Share

Bab 24. Gara-gara Kimono

Niatnya ia hanya ingin mengabaikan ucapan pria ini, tetapi saat melihat wajah Presdir Tama ingin sekali rasanya dia mencekiknya. Ya, pria itu terlihat menyebalkan.

"Apa maksud Pak Presdir?"

"Jangan terbelit-belit. Katakan saja!"

"Menurut saya, orang tua saya hanya boleh bertemu dengan satu pria, yaitu kekasih saya." Sebenarnya ucapan Binar tidak hanya berhenti sampai di situ saja.

Namun, Presdir Tama memotongnya. "Bukankah saya memang kekasih kamu?"

"Iya, benar! Tapi itu hanya sebatas kontrak!"

"Hm, begitu, ya?" Presdir Tama memegang dagunya. "Apa itu artinya kamu ingin lebih?" tanyanya sedikit menggoda.

Binar terkesiap. Wanita itu melototkan matanya dan bersiap untuk menyela ucapan Presdir Tama. Akan tetapi untuk kesekian kalinya wanita itu tidak dapat mengeluarkan suara karena sang atasan terus memotongnya.

"Kamu jangan berharap lebih pada saya, mengerti?"

Bukannya menjawab, Binar malah terbahak-bahak. "Tenanglah, Pak Presdir. Jangankan berharap, kepikiran saja saya tidak pernah."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status