendra lengah dan gagal membuat Hana bahagia.Hal itu membuat Mahendra harus tetap waspada. Meski iya, sekarang seutuhnya raga Hana telah digenggam, tetapi tidak menutup kemungkinan wan

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24A (Extra part)

    "Time is money, Bro. Kuharap kamu bisa menghargai waktu."Seperti biasa, nada bicara ketus Mahendra terdengar, tetapi tidak membuat Arsen kaget. Dia sudah sering mendapati mata sinis, sikap dingin dan aura tak suka darinya.Percakapan mereka terjeda ketika seorang pelayan mengantar menu. Arsenio memesan cappunico panas. Lalu, orang itu pergi meninggalkan meja."Ada apa kamu memanggilku?"Tak ingin mengatakan alasan keterlambatan karena mengurusi pasiennya, Arsen langsung ke permasalahannya. Dia sedikit heran dengan isi pesan Mahendra di aplikasi hijau yang dikirim tadi pagi. "Apa ada waktu hari ini? Temui aku di kafe cinta rasa jam 1 siang nanti."Kendati belum tentu Arsen menyetujui janji temu itu, isi pesannya terkesan mengharuskan."Tentang istriku, Hana.""Ya. Ada apa?"Dalam beberapa detik keheningan itu tercipta dan mereka saling melempar pandang. Namun, sedikit berbeda sinar mata yang diberikan

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 23C

    Suara yang menggebu-gebu membuat Hana takut. Dia belum paham sepenuhnya, tetapi mencoba mengerti ucapan itu. Dia menarik kesimpulan sendiri jika Nadhira adalah penggemar suaminya, tetapi sejak kapan? Selama bersama Mahendra, dia belum pernah merasa mendapat saingan kecuali Elena."Andai kau mati, akulah yang akan mengganti posisimu!"Di akhir kalimat itu, Nadhira tertawa terbahak-bahak, menggelegar ruangan sempit itu. Wanita itu meronta saat tubuhnya ditahan untuk maju. Dia ingin meraih dan menjambak rambut Hana lagi seperti saat di dapur tempo lalu. Melihat situasi tak memungkinkan, petugas menarik paksa tubuh tersangka dengan sigap. "Maaf, Bapak Ibu."Petugas memberi isyarat agar mereka boleh keluar dan tersangka akan dikembalikan ke sel karena situasi mulai kacau. Mahendra mengangguk paham dan segera membawa Hana keluar dari sana."Kau memang pantas mati, aku pasti akan senang sekali."Samar-samar terdengar lagi kicauan Nadhira yang diakhiri dengan tawaan yang sangat menakutkan."

DMCA.com Protection Status