author-banner
finanabila652
Author

Novels by finanabila652

Dipersunting Dadakan oleh Bos Galak

Dipersunting Dadakan oleh Bos Galak

Kehidupan kantor yang tenang dan damai kini berubah menjadi bak arena tinju yang diwarnai dengan ketegangan dan intrik drama. Hal itu terjadi setelah sang nepo baby, putra bungsu dari pemilik perusahaan, Abian Aiden Mikhail masuk dan menjabat sebagai Manager Keuangan yang baru dan membombardir dengan peluru-peluru teror kemarahan ke setiap sudut kantor. Hal ini membuat Fianna Arunika, si anggota Divisi Kreatif harus memutar otak agar tidak pernah berurusan dengan Abian. Namun sayangnya, keinginan Fianna tidak akan pernah terwujud saat dirinya tiba-tiba harus menikah dengan Abian dan terjebak selamanya bersama beruang pemarah itu. Lantas, bisakah Fianna menjalani kehidupan rumah tangganya bersama Abian?
Read
Chapter: Bab 9
"Ayo lahhhh," Tirta mulai merengek dan langkahnya terus mengikuti kemanapun Fianna melangkah.Fianna menyimpan gelasnya dengan kesal dan memutar matanya. "Kan aku udah jujur, aku gak tau ya siapa istri Pak Abian,""Bohong," bantah Tirta tak percaya. "Kamu kan deket banget sama Pak Aryan,"Fianna menatap kopi yang mengalir perlahan dari mesin memilih untuk mengabaikan sepenuhnya Tirta yang semakin merengek. Kepalanya terasa berat, seolah semua informasi dan ketegangan yang terjadi di kantor hari ini membanjiri pikirannya tanpa henti. Ditambah sekarang masalah hidupnya bertambah setelah menjadi istri Abian. “Buset,” Tirta tiba-tiba berseru keras dan wajahnya berubah menjadi cemas. “Aku lupa harus laporan ke Pak Aryan, ah gara-gara kamu sih.” “Ya udah, sana, nanti Pak Aryan malah ngomel,” titah Fianna mengusir. “Duluan ya,” pamit Tirta yang kini berjalan tergesa meninggalkan pantry. Fianna mengaduk kopinya perlahan, menikmati momen sejenak dalam kesunyian. Akhirnya Tirta pergi juga d
Last Updated: 2024-08-30
Chapter: Bab 8
Fianna menghela napas panjang begitu ia keluar dari ruangan Abian. Rasanya seperti beban berat yang akhirnya terangkat dari pundaknya setelah berhadapan dengan si beruang pemarah itu — ya, walaupun setelah menangis tadi, Abian sedikit melunak padanya perihal pekerjaan yang terbengkalai. Dia lantas berjalan dengan langkah cepat menuju kantin, tempat biasanya dia dan teman-temannya berkumpul untuk sekadar mengobrol atau melepaskan penat setelah bekerja. Sesampainya di kantin, Fianna melihat Tirta, Andrew, Dina, dan Zidan sudah duduk di salah satu meja di sudut ruangan. Mereka tertawa-tawa, jelas tengah menikmati waktu istirahat mereka — astaga, terlihat bahagia sekali mereka. Begitu melihat Fianna, Tirta melambai-lambaikan tangan dengan semangat. “Fi! Sini, cepat ke sini!” seru Tirta dengan senyum lebar. Fianna membalas senyuman itu, merasa lega bisa kembali ke suasana yang lebih nyaman dan akrab. Dia melangkah cepat menuju meja mereka dan segera duduk di antara Dina dan Zidan. “Gim
Last Updated: 2024-08-22
Chapter: Bab 7
Kantor geger saat sebuah postingan di media sosial milik Abian membuat semua karyawan gempar. Sebuah foto pernikahan, menampilkan Abian berdiri di samping seorang wanita misterius dengan latar belakang pelaminan yang elegan. Para karyawan langsung heboh, memperdebatkan siapa gerangan wanita yang berhasil merebut hati bos baru yang selama ini dikenal galak dan tak tersentuh. Beberapa bahkan langsung menggosipkan apakah wanita itu mungkin seorang selebriti atau putri dari keluarga kaya yang menikah diam-diam. "Aduhhh," Fianna mengaduh kesal dan mengusap wajahnya saat postingan itu tidak dibicarakan dahulu dengannya. "Dasar," gumamnya yang kini mencoba untuk tetap tenang. Fianna menatap postingan Abian itu dengan jantung yang berdegup kencang, tetapi ia berusaha keras untuk tidak menunjukkan kegelisahannya. Jemarinya kini memainkan pena di atas buku catatan, tetapi pikirannya melayang jauh. "Tumben?" tanya Tirta yang baru saja datang dengan segelaa kopi di tangan. "Gak nimbrung? Bi
Last Updated: 2024-08-12
Chapter: Bab 6
Pagi itu, Fianna duduk di meja makan dengan dagu bertumpu pada kedua tangannya, menatap ke arah dapur dengan tatapan bosan. Aroma harum masakan mulai memenuhi ruangan, tapi Abian masih sibuk dengan kegiatan memasaknya. . Pemandangan ini rasanya seperti deja vu bagi Fianna, pemandangan punggung Abian yang membelakanginya karena sibuk memasak. "Masih lama, Pak Abian?" Fianna berseru dengan nada mengeluh bosan, di tangannya kini sudah ada selembar kertas dan pena. "Kita kan perlu ngobrol serius nihhh, cepetan," Abian, yang tengah fokus menyiapkan sarapan, melirik sekilas ke arah Fianna. "Sabar," Fianna mendesah pelan, matanya berputar malas. "Ini ketiga kalinya, Pak Abian ngomong hal yang sama," "Kamu kalau berisik saya kasih makan sawi rebus ya," ancam Abian yang mampu membungkam sepenuhnya mulut Fianna. Hal yang paling ditakutkan Fianna adalah memakan sayuran yang dimasak Abian. Fianna menidurkan kepalanya ke atas meja dengan lesu, merasa bosan duduk saja tanpa bisa melakukan
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: Bab 5
Kejadian begitu saja terjadi tanpa bisa Fianna cerna terlebih dahulu. Kini, Fianna hanya bisa memandang kosong langit-langit kamar Abian dengan tatapan menerawang dan merenungi nasib buruk yang baru saja ia alami. Sangat amat menyesali mengapa ia harus menerima ajakan Abian untuk berteduh jika akan begini jadinya. "Arghhh!" Fianna menjambak rambutnya lalu berguling ke kanan dan ke kiri di atas ranjang empuk berukuran besar itu membuat sprei yang mulanya rapih kini menjadi sedikit berantakan. Diraihnya ponsel yang sempat menganggur dan matanya menatap sebal ke arah potret dirinya dan Abian yang berdiri di atas pelaminan tadi siang dengan keluarga masing-masing. Jemari Fianna menggulirkan foto ke samping, dan lagi-lagi potret dirinya dan Abian yang sedang menunjukkan buku pernikahan. Fianna memperbesar foto itu dan memperhatikan raut wajah Abian yang tampak tersenyum lebar, berbeda dengan dirinya yang terlihat seperti senyuman karir. Astaga, dosa apa yang ia perbuat sampai-sampai h
Last Updated: 2024-08-06
Chapter: Bab 4
Langkah Fianna terpacu pelan memasuki bagian dalam rumah Abian. Tetesan air dari bajunya kini membasahi lantai dan membuatnya tidak bisa melangkah lebih jauh. Ia lantas kembali mundur dan mencari keset yang bisa mengeringkan kakinya.Tak berselang lama, Abian kembali dengan handuk dan sepasang pakaian. “Kamu masuk aja, ngapain di sana?” tanyanya heran saat Fianna masih berdiri di ambang pintu. “Masuk sendiri atau mau saya bawa ke sini?”“Basah, Pak,” jawab Fianna.“Masuk aja dulu. Nanti bisa saya lap.” titah Abian. Tangannya kini menyerahkan handuk. “Pakai handuk dulu. Ganti juga pakaian kamu, dari sini lurus belok kiri, ada kamar mandi.”“Iya, terima kasih, Pak,” jawab Fianna yang menerima pemberian Abian itu dan dengan langkah seribu memasuki dalam rumah Abian.Setelah selesai mengganti pakaiannya, Fiana keluar dari kamar mandi dan berjalan dengan bingung menelusuri rumah Abian. Rasanya canggung dan juga tidak nyaman, terlebih sangat mengingat jikalau ini adalah rumah Abian, si Mana
Last Updated: 2024-08-06
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status