author-banner
Aisyah Siti
Author

Novel-novel oleh Aisyah Siti

Tawanan Gairah Tuan CEO

Tawanan Gairah Tuan CEO

Amara tak pernah menyangka bahwa niatnya membantu korban pembunuhan, justru menjadikannya sebagai tersangka! Yang lebih mengerikan adalah korban itu merupakan putra bangsawan Deuls Yuan, dan kini kakaknya Michael Deus menginginkan pembalasan dendam dengan menjadikan Amara tawanan pria itu. Sedangkan Michael sendiri dikenal sebagai CEO kejam. Mampukah Amara lepas dari jeratan Michael?
Baca
Chapter: 9. Ruangan Bawah Tanah
Sampai di Mansion, Michael dikabari kabar oleh Dirga tentang keberadaan Nyonya Melissa yang ada di sini.Mendengar itu, Michael segera meminta pada Dirga untuk menyembunyikan Amara di ruangan tersembunyi. Karena hal ini akan sangat berbahaya jika sampai Melissa mengetahui bahwa Amara masih hidup.“Dirga, bawa Amara ke ruangan bawah tanah sekarang juga.”“Baik Tuan.”Michael gegas pergi tanpa mengatakan apapun lagi.dia akan segera menemui Melissa -wanita yang telah melahirkannya 29 tahun yang lalu.Sementara itu Tatapan Amara dan Dirga bertemu, lantas Dirga segera mengajak Amara pergi.“Ayo Nona, ikut Dengan saya sekarang juga.”“Mau ke mana?” tanya Amara.“Anda harus bersembunyi di ruangan bawah tanah untuk keselamatan anda. Nyonya Besar akan membunuh anda jika mengetahui bahwa anda masih bernafas!” kata Dirga menjelaskan.Amara menarik nafas malas mendengar itu. “Sudah berapa kali aku bilang? Aku ini bukan pembunuh!” kata Amara kesal.Tidak ingin berdebat dengan Amara, akhirnya Dirg
Terakhir Diperbarui: 2024-10-21
Chapter: 8. Cemburu
“Tunggu! Apa yang kau lakukan?!”Tangan dokter yang hendak memeriksa bagian leher Amara sontak terhenti ketika mendengar suara Michael.Dia segera menatap Michael dengan tatapan heran. “Tentu saja saya akan memeriksa keadaan pasien, memang apa lagi?!” Michael menghela nafas mendengar itu. “Tapi kenapa tanganmu harus mengarah ke lehernya?” tanya Michael lagi.“Saya akan memeriksa suhu tubuhnya.”Rasa debar-debar di dada begitu mendominasi. Entah apa yang sedang dirasakan oleh Michael, tapi dia tidak ingin ada seorang pria yang menyentuh tubuh Amara.Dan saat itu pula, Michael memilih untuk berdiri di sudut ruangan dengan Menyandarkan tubuhnya pada dinding untuk bisa menetralisir rasa cemburu di hatinya.“Oh astaga!” Michael berdesis dengan mata terpejam saat melihat tangan dokter masuk ke dalam baju dan menyentuh perut Amara.Meskipun sedikit cemas, tetapi Michael juga kesal. Mengapa harus dokter laki-laki yang memeriksa Amara, apa lagi dia terlihat tampan, seperti aktris korea.Gerak
Terakhir Diperbarui: 2024-10-17
Chapter: 7. Kecemasan Michael
Tangan Amara terus ditarik oleh Michael hingga akhirnya mereka sampai di pelataran Mansion.Nampak mobil mewah bertengger manis dengan kemewahannya. Warna hitam mengkilap menyorot netra Amara. “Lihat, bagus kan?” tanya Michael dengan mata mengarah ke mobil Sport mewah miliknya.Sedangkan Amara terlihat biasa saja, sebab dia sudah tidak heran lagi dengan kemewahan yang dimiliki oleh Michael.Meskipun Amara baru beberapa minggu bersama dengan Michael, namun Amara sedikitnya mengetahui beberapa bisnis Michael.Bahkan Michael akan memiliki apapun yang dia inginkan meskipun barang-barang miliknya berharga selangit.“Ayo ikut!” ucap Michael dan menarik tangan Amara saat wanita itu hanya diam saja.“Michael, kau mau bawa aku ke mana?” Michael membukakan pintu untuk Amara, lantas meminta wanita berambut coklat itu untuk segera masuk ke dalam sana.Dirga, Jordy dan Frans terlihat mengekori dari belakang, namun saat itu pula Michael mengangkat satu tangannya. Dia memberikan kode pada para ana
Terakhir Diperbarui: 2024-10-15
Chapter: Hadiah Dari Michael
Keesokannya, Amara terbangun dari tempat tidur. Wanita itu menoleh ke samping kiri, tidak ada Michael di sana. Padahal semalam laki-laki itu membuatnya menangis tanpa suara di sini.“Ya Tuhan, sakit sekali!” Amara meringis merasakan sakit disekujur tubuhnya.Pintu terdengar diketuk. Amara menoleh, lalu tak lama kemudian, seorang wanita berpakaian rapi dengan rambut digelung masuk ke ruangan itu.“Selamat pagi Nona,” ucap pelayan dengan begitu sopan.“Anda diminta untuk segera bersiap oleh Tuan Michael, Nona.”“Ya, aku akan bersiap.”Amara segera menuju ke kamar mandi, seperti biasa. Setiap pagi dia memang harus selalu bersiap untuk sarapan.Di dalam kamar mandi, Amara membuka pakaiannya. Sesaat kemudian, nampak beberapa bercak merah yang diciptakan oleh Michael semalam.Gadis itu berdiri di depan sebuah cermin yang melihatkan separuh tubuhnya, dan itu bisa membuat nya melihat bagaimana rakusnya Michael padanya semalam.Amara langsung meraih sebuah gosokan khusus untuk kulit, dia mengg
Terakhir Diperbarui: 2024-10-10
Chapter: Bab 5. Selalu Memuaskan
2 pekan sudah berlalu. Setiap hari, Amara melewatinya dengan penuh air mata. Gadis itu hanya bisa meratapi nasibnya karena cap pembunuh sudah melekat dalam dirinya. Bahkan hanya untuk keluar saja, Amara harus didampingi dengan para penjaga. Michael sudah menjadikannya sebagai tawanan dan tak akan melepaskan Amara sampai kapanpun. Malam itu, Amara berdiri di sisi balkon. Menatap taburan bintang di langit, sesekali dia menghela nafas panjang. Selama ini, Michael tidak berada di kota Mew York. Dia tengah berada di Italia dan mengerjakan suatu proyek restoran. Tetapi meskipun begitu tetap saja Amara merasa hidupnya tidak berarti. Dia merasa bahwa kini ia tak lebih seperti burung di dalam sangkar. Tiba-tiba sebuah mobil mewah berwarna hitam pekat, masuk ke area pelataran mewah. Sebelumnya, gerbang telah terbuka otomatis. Kedua mata Amara membulat sempurna melihat itu. Dia terus memperhatikan kuda besi mewah dan tiba-tiba seorang pria tampan keluar dari dalam sana. Deg! Detak jantung
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
Chapter: Bab 4. Data Kematian Palsu
Sepanjang malam Amara terus menangis. Bahkan Michael melakukannya hingga berkali-kali dan membuat Amara benar-benar sangat lelah. Pagi itu Amara bangun lebih awal, tubuhnya bringsut dari tempat pergelutan semalam. Gadis itu memeluk tubuhnya saat itu pula. “Ssshh, Ya Tuhan kenapa sesakit ini?” batin Amara dan mengusap kedua lengannya. Amara menoleh ke arah samping kiri. Terlihat seorang pria tampan yang masih tertidur dengan begitu lelap. Sebenarnya ingin sekali Amara mencabik wajah pria itu, mencakar atau yang lebih baik adalah membunuhnya saat ini juga. Namun semuanya percuma saja, hal yang Amara sayangkan tidak akan bisa kembali lagi. Malah Amara yang justru akan terkena hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati. Seusai membersihkan diri di dalam kamar mandi, Amara melihat bahwa Michael sudah tidak ada di ruangan itu lagi. Namun Amara merasa jauh lebih baik saat laki-laki itu tidak ada di dekatnya. Di sebuah ruangan, Michael dan Dirga tengah berbincang bersama. Kedu
Terakhir Diperbarui: 2024-09-30
DMCA.com Protection Status