Home / All / 5 Tahun Setelah Bercerai / Bahagia itu sederhana

Share

Bahagia itu sederhana

Author: Ai Ueo
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Mas Radi." Najwa cukup terkejut bertemu dengan Radi, mantan suami Nisa.

"Kok bisa ketemu disini? Sama siapa nih?" Radi melihat lelaki yang ada di samping Najwa dan seorang anak kecil di depannya.

"Sama suami, sama anak saya. Mas Radi sendiri sama siapa?"

"Sama istri tapi lagi ke toilet. Ini anak aku baru umur dua tahun. Anak kamu udah gede, ya?" Radi cukup terkejut melihat anak Najwa yang sudah besar. Apakah Najwa langsung menikah lagi setelah berpisah dengan Ferdi?

"Udah lima tahun. Lama nggak ketemu ya, Mas. Nggak tau kalau Mas Radi udah nikah lagi."

"Iya, lama banget. Terakhir ya waktu kamu pergi dari rumah itu. Kabarmu baik, kan, Wa?"

Satu-satunya orang yang tidak menghakimi Najwa saat itu hanya Radi. Bahkan saat Najwa akan pergi, Radi masih sempat memberinya sejumlah uang. Radi sudah menganggap Najwa sebagai adiknya sendiri.

"Baik, Mas, alhamdulillah." Mereka berbincang cukup lama, sampai istri Radi kembali dari toilet. Setelah berkenalan, Radi dan istrinya lalu berpamitan.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
semoga klga Najwa dn Daffa bahagia menjadi klga SAMAWA .dn mendapat anzk yg banyak ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Om Ferdi

    Tiga bulan sudah usia pernikahan Dafa dan Najwa. Hari ini mereka berencana mengunjungi salah satu keluarga Dafa yang tengah melahirkan di rumah sakit. Ayah dan Ibu Dafa sudah berangkat dari kemarin pagi."Kadonya udah di bawa?" tanya Najwa pada Tasya, karena tadi malam Tasya berkeras untuk menyimpan kado di kamarnya."Udah di bawa Papa ke mobil," jawab Tasya, ia segera berlari menyusul sang Ayah yang sudah bersiap di kursi kemudi.Najwa membuka pintu belakang untuk Tasya, lalu pintu depan untuk dirinya sendiri. "Sudah siap semuanya? Baju buat ganti udah siap, kan?""Udah, aku masukin bagasi, kadonya juga," terang Dafa. Mereka segera meluncur menuju tempat tujuan.Saudara Dafa melahirkan di rumah sakit umum di kotanya, jadi tidak heran jika banyak orang dengan penyakit berbeda yang sedang berlalu lalang. Ruangan saudara Dafa berada di lantai tiga, mereka menaiki lift khusus pengunjung lalu menuju kamar yang sudah disebutkan melalui sambungan telepon tadi.Dafa mengetuk pintu lalu mengu

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Maafkan Nenek

    Ferdi segera berjongkok untuk mensejajarkan tinggi dengan anaknya. "Tasya, kok bisa di sini?""Tadi abis liat dedek, tapi nggak jadi karena dedeknya nggak boleh keluar," jelas Tasya. Ia lalu mencium punggung tangan Ferdi."Siapa yang sakit, Pak?" tanya Dafa. Ia mendekat pada Ferdi, sementara Najwa memilih duduk di kursi tak jauh dari mereka."Ibu saya sedang sakit, Pak. Lima hari ini sudah tidak bisa makan apa-apa, cuma pakek selang aja," ungkap Ferdi. Ia mengajak Dafa dan Tasya untuk duduk karena Ibunya masih dicek dokter."Semoga lekas sembuh ya," ucap Dafa tulus."Terima kasih, Pak. Boleh saya bicara sama Najwa?" tanya Ferdi hati-hati.Setelah Dafa mengizinkan, Ferdi berjalan mendekati Najwa lalu duduk di sampingnya. "Wa, aku boleh mohon satu permintaan aja?" tanya Ferdi, Najwa hanya diam menyimak."Izinin Mama ketemu Tasya sebentar aja, Wa. Mungkin ini kesempatan terakhir Mama. Dari kemarin Mama cuma minta ketemu sama cucunya buat minta maaf. Aku mohon, Wa." Ferdi audah sangat fr

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Tasya jadi rebutan

    "Maaf, Pak, kami sudah melakukan semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain. Mohon untuk mengikhlaskan." Dokter menepuk pundak Ferdi membuat Ferdi langsung terduduk lemas."Terimakasih banyak, Dok," ujar Ferdi.Ferdi merasa kepergian ibunya terlalu cepat. Baru saja mereka merasakan bahagia, tetapi ibunya sudah dipanggil Tuhan. Tidak terasa air mata itu menetes membasahi pipinya. "Om kenapa?" Tasya meraih tangan Ferdi yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya.Ferdi menatap Tasya, ia tidak boleh lemah saat ini. Masih banyak yang harus ia perjuangkan. Ia juga harus membuktikan kalau ia layak diakui menjadi ayah. "Nggak apa-apa, om cuma sedih karena Ibu om sudah nggak ada. Tasya mau, kan, jadi temen om?"Tasya mulai paham arti tiada saat Maminya meninggal beberapa bulan yang lalu, ia juga sedih saat itu. Jadi ia merasa harus memberi semangat pada Ferdi. "Mau, Om bisa main sama Tasya kalau Om lagi sedih. Kita teman ya." Ferdi meraih Tasya dalam pelukan. Meski hanya seperti ini, tetapi

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Ingin mengambil Tasya?

    "Makasih ya, Pak, sudah berkenan hadir ke rumah saya," ucap Ferdi pada Dafa."Maaf ya, ini Tasya masih tidur. Capek banget kayaknya." Dafa menggendong Tasya yang tertidur saat dalam perjalanan."Nggak pa-pa, ditidurin di kamar aja, Pak. Biar saya siapin." Ferdi bahagia bisa melihat anaknya tertidur dengan begitu damai."Digendong aja, paling bentar lagi juga bangun." Dafa mengikuti Ferdi untuk masuk ke dalam rumah."Sebentar saya panggil istri saya untuk membuat minum dulu, silahkan duduk." Ferdi berlalu ke belakang untuk mencari istrinya."Kamu nggak pa-pa, kan, kalau ke sini?" tanya Dafa saat melihat raut istrinya yang begitu tegang."Nggak masalah. Aku baik-baik aja kok," jawab Najwa.Sebenarnya saat masuk ke rumah ini, perasaan Najwa merasa sedikit sesak. Banyak kenangan yang ia lalui di rumah ini. Dari kenangan yang manis sampai kenangan buruk yang hampir merenggut anaknya.Lima menit kemudian, Ferdi datang bersama Ranti. Sedari awal melihat Najwa, raut wajah Ranti sudah terlihat

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Ada masalah?

    "Bukan begitu, Mbak. Jangan salah paham. Aku cuma ingin pernikahanku dan Mas Ferdi baik-baik saja. Mbak Najwa, kan, bisa punya anak lagi dari suami barunya.""Saya masih cukup mampu untuk mengurus anak saya sendiri. Meski nanti Tuhan memberi saya banyak anak sekali pun, saya tidak akan menyerahkan anak saya pada orang lain," tegas Najwa."Tapi Mas Ferdi itu ayahnya, dia juga berhak untuk mengasuh anaknya. Mbak nggak bisa egois untuk menguasai anak itu sendiri." Ranti masih berkeras."Menguasai? Kenapa baru sekarang? Setelah kamu tidak bisa memberi keturunan, kamu baru mengatakan hal itu? Kenapa tidak dari dulu saat saya berjuang sendiri membesarkan anak saya.""Kalau saja aku bisa memberi anak, aku nggak akan mau memohon seperti ini sama Mbak.""Sepertinya Tuhan tidak mengizinkan kamu mempunyai keturunan, karena kamu punya hati yang busuk. Harusnya kamu bersyukur, Ferdi tidak mencari wanita lain agar mempunyai anak dan tidak meninggalkanmu."Najwa merasa pembicaraan ini mulai tidak s

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Katakutan Najwa

    "Tadi pas duduk sama istrinya Ferdi, dia bilang biar Tasya dia yang asuh aja," ungkap Najwa. Ia lalu menceritakan semua yang sudah dikatakan Ranti padanya.Dafa tidak menyangka, istri Ferdi yang selama ini ia ketahui cukup pendiam, ternyata bisa menyatakan banyak hal yang cukup mengganggu perasaan istrinya. "Kamu tenang aja, Sayang, aku nggak akan biarin siapa pun ngambil Tasya dari kamu. Sampai kapan pun Tasya tetap ikut sama kita. Aku sayang sama Tasya karena dia itu anakku."Pernyataan Dafa cukup mampu menenangkan keadaan Najwa, ia merasa sedikit lega karena kini sudah ada yang melindungi dia dan putrinya dengan setulus hati.Tidak terasa waktu dua jam telah mereka lewati dengan bercerita banyak hal, mereka memang sepakat untuk tidak menyembunyikan apapun itu dari pasangannya.**Ai**"Ma, besok Bian ulang tahun. Mau dirayain di sekolah. Anterin Tasya beli kado ya," rengek Tasya saat Najwa baru pulang dari resort. Sebenarnya hari ini ia merasa tidak enak badan, tapi demi sang putri

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Ada apa dengan Najwa?

    "Kamu kok pucet banget sih, Sayang. Masih pusing ya?" Beberapa hari ini Najwa memang mengeluh sakit kepala, badannya semakin lemah dan tidak nafsu makan membuat Najwa semakin merasa pusing."Dikit, nanti buat istirahat juga sembuh. Sekarang mau ketemu klien dulu." Biasanya saat pusing seperti ini akan sembuh setelah minum obat, tapi ini sampai berhari-hari tetap tidak sembuh."Kita ke Rumah Sakit aja deh ya. Hari ini aku kan nggak kerja, jadi bisa nemenin kamu." Hari ini Dafa memang memilih tetap di rumah, setelah tiga hari meninggalkan Najwa untuk mengurusi rumah mereka yang hampir jadi."Nanti aja kalau tetep pusing. Ini udah ditungguin klien soalnya. Nggak enak kalau suruh nunggu lama. Orangnya mau sewa resort buat adain acara ultah anaknya." Salah satu pejabat yang akan merayakan ulang tahun anaknya di resort Najwa, salah satu pelanggan yang royal. Sayang kalau dilewatkan, pikir Najwa. "Nanti kalau pertemuannya udah selesai aku langsung pulang, kok." Najwa mencium tangan Dafa la

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Benarkah?

    "Silahkan masuk, Pak. Dokter Ardi sudah menunggu anda," ucap perawat yang membuka pintu untuk Dafa."Selamat siang, Pak," sapa Dafa pada dokter paruh baya yang duduk di balik meja kerjanya.Jantung Dafa berdenyut kencang. Pikirannya begitu liar, ketakutan akan apa yang menimpa istrinya saat ini. Dafa merutuki dirinya yang tidak bisa menjaga Najwa dari istri Ferdi."Selamat siang, keluarga Ibu Najwa?" jawab dokter, ia berdiri lalu mengulurkan tangan. "Silahkan duduk."Dafa menyambut uluran tangan sang dokter, ia duduk di kursi yang telah disediakan. "Terimakasih, Dok. Ada apa dengan istri saya?""Apakah Bapak dan istri sudah memiliki keturunan?" Pertanyaan dokter membuat Dafa bingung."Istri saya sudah, tapi dengan saya belum. Kenapa memangnya, Dok?" Dokter itu tersenyum mendengar jawaban Dafa, pantas saja tidak peka dengan tanda-tanda yang istrinya alami. Perjaka menikahi janda rupanya. "Selamat, Pak, istri Anda tengah mengandung."Dafa diam tidak menanggapi, bukannya tidak siap tap

Latest chapter

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Jaga diri

    Tasya dan Bian menoleh, ternyata Dafa sudah berdiri di ambang pintu."Om." Bian mendekat, ia lalu mencium tangan Dafa."Baru nyampek, Pa," jawab Tasya seraya mendekati papanya."Mau masuk dulu?" tawar Dafa.Sebenarnya Bian tidak enak hati untuk menolak, tetapi ia harus segera pulang. Besok pagi sekali dia harus kembali ke kota sebelah untuk mengumpulkan rupiah."Lain kali aja, Om. Ditungguin mama," tolak Bian. "Kalau gitu Bian pulang, ya, Om. Salam buat mama Najwa sama Davin."Bian berjalan keluar gerbang, Dafa mengikuti untuk menutup gerbangnya. "Udah makan?" tanya Dafa seraya merangkul pundak anaknya, lalu mereka masuk bersama."Udah," jawab Tasya. "Mama sama Davin mana?" Dilihatnya tidak ada orang selain Dafa."Davin lagi ke rumah temennya. Kalau mama ada di kamar. Mau dipanggilin?"Tasya menggeleng. "Papa kalau udah capek istirahat aja, Tasya mau ke atas," ujar Tasya. Ia kini berjalan meninggalkan Dafa."Sya."Tasya berhenti saat papanya memanggil. Lama Tasya memperhatikan papany

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Kapan nikah?

    "Kapan nih, nikah? Tante udah nggak sabar lihat kalian di pelaminan," tanya Rania. Kini acara susah selesai. Selain keluarga inti Bian, tinggal Tasya dan Rania beserta keluarganya.Mereka tengah berkumpul di ruang tengah. Saat ini Tania sedang berganti baju, tinggallah Rania dan Tasya di sana."Doakan saja, Tante," jawab Tasya. Semua masih rencana, tidak baik untuk diutarakan."Anak Tante sebenarnya juga udah waktunya nikah, tapi sampai sekarang anteng-anteng aja. Nggak tau maunya yang kayak gimana," ujar Rania. Usia anak sulungnya selisih tujuh tahun dari Bian dan Tasya. Harusnya Revan sudah menikah dan Rania susah menimang cucu. Tapi apalah daya, anaknya masih betah sendiri hingga usia tiga puluhan."Mungkin memang belum ketemu jodohnya, Tante," jawab Tasya. Tidak mungkin ia mengatakan karena anak Rania itu memang sombong, jadi susah mendapatkan pasangan. Pasti Rania akan marah padanya."Mbak Tasya, mau minta foto." Radea, anak kedua Rania datang menghampiri."Boleh," jawab Tasya.

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Sudah dewasa

    "Ma, aku mau berangkat dulu, ya," pamit Tasya pada ibunya.Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat. Tasya kini sudah beranjak dewasa. Ia bahkan sudah menjalin kasih dengan Bian, sahabat yang dipuja Tasya sejak kecil."Iya, salam buat mama Tania, ya."Najwa masih sibuk di dapur untuk membuat makan siang. Dafa masih bekerja, sementara Davin belum pulang dari sekolah."Siap, Mamaku yang paling cantik."Tasya mencium pipi mamanya, setelah itu Bian bersalaman dengan Najwa untuk berpamitan."Bian pergi dulu, ya, Ma. Nanti Tasyanya Bian anterin agak malam. Setelah acara selesai," ujar Bian pada Najwa."Iya, Sayang. Mama nitip Tasya. Nanti kalau rewel kamu jewer aja.""Ih, Mama. Tasya udah gede, ya. Nggak ada rewel-rewel segala," protes Tasya yang membuat Najwa dan Bian tertawa.Tasya dan Bian menaiki mobil. Mereka akan pergi ke rumah Bian untuk menghadiri acara keluarga. Sudah beberapa kali Tasya menghadiri acara keluarga di rumah Bian, begitu pun dengan Bian yang juga sering ikut saat ada

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Keluarga baru

    Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat. Kedekatan antara Ferdi dan Rina akhirnya berakhir ke pelaminan.Saat ini Najwa dan Dafa tengah mempersiapkan perjalanan menuju rumah Ferdi, sementara Tasya sudah di sana sejak beberapa hari yang lalu."Udah masuk semua?" tanya Dafa. Sedari tadi ia sudah memasukkan beberapa tas ke dalam bagasi mobil."Udah kayaknya," jawab Najwa seraya melihat barang-barang yang sudah masuk.Rencananya Najwa dan Dafa akan menginap selama dua hari, sementara Tasya akan menginap selama satu minggu."Aku ganti baju dulu, Davin masih tidur di kamar bawah," ujar Najwa seraya meninggalkan Dafa yang tengah memanasi mobil.Najwa tidak langsung memakai baju untuk acara, tetapi ia memakai baju biasa dulu. Mengingat perjalanan dari rumahnya menuju rumah Ferdi cukup jauh.Mereka berangkat setelah semua sudah siap. Davin masih terlelap saat mereka memulai perjalanan.Sesampainya di rumah Ferdi, suasana sudah sangat meriah. Pesta akan dilaksanakan di rumah Ferdi saja karena

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Doa terbaik

    "Rudi yang bilang, Ma?" tanya Dafa pada ibunya Nila. Mereka sudah sangat akrab dari Dafa kecil, jadilah Dafa memanggilnya mama juga."Iya," jawab Lastri. "Mama mau minta maaf atas nama Nila dan Rudi. Selama ini mereka sudah nyakitin kamu. Mama masih punya banyak uang untuk membayarnya dan itu juga bukan tanggung jawabmu," lanjut Lastri.Sejahat apa pun Nila dan Rudi, Dafa tetap menyayangi Lastri. Baginya, Lastri tetaplah ibu yang baik."Dafa emang pengen ngasih, tapi bukan paksaan dari Rudi juga. Ini murni keinginan Dafa. Mama terima, semoga bisa membantu." Dafa menyerahkan amplop pada Lastri. Sebelum ini, ia sudah berbicara pada istrinya dan mereka sepakat untuk memberi sumbangan."Jangan, Nak. Mama nggak mau bebanin kamu," tolak Lastri seraya mengembalikan amplop itu pada Dafa."Dafa ikhlas, Ma. Nggak banyak, tapi semoga bisa bermanfaat. Terima ya, Ma." Akhirnya Lastri mengalah. Ia menerima uang pemberian dari Dafa seraya mengucap terimakasih.Hingga sore Dafa dan Najwa masih berad

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Rumah sakit

    "Ada apa?" Najwa bertanya saat dilihatnya suaminya hanya diam seraya menatap ponsel yang menyala."Lihat ini." Dafa memberikan ponselnya pada Najwa.Najwa menggelengkan kepalanya. Merasa heran karena masih ada orang yang tidak tahu malu macam Rudi."Kamu nggak perlu menanggapinya. Ini bukan tanggung jawabmu, Mas."Najwa menyerahkan kembali ponsel Dafa, ia lalu meraih Davin untuk memandikan anak itu.Dafa memilih memblokir nomor Rudi. Ia tidak ingin rasa sakit hati mempengaruhi kehidupan rumah tangganya. Rudi sudah sangat dewasa untuk mengatasi masalahnya sendiri."Aku mau beli nasi goreng dulu, ya," pamit Dafa."Iya," jawab Najwa dari kejauhan. Ia sudah bersiap untuk melepas baju Davin.Davin sudah wangi dan tampan. Rambutnya yang lebat dibelah pinggir. Pipi besarnya membuat siapa pun pasti gemas saat melihat Davin.Davin kini sudah kembali bermain, sementara Najwa mengambil piring untuk menikmati nasi goreng yang dibeli Dafa."Mama tadi kirim pesan," ujar Dafa seraya menyuap nasi gore

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Salah memilih teman

    "lucu kamu, Rud." Hanya itu komentar Dafa. "Maafkan atas semua kesalahanku dulu, Daf. Aku tau kamu masih marah, tapi tolong pikirkan nasib anak kecil yang tengah kritis."Andai tidak kritis, pasti Rudi tidak akan datang menemui Dafa."Aku serius, Daf. Saat ini anak aku di rumah sakit sama ibunya. Anakku butuh donor darah karen dia sudah kehabisan banyak darah," ungkap Rudi.Dafa tidak habis pikir kenapa dulu ia bisa bersahabat dengan orang-orang yang tidak punya hati."Cari saja orang lain, itu bukan urusanku."Secara tiba-tiba Rudi merosot, ia kini sudah bersimpuh memohon pada Dafa. "Kali ini saja, aku mohon bantuin aku. Cuma kamu satu-satunya harapanku, Daf."Dafa memalingkan wajahnya. Satu sisi ia tidak tega dengan anak itu, tapi di sisi lain ia juga amat membenci orang tuanya."Pergi kamu!" usir Dafa."Kamu mau bantu kan, Daf?" Rudi masih saja memohon."Lihat nanti," ujar Dafa seraya beranjak dari tempatnya duduk. "Pergi dari sini kalau mau aku bantu," lanjut Dafa.Wajah Rudi kin

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Donor darah?

    Dafa hanya membunyikan klakson sebagai tanda pada orang yang ada di dalam untuk membukakan pintu. Ia tidak sedikit pun berniat untuk turun dari mobil menemui Rudi.Najwa turun terlebih dahulu setelah mobil berhenti di halaman rumah mereka, sementara Dafa masih terdiam di tempatnya."Sayang, aku bawa Davin masuk dulu. Abis ini aku ke sini lagi," ujar Najwa. Ia sangat mengerti kegelisahan yang dirasakan suaminya. "Kalau kamu belum siap ketemu, tunggu aku aja," lanjutnya lalu meninggalkan Dafa untuk membawa Davin ke kamarnya."Pak, ada tamu yang ingin bertemu," ujar Seto setelah mengetuk pintu mobil majikannya itu.Dafa menghela napas kasar. Semua sudah berlalu, Dafa memang harus berdamai dengan masa lalu."Suruh dia masuk, Pak," putus Dafa. Ia turun dari mobil. Berjalan dengan gontai ke dalam rumah.Dafa terus berjalan hingga ia sampai di dapur. Dafa mengisi gelas kosong dengan air dingin. Berharap isi kepalanya juga ikut dingin."Tenang. Semua masalah pasti bisa kamu atasi. Ada aku di

  • 5 Tahun Setelah Bercerai   Mantan Sahabat

    "Lho, ada tamu ternyata."Najwa dan Dafa menoleh saat ada seseorang yang datang ke rumah Ferdi. Ternyata itu adalah Rina, ibu dari Sena."Ini ibunya Sena?" Najwa segera berdiri untuk menghampiri Rina.Rina menerima uluran tangan Najwa. "Iya, Mbak. Saya Rina.""Saya Najwa, ibunya Tasya," ujar Najwa memperkenalkan diri. Beberapa kali hanya mengetahui dari cerita anaknya, akhirnya kini Najwa bisa berkenalan secara langsung.Cantik, adalah kesan pertama yang Najwa lihat dari Rina. Orangnya juga ramah dan supel. "Saya kira tadi Tasya dijemput papanya seperti biasa, ternyata dianterin sekeluarga ke sini. Akhirnya bisa ketemu juga ya, Mbak."Rina kini ikut duduk di ruang tamu Ferdi, bercengkrama dengan keluarga Najwa."Tasya itu anaknya ceria banget, jadinya Sena kebawa suasana. Biasanya dia pendiam kalau pas sendiri. Makanya saya senang kalau Tasya pas nginep sini," ujar Rina berterus terang.Sena sudah berusia delapan tahun saat orang tuanya bercerai, jadi wajar kalau ia mengalami dampak

DMCA.com Protection Status