Chapter: Chapter 10. Takdir pertemuanPagi itu Kalista mengerjapkan matanya yang terasa berat, terbangun dari tidurnya semalam, dia menggeliatkan tubuhnya dan merasakan seluruh badannya remuk, seperti telah di tumbuk. Ototnya seakan menegang, seperti telah melakukan olahraga berat yang jarang dia lakukan.Saat itu pula dia merasakan keanehan pada tubuhnya, dia membuka matanya lebih lebar dan terkejut melihat seorang pria terlelap dengan begitu tenang di sebelahnya, degup jantungnya pun berdebar amat kencang setelah ia menghabiskan malam yang panas dengan seseorang pria asing.Saat itu pula sebuah ingatan mengulang lagi di kepalanya tentang kejadian semalam. Kalista memejamkan matanya menahan resah yang membalut dirinya, dia telah mabuk setelah menenggak alkohol dan berakhir di ranjang setelah berkenalan dengan pria asing.Oh, yaampun.Sekarang baru terasa penyesalan itu, Kalista menyandarkan tubuhnya pada headboard dengan air mata yang berlinang, dua tangannya menangkup wajah menahan semua kesedihan dalam kenyataan pahit
Terakhir Diperbarui: 2025-03-09
Chapter: Chapter 9. One night standGadis dalam balutan gaun selutut itu lalu mengerlingkan mata, "sudah ku katakan aku tidak sedang patah hati jadi jangan bicarakan tentang mantanku atau siapapun itu,""Tapi aku tidak bisa kau bohongi dengan sorot matamu, katakan saja jika kau memang ingin marah, aku akan mendengarkan semua celotehanmu."Kalista terdiam, jika keluarganya telah mengabaikannya seakan tak peduli padanya tapi pria asing ini malah menawarkan dirinya untuk mendengarkan keluh kesahnya."Baiklah, jika kau memaksa, seharusnya beberapa hari yang lalu aku sudah menikah, tapi satu hari sebelum pernikahan itu tiba kekasih ku datang dan membatalkan pernikahan itu jika mantan kekasihnya hamil. Lalu dia mengundang ku ke pernikahan itu, aku tidak tahu akan datang dengan siapa."Pria itu menyimak dengan pandangan lurus ke depan lalu magut-magut dan menghela nafas, entah apa yang dia tangkap dari cerita lawan bicaranya malam itu."Untuk apa datang ke sana? Itu tidak penting.""Tidak penting? Mungkin menurutmu tidak, tent
Terakhir Diperbarui: 2025-03-09
Chapter: Chapter 8.Ting!Pintu lift pun terbuka, pemandangan yang ditunjukkan adalah sebuah ruangan yang sangat luas dengan berbagai furniture modern yang melengkapinya. Dinding kaca transparan yang menutup rapat hunian itu menampilkan pemandangan indah kota Manhattan dari atas, bangunan tinggi, lampu-lampu gedung dan kerlap-kerlip pemandangan jalan menjadi hal yang menarik disini.Namun apa yang ia saksikan tak membuat Shena berhenti meronta, ia terus memukuli punggung pria itu. "lepaskan aku!"Pria itu tak memperdulikan teriakan Shena.Beberapa saat kemudian Gerardo membawa Shena memasuki sebuah ruangan dengan penerangan yang gelap, ia tidak bisa melihat dengan jelas ruangan seperti apa ini, semuanya nampak gelap hanya terlihat sebuah sofa yang tampak dari sorot cahaya ketika pintu itu terbuka.Gerardo menutup kembali pintu kamarnya, mendudukkan Shena disebuah sofa itu, lalu meraih sebuah remote dan menyalakan sebuah layar yang sangat lebar didepannya.Pria itu mendudukkan dirinya disebelah Shena dan
Terakhir Diperbarui: 2024-03-25
Chapter: Chapter 7."tidak akan pernah!" Tolak Shena dengan tatapan tajam.Gerardo tak menyerah, pria itu membawa tubuh itu dalam dekapannya dan mencumbui puncak kepalanya."Well. Mungkin kamu belum siap! Ini juga terlalu cepat, tapi tak apa aku suka itu. Aku akan menunggu mu." Ucapnya dengan tenang.Apa-apaan ini, menunggu? Ini tidak bisa. Shena tidak bisa terus berada dalam jerat nya, hidup dalam rasa khawatir akan kemesuman nya."Lepaskan, Gerardo!""Sicilia tolong aku!"Ia terus meronta dari kukungan pria itu, memukul-mukul dada keras didepannya dan menghentakan keningnya mengenai tepat di hidung mancung pria itu."Awh!" Pekik Gerardo lalu melepas dekapan itu, ia menyentuh hidung nya yang sedikit memar akibat pukulan keras Charles semalam.Shena terhenyak melihatnya, ia mencoba mengulurkan tangannya menyentuh hidung itu."Kau perempuan atau laki-laki Hem? Kenapa sejak kemarin kau selalu melukai ku!" Seru Gerardo seakan-akan mengharap belas kasihnya.Ia memicingkan matanya, kenapa pria ini malah seaka
Terakhir Diperbarui: 2024-03-25
Chapter: Chapter 6.Beberapa pelayan datang menyuguhkan berbagai minuman keras didepannya, berikut dengan beberapa wanita penghibur yang datang menemani Tuan mereka.Didepan sebuah meja persegi seorang joki melempar sebuah dadu menandakan permainan akan segera dimulai."Aku yang mulai!" Ucap sang lawan dengan wajah beringas nya. Gerardo yang berada dikursi depan lawan hanya menyeringai sinis kearahnya."Ingat jika malam ini kau kalah, kau harus menyerahkan seluruh saham perusahaan mu kepadaku.""Bedebah! Bukankah malam lalu kau mengatakan jika putri ku akan menjadi jaminan mu!" Seloroh pria berperawakan tinggi besar dengan brewok yang menutup setengah wajahnya.Gerardo tak gentar ia mengusap dagu tegasnya dengan senyum penuh kelicikan yang tak tertebak. Ya, beberapa hari yang lalu terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai hutang piutang jika malam ini pria itu berhasil memenangkan dan mengalahkan permainan casino ini maka dia akan terbebas dari hutang nya, namun jika kalah ia harus menyerahka
Terakhir Diperbarui: 2024-03-22
Chapter: Chapter 5.Ponsel itu masih berdering panjang, Shena yakin jika yang menghubungi nya adalah Daniel, ia berusaha mengatur deru nafasnya yang terengah lalu berucap, "Lepaskan tanganku, adik ku menelpon ku!"Gerardo memicingkan mata mendengar kata adik. Oh iya, ia lupa beberapa poin yang pernah disebutkan Joseph kala mengulik informasi tentang gadis ini salah satunya jika Shena memiliki seorang adik laki-laki."Aku tidak akan melepaskan mu dan membiarkan nya begitu saja." Gerardo mengulurkan tangannya mengambil sebuah ponsel yang tergeletak diatas nakas, mengangkat panggilan itu dan mengeraskan suaranya. Tentu Gerardo ingin mendengar juga percakapan mereka."Brengsek! Kau tak memberikan ku kesempatan sama sekali." Umpat Shena menatap pria yang tak berhati sama sekali ini.Sementara pria itu tak melepaskan jerat tubuhnya sama sekali, ia tetap membiarkan gadis ini terkukung dibawahnya dengan bertumpu pada sikunya ia menatap lamat wajah dan ekspresi yang ditunjukkan Shena."Kak Anna aku masih akan menu
Terakhir Diperbarui: 2024-03-22