A STUPID THING
“Cukup, berhentilah mencintai seseorang yang tidak akan pernah mencintaimu. Kamu melakukan hal bodoh yang dapat menyiksa dirimu sendiri.”
✈✈✈
Seorang siswa berseragam basket melangkah percaya diri menujunya. Berjalan dengan seulas senyum melekat di wajahnya. Dari sana tergambar bahwa dia sangat bahagia. Ah, tentu saja dia sebahagia itu. Timnya telah berhasil masuk ke babak final usai mengalahkan X IPA-2.
"Selamat untuk tim kalian," ucap Andin. Dia beranjak dari bangku.
"Untuk tim aja?" Dirga memajukan wajahnya.
"I...iya."
"Untuk gue nggak ada ucapan selamat?"
"Kan udah termasuk," bela Andin.
Dirga melipat kedua tangannya. Memasang senyum genit. "Tapi gue maunya seorang."
Andin mengalihkan pandangannya. Memperhatikan keadaan di sekitar. "Lo ngomong ap
NEVER GIVE UP“Teruslah berusaha hingga kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan. Karena apapun yang kamu usahakan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang baik.”✈✈✈Andin memandang lama ke utara. Entah sudah berapa menit dia habiskan untuk melihat ke sana. Beberapa orang yang berlari-lari di lapangan itu terekam baik dalam ingatannya.Manik matanya tak berhenti mengawasi pergerakan seorang cowok bernomor punggung 21. Cowok itu bergerak lincah sehingga dia dapat mengelabui musuhnya. Andin memandang kagum ke cowok itu. Pada seorang cowok bernama Arya.Dalam hatinya dia terus menuturkan kalimat-kalimat pembangun dan semangat untuk Arya. Sangat disayangkan dia tak dapat melakukannya secara langsung.Satu tangannya menopang dagu. Dari raut wajah itu dapat tergambar apa yang tengah dia rasakan. Bimbang. Di satu sisi dia ingin menyaksikan
YOUR PRESENCE“Kehadiranmu berhasil mengubah duniaku, membawaku menuju versi yang lebih baik."✈✈✈Sudah kesekian kali dia menoleh ke kanan. Memandangi seseorang yang sekali pun tak pernah melihatnya. Siswi itu larut menyaksikan pertandingan futsal bersama teman kelasnya.Dia menghela napas berat. Harapannya pupus untuk meminta dia datang dan menyemangatinya di pertandingan final nanti. Dia pun menyadari bahwa tak lama lagi pertandingan segera dimulai. Menghitung detik-detik terakhir saja.Manik matanya beralih tatkala mendengar derap langkah seseorang dari arah depan. Seorang cowok mengenakan seragam basket melangkah menujunya."Muka lo kenapa kusut gitu," celetuk Guntur. Dia duduk di samping Dirga dan merangkul lehernya.Dirga memalingkan wajahnya ke kanan. Kali ini dia mendapati Andin tengah tertawa lepas. Dia begit
YOUTH“Nikmati masa muda dengan mengisi harimu bersama teman atau pun seseorang yang istimewa di hatimu. Penuhi masa ini dengan kebahagiaan, jauhkan sesuatu yang dapat merusaknya.”✈✈✈Seluruh peserta didik berbaris rapi sesuai barisan kelasnya masing-masing. Ribuan pasang mata fokus memperhatikan seorang wanita berdiri di belakang mimbar. Dia berbicara seorang diri di sana. Menyampaikan suatu pengumuman, tak lain mengenai hari libur semester gasal. Jangka waktu libur semester ini tak pernah lebih dari dua minggu. Setelah pengumuman selesai dia turun dari sana. Membiarkan pihak OSIS mengambil alih untuk mengumumkan hasil kegiatan class meeting yang telah diselenggarakan dua hari berturut-turut.Salah satu panitia yang bertugas menyebut kelas pemenang dari setiap lomba. Dari cabang olahraga futsal dia menyebut kelas X IPA-4 sebagai juara pertama. Lantas anak kelas itu langsung bersorak menyambut kemenangan. Mereka melompat girang dan saling merangkul. Ada beberapa kelas lain juga yan
SOMEDAY“Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa orang yang layak kamu pilih adalah orang yang selalu ada di sampingmu."✈✈✈"Milo, lihat kamera ini sebentar aja," pinta seorang gadis dengan rambut dicepol. Kamera digital di tangannya mengarah pada seekor kucing berwarna hitam.Milo merealisasikan permintaannya. Kucing itu menoleh dan menatap lama kamera. Andin tersenyum menatap layar. Satu jarinya menekan tombol shutter untuk mengambil gambar.Andin melihat hasil foto dengan menunjukkan lekukan tipis di bibirnya. Dia tersenyum sangat lama. Milo terlihat sangat menggemaskan.Lalu Andin menaruh kameranya di atas meja. Sudah saatnya dia berhenti mengambil foto Milo. Dia pun mendaratkan tulang duduknya di atas sofa. Manik mata fokus pada kucing hitam di sampingnya.Satu tangan membelai rambut halusnya. Kucing itu terlihat sangat senang. Andin terkekeh melihatnya. Sesekali Andin melakukan hal jahil dengan mengacak rambutnya. Lantas Milo langsung menatapnya sinis dan bersiap untuk mener
YOU“Kepadamu yang selalu ada di sampingku, mengisi hari indahku, aku tak bisa lagi menyangkal perasaan ini. Apa yang dikatakan Dewa 19 dalam lagunya benar-benar terjadi padaku, bahwa aku telah mencintaimu.”✈✈✈Riuh suara menggema di dalam gedung berukuran besar. Dua kubu bersahut memberi semangat kepada temannya yang bertanding. Ratusan kertas karton berwarna putih dan merah terbentang di setiap sudut. Warna itu sebagai simbol atau penanda, putih untuk SMA Bakti Nusa, sedangkan merah untuk SMA Gadjah Perkasa.Andin sedikit mengangkat kepala. Manik mata menangkap ratusan orang di sekelilingnya. Mereka duduk di kursi penonton yang berada di atas. Tidak seperti dia yang duduk bersama tim cadangan basket.Lalu manik matanya berpindah pelan ke bawah. Menangkap sosok cowok jangkung berseragam basket dengan nomor punggung 14. Di kepalanya melingkar sebuah benda berwarna putih, menyamakan dengan warna seragamnya.Anak basket sering memakainya ketika bermain. Selain untuk menambah tampilan,
NEW YEAR “Semua orang memiliki harapan yang ingin dicapai setiap tahunnya. Dan semoga Semesta mempermudahmu mencapai harapan itu.” ✈✈✈ Ini adalah malam terakhirmu, 2005. Melewati 365 hari dengan rasa duka dan rasa cita. Kami merasakan tumbuh, gagal, lalu bangkit, dan berakhir dengan keberhasilan. Perjalanan panjang itu terasa begitu cepat dan singkat. Rasanya seperti kemarin kami menyambutmu di malam pergantian tahun. Di tahunmu, kamu mempertemukanku dengan seseorang yang baik. Dia mengalihkan semua orang, menjadi pusat perhatian, dan dia juga berhasil meleburkan benteng pertahanan ini. Hanya saja ada satu hal yang mengundang benci, kamu tak membiarkan dia untuk dimiliki. Mungkin tugasmu hanyalah mempertemukan. Lalu kamu menggantinya dengan seseorang yang baik pula. Dengannya rasa bahagia terus mengalir dalam jiwa, mengobati harapan yang telah pupus, dan menumbuhkan kembali harapan baru dengannya. Memang awalnya menentang. Namun semakin hari keputusan itu berubah. Mene
ANOTHER SIDE“Bersyukurlah atas apa yang Tuhan takdirkan untukmu. Kamu tidak akan pernah tahu bahwa orang di luar sana menginginkan hidup sepertimu, sedangkan kamu tidak mensyukurinya.”✈✈✈Minggu, 8 Januari 2006Mentari pagi membawa pesan baik kepada semua orang, bahwa hari ini adalah hari yang indah untuk melakukan segala aktivitas. Meski hanya ada satu mentari, dia dapat menemani kita kapan pun dan dimana pun.Andin memperhatikan suasana di sekitarnya dari balik jendela mobil. Para pejalan kaki, para pemotor, para pemobil, para penjual koran, dan yang lainnya telah berperan baik seperti yang Tuhan amanahkan.Mobil sedan itu memperlambat laju hingga menepi di pinggir jalan. Kendaaraan itu berhenti tak jauh dari seorang pedagang yang pernah dia temui beberapa waktu lalu."Kita turun dulu," titah seseorang di sampingnya. Pemilik perut buncit itu membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil.Sejenak Andin melihatnya memberi lambaian tangan pada pedagang itu. Kemudian dia membuka pintu
"Aku akan tetap mencintaimu, meski kau tak lagi bersamaku."✈✈✈2017Sepuluh tahun yang lalu,Sebuah tragedi kecelakaan transportasi begitu tragis terjadi di Indonesia. Tragedi yang tak lain jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Majene, Sulawesi Barat.Semua orang pasti telah mengetahui kabar buruk yang pada saat itu sangat gempar dibicarakan. Baik dari mulut ke mulut, maupun melalui media massa.Meski demikian, kemirisannya masih terkenang bagi semua orang. Kabar duka yang membawa kepiluan dan kesedihan bagi keluarga korban, membuat warga Indonesia berprihatin dan ikut mendo'akan korban-korban pesawat Adam Air.Di samping kesedihan dan kepiluaan yang dirasakan keluarga korban, wanita yang diperkirakan berumur 26 tahun itu pun ikut merasakan kesedihan yang teramat dalam dari lubuk hati maupun jiwanya. Bagaimana mungkin tidak? Kekasi
ANOTHER SIDE“Bersyukurlah atas apa yang Tuhan takdirkan untukmu. Kamu tidak akan pernah tahu bahwa orang di luar sana menginginkan hidup sepertimu, sedangkan kamu tidak mensyukurinya.”✈✈✈Minggu, 8 Januari 2006Mentari pagi membawa pesan baik kepada semua orang, bahwa hari ini adalah hari yang indah untuk melakukan segala aktivitas. Meski hanya ada satu mentari, dia dapat menemani kita kapan pun dan dimana pun.Andin memperhatikan suasana di sekitarnya dari balik jendela mobil. Para pejalan kaki, para pemotor, para pemobil, para penjual koran, dan yang lainnya telah berperan baik seperti yang Tuhan amanahkan.Mobil sedan itu memperlambat laju hingga menepi di pinggir jalan. Kendaaraan itu berhenti tak jauh dari seorang pedagang yang pernah dia temui beberapa waktu lalu."Kita turun dulu," titah seseorang di sampingnya. Pemilik perut buncit itu membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil.Sejenak Andin melihatnya memberi lambaian tangan pada pedagang itu. Kemudian dia membuka pintu
NEW YEAR “Semua orang memiliki harapan yang ingin dicapai setiap tahunnya. Dan semoga Semesta mempermudahmu mencapai harapan itu.” ✈✈✈ Ini adalah malam terakhirmu, 2005. Melewati 365 hari dengan rasa duka dan rasa cita. Kami merasakan tumbuh, gagal, lalu bangkit, dan berakhir dengan keberhasilan. Perjalanan panjang itu terasa begitu cepat dan singkat. Rasanya seperti kemarin kami menyambutmu di malam pergantian tahun. Di tahunmu, kamu mempertemukanku dengan seseorang yang baik. Dia mengalihkan semua orang, menjadi pusat perhatian, dan dia juga berhasil meleburkan benteng pertahanan ini. Hanya saja ada satu hal yang mengundang benci, kamu tak membiarkan dia untuk dimiliki. Mungkin tugasmu hanyalah mempertemukan. Lalu kamu menggantinya dengan seseorang yang baik pula. Dengannya rasa bahagia terus mengalir dalam jiwa, mengobati harapan yang telah pupus, dan menumbuhkan kembali harapan baru dengannya. Memang awalnya menentang. Namun semakin hari keputusan itu berubah. Mene
YOU“Kepadamu yang selalu ada di sampingku, mengisi hari indahku, aku tak bisa lagi menyangkal perasaan ini. Apa yang dikatakan Dewa 19 dalam lagunya benar-benar terjadi padaku, bahwa aku telah mencintaimu.”✈✈✈Riuh suara menggema di dalam gedung berukuran besar. Dua kubu bersahut memberi semangat kepada temannya yang bertanding. Ratusan kertas karton berwarna putih dan merah terbentang di setiap sudut. Warna itu sebagai simbol atau penanda, putih untuk SMA Bakti Nusa, sedangkan merah untuk SMA Gadjah Perkasa.Andin sedikit mengangkat kepala. Manik mata menangkap ratusan orang di sekelilingnya. Mereka duduk di kursi penonton yang berada di atas. Tidak seperti dia yang duduk bersama tim cadangan basket.Lalu manik matanya berpindah pelan ke bawah. Menangkap sosok cowok jangkung berseragam basket dengan nomor punggung 14. Di kepalanya melingkar sebuah benda berwarna putih, menyamakan dengan warna seragamnya.Anak basket sering memakainya ketika bermain. Selain untuk menambah tampilan,
SOMEDAY“Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa orang yang layak kamu pilih adalah orang yang selalu ada di sampingmu."✈✈✈"Milo, lihat kamera ini sebentar aja," pinta seorang gadis dengan rambut dicepol. Kamera digital di tangannya mengarah pada seekor kucing berwarna hitam.Milo merealisasikan permintaannya. Kucing itu menoleh dan menatap lama kamera. Andin tersenyum menatap layar. Satu jarinya menekan tombol shutter untuk mengambil gambar.Andin melihat hasil foto dengan menunjukkan lekukan tipis di bibirnya. Dia tersenyum sangat lama. Milo terlihat sangat menggemaskan.Lalu Andin menaruh kameranya di atas meja. Sudah saatnya dia berhenti mengambil foto Milo. Dia pun mendaratkan tulang duduknya di atas sofa. Manik mata fokus pada kucing hitam di sampingnya.Satu tangan membelai rambut halusnya. Kucing itu terlihat sangat senang. Andin terkekeh melihatnya. Sesekali Andin melakukan hal jahil dengan mengacak rambutnya. Lantas Milo langsung menatapnya sinis dan bersiap untuk mener
YOUTH“Nikmati masa muda dengan mengisi harimu bersama teman atau pun seseorang yang istimewa di hatimu. Penuhi masa ini dengan kebahagiaan, jauhkan sesuatu yang dapat merusaknya.”✈✈✈Seluruh peserta didik berbaris rapi sesuai barisan kelasnya masing-masing. Ribuan pasang mata fokus memperhatikan seorang wanita berdiri di belakang mimbar. Dia berbicara seorang diri di sana. Menyampaikan suatu pengumuman, tak lain mengenai hari libur semester gasal. Jangka waktu libur semester ini tak pernah lebih dari dua minggu. Setelah pengumuman selesai dia turun dari sana. Membiarkan pihak OSIS mengambil alih untuk mengumumkan hasil kegiatan class meeting yang telah diselenggarakan dua hari berturut-turut.Salah satu panitia yang bertugas menyebut kelas pemenang dari setiap lomba. Dari cabang olahraga futsal dia menyebut kelas X IPA-4 sebagai juara pertama. Lantas anak kelas itu langsung bersorak menyambut kemenangan. Mereka melompat girang dan saling merangkul. Ada beberapa kelas lain juga yan
YOUR PRESENCE“Kehadiranmu berhasil mengubah duniaku, membawaku menuju versi yang lebih baik."✈✈✈Sudah kesekian kali dia menoleh ke kanan. Memandangi seseorang yang sekali pun tak pernah melihatnya. Siswi itu larut menyaksikan pertandingan futsal bersama teman kelasnya.Dia menghela napas berat. Harapannya pupus untuk meminta dia datang dan menyemangatinya di pertandingan final nanti. Dia pun menyadari bahwa tak lama lagi pertandingan segera dimulai. Menghitung detik-detik terakhir saja.Manik matanya beralih tatkala mendengar derap langkah seseorang dari arah depan. Seorang cowok mengenakan seragam basket melangkah menujunya."Muka lo kenapa kusut gitu," celetuk Guntur. Dia duduk di samping Dirga dan merangkul lehernya.Dirga memalingkan wajahnya ke kanan. Kali ini dia mendapati Andin tengah tertawa lepas. Dia begit
NEVER GIVE UP“Teruslah berusaha hingga kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan. Karena apapun yang kamu usahakan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang baik.”✈✈✈Andin memandang lama ke utara. Entah sudah berapa menit dia habiskan untuk melihat ke sana. Beberapa orang yang berlari-lari di lapangan itu terekam baik dalam ingatannya.Manik matanya tak berhenti mengawasi pergerakan seorang cowok bernomor punggung 21. Cowok itu bergerak lincah sehingga dia dapat mengelabui musuhnya. Andin memandang kagum ke cowok itu. Pada seorang cowok bernama Arya.Dalam hatinya dia terus menuturkan kalimat-kalimat pembangun dan semangat untuk Arya. Sangat disayangkan dia tak dapat melakukannya secara langsung.Satu tangannya menopang dagu. Dari raut wajah itu dapat tergambar apa yang tengah dia rasakan. Bimbang. Di satu sisi dia ingin menyaksikan
A STUPID THING“Cukup, berhentilah mencintai seseorang yang tidak akan pernah mencintaimu. Kamu melakukan hal bodoh yang dapat menyiksa dirimu sendiri.”✈✈✈Seorang siswa berseragam basket melangkah percaya diri menujunya. Berjalan dengan seulas senyum melekat di wajahnya. Dari sana tergambar bahwa dia sangat bahagia. Ah, tentu saja dia sebahagia itu. Timnya telah berhasil masuk ke babak final usai mengalahkan X IPA-2."Selamat untuk tim kalian," ucap Andin. Dia beranjak dari bangku."Untuk tim aja?" Dirga memajukan wajahnya."I...iya.""Untuk gue nggak ada ucapan selamat?""Kan udah termasuk," bela Andin.Dirga melipat kedua tangannya. Memasang senyum genit. "Tapi gue maunya seorang."Andin mengalihkan pandangannya. Memperhatikan keadaan di sekitar. "Lo ngomong ap
DIFFERENT“Kini kita tak lagi sama. Kita berjalan di arah yang berbeda, dan takkan pernah ada titik temu untuk bersatu.”✈✈✈Seluruh peserta didik Bakti Nusa serempak memasang wajah bahagia tatkala melangkah masuk gerbang sekolah. Kini tak ada lagi ujian yang kerap menghantui mereka selama beberapa hari terakhir. Semuanya telah usai.Selepas ujian mereka akan saling bertarung memperebutkan juara satu sampai tiga dalam kegiatan class meeting. Namun sebelum kegiatan itu terealisasikan, mereka wajib melunaskan hutang mereka kepada guru Fisika, Martha.Iya, hutang itu diperuntukkan kepada mereka yang memiliki nilai di bawah 75. Terlihat seluruh anggota Empat Perewa mengambil bagian dalam kegiatan ini. Dengan gunting lipat mini mereka memotong rumput halaman sekolah yang begitu luas.Mereka duduk bersebelahan dengan posisi membelakangi Martha. Salah se