Chapter: bab 9“Kenapa? Kamu terpesona?”Lyara mengeryitkan alis dan berdecak.“Gak apa-apa kok kalau kamu udah terpesona sama aku. Aku juga udah duluan terpesona sama kamu sejak tadi malam,” jawab Raja dengan pertanyaannya sendiri.Lyara menggeleng. Ia menyapukan kuasnya pada cat orange.“Itu sebabnya aku bisa cium ka—““Bisa diem gak?!” Suara Raja berhenti saat Lyara menempelkan tangan kirinya untuk menutup mulutnya Raja. Lyara menatap mata Raja yang membulat, kemudian melembut saat tatapan mereka bertemu. Lyara menatapnya dengan tatapan kesal. Tapi Raja menatapnya dengan lembut.Lyara berkedip sekali lagi, memerhatikan sekitar. Anak-anak bisa saja mendengar kata cium-cium dari mulut Raja. “Bisakah anda diam?”Kepala Raja memiring saat Lyara merendahkan suaranya dan melepaskan tangannya dari bibir Raja. Lyara berkedip saat telapak tangannya menyentuh bibir itu. Kepalanya lagi-lagi menampilkan cuplikan adegan kotor itu! Arggh! Lyara menarik tangannya.Tapi dengan c
Last Updated: 2025-04-13
Chapter: Bab 8“Kak Satria?”Lelaki yang dipanggil Satria itu, menatap Lyara dengan senyuman mengembang. “Kamu apa kabar, Ra?”“Luar biasa! Aku gak menyangka ketemu Kak Satria di sini,” ucap Lyara sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan. “Jadi, ini anak Kak Satria? Ya ampun, aku gak kenal. Maaf,” katanya lagi. Ia menggeleng, “Aku baik-baik,” jawaban Lyara terbata-bata.Satria yang menjulang di depannya terkekeh pelan.Lyara tahu itu karena salah tingkahnya yang tidak pada tempatnya.Satria mengangguk juga tapi pandangannya jelas bahwa ia juga kaget dengan siapa yang ditemuinya itu. Lelaki dengan tinggi seratus delapan puluh lima itu tersenyum. Ia berlutut di depan Lyara tapi pandangannya beralih pada anak kecil di depan Lyara.Lyara menatap Kamara dan tersenyum padanya. “Halo, salam kenal ya, Kamara,” katanya dengan senyum ceria.Kamara mengangguk dan tersenyum.“Kak, masih lama ngobrolnya?”Lyara menatap ibu muda di belakang Kamara lalu tersenyum.“Sudah selesai. Maaf membuat anda menunggu,” Sa
Last Updated: 2025-04-12
Chapter: Bab 7Kebaya mewah yang bertabur manik-manik itu kembali masuk di kotaknya. Lyara menyimpan dengan hati-hati. Setelah mengganti kembali dengan setelan jeans dan kemejanya. Ia baru saja selesai dengan satu pekerjaannya menjadi pendamping salah satu kakaknya pengantin.Entah kenapa Lyara selalu suka dengan pekerjaan menemani di pesta pernikahan. Tapi ia tidak selalu mendapatkan itu. Kebanyakan perannya adalah untuk menjadi pajangan dalam acara makan malam keluarga, atau seperti tadi malam, menjadi piala yang dipamerkan kepada teman-temannya.Benar, Lyara memang cantik. Itulah sebabnya ia tidak keberatan jika hanya menjadi pajangan untuk dipamerkan pada semua orang. Lyara juga bisa akting. Selama ini semua akting yang dilakukannya adalah untuk kepentingan pekerjaannya itu. Tentu saja, ia tidak mungkin menjadi salah satu talent Lofou jika ia tidak cantik dan tidak bisa akting!Selesai membereskan kebayanya. Lyara bergegas menuju tempat kerjanya selanjutnya. Ia akan membantu seorang seniornya ya
Last Updated: 2025-04-10
Chapter: Bab 6“Gue kesel!” Lyara menjerit. “Lo tau, orang itu-“ Lyara terisak, “lo tau gue selama ini gak pernah pacaran karena gak pernah ada waktu. Waktu gue gak ada buat ketemu cowok selain di kerjaan ini. Terus, terus lo nuduh gue punya pacar, lo nuduh gue! Lo gak tau apa, itu orang gila itu udah bikin gue gak bisa tidur semaleman. Gue udah dibikin malu. Gue- orang itu tiba-tiba aja cium gue sembarangan!” Rakha mengerti semua yang dikatakan Lyana meskipun gadis itu berkata dalam tangisannya sambil terisak dan berteriak kesal. Ia mengerti setiap katanya. Tangan Rakha menarik Lyara ke kursinya. Mendorong gadis itu untuk duduk di sana dan menunggu sampai tangisannya reda. Begitulah cara membuat Lyara tenang.Cara yang sudah dipakainya bertahun-tahun lamanya.Tangan Rakha menggapai kotak tisu dan menyodorkannya pada Lyara yang masih mengelap hidungnya yang berair juga ujung-ujung matanya. Ia berdiri memunggungi meja komputernya dan menunggu. “Gue kesel. Ya Allah gue berdosa banget udah dici
Last Updated: 2025-03-22
Chapter: Bab 5Alis Lyara bertaut, bibirnya juga mengerucut kesal. Klien mengesalkan seperti itu memang selalu membuatnya kesulitan. Ia menekan tombol telepon dan suara serk Rakha di seberang sana segera terdengar. “Baru bangun? Jadi lo baru liat laporan yang gue kirim?” tanya Lyara langsung menodongnya. Ia mengunci kembali pintu depan rumah dan duduk di kursi teras. “Bukan laporan lo yang baru gue liat, Ra,” jawab Rakha dari seberang teleponnya.“Terus?”“Kali ini gue gak tau gimana caranya bela lo, Lyara,” Rakha terdengar frustasi. “Ada apa sih? Serius banget cuma karena gue tendang? Helo? Gue juga rugi di sini. Sepatu gue patah!” cecar Lyara tak bersabar. Ia mulai marah. Apakah ia salah jika membela dirinya sendiri?“Lo bisa datang?” tanya Rakha dengan nada lembutnya. Ia tahu sekali kalau Lyara sudah terpancing emosinya. Lyara melirik jam di ponsel, lalu mengangguk, “Bisa. Gue ketemu Pak Kevin jam delapan,” jawab Lyara. “Ini emang mau ke sana,” lanjutnya lagi.“Oke, gue kasih tau sete
Last Updated: 2025-03-21
Chapter: Bab 4Setelah mandi dan menggosok bibirnya dengan sikat gigi untuk menghilangkan ingatannya tentang ciuman yang didapatkannya tadi malam, Lyara kembali menggeleng saat melihat pantulan wajahnya di cermin. Sungguh itu bukan ciuman pertamanya. Tapi bayang-bayang bibir hangat itu menyentuh bibirnya membut Lyara merasa putus asa. Bibirnya yang sudah menganggur lebih dari lima tahun itu akhirnya disapa oleh orang tidak dikenal. Iya, Lyara tahu namanya. Tapi hanya itu. Ia tidak tahu apapun tentang Raja. Itu sama saja dengan ia tidak mengenalnya, bukan?Bukan tanpa alasan kenapa ia membiarkan dirinya sendiri selama ini. Tidak punya pacar, tidak ada gebetan. Bukan karena ia sok suci dengan tanpa berpacaran. Hanya saja semua kesibukannya membuatnya tidak memikirkan apapun selain bekerja mencari uang. Untuk biaya kuliahnya yang sebentar lagi akan selesai. untuk uang sekolah adiknya, Leora. Untuk kebutuhan Mama yang selalu ingin lebih. Juga mengumpulkan uang untuk operasi Ayah. Kuliahnya yang h
Last Updated: 2025-03-20