Share

Sudah dewasa

Author: Ai Ueo
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Ma, aku mau berangkat dulu, ya," pamit Tasya pada ibunya.

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat. Tasya kini sudah beranjak dewasa. Ia bahkan sudah menjalin kasih dengan Bian, sahabat yang dipuja Tasya sejak kecil.

"Iya, salam buat mama Tania, ya."

Najwa masih sibuk di dapur untuk membuat makan siang. Dafa masih bekerja, sementara Davin belum pulang dari sekolah.

"Siap, Mamaku yang paling cantik."

Tasya mencium pipi mamanya, setelah itu Bian bersalaman dengan Najwa untuk berpamitan.

"Bian pergi dulu, ya, Ma. Nanti Tasyanya Bian anterin agak malam. Setelah acara selesai," ujar Bian pada Najwa.

"Iya, Sayang. Mama nitip Tasya. Nanti kalau rewel kamu jewer aja."

"Ih, Mama. Tasya udah gede, ya. Nggak ada rewel-rewel segala," protes Tasya yang membuat Najwa dan Bian tertawa.

Tasya dan Bian menaiki mobil. Mereka akan pergi ke rumah Bian untuk menghadiri acara keluarga. Sudah beberapa kali Tasya menghadiri acara keluarga di rumah Bian, begitu pun dengan Bian yang juga sering ikut saat ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aniek Oktari Keman
Sy jg lagi baca benih yg kau tanam
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Kapan nikah?

    "Kapan nih, nikah? Tante udah nggak sabar lihat kalian di pelaminan," tanya Rania. Kini acara susah selesai. Selain keluarga inti Bian, tinggal Tasya dan Rania beserta keluarganya.Mereka tengah berkumpul di ruang tengah. Saat ini Tania sedang berganti baju, tinggallah Rania dan Tasya di sana."Doakan saja, Tante," jawab Tasya. Semua masih rencana, tidak baik untuk diutarakan."Anak Tante sebenarnya juga udah waktunya nikah, tapi sampai sekarang anteng-anteng aja. Nggak tau maunya yang kayak gimana," ujar Rania. Usia anak sulungnya selisih tujuh tahun dari Bian dan Tasya. Harusnya Revan sudah menikah dan Rania susah menimang cucu. Tapi apalah daya, anaknya masih betah sendiri hingga usia tiga puluhan."Mungkin memang belum ketemu jodohnya, Tante," jawab Tasya. Tidak mungkin ia mengatakan karena anak Rania itu memang sombong, jadi susah mendapatkan pasangan. Pasti Rania akan marah padanya."Mbak Tasya, mau minta foto." Radea, anak kedua Rania datang menghampiri."Boleh," jawab Tasya.

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Jaga diri

    Tasya dan Bian menoleh, ternyata Dafa sudah berdiri di ambang pintu."Om." Bian mendekat, ia lalu mencium tangan Dafa."Baru nyampek, Pa," jawab Tasya seraya mendekati papanya."Mau masuk dulu?" tawar Dafa.Sebenarnya Bian tidak enak hati untuk menolak, tetapi ia harus segera pulang. Besok pagi sekali dia harus kembali ke kota sebelah untuk mengumpulkan rupiah."Lain kali aja, Om. Ditungguin mama," tolak Bian. "Kalau gitu Bian pulang, ya, Om. Salam buat mama Najwa sama Davin."Bian berjalan keluar gerbang, Dafa mengikuti untuk menutup gerbangnya. "Udah makan?" tanya Dafa seraya merangkul pundak anaknya, lalu mereka masuk bersama."Udah," jawab Tasya. "Mama sama Davin mana?" Dilihatnya tidak ada orang selain Dafa."Davin lagi ke rumah temennya. Kalau mama ada di kamar. Mau dipanggilin?"Tasya menggeleng. "Papa kalau udah capek istirahat aja, Tasya mau ke atas," ujar Tasya. Ia kini berjalan meninggalkan Dafa."Sya."Tasya berhenti saat papanya memanggil. Lama Tasya memperhatikan papany

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Bertemu Masa Lalu

    "Bagaimana bisa kamu berkeras mempertahankan wanita mandul kayak dia? Kamu anak lelaki Mama satu-satunya. Kalau dia nggak mau dimadu, ceraikan saja," ujar wanita paruh baya di samping Ferdi."Kamu nikah aja sama Ranti. Mbak juga nggak setuju kamu bertahan sama Najwa. Sudah mandul, pakek berlagak nggak mau dimadu lagi!" sahutan dari Nisa, kakak kandung Ferdi.Di kursi seberang, seorang wanita bernama Najwa hanya bisa menahan tangis atas perlakuan keluarga Ferdi. Ferdi masih diam menatap wanita yang sudah bersamanya selama tujuh tahun ini. Tak dipungkiri kalau dia masih amat mencintai Najwa. Namun, tuntutan dari keluarganya membuat hati Ferdi goyah. Najwa yang teguh tidak mau dimadu, sementara sampai saat ini tidak juga menunjukkan kehamilan."Maafkan aku Wa, sepertinya kita harus berpisah." Tak pelak ucapan Ferdi menghancurkan hati Najwa. Wanita yang menemani Ferdi dari jaman sekolah itu benar-benar terpuruk."Ma, bekal Tasya udah dibikinin?" Suara riang gadis kecil menyentak lamunan N

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Belum Menyerah

    Rapat berjalan dengan lancar dan semua puas dengan hasilnya. Pihak perusahaan Ferdi meminta resort menyediakan konsumsi juga hiburan yang akan disuguhkan dengan tambahan biaya yang cukup menjanjikan."Bos kami menginginkan yang terbaik. Beliau menyetujui harga yang Ibu ajukan. Semoga acara nanti bisa berjalan dengan lancar.""Baik, Pak. Nanti kita agendakan lagi untuk rapat berikutnya. Setelah ini saya akan menghubungi beberapa pengisi acara yang akan diundang."Pukul sebelas rapat sudah selesai, Najwa bergegas keluar dari ruangan karena sudah berjanji akan menjemput anaknya. Melihat Najwa yang terburu waktu membuat Ferdi pun bergegas keluar juga. "Saya juga permisi dulu ya. Ada keperluan sebentar. Nanti saya pulang sendiri saja," ujar Ferdi pada rekannya.Setelah mendapat persetujuan dari rekannya, Ferdi segera berlari. Ia tidak ingin kehilangan jejak Najwa. Wanita yang sudah sekian lama ia rindukan. Di parkiran, Ferdi melihat Najwa selesai berbicara dengan petugas resort. Ferdi seg

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Lelah

    Pagi ini berlalu dengan baik, hasil pertemuan yang menggembirakan karena semua sudah setuju untuk mengisi acara minggu depan.Ferdi yang melihat kelincahan Najwa dalam memimpin rapat, begitu kagum pada mantan istrinya itu. Penampilan Najwa memang tidak banyak berubah, tetapi sikapnya jauh dari Najwa yang dulu. Najwa yang pendiam dan pemalu, Najwa yang ramah sudah tidak nampak pada pribadi Najwa yang sekarang.Saat bekerja Najwa akan begitu luwes dan banyak senyum, tetapi di luar itu dia akan berubah menjadi dingin dan tegas. Meski Najwa yang kini berbeda, tetapi detak jantung Ferdi tetap tak beraturan saat memandangnya. Andai saja ...."Bagaimana, Pak Ferdi, apakah ada tambahan?" Pertanyaan Najwa membuat Ferdi tersentak karena dari tadi dia hanya fokus pada Najwa tanpa mendengar pembahasan yang sedang mereka bicarakan."Emm. Saya rasa sudah cukup, semua sudah sesuai yang saya harapkan," jawab Ferdi sekenanya."Baiklah kalau begitu, pertemuan ini cukup sampai di sini. Kalau ada hal lai

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Kamu Sudah Menikah?

    "Mama jangan lupa ya, nanti sore aku ikut Mama kerja." Suara riang Tasya memenuhi ruang makan. "Bilang sama Tante Linda jangan lupa hadiahnya," lanjutnya.Najwa mengernyitkan dahinya. Linda memang sangat menyayangi anak ini, tapi untuk hadiah di setiap pertemuan terdengar berlebihan. Apalagi dia adalah tulang punggung keluarga, Najwa tidak mau Linda terbebani oleh permintaan anaknya. "Kamu minta apa sama Tante Linda?""Ish, Mama. Tasya nggak pernah minta-minta, loh, ya, Tante Linda sendiri yang janjiin Tasya. Tasya itu anak baik, Mama," protes Tasya.Najwa tertawa mendengar pujian Tasya untuk dirinya sendiri. Tasya yang mandiri dan pengertian. Najwa sangat bersyukur memiliki Tasya dalam hidupnya." Ma, minggu depan Papi jadi pulang nggak? Kemarin pas Tasya bilang mau ada acara, Papi mau dateng katanya," celoteh Tasya di sela sarapan."Katanya, sih, gitu, semoga nggak ada halangan lagi biar Papi bisa cepet pulang. Kamu nanti dianter Mbak Nia ya ke sana, Mama nggak bisa jemput."Hari in

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Jangan Saling Mengusik

    Najwa memandang Ferdi sekilas lalu beralih pada makanan yang masih tersisa di mangkuknya. "Apakah itu penting untuk Bapak?" tanya Najwa pada Ferdi tanpa melihat lelaki itu."Aku mau kita tetap baik-baik aja, Wa."Najwa tersenyum menanggapi ucapan Ferdi, apa selama ini mereka tidak baik-baik saja?"Saya hanya ingin kita berinteraksi masalah pekerjaan, selain itu anggap saya orang asing. Saya sudah bahagia dengan hidup saya sekarang dan Bapak juga begitu. Jadi jangan saling mengusik, ini cara saya berdamai dengan masa lalu," tegas Najwa. Berhubungan baik dengan mantan hanya untuk orang lain, Najwa tidak akan melakukan itu.Najwa berdiri dari duduknya, dia terpaksa meninggalkan makanan yang masih tersisa. "Saya permisi." Ia lalu berjalan pergi dari hadapan Ferdi.Ferdi menatap kepergian Najwa dengan perasaan yang tidak baik-baik saja. Selama lima tahun ini ia berharap bisa melihat Najwa dan dekat kembali dengannya namun kenyataan hari ini membuat harapannya pupus sudah.Pandangan Ferdi t

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Masih Keras Kepala

    Setelah sambutan dan pesan-pesan dari pemilik perusahaan, acara dilanjutkan dengan penampilan sebuah grup band yang cukup terkenal. Banyak karyawan yang ikut bernyanyi bahkan ada yang menyumbang lagu di atas panggung.Najwa duduk di kursi yang sudah di sediakan bersama orang penting dari perusahaan tempat Ferdi bekerja, sepanjang acara Ferdi mencuri- curi pandang pada Najwa. Penampilan Najwa begitu memukau meski ia hanya duduk dan tersenyum, hanya sesekali menanggapi obrolan di meja itu.Pukul sebelas malam acara selesai, banyak dari peserta yang langsung berlalu ke kamar untuk istirahat. Najwa sendiri memilih segera menuju mobilnya di parkir dan pulang cepat demi melihat anaknya.Sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab, Najwa harus selalu mengikuti acara seperti ini hingga selesai dan memastikan klien puas."Kamu pulang sendiri?" Suara itu menghentikan langkah Najwa. Najwa begitu muak mendengar suara itu terus mengganggunya. Kenapa tidak menghiraukan permintaannya untuk tidak s

Latest chapter

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Jaga diri

    Tasya dan Bian menoleh, ternyata Dafa sudah berdiri di ambang pintu."Om." Bian mendekat, ia lalu mencium tangan Dafa."Baru nyampek, Pa," jawab Tasya seraya mendekati papanya."Mau masuk dulu?" tawar Dafa.Sebenarnya Bian tidak enak hati untuk menolak, tetapi ia harus segera pulang. Besok pagi sekali dia harus kembali ke kota sebelah untuk mengumpulkan rupiah."Lain kali aja, Om. Ditungguin mama," tolak Bian. "Kalau gitu Bian pulang, ya, Om. Salam buat mama Najwa sama Davin."Bian berjalan keluar gerbang, Dafa mengikuti untuk menutup gerbangnya. "Udah makan?" tanya Dafa seraya merangkul pundak anaknya, lalu mereka masuk bersama."Udah," jawab Tasya. "Mama sama Davin mana?" Dilihatnya tidak ada orang selain Dafa."Davin lagi ke rumah temennya. Kalau mama ada di kamar. Mau dipanggilin?"Tasya menggeleng. "Papa kalau udah capek istirahat aja, Tasya mau ke atas," ujar Tasya. Ia kini berjalan meninggalkan Dafa."Sya."Tasya berhenti saat papanya memanggil. Lama Tasya memperhatikan papany

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Kapan nikah?

    "Kapan nih, nikah? Tante udah nggak sabar lihat kalian di pelaminan," tanya Rania. Kini acara susah selesai. Selain keluarga inti Bian, tinggal Tasya dan Rania beserta keluarganya.Mereka tengah berkumpul di ruang tengah. Saat ini Tania sedang berganti baju, tinggallah Rania dan Tasya di sana."Doakan saja, Tante," jawab Tasya. Semua masih rencana, tidak baik untuk diutarakan."Anak Tante sebenarnya juga udah waktunya nikah, tapi sampai sekarang anteng-anteng aja. Nggak tau maunya yang kayak gimana," ujar Rania. Usia anak sulungnya selisih tujuh tahun dari Bian dan Tasya. Harusnya Revan sudah menikah dan Rania susah menimang cucu. Tapi apalah daya, anaknya masih betah sendiri hingga usia tiga puluhan."Mungkin memang belum ketemu jodohnya, Tante," jawab Tasya. Tidak mungkin ia mengatakan karena anak Rania itu memang sombong, jadi susah mendapatkan pasangan. Pasti Rania akan marah padanya."Mbak Tasya, mau minta foto." Radea, anak kedua Rania datang menghampiri."Boleh," jawab Tasya.

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Sudah dewasa

    "Ma, aku mau berangkat dulu, ya," pamit Tasya pada ibunya.Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat. Tasya kini sudah beranjak dewasa. Ia bahkan sudah menjalin kasih dengan Bian, sahabat yang dipuja Tasya sejak kecil."Iya, salam buat mama Tania, ya."Najwa masih sibuk di dapur untuk membuat makan siang. Dafa masih bekerja, sementara Davin belum pulang dari sekolah."Siap, Mamaku yang paling cantik."Tasya mencium pipi mamanya, setelah itu Bian bersalaman dengan Najwa untuk berpamitan."Bian pergi dulu, ya, Ma. Nanti Tasyanya Bian anterin agak malam. Setelah acara selesai," ujar Bian pada Najwa."Iya, Sayang. Mama nitip Tasya. Nanti kalau rewel kamu jewer aja.""Ih, Mama. Tasya udah gede, ya. Nggak ada rewel-rewel segala," protes Tasya yang membuat Najwa dan Bian tertawa.Tasya dan Bian menaiki mobil. Mereka akan pergi ke rumah Bian untuk menghadiri acara keluarga. Sudah beberapa kali Tasya menghadiri acara keluarga di rumah Bian, begitu pun dengan Bian yang juga sering ikut saat ada

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Keluarga baru

    Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat. Kedekatan antara Ferdi dan Rina akhirnya berakhir ke pelaminan.Saat ini Najwa dan Dafa tengah mempersiapkan perjalanan menuju rumah Ferdi, sementara Tasya sudah di sana sejak beberapa hari yang lalu."Udah masuk semua?" tanya Dafa. Sedari tadi ia sudah memasukkan beberapa tas ke dalam bagasi mobil."Udah kayaknya," jawab Najwa seraya melihat barang-barang yang sudah masuk.Rencananya Najwa dan Dafa akan menginap selama dua hari, sementara Tasya akan menginap selama satu minggu."Aku ganti baju dulu, Davin masih tidur di kamar bawah," ujar Najwa seraya meninggalkan Dafa yang tengah memanasi mobil.Najwa tidak langsung memakai baju untuk acara, tetapi ia memakai baju biasa dulu. Mengingat perjalanan dari rumahnya menuju rumah Ferdi cukup jauh.Mereka berangkat setelah semua sudah siap. Davin masih terlelap saat mereka memulai perjalanan.Sesampainya di rumah Ferdi, suasana sudah sangat meriah. Pesta akan dilaksanakan di rumah Ferdi saja karena

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Doa terbaik

    "Rudi yang bilang, Ma?" tanya Dafa pada ibunya Nila. Mereka sudah sangat akrab dari Dafa kecil, jadilah Dafa memanggilnya mama juga."Iya," jawab Lastri. "Mama mau minta maaf atas nama Nila dan Rudi. Selama ini mereka sudah nyakitin kamu. Mama masih punya banyak uang untuk membayarnya dan itu juga bukan tanggung jawabmu," lanjut Lastri.Sejahat apa pun Nila dan Rudi, Dafa tetap menyayangi Lastri. Baginya, Lastri tetaplah ibu yang baik."Dafa emang pengen ngasih, tapi bukan paksaan dari Rudi juga. Ini murni keinginan Dafa. Mama terima, semoga bisa membantu." Dafa menyerahkan amplop pada Lastri. Sebelum ini, ia sudah berbicara pada istrinya dan mereka sepakat untuk memberi sumbangan."Jangan, Nak. Mama nggak mau bebanin kamu," tolak Lastri seraya mengembalikan amplop itu pada Dafa."Dafa ikhlas, Ma. Nggak banyak, tapi semoga bisa bermanfaat. Terima ya, Ma." Akhirnya Lastri mengalah. Ia menerima uang pemberian dari Dafa seraya mengucap terimakasih.Hingga sore Dafa dan Najwa masih berad

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Rumah sakit

    "Ada apa?" Najwa bertanya saat dilihatnya suaminya hanya diam seraya menatap ponsel yang menyala."Lihat ini." Dafa memberikan ponselnya pada Najwa.Najwa menggelengkan kepalanya. Merasa heran karena masih ada orang yang tidak tahu malu macam Rudi."Kamu nggak perlu menanggapinya. Ini bukan tanggung jawabmu, Mas."Najwa menyerahkan kembali ponsel Dafa, ia lalu meraih Davin untuk memandikan anak itu.Dafa memilih memblokir nomor Rudi. Ia tidak ingin rasa sakit hati mempengaruhi kehidupan rumah tangganya. Rudi sudah sangat dewasa untuk mengatasi masalahnya sendiri."Aku mau beli nasi goreng dulu, ya," pamit Dafa."Iya," jawab Najwa dari kejauhan. Ia sudah bersiap untuk melepas baju Davin.Davin sudah wangi dan tampan. Rambutnya yang lebat dibelah pinggir. Pipi besarnya membuat siapa pun pasti gemas saat melihat Davin.Davin kini sudah kembali bermain, sementara Najwa mengambil piring untuk menikmati nasi goreng yang dibeli Dafa."Mama tadi kirim pesan," ujar Dafa seraya menyuap nasi gore

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Salah memilih teman

    "lucu kamu, Rud." Hanya itu komentar Dafa. "Maafkan atas semua kesalahanku dulu, Daf. Aku tau kamu masih marah, tapi tolong pikirkan nasib anak kecil yang tengah kritis."Andai tidak kritis, pasti Rudi tidak akan datang menemui Dafa."Aku serius, Daf. Saat ini anak aku di rumah sakit sama ibunya. Anakku butuh donor darah karen dia sudah kehabisan banyak darah," ungkap Rudi.Dafa tidak habis pikir kenapa dulu ia bisa bersahabat dengan orang-orang yang tidak punya hati."Cari saja orang lain, itu bukan urusanku."Secara tiba-tiba Rudi merosot, ia kini sudah bersimpuh memohon pada Dafa. "Kali ini saja, aku mohon bantuin aku. Cuma kamu satu-satunya harapanku, Daf."Dafa memalingkan wajahnya. Satu sisi ia tidak tega dengan anak itu, tapi di sisi lain ia juga amat membenci orang tuanya."Pergi kamu!" usir Dafa."Kamu mau bantu kan, Daf?" Rudi masih saja memohon."Lihat nanti," ujar Dafa seraya beranjak dari tempatnya duduk. "Pergi dari sini kalau mau aku bantu," lanjut Dafa.Wajah Rudi kin

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Donor darah?

    Dafa hanya membunyikan klakson sebagai tanda pada orang yang ada di dalam untuk membukakan pintu. Ia tidak sedikit pun berniat untuk turun dari mobil menemui Rudi.Najwa turun terlebih dahulu setelah mobil berhenti di halaman rumah mereka, sementara Dafa masih terdiam di tempatnya."Sayang, aku bawa Davin masuk dulu. Abis ini aku ke sini lagi," ujar Najwa. Ia sangat mengerti kegelisahan yang dirasakan suaminya. "Kalau kamu belum siap ketemu, tunggu aku aja," lanjutnya lalu meninggalkan Dafa untuk membawa Davin ke kamarnya."Pak, ada tamu yang ingin bertemu," ujar Seto setelah mengetuk pintu mobil majikannya itu.Dafa menghela napas kasar. Semua sudah berlalu, Dafa memang harus berdamai dengan masa lalu."Suruh dia masuk, Pak," putus Dafa. Ia turun dari mobil. Berjalan dengan gontai ke dalam rumah.Dafa terus berjalan hingga ia sampai di dapur. Dafa mengisi gelas kosong dengan air dingin. Berharap isi kepalanya juga ikut dingin."Tenang. Semua masalah pasti bisa kamu atasi. Ada aku di

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Mantan Sahabat

    "Lho, ada tamu ternyata."Najwa dan Dafa menoleh saat ada seseorang yang datang ke rumah Ferdi. Ternyata itu adalah Rina, ibu dari Sena."Ini ibunya Sena?" Najwa segera berdiri untuk menghampiri Rina.Rina menerima uluran tangan Najwa. "Iya, Mbak. Saya Rina.""Saya Najwa, ibunya Tasya," ujar Najwa memperkenalkan diri. Beberapa kali hanya mengetahui dari cerita anaknya, akhirnya kini Najwa bisa berkenalan secara langsung.Cantik, adalah kesan pertama yang Najwa lihat dari Rina. Orangnya juga ramah dan supel. "Saya kira tadi Tasya dijemput papanya seperti biasa, ternyata dianterin sekeluarga ke sini. Akhirnya bisa ketemu juga ya, Mbak."Rina kini ikut duduk di ruang tamu Ferdi, bercengkrama dengan keluarga Najwa."Tasya itu anaknya ceria banget, jadinya Sena kebawa suasana. Biasanya dia pendiam kalau pas sendiri. Makanya saya senang kalau Tasya pas nginep sini," ujar Rina berterus terang.Sena sudah berusia delapan tahun saat orang tuanya bercerai, jadi wajar kalau ia mengalami dampak

DMCA.com Protection Status