Share

Bab 51. Panas pagi-pagi

Pada akhirnya Lian harus menghangatkan masakannya. Oh sungguh jadi kerja dua kali. Ini semua karena Saga yang mengajaknya mandi bersama dan jadi pagi terlama mereka.

Di sisi lain, Lian memang tidak mau melewatkan kesempatan ini. Seperti kata Anggi. Namun, agaknya sekarang ia menyesal. Seberapa keras pun Lian merayu Saga untuk keluar di dalam, hasilnya tetap sama saja. Zonk! Saga mengeluarkan benih-benih itu di luar. Lian menatap nyalang melihat para benih yang disia-siakan di lantai dan terhempas terguyur air, lalu masuk ke saluran pembuangan itu.

Astaga!

Padahal untuk menjadi anak, cukup satu saja berlomba masuk ke dalam rahimnya dan menemukan si telur. Mubazir sekali bukan?

Ya sudahlah. Hari masih panjang. Semoga saja nanti Saga khilaf dan lupa memakai pengaman atau berpikir mengeluarkannya di dalam. Lian harus optimis.

"Kenapa melamun?" tanya Saga yang ternyata sudah menghabiskan isi piringnya.

Lian mengerjap dan memberikan Saga senyum manis.

"Mau nambah tidak? Udangnya masih, Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status