Share

Chapter 18

Penulis: nrs_putriy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

DECISION

"Menjauh bukan berarti tidak menyukai, bukan pula karena membenci. Hanya saja ini adalah cara yang terbaik untukku menghentikan luka ."

✈✈✈

"Ga, lo denger, nggak? Andin suka sama lo," cetus seseorang di dalam kelas. Dia berjerit antusias.

Manik mata Andin membulat seperti telur kuning. Mulutnya pun turut membuka sehingga udara dapat menerobos masuk. Andin tak pernah menyangka ada seseorang. Terlebih lagi orang yang menjadi bahan perbincangannya juga ada di sana.

Derap langkah tertangkap dalam indra pendengarannya. Derap itu terdengar banyak, seperti gerombolan kuda tengah berlari. Agaknya lebih dari seseorang.

Ketiga cowok kini berdiri di depan pintu kelas. Dua orang memegangi lengan orang yang di tengahnya. Keadaan ini tak berbeda jauh tatkala melihat polisi berhasil menyandera narapidana.

Wajah orang yang di tenga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 10 Years Ago   Chapter 19

    CHOICE"Jika saja aku memiliki pilihan, tentu saja aku tidak akan pernah memilih untuk menjauhimu dan membohongi perasaanku."✈✈✈Bila semua orang senang dan bahagia setelah saling mengungkapkan rasa, hal ini takkan berlaku bagi Andin. Dia tidak sebahagia yang orang-orang pikirkan. Beberapa kali dia terus menghindari pertemuan ketika melihat Dirga dan temannya dari kejauhan. Dengan sigap dia merubah rute mencari jalan lain.Meysa dan Putri yang kerap menghabiskan waktu bersamanya merasa ada kejanggalan. Ketika ditanya dia selalu beralasan ke toilet. Dia tak ingin bertemu dengan Dirga. Bertemu dengannya sama saja memunculkan rasa canggung. Dia masih sulit untuk beradaptasi dengan keadaan pelik ini.Akhir-akhir ini Andin mengasingkan diri ke suatu tempat berkumpulnya karya-karya seni rupa peserta didik Bakti Nusa. Di sana dia duduk seorang diri di depan easel. Tangannya yang memega

  • 10 Years Ago   Chapter 20

    SURRENDER"Kamu telah menemukan kebahagiaan bersama seseorang. Maka berbahagialah. Urusan luka biarlah waktu yang berperan mengobatinya. Aku menyerah."✈✈✈SMSJ, atau yang dikenal dengan Satu Minggu Sebelum Jadian adalah sebuah proyek yang dicetus oleh Al Luqman Hakim. Sesuai dengan namanya, proyek ini mempersiapkan semua yang dibutuhkan Dirga untuk memberikan kejutan besar pada seseorang yang dia suka.Selama seminggu Luqman dan Guntur disibukkan dengan bermacam persiapan seperti sebuket mawar merah ukuran large, beberapa lembar kertas karton putih dan spidol warna, dan juga lilin aromaterapi tipe tealight.Untuk masalah harga tentu saja persiapan ini merogoh kocek tak sedikit. Semua pembiayaan ini diakomodir Dirga sendiri, termasuk komisi Luqman dan Guntur. Teman satu kelasnya pun turut berpartisipasi dalam proyek SMSJ ini dengan bayaran semangkuk bakso Kang Bahar.

  • 10 Years Ago   Chapter 21

    HATERS"Biarkan mereka yang membenci untuk membencimu. Hidupmu bukan ditakdirkan untuk membuat mereka menyukaimu."✈✈✈Berita mengenai hubungan Dirga dan Andin yang baru terjalin beberapa hari begitu santer dibicarakan. Sebagian dari mereka ada yang pro dan ada pula yang kontra.Namanya saja tim pro, mereka pasti memberikan dukungan positif pada keduanya. Lain halnya dengan tim kontra yang kebanyakan didominasi cewek, tak sedikit dari mereka menggunjing Andin dan mengatakan dia tak pantas bersama Dirga. Dengan percaya dirinya mereka membuat pengakuan bahwa mereka jauh lebih sempurna dibandingkan Andin.Setiap Andin melewati koridor, kantor guru, toilet, kantin, dan beberapa tempat yang ada di denah sekolah, dia tak pernah lepas dari perhatian orang-orang. Dari pangkal rambut hingga ujung kakinya menjadi pusat perhatian. Mereka seakan mencari letak keunggulan yang dimiliki A

  • 10 Years Ago   Chapter 22

    TIME"Dewa 19 bersyair dalam salah satu lagunya; bahwa cinta bisa datang karena terbiasa seiring jalannya waktu. Jika itu benar adanya, aku berharap cinta itu datang padaku."✈✈✈Andin melirik sebuah tangan yang menggenggamnya. Dia menuntun Andin ke suatu toko dengan tampilan depan berwarna cokelat. Keduanya lalu memasuki toko itu. Harum khas wewangian roti yang baru selesai dibuat menyambut kedatangan mereka. Tanpa perlu mengingat lagi Andin sudah tahu tempat ini. Di sini pula kali pertama mereka bertemu.Kini mereka berdiri di samping meja kasir. Menanti kedatangan seseorang yang tidak Andin ketahui. Namun dia memilih diam dan menunggu. Dia tidak ingin menjadi orang banyak tanya.Tak berselang lama seorang wanita mengenakan blouse motif bunga muncul dari balik pintu. Kemunculannya pun disambut senyuman hangat seseorang di samping Andin."Ma," sapa Dirga. "M

  • 10 Years Ago   Chapter 23

    RECEIVE"Semesta tak pernah berpihak padaku. Kesekian kalinya aku terpaksa menerima suatu hal yang tak pernah ku inginkan."✈✈✈Seseorang berkepala pelontos berdiri di depan kelasnya. Hanya seorang saja. Dia berdiri dengan satu kaki terangkat dan kedua tangan memelintir telinganya.Di ujung koridor dia melihat seorang wanita berpenampilan nyentrik dengan mengenakan rok hitam selutut dan atasan kemeja putih renda berlapis. Lehernya tertutupi syal corak macan. Ketika berjalan pinggulnya ikut berayun ke kiri dan ke kanan. Berjalan lenggok bak model di panggung cat walk.Wanita itu kini berdiri tepat di depannya. Menilik wajah siswa itu dengan seksama. Ini bukan pertama kalinya dia mendapati siswa itu dalam seminggu terakhir.Lalu dia memundurkan wajahnya melihat apa yang ada di dalam kelas. Dia menemukan seseorang duduk di bangku paling depan menghadap pes

  • 10 Years Ago   Chapter 24

    FALL IN LOVE"Jangan cepat berspekulasi dengan menyatakan dia menyukaimu, bila dia memperlakukanmu sama dengan yang lainnya."✈✈✈Andin memandangi keadaan di luar bis dari balik jendela. Retinanya menangkap objek besar yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebuah logo khas TPI menyambut hangat kedatangan mereka.Satu per satu orang menuruni bis dengan tertib. Andin, Meysa dan Putri berdiri di samping bis sembari menilik orang yang turun. Putri meminta mereka untuk menunggu bersama. Sepertinya dia tengah menanti kehadiran seseorang dari dalam bis.Seseorang mengenakan seragam Bakti Nusa lengkap dengan lencana khusus yang terpasang di dada kanannya. Hanya lima kontestan yang mewakili sekolah saja memiliki lencana itu. Putri memandangi orang itu hingga dia berkumpul di depan bis bersama tiga kontestan lain.Dari kejauhan siswi berkuncir satu itu melihat pung

  • 10 Years Ago   Chapter 25

    INFLUENCE"Terkadang sikap seseorang dapat berpengaruh besar dalam mengelola rasa."✈✈✈Andin menyingkap buku tulis di hadapannya. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah Fisika. Lalu dia mendengar suatu bunyi yang bersumber dari dirinya sendiri. Iya, bunyi itu dapat dihasilkan ketika seseorang merasa lapar.Dia menjamah perutnya. Ada getaran yang tidak dia ketahui dari mana asalnya. Manik matanya memandang langit-langit kamar serupa mengingat suatu hal. Ah, dia lupa bila dia belum makan malam.Dia beranjak dari meja belajar. Berjalan menuju pintu kamar dan menuruni tiap an

  • 10 Years Ago   Chapter 26

    DATING"Seseorang yang tak pernah kau tunggu kehadirannya justru akan menjadi orang yang sangat penting dalam hidupmu. Semua hanya membutuhkan waktu."✈✈✈Seorang cowok berumur 16 tahun--mengenakan jeans hitam dan atasan kemeja abu lengan panjang dilipat satu kali--duduk kaku di kursi ruang tamu. Beberapa bulir keringat menitik di kening. Dia tak berhenti memilin jemarinya yang basah.Pupilnya melirik ragu seseorang di depan. Tatapan lelaki itu seperti ingin menelannya hidup-hidup. Tangannya menjamah ke depan dada. Detak jantungnya berfrekuensi abnormal."Dirga," panggil lelaki itu.Bahunya refleks bergidik. "I...iya, Om," jawabnya gugup.Lelaki pemilik kumis tipis itu melirik benda bulat yang terpaku di depannya. "Sekarang hampir jam tujuh."Dirga mengikuti kemana matanya tuju. Menilik benda bulat itu. "I...iya."

Bab terbaru

  • 10 Years Ago   Chapter 45

    ANOTHER SIDE“Bersyukurlah atas apa yang Tuhan takdirkan untukmu. Kamu tidak akan pernah tahu bahwa orang di luar sana menginginkan hidup sepertimu, sedangkan kamu tidak mensyukurinya.”✈✈✈Minggu, 8 Januari 2006Mentari pagi membawa pesan baik kepada semua orang, bahwa hari ini adalah hari yang indah untuk melakukan segala aktivitas. Meski hanya ada satu mentari, dia dapat menemani kita kapan pun dan dimana pun.Andin memperhatikan suasana di sekitarnya dari balik jendela mobil. Para pejalan kaki, para pemotor, para pemobil, para penjual koran, dan yang lainnya telah berperan baik seperti yang Tuhan amanahkan.Mobil sedan itu memperlambat laju hingga menepi di pinggir jalan. Kendaaraan itu berhenti tak jauh dari seorang pedagang yang pernah dia temui beberapa waktu lalu."Kita turun dulu," titah seseorang di sampingnya. Pemilik perut buncit itu membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil.Sejenak Andin melihatnya memberi lambaian tangan pada pedagang itu. Kemudian dia membuka pintu

  • 10 Years Ago   Chapter 44

    NEW YEAR “Semua orang memiliki harapan yang ingin dicapai setiap tahunnya. Dan semoga Semesta mempermudahmu mencapai harapan itu.” ✈✈✈ Ini adalah malam terakhirmu, 2005. Melewati 365 hari dengan rasa duka dan rasa cita. Kami merasakan tumbuh, gagal, lalu bangkit, dan berakhir dengan keberhasilan. Perjalanan panjang itu terasa begitu cepat dan singkat. Rasanya seperti kemarin kami menyambutmu di malam pergantian tahun. Di tahunmu, kamu mempertemukanku dengan seseorang yang baik. Dia mengalihkan semua orang, menjadi pusat perhatian, dan dia juga berhasil meleburkan benteng pertahanan ini. Hanya saja ada satu hal yang mengundang benci, kamu tak membiarkan dia untuk dimiliki. Mungkin tugasmu hanyalah mempertemukan. Lalu kamu menggantinya dengan seseorang yang baik pula. Dengannya rasa bahagia terus mengalir dalam jiwa, mengobati harapan yang telah pupus, dan menumbuhkan kembali harapan baru dengannya. Memang awalnya menentang. Namun semakin hari keputusan itu berubah. Mene

  • 10 Years Ago   Chapter 43

    YOU“Kepadamu yang selalu ada di sampingku, mengisi hari indahku, aku tak bisa lagi menyangkal perasaan ini. Apa yang dikatakan Dewa 19 dalam lagunya benar-benar terjadi padaku, bahwa aku telah mencintaimu.”✈✈✈Riuh suara menggema di dalam gedung berukuran besar. Dua kubu bersahut memberi semangat kepada temannya yang bertanding. Ratusan kertas karton berwarna putih dan merah terbentang di setiap sudut. Warna itu sebagai simbol atau penanda, putih untuk SMA Bakti Nusa, sedangkan merah untuk SMA Gadjah Perkasa.Andin sedikit mengangkat kepala. Manik mata menangkap ratusan orang di sekelilingnya. Mereka duduk di kursi penonton yang berada di atas. Tidak seperti dia yang duduk bersama tim cadangan basket.Lalu manik matanya berpindah pelan ke bawah. Menangkap sosok cowok jangkung berseragam basket dengan nomor punggung 14. Di kepalanya melingkar sebuah benda berwarna putih, menyamakan dengan warna seragamnya.Anak basket sering memakainya ketika bermain. Selain untuk menambah tampilan,

  • 10 Years Ago   Chapter 42

    SOMEDAY“Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa orang yang layak kamu pilih adalah orang yang selalu ada di sampingmu."✈✈✈"Milo, lihat kamera ini sebentar aja," pinta seorang gadis dengan rambut dicepol. Kamera digital di tangannya mengarah pada seekor kucing berwarna hitam.Milo merealisasikan permintaannya. Kucing itu menoleh dan menatap lama kamera. Andin tersenyum menatap layar. Satu jarinya menekan tombol shutter untuk mengambil gambar.Andin melihat hasil foto dengan menunjukkan lekukan tipis di bibirnya. Dia tersenyum sangat lama. Milo terlihat sangat menggemaskan.Lalu Andin menaruh kameranya di atas meja. Sudah saatnya dia berhenti mengambil foto Milo. Dia pun mendaratkan tulang duduknya di atas sofa. Manik mata fokus pada kucing hitam di sampingnya.Satu tangan membelai rambut halusnya. Kucing itu terlihat sangat senang. Andin terkekeh melihatnya. Sesekali Andin melakukan hal jahil dengan mengacak rambutnya. Lantas Milo langsung menatapnya sinis dan bersiap untuk mener

  • 10 Years Ago   Chapter 41

    YOUTH“Nikmati masa muda dengan mengisi harimu bersama teman atau pun seseorang yang istimewa di hatimu. Penuhi masa ini dengan kebahagiaan, jauhkan sesuatu yang dapat merusaknya.”✈✈✈Seluruh peserta didik berbaris rapi sesuai barisan kelasnya masing-masing. Ribuan pasang mata fokus memperhatikan seorang wanita berdiri di belakang mimbar. Dia berbicara seorang diri di sana. Menyampaikan suatu pengumuman, tak lain mengenai hari libur semester gasal. Jangka waktu libur semester ini tak pernah lebih dari dua minggu. Setelah pengumuman selesai dia turun dari sana. Membiarkan pihak OSIS mengambil alih untuk mengumumkan hasil kegiatan class meeting yang telah diselenggarakan dua hari berturut-turut.Salah satu panitia yang bertugas menyebut kelas pemenang dari setiap lomba. Dari cabang olahraga futsal dia menyebut kelas X IPA-4 sebagai juara pertama. Lantas anak kelas itu langsung bersorak menyambut kemenangan. Mereka melompat girang dan saling merangkul. Ada beberapa kelas lain juga yan

  • 10 Years Ago   Chapter 40

    YOUR PRESENCE“Kehadiranmu berhasil mengubah duniaku, membawaku menuju versi yang lebih baik."✈✈✈Sudah kesekian kali dia menoleh ke kanan. Memandangi seseorang yang sekali pun tak pernah melihatnya. Siswi itu larut menyaksikan pertandingan futsal bersama teman kelasnya.Dia menghela napas berat. Harapannya pupus untuk meminta dia datang dan menyemangatinya di pertandingan final nanti. Dia pun menyadari bahwa tak lama lagi pertandingan segera dimulai. Menghitung detik-detik terakhir saja.Manik matanya beralih tatkala mendengar derap langkah seseorang dari arah depan. Seorang cowok mengenakan seragam basket melangkah menujunya."Muka lo kenapa kusut gitu," celetuk Guntur. Dia duduk di samping Dirga dan merangkul lehernya.Dirga memalingkan wajahnya ke kanan. Kali ini dia mendapati Andin tengah tertawa lepas. Dia begit

  • 10 Years Ago   Chapter 39

    NEVER GIVE UP“Teruslah berusaha hingga kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan. Karena apapun yang kamu usahakan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang baik.”✈✈✈Andin memandang lama ke utara. Entah sudah berapa menit dia habiskan untuk melihat ke sana. Beberapa orang yang berlari-lari di lapangan itu terekam baik dalam ingatannya.Manik matanya tak berhenti mengawasi pergerakan seorang cowok bernomor punggung 21. Cowok itu bergerak lincah sehingga dia dapat mengelabui musuhnya. Andin memandang kagum ke cowok itu. Pada seorang cowok bernama Arya.Dalam hatinya dia terus menuturkan kalimat-kalimat pembangun dan semangat untuk Arya. Sangat disayangkan dia tak dapat melakukannya secara langsung.Satu tangannya menopang dagu. Dari raut wajah itu dapat tergambar apa yang tengah dia rasakan. Bimbang. Di satu sisi dia ingin menyaksikan

  • 10 Years Ago   Chapter 38

    A STUPID THING“Cukup, berhentilah mencintai seseorang yang tidak akan pernah mencintaimu. Kamu melakukan hal bodoh yang dapat menyiksa dirimu sendiri.”✈✈✈Seorang siswa berseragam basket melangkah percaya diri menujunya. Berjalan dengan seulas senyum melekat di wajahnya. Dari sana tergambar bahwa dia sangat bahagia. Ah, tentu saja dia sebahagia itu. Timnya telah berhasil masuk ke babak final usai mengalahkan X IPA-2."Selamat untuk tim kalian," ucap Andin. Dia beranjak dari bangku."Untuk tim aja?" Dirga memajukan wajahnya."I...iya.""Untuk gue nggak ada ucapan selamat?""Kan udah termasuk," bela Andin.Dirga melipat kedua tangannya. Memasang senyum genit. "Tapi gue maunya seorang."Andin mengalihkan pandangannya. Memperhatikan keadaan di sekitar. "Lo ngomong ap

  • 10 Years Ago   Chapter 37

    DIFFERENT“Kini kita tak lagi sama. Kita berjalan di arah yang berbeda, dan takkan pernah ada titik temu untuk bersatu.”✈✈✈Seluruh peserta didik Bakti Nusa serempak memasang wajah bahagia tatkala melangkah masuk gerbang sekolah. Kini tak ada lagi ujian yang kerap menghantui mereka selama beberapa hari terakhir. Semuanya telah usai.Selepas ujian mereka akan saling bertarung memperebutkan juara satu sampai tiga dalam kegiatan class meeting. Namun sebelum kegiatan itu terealisasikan, mereka wajib melunaskan hutang mereka kepada guru Fisika, Martha.Iya, hutang itu diperuntukkan kepada mereka yang memiliki nilai di bawah 75. Terlihat seluruh anggota Empat Perewa mengambil bagian dalam kegiatan ini. Dengan gunting lipat mini mereka memotong rumput halaman sekolah yang begitu luas.Mereka duduk bersebelahan dengan posisi membelakangi Martha. Salah se

DMCA.com Protection Status