"Dia adalah pelayan setia Ratu Fang Hua. Kalau lebih akrabnya untuk zaman sekarang adalah asisten pribadi. Dia juga saksi tragedi pembunuhan dan penyerangan itu terjadi." Cheng menjelaskan siapa sosok Cecilia sebenarnya. "Makanya sedari tadi aku mulai curiga. Gadis itu mengenal sosok Kak Luna." Mia menahan air matanya karena tersentuh kisah Ratu Fang Hua. Satu kata sakit! Sakit di dalam hati yang tidak bisa dirasakan. Tragedi penyerangan yang akhirnya membuat para penghuni merasakan kepedihan. Masih teringat jelas detik-detik penyerangan terjadi. Bahkan tujuh naga dan sebagian orang yang mendapatkan tiket reinkarnasi pun sedih mengingatnya. Cecilia melepaskan Luna dan meminta maaf. Ia merasa lega telah menemukan sang ratu. Ia segera membungkukkan badannya sambil menerima perintah. Disisi lain Davey yang diam mematung sangat penasaran dengan kejadian itu. Davey melihat Cheng agar segera memberikan penjelasan sesungguhnya. "Kamu belum bisa menerima kenyataan tentang kerajaan naga di
Davey menjambak rambutnya tanda frustasi. Bagaimana bisa ia mendapatkan ancaman seperti itu? Sehari saja Cheng tidak masuk ke dalam tubuh rasanya seperti ada yang hilang. Davey terpaksa mengalah dan membiarkan Cheng melakukan seenaknya. "Terserah apa katamu," ucap Davey. Mia menggelengkan kepalanya karena kekonyolan mereka. Mia menyusul mereka masuk ke dalam. Mia langsung berdiri di samping Luna. Kedua gadis itu terperangah melihat hamparan awan putih berserakan dimana-mana. Mereka sengaja mengambilnya dan memegang awan itu sambil tersenyum. "Aku tidak percaya ini." Luna tersenyum dan memberikannya ke Davey. Davey terkejut dengan awan pemberian Luna. Ia sangat malas memegang awan itu dan menatap Cheng dari belakang. Sesungguhnya hatinya panas ketika Cheng mengajak Luna pergi bulan madu di atas awan. Bahkan ia sendiri sangat marah kepada Cheng. "Kenapa kamu memberikannya ke aku? Berikan saja pada kekasih nagamu itu!" Davey kesal dan tidak mau menerima awan itu. "Waduh... kamu cem
“Jika kamu kembali ke bumi, otakmu akan direset otomatis tanpa sadar. Setelah itu kamu lupa habis darimana? Raja Langit tidak akan mau istananya dilukis oleh semua orang. Apalagi setiap dindingnya berlapis emas,” jelas Cheng. “Apakah ini bisa mengundang bahaya?” tanya Davey lagi. “Ya... sangat bahaya. Kamu tahukan maksudku. Semua orang yang ada di bumi akan berbondong-bondong datang kesini demi melihat istana. Jika mereka baik, keadaan semuanya akan baik-baik saja. Beda lagi dengan orang yang seperti Sani, dia berencana akan membuat kerusakan dan menjarah barang-barang mewah disini.” Cheng masuk ke dalam dan melihat dayang-dayang istana langit menyambutnya. Sang Raja Naga memiliki hak istimewa masuk ke dalam sana. Setiap masuk kesana Raja Langit tidak memberikan peraturan ketat. Tapi ada yang perlu diingat, setiap peraturan penting menyangkut bumi, sang raja langit meminta mereka agar mematuhi. Tidak boleh mencuri takdir makhluk hidup. Apalagi takdir sendiri. Bisa-bisa ia mendapatk
Sejenak Raja Langit menarik nafasnya dengan pelan dan membuangnya. Ia membuka buku tentang kehidupan kedua gadis itu dan membacanya. Terasa berat bagi Sang Raja Langit. Mau tidak mau Raja Langit membocorkan tugas berat buat mereka. "Kalian harus mengawal keluarga Torres hingga kembali ke masa keemasannya. Memang tugas kalian berat. Tugas yang kalian emban tidak main-main. Dikarenakan ada keterkaitannya dengan Sani bersama anak-anaknya yang ingin menguasai dunia," jelas Raja Langit. Sontak saja mereka terkejut. Mereka tidak mengerti dengan maksud Sang Raja Langit. Mereka saling memandang dan siap menerima tugas itu. "Aku memang sengaja membocorkan takdir hidup kalian. Mumpung Cheng membawa kesini jadi aku harus memberitahukan kalian. Cepat atau lambat ada beberapa hal penting yang harus kalian jalankan. Sani dan keempat anaknya memiliki kekuatan penuh. Mereka akan menghabisi kalian dengan cara kejam. Setelah mendapatkan keinginannya itu Sani akan menguasai dunia dan menyingkirkan or
"Tubuhku rasanya ingn meledak! Tolong hentikan rasa panas ini! Karena aku tidak kuat!" Davey berteriak kesakitan. Luna yang sedang tidur mendengar teriakan Davey. Ia langsung bangun dan menuju ke kamar Davey. Setelah itu Luna melihat Davey sangat tersiksa. Matanya melihat Cheng sedang merapalkan mantra.Tentu saja Luna sangat kasihan. Ia mendekat dan memegang tubuh Davey. Saat Luna merasakan energi yang cukup besar. Luna langsung terpental dan tubuhnya menghantam dinding. Melihat hal itu Cheng membiarkan saja. Ia meneruskan merapalkan mantra hingga beberapa menit kemudian. "Sekarang giliran kamu! Berikan satu tetes darahmu dapat berada di tubuhnya Davey!" Cheng memberikan perintah. Luna bingung bagaimana caranya mengambil satu tetes darah di dalam tubuhnya. Cheng meraih tangan Luna dan menggigitnya. Setelah itu Cheng menaruh tangan itu tepat berada di atas perut Davey. Setetes darah akhirnya masuk ke dalam tubuh Davey.Ketika darah masuk ke tubuh, Davey mulai tenang. Cheng memegang
"Kami hanya membutuhkan bunga mawar dan coklat. Bunga mawar simbol dalam hubungan sesungguhnya. Coklat bisa membuat mood kami baik." Mia menjelaskan lalu berlari ke toilet. Luna mengusap wajahnya dengan kasar. Bagaimana bisa Mia memberitahukan sesungguhnya rahasia perempuan. Lalu Luna pergi ke balkon. Disana Luna melihat pemandangan kota Jakarta dari lantai atas. "Jangan kebanyakan melamun!" Cheng tiba-tiba saja hadir. "Kenapa aku nggak boleh melamun seperti ini?" Luna bertanya dan membiarkan Cheng. "Pikiranmu sedang kosong. Jika saja pikiranmu tidak kosong, cahaya bulan itu akan berguna di dalam tubuhmu." Cheng melemparkan sesuatu di atas meja. "Aku sangka kerasukan hantu mbak kunti yang berada di belakang halaman," celetuk Luna. Cheng tertawa terbahak-bahak. Bagaimana bisa Luna yang notabennya sudah memiliki cahaya bulan bisa kerasukan? Hal ini membuat para hantu berbaris memasuki tubuh Luna memutuskan menyingkir. "Kamu itu tidak bisa kerasukan apapun. Cahaya bulan bisa membu
Mia mengingat kejadian dimana Sang Raja Langit melemparkan pedang. Mia tidak melihat ada secarik kertas yang sengaja diselipkan di meguki. Ia menggeleng tidak tahu kalau di situ ada secarik kertas. "Ada secarik kertas sengaja diselipkan di mekugi. Mekugi adalah lubang tempat pasak yang mengunci bilah pisau dengan gagang. Di kertas itu ada sebuah mantra harus dihafalkan oleh beberapa naga. Gunanya mantra itu agar kami tidak kelihatan dengan mata telanjang di hadapan Sani," jelas Cheng. "Apakah itu benar?" tanya Mia. "Ya itu benar. Kami memang sengaja diberi mantra itu agar tidak terlihat. Jika kami terlihat, Sani bisa memburu kami. Semakin lama Sani bisa melihat kita ketika giok ungu dan kekuatan guci yang diberikan oleh Raja Ming bersatu. Ini akan menjadi ancaman buat kita semuanya," jawab Cheng. Mereka mengusap wajahnya dengan kasar. Seandainya Sani dapat melihat para naga bisa dipastikan keturunan Torres akan terancam. Sebab mereka adalah perisai utamanya. Cheng melihat matahar
Seorang pria yang memakai jubah hitam dan membawa tongkat iblis itu mendekati mereka. Pria itu tidak menyukai kedatangan manusia. Amarahnya mulai meletup seakan ingin menghabisi para manusia itu. Ia ingin mengusir para manusia itu untuk tidak menginjakkan kakinya di istana. "Kami mau bertemu dengan Dark Grid," jawab Cheng. "Ada perlu apa kalian bertemu dengan raja kami?" Pria itu mulai mencium aroma dari cahaya bulan. Seketika tubuh pria itu melepuh. Nafasnya mulai sesak dan jantungnya mulai melambat. Pria berjubah itu langsung jatuh dan lenyap seketika. "Dia kenapa?" tanya Davey. "Dia sudah menghilang. Dia sudah kembali lagi ke asalmya. Yaitu menjadi api. Yang dimana api itu akan bersemayam di neraka dengan abadi." Cheng masuk dan merapalkan mantra secara berulang. Cahaya bulan itu mulai bersinar dengan terang. Para pasukan iblis langsung menutup matanya sambil merasakan tubuhnya kesakitan. Mereka serempak menjerit dan mengusir Cheng. Namun Cheng tetap saja masuk ke dalam dan m
Secara brutal mereka menyerang Cheng. Kali ini Cheng tidak melawan terlebih dahulu. Ia mengeluarkan kekuatan bertahan dalam serangan brutal itu. Bahkan dirinya tidak akan berubah menjadi seekor naga."Untung saja aku mempelajari ilmu ini sedari kecil. Serang saja sesuka hati kalian. Jika kalian sering-sering menyerangku akan ada level tertinggi yang aku dapatkan. Kekuatanku semakin meningkat. Akan membuka segel kekuatan abadiku." Cheng mengejek mereka satu persatu.Tanpa mereka sadari semakin lama kekuatan Cheng semakin bertambah. Tubuh Cheng merasakan ada sesuatu yang tidak pernah dirasakannya. Aliran darahnya semakin deras seperti sungai yang mengalir. Bahkan Cheng mulai tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya."Argh... Sial! Ternyata pelepasan segel tidak seindah yang aku bayangkan!" geram Cheng.Luke dan pria itu bingung dengan Davey. Karena para pengawalnya masih saja berusaha merobohkan Cheng. Mau tidak mau Luke melihat pria itu. "Yamato sebaiknya kamu saja yang merobohkan anak si
"Kalian tidak akan pernah tahu dengan jawaban sesungguhnya. Soalnya kalian akan pergi ke neraka malam ini juga. Ingatlah sifat kesombongan kalian akan hancur! Dan kekuasaan kalian akan berakhir malam ini!" Cheng berkata dalam hati. Di tempat sepi itu sudah ada banyak para pengawal Cheng. Mereka memang tidak menampakkan diri terlebih dahulu sebelum perintah dari sang raja naga. Mereka berkumpul seakan-akan kehilangan arah. Bahkan mereka lupa atas perintah pria tersebut.Luke dan pria itu telah tiba di tempat lokasi. Mereka menyuruh para pengawalnya mencari keberadaan Luna maupun Mia. Namun pengawalnya itu tidak menurut. Bisa dikatakan pengawal itu menjadi linglung seperti orang gila. Dengan cepat pria itu menyadarkan mereka. Alhasil mereka sadar dan melihat di keadaan sekitarnya. Semuanya itu memang ada campur tangannya Cheng. Saat bertapa Cheng sengaja merencanakan sesuatu. Dan kali ini ia tidak pernah mengatakan kepada Luna maupun Mia. "Maafkan aku ratuku dan selirku. Aku hanya bi
"Mereka berada disini. Mereka akan menjemput kematiannya masing-masing. Nyonya tenang saja mayat mereka akan kami kirimkan ke mansion Dave," jawab Luke. "Laukanlah segera. Aku tidak mau kamu gagal!" perintah Sani. Sani memutuskan sambungan teleponnya. Ia tersenyum smirk uuseakan mendapatkan angin segar. Sani benar-benar ingin menghabisi mereka satu persatu. Tokyo, Jepang. Malam yang cerah di Tokyo. Cheng mengambil tabnya dan melakukan sebuah transaksi. Davey yang penasaran langsung mendekat. Ia melihat Cheng serius ahli memakai tab tersebut. "Hmmp, sepertinya kamu sudah ahli memakai tab ya?" ledek Davey. "Aku berupaya mencuri uang Luke," jawab Cheng. Mata Davey membulat sempurna. Bagaimana bisa Cheng mencuri uang Luke? Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Ah, ada-ada saja kamu ini. Apakah bisa seiorang raja naga mencuri uang manusia?" tanya Davey. "Jawabannya bisa," jawab Cheng sambil tersenyum karena berhasil mengambil uang itu. "Cek di rekeningmu!' Luna dan Mia ma
Mata Davey membulat sempurna. Ia tidak bisa membayangkan satu company itu berapa? Ia mulai menghitung berapa orang yang ikut dalam penyerangan. "Kurang lebih lima ratus orang." Mia menebak berapa orang yang ikut dalam penyerangan itu. "Itu benar. Kita nggak akan bisa mengalahkan mereka. Bayangkan lima banding lima ratus orang. Yang pastinya kita kalah jumlah," jelas Panos. Mereka sangat khawatir terhadap penyerangan itu. Mereka bingung harus membuat strategi apa. Sebab orang yang dihadapi bukanlah orang kaleng-kaleng. Luna membaca lagi profil tentang mereka. Luna menarik rambutnya karena frustrasi. "Apakah kita nggak bisa melaporkan ke aparat setempat?" Darius memberikan sebuah ide. "Nggak ada yang bisa melakukannya. Pihak aparat disini sangat takut jika melawan mereka. Mereka adalah ninja assassin. Tanpa sepengetahuan korbannya mereka menyerang peran namun mematikan. Banyak kejadian yang membuat pihak aparat mundur ketika melawan mereka." Luna menjelaskan secara detail tentang k
Mata Luna juga terkejut ketika mengetahui orang itu sebenarnya. Luna memberikan ponselnya Mia sambil menarik nafasnya dalam-dalam. "Kamu kenapa? Sepertinya kamu memiliki beban hidup yang sangat berat." Darius berkata asal. "Beban hidupku nggak seberat kamu. Dia adalah ketua Yakuza klan Tetsuya. Dia memang adalah pria misterius. Sangking misteriusnya identitas sebenarnya tidak bisa dilacak oleh siapapun. Untung saja ada website tersembunyi. Kita bisa mengakses itu dengan mudah," jelas Luna. "Jadi?" Beberapa saat kemudian Davey keluar. Ia membawa ponsel dan mengarahkan ke mereka semua. Mereka dapat melihat jelas Alina dan Dave sedang mengajak video call. Mereka terdiam dan tidak berani membahas masalah ini. "Apakah kalian sudah sampai ke apartemen?" tanya Dave."Kami sudah sampai beberapa jam yang lalu. Apartemennya cukup nyaman ayah," jawab Luna asal. Alina dapat melihat jelas kalau mereka tidak baik-baik saja. Seakan-akan wajah mereka seperti ketakutan. Alina merasakan ada sesua
Mia sangat bersemangat ingin melakukan penyelidikan. Mia menarik tangan Luna lalu menghilang. Menatap kedua gadis yang telah pergi Davey kebingungan. Ia segera berlari tergesa-gesa demi mengikuti Luna.Sang raja naga telah masuk ke dalam tubuh Davey. Cheng memanggil mereka agar berhenti. Luna maupun Mia menoleh ke belakang. Mereka tersenyum sambil menggandeng Davey. "Kenapa kamu nggak di kamar saja?" tanya Mia. "Aku bukan Tuan mudamu," jawab Cheng. Terpaksa Mia mengajak Davey mengejar Luke. Diam-diam Cheng melacak keberadaannya. Cheng memberitahukan dimana Luke berada. Cheng menyuruh mereka pergi ke restoran itu sebagai petunjuk pertama. Kedua gadis itu menurut dan langsung menuju ke restoran itu. Saat masuk mata tajam Luna seakan memberikan isyarat. Matanya menyapu seluruh ruangan tersebut. Hingga Luna menemukan Luke bersama pria berbaju hitam itu."Kalian disini saja. Aku saranin kalian pesan minuman saja terlebih dahulu. Jangan mendekat ke area sana. Kamu tahu pria berbaju hitam
''Dia adalah rival dari Mark Torres. Ia memang sengaja bekerjasama semenjak Torres Group sukses," jelas Tan. "Berarti?" tanya Tse. "Di belakang Sutiyono masih ada lagi. Bisa dikatakan mereka adalah partner yang bisa menjegal perusahaan yang sedang berkembang. Kamu tahu apa maksud aku," jelas Tan. Perhitungan Tse ternyata salah. Ia sudah bekerja sama dengan Zhang untuk membuat Sani masuk ke dalam penjara. Namun semuanya itu hanya sia-sia. "Lalu bagaimana dengan Sani?' tanya Tse. "Kamu bisa meminta Helena membuat berita besar dan menyebarkan ke seluruh awak media dan media sosial. Nanti makhluk hidup yang berada di bumi ini mengetahui kebusukan Sani," jelas Tan. Tse baru sadar akan rencana Tan. Bagaimanan bisa ia melupakan rencana sebesar itu? Lalu Tse tersenyum konyol dan berteriak kegirangan. Beberapa mobil pihak aparat sudah mendekat. Mereka melihat mansion Sani yang tampak mewah. Namun matanya tertuju ke beberapa mayat yang berada di tanah. Mereka terkejut dan langsung melihat
''Kita pernah bertemu saat kalian melakukan perjalanan ke masa lalu," jawab Helena. Alina ingat akan pertemuan pertama kalinya dengan Helena. Wanita paruh baya itu tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Berkat Helena dirinya tidak menjadi korban pembantaian. "Terima kasih," ucap Alina. "Tidak menjadi masalah. Maaf aku masuk ke dalam ragamu karena perintah Tuan Tse." Helena tidak ingin melihat Alina marah. Alina tidak merasa marah. Berkat kedatangan helena dan Tse mereka masih hidup. Helena mengajak Alina duduk. Disana mereka bercerita apapun itu. Sedangkan Tse sudah keluar dari tubuh Davey. Ia langsung memandang wajah Dave dengan lega. Tse sangat bersyukur bisa menyelamatkan Dave dengan cepat. "Maafkan aku karena datang terlambat," ucap Tse. "Enggak jadi masalah buat aku. Kalau tidak ada kamu kemungkinan aku sudah menjadi mayat," ujar Dave memaafkan Tse. Kali ini Dave terbantu dengan kehadiran Tse. Andai saja ia tidak datang, kemungkinan dirinya sudah tidak bernyawa. Tse
Dave terkejut dan menatap Alina. Alina membuka laci meja lalu mengambil air softgun. Alina melemparkan ke arah Dave. Dengan cepat Dave mengambilnya. Dave meminta Alina berada di belakang. Dave mulai mengendap-endap bak pencuri. Mereka perlahan keluar dari kamar. Tiba-tiba saja seluruh lampu mansion gelap. Alina sangat ketakutan. Alina tahu kalau mansion ini terkena serangan mendadak. "Cari Dave!" teriak suara pria lantang. "Kalau bisa bunuh di tempat!" titah pria itu. Orang-orang yang tidak kelihatan langsung menyebar mencari keberadaan Dave. Mereka mengobrak-abrik tempat itu. Satu persatu ruangan dibuka demi menemukan Dave. Dave berusaha tetap tenang. Ia tidak ingin panik untuk membuat Alina ketakutan. Tak lama Tse bersama Helena datang. Mereka mengangguk dan masuk ke dalam tubuh sepasang suami istri itu. Alina yang tidak pernah kemasukan roh apapun seakan tubuhnya melemah. Helena segera mengontrol tubuh Alina supaya tidak jatuh. Hanya membutuhkan beberapa detik Helena bersama