Share

29.

last update Last Updated: 2024-12-24 03:36:10

"Nona Olgav?"

Sesuai dengan dugaannya, Aldebaran akan bertemu dengan target dan keluarganya di Bolshoi Theatre.

Aldebaran bertanya-tanya di dalam hati. 'Kenapa Olgav dateng sendiri, ya? Di mana Leo?'

"NoーNona Olgav sendirian?" tanya Aldebaran, mencoba menggali informasi.

Aldebaran memainkan kedua matanya mencari-cari keberadaan Leonard.

Si pria penjaga tiket yang baru saja pergi menoleh ke belakang. Dia terkejut sekaligus kebingungan saat mengetahui Aldebaran mengenal Nona Muda paling terkenal di Kota MoskowーOlgav Dmitrovka. Terlebih lagi Olgav duduk di sampingnya.

Karena tidak ingin menimbulkan masalah, si pria penjaga tiket bergegas pergi meninggalkan mereka.

Olgav berkata dengan ramah. "Aku nggak sangka, kamu menyukai balet. Kamu dateng sama siapa?"

"Aku dateng sendiri," jawab Aldebaran.

Aldebaran menoleh ke kanan dan kirinya. Dia berpikir, 'Wah! Ini deretan kursi orang kaya di Kota Moskow.'

"Olgav, maaf, aku baru datang. Jalan masuk terhambat karena banyak penonton yang datan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    30.

    "Tuan King, kamu tau? Ini pertunjukan perdana saudara sepupuku." Olgav berbisik. Dia terlihat sangat antusias. Aldebaran membuka buku panduan. Gerakannya terhenti begitu mendengar suara Olgav. Kedua mata Aldebaran berbinar. "Benarkah, Nona Olgav? Aku ikut senang mendengarnya." "Terima kasih. Kami sekeluarga bahagia banget," ucap Olgav, kegirangan. Aldebaran mulai membuka buku panduan kecil. Buku dengan cover biru gelap bertuliskan Swan Lake karya P. I Tchaikovsky di atasnya. Terdapat gambar seorang balerina di tengah yang mengarahkan pandangan ke atas. Balerina itu mengangkat kedua tangannya sambil berjinjit. Aldebaran menemukan nama komposer, koreografer, direktur artistik, para penari dan semua yang terlibat di dalamnya. Tapi bukan itu yang Aldebaran cari, melainkan nama Zoya yang tidak tertulis di sana. "Nona Olgav!" panggil Aldebaran. "Kalo boleh tau, siapa nama sepupu kamu?" "Zoya," jawab Olgav sambil tersenyum. "Kamu bisa menemukan namanya di daftar deretan na

    Last Updated : 2024-12-24
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    31.

    "Wow! Gerakan tarinya terkoordinasi dengan sangat baik!"Aldebaran terpukau dengan apa yang dilihat matanya di atas panggung. Dance of the little swans yang anggun sedang berlangsung dan semua penonton menikmati suguhan itu. Leonard tidak berhenti menatap adiknya. Dia sangat bangga memiliki adik seperti Zoya yang memang berbeda dari kedua adik perempuannya yang lain. "Kalo kamu tau, Tuan King," kata Olgav dengan intonasi rendah. "Saudara sepupuku hampir aja gagal mengikuti pertunjukan ini.""Hah? Kenapa? Apa dia sakit tiba-tiba?"Olgav mengangguk. "Kakinya sempat cedera dan dia menghabiskan waktu istirahatnya untuk belajar berjalan.""Untung aja cederanya nggak parah," sela Leonard. Dia menatap Aldebaran dengan kedua mata sendunya. "Aku lalai jagain dia.""Stop! Jangan salahin diri kamu, Kak!" Olgav menepuk lengan Leonardo. Sekarang adegan kastil dimulai. Zoya terlihat berbaris di barisan terdepan. Itulah yang menyebabkan Leonard tidak berhenti melukiskan senyum di wajah tampannya.

    Last Updated : 2024-12-24
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    32.

    Aldebaran kikuk. Dia berpaling ke panggung besar di mana adegan mengharukan sedang berlangsung. Pangeran Siegfried menyadari Odette asli berlari menjauh dari kastil. Lalu, dia menyusulnya ke danau Angsa. Penonton menahan napas lagi saat Evil Genius datang ke danau Angsa. Pangeran Siegfried menjelaskan kepada Odette bahwa dia masuk ke perangkap Von Rothbart. Dia mengira gadis itu adalah Odette. "Dia pasti memaafkan Pangeran," ujar Olgav, yakin."Ya. Aku harap juga gitu," celetuk Aldebaran. Dia mulai menikmati adegan demi adegan di panggung besar.Leonard tidak menggubris perkataan Olgav dan Aldebaran. Dia tenggelam dengan keindahan tarian sang adik. "Di mana aku bisa bertemu dengan Direktur Bolshoi Theatre?" Leonard bertanya tanpa mengalihkan pandangannya. Olgav yang penasaran, bertanya, "Kamu mau ngapain, Kak?""Aku mau bertemu Direktur secara pribadi." Leonard berterus terang. Olgav mengerti. Sudah pasti Leonard ingin membicarakan karir Zoya. "Aku akan minta Asisten untuk meng

    Last Updated : 2024-12-25
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    33.

    "Maaf, aku mau bertanya." Aldebaran menyapa pria berpakaian hitam dengan name tag menggantung di lehernya. Aldebaran memastikan pria itu adalah salah satu panitia acara. "Ya?" Si pria membenarkan letak kacamatanya. Logat Rusia yang begitu kental membuat Aldebaran percaya diri saat akan bertanya. Aldebaran bertanya, "Apa kamu tahu jalan menuju ke backstage?" "Kamu hanya perlu mengikuti jalan ini sampai ujung, lalu belok ke kanan!" seru si pria sambil menunjukkan jalan. Aldebaran angguk-angguk. "Terima kasih." Lorong panjang dengan dinding serba putih membentang di hadapan Aldebaran. Terdapat satu lukisan Monalisa yang terpajang di dinding. Sebagai penggemar lukisan, Aldebaran tentu sangat mengaguminya. Namun, lorong itu membuat Aldebaran merasa tidak nyaman. Karena banyaknya orang yang lalu lalang melewatinya. Dia terpaksa mengalah untuk seorang wanita yang sedang melangkah tergesa-gesa. Pendengaran yang tajam membuat Aldebaran mudah mengenali suara Olgav yang sedang terta

    Last Updated : 2024-12-25
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    34.

    "Kamu nekat juga deketin Adikku, Tuan King."Leonard berjalan mendekati Aldebaran. Dia menepuk-nepuk bahu Aldebaran sambil berjalan mengelilinginya. Sedangkan Ezra berdiri agak jauh dari mereka.Aldebaran tercengang. Apakah Leonard dan Ezra saling mengenal? Mereka terlihat sangat dekat, seperti sahabat atau bahkan saudara. "Nyali kamu besar juga, Tuan King," kata Leonard, selanjutnya. Ezra hanya melihat dengan tatapan miris. Dia mengeluarkan rokok, lalu membakarnya. "Siapa dia?" Ezra menghisap rokoknya. "Dia tawanan kamu atau salah satu cowok yang naksir Zoya?"Leonard mendengus dingin. "Cih! Aku nggak sudi punya Ipar dengan latar belakang nggak jelas kayak dia."Ezra menikmati rokok. Dia mencibir Aldebaran yang semakin terpojok. Ezra memberikan saran. "Kalo gitu, jangan buang waktu kamu! Lepasin aja dia! Karena dia nggak guna sama sekali.""Lepasin dia?! Kenapa aku harus lepasin dia?!" Leonard terlihat tidak senang. "Kenapa?" Ezra balik bertanya. "Aku ngomong gini karena kita ud

    Last Updated : 2024-12-28
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    35.

    "Hah?! Apa yang terjadi, Tuan Andriy?"Aldebaran baru tersadar setelah melihat luka di punggung Andriy. Darah di punggung Andriy tidak berhenti mengalir. Aldebaran membawa Andriy ke dalam apartemen dan mendudukinya di atas sofa panjang dengan perlahan. Dengan cekatan, Aldebaran membuka pakaian Andriy satu persatu dan mulai mengobati lukanya. Aldebaran berkata, "Ini luka tusuk senjata tajam. Kamu beruntung lukanya nggak dalam."Hanya butuh waktu 15 menit bagi Aldebaran mengobati luka Andriy. Karena saat di kamp pelatihan militer dulu, dia sudah belajar banyak cara mengobati luka. "Selesai." Aldebaran merapikan beberapa peralatan yang telah dia gunakan. Lalu membersihkan bercak darah yang berceceran di lantai. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Aldebaran sekaligus hari yang sangat menguras emosi. Bukan hanya itu, hatinya pun sangat menderita karena selalu gagal bertemu dengan gadis bernama Zoya. "Aku akan lihat Zoya dari kejauhan supaya orang-orang suruhan Leo nggak

    Last Updated : 2024-12-31
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    36.

    Aldebaran menatap Pak Tua dalam-dalam. Dia menunggu Pak Tua menyelesaikan bicaranya. Sorot mata Pak Tua tajam. "Aku adalah kaki tangan Tuan Gale dan Tuan Ezra."Lagi-lagi, Aldebaran mendapatkan kejutan. Dia tidak menyangka Gale dan Ezra memiliki banyak orang suruhan di Rusia. Sebenarnya, siapa mereka? Seberapa berkuasanya Gale dan Ezra di negara ini? Lalu, apa hubungan keduanya dengan keluarga Alexander?Aldebaran bertanya, "Siapa nama kamu?" "Anouska." Aldebaran mengerutkan alis. "Bukannya itu nama perempuan Rusia?"Anouska mengangguk. "Ya. Ada kisah sedih di baliknya.""Oke."Anouska bukankah nama asli si pria tua. Lalu, apa maksudnya dia menggunakan nama itu? Namun, Aldebaran tidak tertarik. Dia berbalik dan pergi.Tidak lama, Aldebaran masuk ke sebuah restoran. Ini adalah restoran yang menjual bubur kasha paling terkenal di sepanjang jalan menuju apartemen. "Halo, Tuan!" sapa penjual dengan bahasa Rusia yang sopan. "Berapa banyak bubur yang ingin kamu pesan?""Hanya dua," jawa

    Last Updated : 2025-01-02
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    37.

    "Setelah misi selesai, kamu punya waktu 24 jam untuk keluar dari negara ini. Tim evakuasi akan membantu kamu."Si pria gemuk menjelaskan. Aldebaran mendengarkannya dengan seksama. "Aku tau. Lalu, bagaimana dengan senjata yang akan aku gunakan?" Bagaimana pun juga, Aldebaran harus melihat senjata yang akan digunakannya sebelum melakukan misi."Kamu akan melihatnya saat kita sampai di sana," jawab pria berjas. Aldebaran tidak bertanya lagi. Sebab, dia sudah paham aturan main di dunia sniper bayaran.Akhirnya, mobil yang ditumpangi Aldebaran berhenti di lobi gedung pencakar langit Menara Mercury City. "Ayo, Tuan King!" seru pria berjas. Sedangkan pria gemuk berjalan di belakang mereka.Pria berjas berkata, "Kamu harus habisi target dalam satu kali bidikan.""Jangan khawatir! Aku belum pernah gagal menjalankan misi," sahut Aldebaran, sedikit menyombongkan diri. Pria berjas tersenyum dengan wajah yang datar. "Aku percaya," katanya. "Kamu percaya? Kenapa?" Aldebaran merasa ada yang an

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    72.

    "Mari sarapan!" ajak Rob. "Anda duluan saja!""Tapi, Nona Natalia sudah menunggu Anda," ujar Rob, mencoba membujuk Aldebaran agar menuruti perkataannya.Aldebaran berkata tegas, "Tidak! Silakan Anda duluan. Katakan pada Nona Natalia, saya tidak bisa bergabung bersama kalian!""Mengapa? Apa kamu membawa masuk gadis baru lagi?" Terdengar suara Natalia. Aldebaran melihat Natalia berdiri di dekat lift sambil bersedekap."Maaf, itu bukan urusan Anda, Nona."Aldebaran berusaha untuk tidak terpengaruh oleh ucapan Natalia. "Saya akan sarapan sendiri dan hubungi saya jika kita akan mulai menjalankan misi!" seruAldebaran. "Tapi menurut pengintaian saya, misi akan dilaksanakan di hari Rabu.""Dari mana Anda mengetahuinya, Tuan King?" tanya Rob."Sebaiknya Anda bertanya pada Tuan Max! Saya permisi." Aldebaran undur diri. Dia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Natalia.Brakk! Aldebaran menutup pintu kamarnya dengan pelan agar Heidy tidak terbangun. Dia berjalan sambil membuka satu persatu

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    71.

    "Aku nggak bisa tidur. Aku berniat mau ajak kamu ke Bar. Gimana?""Nggak perlu ke Bar kalo mau minum-minum," jawab Aldebaran. "Aku akan memesannya untuk kamu. Ayo masuk!"ajak Aldebaran sambil menarik tangan Heidy.Heidy hanya bisa menuruti kemauan Aldebaran. "Well, ok. I'll follow you."Kini, mereka berdua berada di kamar dengan perasaan canggung."Maaf, kamarku berantakan," ujar Aldebaran sambil merapikan ujung-ujung sprei dan selimut."Kamar di hotel ini memang nggak luas tapi desain interiornya sangat indah," ungkap Heidy."Aku memilih hotel ini karena lebih dekat ke Penanda Taksim Square," ujar Aldebaran berbohong demi menutupi identitasnya. "Apa yang mau kamu minum?""Apa saja yang kadar alkoholnya rendah," jawab Heidy. Dia membuka mantel yang menutupi tubuhnya."Oke," jawab Aldebaran. Lalu dia meraih gagang telepon yang berada di kamarnya danmemesan beberapa botol minuman beralkohol.'Astaga. Tubuh Heidy lebih menggoda daripada tubuh Natalia dan Shania!'Itulah yang saat ini Al

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    70.

    Aldebaran menyudahi mencuri dengar pembicaraan mereka. Setelah menghabiskan dua cangkir kopi, dia beranjak pergi dari sana."Rupanya Max adalah tangan kanan Abbas, si Kapten angkatan darat Turki!"Aldebaran berjalan kembali ke hotelnya sambil mengunyah permen karet.Aldebaran terkejut punggungnya ditepuk oleh seseorang. Dia menoleh dan melihat Heidy sedang berjalan membawa beberapa kantong plastik."Kamu?" Aldebaran heran saat bertemu lagi dengan wanita pemalu ini."Kamu habis belanja rupanya!""Hahaha, tidak. Semua ini adalah titipan.""Wait! Kau bisa bahasa Indonesia?""Hahaha ..." Heidy tertawa lagi. "Ya, karena di dalam darahku mengalir darah Indonesia!""Really?" "Yup! Ayahku berasal dari Edinburgh, Inggris dan ibuku berasal dari Jakarta, Indonesia," tutur Heidy.Aldebaran mengangguk. "That's great!" seru Aldebaran, takjub. "Lalu, sekarang kamu tinggal di mana?""Aku tinggal di Jakarta. Kamu bagaimana?""Aku juga tinggal di sana," jawab Aldebaran. "Berikan beberapa tas belanja

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    69.

    Aldebaran menyeruput kopinya. Kopi, baginya, adalah denyut nadi kehidupan, tinta takdir yang mengalirkan inspirasi. Jemari Aldebaran yang lentik menari di atas permukaan dingin ponsel, membangkitkan ruh perekam suara, sebuah kotak kecil yang menyimpan gema intrik, agar dia dapat mendengar berulang kali rekaman suara kedua pria itu."Rob... Max..." desisnya lirih, bagai hembusan napas di tengah badai. "Bayangan mereka pun tak sudi menampakkan diri!" Mata Aldebaran menyipit, memindai setiap sudut kedai, sementara jemarinya terus menari di atas layar, membelai ikon kamera. Sebuah potret diri di tengah keheningan kedai kopi ini, itulah niatnya. Namun, getaran halus dari ponselnya membuyarkan lamunannya. Satu pesan singkat masuk. Carla : Kapan kamu pulang, Kells?Itu adalah pesan dari Carla! Dia tak menyangka, Carla membalas pesannya, meskipun sangat terlambat.Aldebaran segera mengetik pesan balasan untuk Carla.Aldebaran : Secepatnya.Hanya satu kata yang dapat Aldebaran pikirkan

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    68.

    Sebelum menutup pintu kamar Natalia, Aldebaran menatapnya tajam.Aldebaran berkata, "Jangan lakukan hal yang Anda sendiri tidak menyukainya!""Apa yang Anda tau tentang saya? Anda bahkan tidak mengenal saya sama sekali!" seru Natalia namun tidak mendapatkan respon sama sekali dari Aldebaran.Brakk! Aldebaran pergi meninggalkan Natalia yang masih terpaku di tempatnya.Aldebaran menempelkan access card dengan buru-buru.Dia membuka pintu kamarnya. Dia berniat akan membersihkan tubuhnya sebelum tidur dan akan mulai mengitari tempat ini malam nanti.***Suasana malam yang dingin di akhir bulan November, memang sudah dipastikan salju pertama akan turun. Semua orang menyambut turunnya salju pertama dengan sukacita. Aldebaran yang sedang tidur pulas pun terbangun karena suhu menurun 48 derajat Fahrenheit."Huh dingin sekali!" seru Aldebaran. Dia bangun mencari hoddie yang dibelinya saat berada di Moskow. Setelah selesai bersiap, dia bergegas mengintip pemandangan luar hotel dari jendela k

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    67.

    Aldebaran mengikuti rombongan Natalia menuju ruang tunggu eksklusif. Ruangan tersebut hanya diperuntukkan untuk para penumpang jet pribadi."Silakan duduk, Nona dan Tuan," ucap Max bimbang sambil melirik Aldebaran."King! Panggil saya King, Mr Max!" seru Aldebaran datar. 'Jangan dipikir, aku nggak tahu pembicaraan kamu sama Natalia sepanjang jalan tadi!' Hati Aldebaran bergejolak karena tidak senang dengan perlakuan Max yang tidak menghormatinya."Oh, Tuan King!" Max duduk di samping Rob sambil meletakkan topi. "Berapa usia Anda?" tanya Max dan semua orang yang berada di sana pun dibuat penasaran."Apalah arti usia, Tuan Max," sahut Aldebaran dengan bahasa Inggris yang fasih tanpa ragu.Wajah Max masam. "Kalau dugaan saya benar, usia Anda baru dua puluhan."Aldebaran tidak menjawab, melainkan hanya menatapnya tajam. Dengan sikap Aldebaran tersebut, Max menyimpulkan bahwa dugaannya benar. "Wow!"Max berseru. "Saya tidak menyangka ada seorang sniper semuda Anda, Tuan King!" seru

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    66.

    "Silakan dipilih senjata yang akan Anda gunakan, Tuan King!" seru Rob sambil menyerahkan beberapa contoh senjata kepada Aldebaran.Aldebaran menerima satu senjata yang diberikan oleh Rob kepadanya. Dia memeriksa senjata tersebut dengan teliti. "Hmm ...." Aldebaran tidak berbicara. Kedua matanya berbinar ketika melihat senjata itu."Anda mengenali senjata itu, Tuan King?" tanya Rob penasaran. "Kelihatannya Anda tampak tidak asing dengan senjata yang saya bawa!""MPT-76." Aldebaran melirik Rob yang terkejut. "Selama ini, saya sangat penasaran ingin mencoba senjata buatan Turki," ujar Aldebaran. Aldebaran meletakkan tangannya di bipod senjata. Bipod adalah dua kaki yang memberikan stabilitas besar terhadap dua sumbu gerak. "MPT-76 adalah senjata andalan tentara Turki yang diproduksi di dalam negeri dengan bipod pendek yang berfungsi ganda sebagai pegangan ke depan.""Benar. Anda sangat luar biasa!" seru Rob memuji Aldebaran yang duduk di depannya. "Bagaimana dengan senjata yang s

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    65.

    Aldebaran sudah berada di dalam taksi yang membawanya ke Bandar udara Halim Perdanakusuma. Dia memiliki janji pukul 07:00 pagi di sana dengan kliennya. Aldebaran mengetik pesan singkat untuk Carla agar tidak mencarinya.Aldebaran : Aku pergi kerja ke luar negeri. Jangan khawatir! Bawa semua uang yang ada di atas meja! Setelah selesai mengirimkan pesan, Aldebaran menonaktifkan ponselnya."Rp 20 juta. Seharusnya cukup untuk Carla dan." Perjalanan menuju lokasi terbilang lancar. Hari minggu pagi seperti ini, tidak banyak kendaraan di jalan."Apa masih jauh, Pak?" Aldebaran melihat-lihat pemandangan kota Jakarta. Dia duduk di samping sopir yang."Perkiraan saya, karena pagi ini sangat lancar, kita akan tiba sebentar lagi, Mas," jawab sopir."Oke." Aldebaran membuka permen karet dan memakannya. Taksi yang Aldebaran tumpangi memasuki area bandar udara internasional Halim Perdanakusuma. Selain berfungsi sebagai pangkalan militer angkatan udara, bandar udara internasional ini juga mela

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    64.

    "Hah? M-maksudnya?"Carla gugup bukan main. "Kamu mau mandi, tapi nggak mau buka baju? Terus?""Ya, aku pasti buka tapi nggak di sini!""Kamu lupa peraturan yang tadi aku ucapin?"Carla terdiam dan mencoba mengingat kembali apa yang telah diucapkan Aldebaran. "Astaga! B-baik, Tuan....""Kells, panggil aku, Kells!""M-maaf, Kells!""Cepat buka baju kamu!"Aldebaran meletakkan ponselnya di atas meja di sudut kamar. Carla sibuk membuka satu persatu baju yang dikenakannya. Namun Aldebaran melihat Carla yang terlihat ragu-ragu ketika hendak membuka pakaian yang menutupi bagian atas tubuhnya."Oh damn!" Aldebaran memeluk tubuh Carla dari belakang.Aldebaran menyusuri setiap inchi kulit leher belakang Carla. Dia merasakan hal yang luar biasa yang telah ditahannya. Aldebaran tidak tahu bahwa Carla mengeluarkan air matanya."Hmm," gumam Aldebaran pelan. Dia menyusuri bagian kulit Carla yang terlihat indah dengan lidahnya. Namun lima menit kemudian, dia mendengar sesuatu yang membuatnya ter

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status