Share

Bab 19B

Penulis: Herlina Teddy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-06 08:56:21

"Maaf, Pak. Tolong jangan mempersulit saya! Saya harus bertanggungjawab atas Kai dan memastikan Kai sampai di rumah dengan selamat."

"Iya, nanti akan saya antar ...."

"Maaf, Pak. Saya tidak bisa."

Tak ingin berdebat, Mang Udin menyudahi percakapan dengan menunduk hormat, memberi kode agar Mahendra mengerti maksudnya. Lalu, si tukang ojek itu menarik tangan Kai.

Melihat sikap tanggung jawab

tersebut, Mahendra merasa tidak punya pilihan lain selain menyerah. Dia pun tak mau membuat Hana kesal karena mengajak Kai menghabiskan waktu istirahat tanpa sepengetahuannya.

Selain itu, dia merasa salut dan mengacungkan jempol dengan kegigihan yang dimiliki sang tukang ojeg untuk menjaga Kai. Dalam hati, ia pun tersenyum lega.

***

"Bro, siapa nama lengkap cewekmu itu? Kamu tahu?"

Berdiri sambil menyelipkan satu tangan ke saku, Aldo memasang wajah serius bertanya saat mereka sudah berada di ruangan Mahendra. Satu tangan A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 19C

    Masih belum puas, Pak Bambang terus melempar protes. Ia tak tahu jalan pikiran Mahendra. Ia tak percaya seorang direktur yang selalu disegani dan bersikap dingin akan memperlakukan calon karyawan itu dengan sangat spesial. "Kerjakan sesuai yang aku berikan, jangan bertanya lagi. Semua risiko akan saya tanggung dan aku tidak akan melibatkanmu. Jadi, lakukan saja apa yang sudah aku putuskan."Tegas, Mahendra menutup perdebatan dengan elegan."Baik, Pak.""Oh, ya, lakukan interview besok. Kamu hubungi dia sekarang dan besok juga dia sudah harus ada di sini. Dan pastikan dia menerima tawaran itu. Kamu paham?""Apa tak terkesan buru-buru, Pak?""Lebih cepat lebih bagus. Bila mungkin juga, tadinya saya mau sore ini dia sudah mulai bekerja di sini.""Tapi sepertinya sulit jika harus besok. Saya khawatir wanita itu akan menolak menerima tawaran pekerjaaan ini. Lantaran saya baca isi kontrak kerja ini ....""Pakai kemam

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 20A

    "Maaf, Pak. Kalau saya lancang. Tapi saya butuh uang itu sekarang untuk menyelamatkan anak dan ibu saya. Tapi saya janji akan bekerja dengan baik. Lembur pun akan saya lakukan untuk membayar pinjaman saya."Hana terpaksa melelangkan harga diri untuk mempertahankan rumah kontrakannya. Istri Bang Togar mengamuk dan memaki ibu sehingga wanita senja itu tertekan dan langsung menghubungi Hana beberapa kali. Meski ibu tahu putrinya sedang menjalankan interview panggilan kerja."Saya tidak bisa memberi wewenang itu sendiri, Bu Hana. Anda belum kerja sedetik pun di perusahaan kami tetapi Anda sudah mengajukan pinjaman. Sungguh, Anda sangat berani."Sang HR menggeleng dengan senyuman tipis di bawah kumis tebalnya. Tadinya ia menduga kalau Hana pasti ada hubungan pribadi dengan atasannya. Pasalnya dengan hanya berbekal ijasah SMA, Hana bisa mendapat posisi khusus. Bahkan, ia disuruh oleh atasannya, harus berhasil membuat wanita itu mau bekerja di perusahaan minuman yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 20B

    To the point ia mengutarakan keinginannya. Tadi ibu mengatakan istri Bang Togar akan datang lagi sore ini untuk menagih utangnya. Jika uang tersebut belum dia dapatkan, siap-siap mereka berkemas dan mengangkat kaki dari tempat tersebut.Tak berkata apapun, Pak Bambang mengangguk menyetujuinya. Lalu, tanpa berpikir panjang lagi, ia mengambil pulpen dan membubuhi tanda tangan. Wajah ibu dan Kai memenuhi pikirannya, itulah yang menyebabkan dia terpaksa menerima posisi tersebut dengan syarat yang tak masuk di akalnya. Kontrak kerja dengan masa yang akan ditentukan atasannya. Siapa memangnya atasan itu? Dia saja belum pernah melihatnya."Selamat bergabung dan bekerja di perusahaan kami. Semoga Bu Hana betah dan bisa bekerjasama dengan karyawan lain."Sebuah uluran tangan hangat dari Pak Bambang dan Hana menyambutnya. Pemilik tubuh sedikit gendut itu lega karena tugas yang diberikan sudah terselesaikan dengan baik yaitu membuat Hana menerima pekerjaan yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 20C

    Baru saja Kai dan Mahendra berhenti di depan dua anak lain, mereka mendapatkan serangan aksara yang sangat memilukan hati Mahendra. Bagaimana bocah seperti mereka sudah mengerti kalimat bully-an seperti itu? Namun, jika diperhatikan dengan seksama, umur mereka sedikit berbeda dengan umur Kai. Bisa dilihat dari wajah dan ukuran tubuhnya."Ini dia orangnya. Papa yang selama ini aku ceritakan ke kalian. Papaku baru pulang dari luar negri seminggu yang lalu. Jika kalian masih belum percaya, kalian bisa tanyakan langsung kepada papaku." Kai membalas ocehan mereka sambil menunjuk Mahendra dengan tangan masih menggenggam jemari Mahendra yang jauh lebih besar dari miliknya. Mahendra masih diam menyimak apa yang diinginkan ketiga anak tersebut."Ah, kami tak percaya. Kau kira kami bodoh? Dasar anak haram, ya, tetap anak haram!" Makian itu menyentil hati Mahendra sedangkan bagi Kai, makian itu sudah biasa ia dengar."Hai, anak kecil. Jaga ucapan kalian. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 21A

    "Selamat siang, apa Anda Ibu Hana?"Lelaki itu berjalan dan berhenti tepat di depan kursi, tempat Hana duduk tadi. Lalu, ia mengulurkan tangan dan menunggu sambutan Hana yang langsung berdiri."Iya, benar, Pak. Saya Hanami Ramadhani."Wanita tersebut menampilkan lesung pipi kiri seraya berjabat tangan dengan pria keriting tersebut. Pria itu pun membuka masker dan menampakkan gigi putih bak model iklan pasta gigi."Perkenalkan, saya Aldo, general manager di perusahaan ini. Maaf karena telah membuat Anda menunggu lama.""Aldo? Kak Aldo?"Jari telunjuk Hana tertuju pada wajah orang yang dipanggil Aldo. Menautkan kedua alis, wanita bergigi ginsul itu mencoba mengembalikan sepenuhnya ingatan tentang lelaki yang sedang mengangguk. Pria itu tidak menjawab tetapi dengan anggukan cukup mengiyakan kalau dugaan Hana adalah benar."Apa kabar, Hana?""Baik, Kak. Kakak kerja di sini juga atau jangan-jangan Kak Aldo adalah ata

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 21B

    Baru saja Hana membuka helm, suara istri Bang Togar melengking dengan menengadahkan tangan. Wajahnya tidak bersahabat menatap Hana dengan sengit. Bibir merona mencolok pun terlihat komat-kamit tak jelas. Belum lagi alis tebal yang melengkung begitu menantang. Entah apa yang menarik dari wajah itu, tetapi Bang Togar sangat takut dan manut kepadanya.Tidak menyahuti, Hana merogoh tas dan mengeluarkan amplop yang berisi uang merah, hasil pinjaman dari kantor. Dia sudah tahu maksud kedatangan kedua orang yang tak diundang itu. Amplop cokelat langsung direbut kasar wanita tersebut dengan wajah berbinar.Dengan cepat, ia membuka isi amplop dan bibir menor itu membentuk bulan sabit lalu memamerkan gigi kuning dengan lebar. Mulut mulai menghitung jumlah lembaran merah yang ada di genggamannya. Sementara Hana dan Bang Togar masih berdiri di dekatnya. Sesekali tampak Bang Togar melirik, serasa bersalah kepada Hana. Dia memberi tempo tiga hari, tetapi baru sehari is

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 21C

    Emosi Hana meluap ketika deretan aksara istri Togar berenang dalam ingatannya. Sebal tadi dia mendengar semua ocehannya di teras. Hanya saja tadi tubuh Hana sudah lelah karena perjalanan macet memakan waktu satu jam lebih hingga tenaganya sudah terkuras hampir habis."Sudahlah, Nak. Hidup memang begitu. Yang berkuasa akan merasa sombong dan menghimpit kita yang lemah. Kita perlu ingat, suatu saat jika kita yang ada di atas, jangan mencontoh seperti yang dilakukan mereka. Tetap rendah hati dan saling membantu."Sang ibu yang selalu lemah lembut memberi petuah. Wanita tangguh tersebut selalu mengisi semangat Hana yang hampir kosong. Orangtua yang selalu ada saat Hana membutuhkan. Single parent yang ikut banting tulang untuk memenuhi hidup Kai dan Hana.Tidak menyahutinya lagi, Hana memeluk ibu dengan hangat. Dekapan yang sangat diperlukan saat hatinya diserang kegundahan, kesedihan, kejengkelan dan kekecewaan."Oh, ya, kamu tahu besok Kai ada studi

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 22A

    Pagi itu, setelah menyiapkan bekal untuk Kai seperti biasa, Hana bersiap-siap di depan cermin dengan blouse terbaiknya. Atasan cokelat dan celana kulot hitam. Dia hanya punya outfit itu, yang terbaik, menurutnya. Wanita itu memang jarang belanja online atau offline untuk kebutuhan fashion. Toh, biasanya ia hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans panjang. Baginya, itulah outfit yang paling nyaman.Namun sekarang bekerja di perusahaan berkelas, tak mungkin rasanya ia mengenakan pakaian santai tersebut. Selesai merapikan diri, Hana pun pamit kepada ibu yang sedang mencuci perkakas perangnya dalam membuat kue pesanan."Bu, kotak kuenya aku bawa, ya!" Nada sedikit teriak dari pintu, Hana membawa kue dengan hati-hati. Lumayan, ada pesanan kue basah sebanyak dua ratus buah dari langganan ibu. Sebelum ke kantor, Hana harus bertolak ke sekolah Kai dan mengantar kue tersebut. Mendingan diantar sendiri daripada harus keluarkan biaya tambahan untuk ongkos kirim

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09

Bab terbaru

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26C

    "Han! Hana!"Teriakan itu mengalihkan perhatian Hana dan Mahendra ke arah pintu. Kaki mereka maju sampai di depan pintu dan mendapatkan Clarisa yang baru pulang, entah dari mana. Namun, tak lama Mommy menarik tangannya seakan memaksa untuk mengikuti langkahnya. Ada satu pria yang berkacamata hitam, tak asing bagi mereka, pun ikut serta mereka keluar dari pagar."Kayak kenal laki-laki itu, siapa, ya?"Jari Hana menunjuk ke arah mereka sambil berusaha memeras otaknya untuk mengingat."Jonathan.""Jonathan?" Hana masih menerka alasan pria itu datang ke rumah. Siapa yang mau ditemuinya?"Jonathan itu sepupu aku, tapi jauh banget. Anaknya sepupu Mommy. Mommy dan mamanya sepupu tiri. Jadi hubungannya agak jauh, beda kakek.""Terus, dia ke sini, mau ngapain? Cari kamu? Lalu, ngapain dia ikut mereka keluar juga?"Sambil bersandar di dinding, Mahendra tersenyum geli dan mengerti arti dari sikap yang Mommy lakukan barusan. Beliau sengaja mengajak Clarisa ikut dengannya agar memberi ruang dan w

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26B

    "Aku bisa siapin sendiri, Mas. Kamu tidur lagi, deh. Besok kamu, kan, mau ke kantor. Aku nggak mau dengar dari Aldo kalau kamu tidur di sofa saat jam kerja."Pria itu berdecak dan langsung duduk di samping istri yang sedang bersandar di sofa kamar. Dia tersenyum kala memandang bayi mungil yang sedang menutup mata sambil mengisap susu. "Lahap banget." Dia menoel pipi mulus dan gembul itu dan enggan menanggapi omelan istrinya."Mas, tidur sana, aku bisa, kok.""Nggak apa-apa, Sayang."Sekilas dia mencium pelipis Hana lalu melanjutkan ucapannya. "Aku ingin merasakan menjadi ayah yang siap begadang. Hal yang tidak pernah aku alami saat Kai masih bayi.""Tapi kalau besok kamu ....""Tidak masalah kalau aku curi waktu untuk istirahat bentar di kantor. Tidak ada yang bisa mengatur termasuk Aldo. Aku bos di perusahaanku. Siapa yang berani pecat aku? Irma? Atau Aldo?""Tapi dengan kamu tidur di saat jam kantor

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26A

    "Kenapa? Nyeri lagi?""Aneh, nih. Sakitnya sudah mulai rutin dan jaraknya berdekatan. Prediksiku ini sudah mulai pembukaan.""Kita ke rumah sakit, ya?""Apa nggak tunggu sampe ...."Belum selesai berucap, Hana mengelus perutnya sambil menahan sakit."Tunggu? Sudah semakin intens gini, masih mau nunggu? Nggak, ayo sekarang aku antar ke rumah sakit. Kelahiran anak kedua biasanya lebih cepat dari anak pertama."Tak menunggu lama, Mahendra mengganti pakaian dan membawa tas keperluan Hana dan calon bayi yang sudah disiapkan jika sewaktu-waktu harus bergegas ke rumah sakit. Sementara Hana tidak mengganti baju karena sudah mengenakan daster."Aku mau proses kelahirannya normal, ya, Mas."Hana masih sempat me-request saat sudah duduk di jok depan, samping Mahendra. Sebelum menginjak pegal gas, sang suami menoleh dan mengelus pucuk kepalanya."Iya, mudah-mudahan bisa. Kita dengar apa kata Dokter Rissa saja. Beli

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 25B

    "Ini kamu minum dulu, dong, Sayang. Pembukuan beginian semestinya Luna aja yang mengerjakan. Kamu harusnya istirahat yang cukup. Apalagi tadi malam, katanya nggak bisa tidur pulas karena punggungnya sakit."Segelas cangkir berisi susu hangat khusus untuk ibu hamil diletakkan di atas meja kamar. Hana tak menyadari kedatangan suaminya ke kamar karena terlalu fokus dengan laptop. Sejak pulang liburan dari Hongkong, mereka beraktifitas seperti biasa. Mahendra ke kantor dan Hana ke toko bakery. Tidak ada drama pulang telat, Mahendra selalu menjemput istrinya sesudah jam magrib. Lalu, mereka akan pulang bersama dan ibu tetap tinggal di ruko. Percuma terus mengajaknya untuk tinggal bersama, beliau akan tetap menolak dengan alasan yang sama."Ibu lebih nyaman tinggal di sini bersama Luna dan Sinta."Kalau sudah begitu, anak dan menantunya hanya bisa menghela napas pasrah. Namun, keadaan ibu tetap dipantau dari kamera pemindai yang dihubungkan dengan pons

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 25A

    Bab 25Pesawat Airbus Garuda Indonesia mendarat dengan selamat di aspal Bandara Udara Internasional Hong Kong jam tujuh lewat dua puluh pagi hari. Waktu Jakarta dengan negara tersebut hanya berbeda satu jam lebih lambat.Mereka keluar dari pesawat menuju ke ruang pengambilan bagasi dan butuh waktu kurang lebih satu jam. Di sana mereka melakukan registrasi ulang dengan mengisi formulir. Setelahnya, mereka menggunakan transportasi MRT menuju Disneyland Resort Line dengan jarak kurang lebih 12.7KM. Tujuan pertama mereka adalah check in Hong Kong Disneyland Hotel yang sudah di-booking seminggu yang lalu di Jakarta. Lantaran belum jam 12, mereka tak bisa masuk ke kamar, koper dititipkan ke hotel.Di kota Lantau, Hong Kong Disneyland Hotel berada di tepi laut. Pemandangan itu sangat menenangkan hati. Hari kedua, mereka akan mengunjungi pantai itu, rencananya. Dengan antusias yang semakin menggebu, mereka berkendara berjarak empat menit menuju Hong Kong Disn

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24C

    "Aku sudah tanya dokter Rissa."Hana semakin melebarkan pupil mata ketika apa yang menjadi bahan pertanyaan di kepala sudah dijawab suaminya."Jangan kaget, aku nemu pertanyaan itu di bola matamu. Mata itu seolah berbicara denganku.""Lalu, apa lagi pertanyaan yang ada di mataku? Buktikan kalau kamu memang lihai membaca pertanyaan di mataku."Hana sengaja melotot agar suaminya bisa leluasa melihat kedalaman matanya. Tidak ada pertanyaan lain lagi, Hana hanya ingin mengetes apa jawaban suaminya.Pria itu tak langsung menyahut. Kedua matanya memicing, pura-pura fokus mencari pertanyaan di sana. Dia mengambil dagu dengan tangan kanan lalu menggeser tepat di depan wajahnya."Yang kulihat tidak apa pertanyaan apa-apa di sana, tetapi ada sebuah perintah."Hana yang tak bisa meredam gejolak yang bergemuruh di dada, pun melipat dahinya. Jarak wajah mereka tinggal satu jengkal. Itu yang membuat Hana hampir lupa cara bernapas yang

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24B

    Mahendra berucap setelah cangkir putih sedikit menjauhi mulutnya. Beberapa detik kemudian, dia meneguk lagi hingga minuman itu kandas."Kamu bisa andalkan aku tanpa menyewa mereka. Aku selalu siap ada untuk mereka. Kamu tak lupa, kan, tujuh tahun aku pernah menjadi —""Ya, ya. Jangan kamu lanjutkan, aku tak suka. Tapi saranku jangan menyalahgunakan niat baikmu yang dulu-dulu. Mereka ada aku sekarang. Aku tidak akan segan bertarung kepadamu jika —""Jika kamu tak ingin aku merebut Hana, maka perjuangkanlah. Jika sedikit saja kamu lengah, siapkan diri untuk merasakan kehilangannya."Entah bagaimana mereka ini. Padahal, Arsenio sudah sepakat untuk mengundurkan diri dan berhenti berjuang mengambil hati Hana. Namun, di sesi lain, dia akan kembali merebut jika Mahendra lengah dan gagal membuat Hana bahagia.Hal itu membuat Mahendra harus tetap waspada. Meski iya, sekarang seutuhnya raga Hana telah digenggam, tetapi tidak menutup kemungkinan wan

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24A (Extra part)

    "Time is money, Bro. Kuharap kamu bisa menghargai waktu."Seperti biasa, nada bicara ketus Mahendra terdengar, tetapi tidak membuat Arsen kaget. Dia sudah sering mendapati mata sinis, sikap dingin dan aura tak suka darinya.Percakapan mereka terjeda ketika seorang pelayan mengantar menu. Arsenio memesan cappunico panas. Lalu, orang itu pergi meninggalkan meja."Ada apa kamu memanggilku?"Tak ingin mengatakan alasan keterlambatan karena mengurusi pasiennya, Arsen langsung ke permasalahannya. Dia sedikit heran dengan isi pesan Mahendra di aplikasi hijau yang dikirim tadi pagi. "Apa ada waktu hari ini? Temui aku di kafe cinta rasa jam 1 siang nanti."Kendati belum tentu Arsen menyetujui janji temu itu, isi pesannya terkesan mengharuskan."Tentang istriku, Hana.""Ya. Ada apa?"Dalam beberapa detik keheningan itu tercipta dan mereka saling melempar pandang. Namun, sedikit berbeda sinar mata yang diberikan

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 23C

    Suara yang menggebu-gebu membuat Hana takut. Dia belum paham sepenuhnya, tetapi mencoba mengerti ucapan itu. Dia menarik kesimpulan sendiri jika Nadhira adalah penggemar suaminya, tetapi sejak kapan? Selama bersama Mahendra, dia belum pernah merasa mendapat saingan kecuali Elena."Andai kau mati, akulah yang akan mengganti posisimu!"Di akhir kalimat itu, Nadhira tertawa terbahak-bahak, menggelegar ruangan sempit itu. Wanita itu meronta saat tubuhnya ditahan untuk maju. Dia ingin meraih dan menjambak rambut Hana lagi seperti saat di dapur tempo lalu. Melihat situasi tak memungkinkan, petugas menarik paksa tubuh tersangka dengan sigap. "Maaf, Bapak Ibu."Petugas memberi isyarat agar mereka boleh keluar dan tersangka akan dikembalikan ke sel karena situasi mulai kacau. Mahendra mengangguk paham dan segera membawa Hana keluar dari sana."Kau memang pantas mati, aku pasti akan senang sekali."Samar-samar terdengar lagi kicauan Nadhira yang diakhiri dengan tawaan yang sangat menakutkan."

DMCA.com Protection Status