Chapter: Bab 17. Rencana EvanBella berdiri di depan kaca besar dalam ruang ganti butik kecil milik temannya, mengenakan blouse putih sederhana dan celana bahan krem. Tidak ada kesan mewah, tidak ada riasan berlebihan. Hari ini, ia ingin tampil ‘bersahabat’. Sederhana. Supaya tidak menimbulkan pertahanan dari seseorang yang ingin ia dekati—Asrina.Ia sudah tahu kebiasaan baru Asrina sejak beberapa hari lalu, berkat seorang pegawai toko yang dikenalnya secara pribadi. Hari ini, dia tahu Asrina akan datang ke butik Hilya untuk menyesuaikan ukuran kebaya resepsi.Dan seperti rencana yang sudah ia siapkan, Bella lebih dulu sampai di sana.Saat Asrina memasuki butik dengan membawa map kecil di tangan, langkahnya terhenti ketika melihat sosok Bella yang duduk tenang di pojok ruangan.“Bella?” gumam Asrina dengan nada datar, kaget namun tidak menunjukkan keterbukaan.Bella langsung berdiri dan menyambut dengan senyum sopan, seolah-olah pertemuan ini sepenuhnya kebetulan.“Asrina... kebetulan sekali,” ucap Bella dengan na
Last Updated: 2025-04-26
Chapter: Bab 16. Foto Pre-WeddingDi dalam studio foto ternama di pusat kota Jampu, suasana pagi itu penuh persiapan. Fotografer, asisten, dan penata rias sibuk berlalu-lalang, menyiapkan set latar, properti, dan gaun pengantin yang digantung rapi di rak kaca. Cahaya matahari menerobos jendela besar, membuat ruangan terasa hangat dan hidup.Asrina duduk di depan cermin rias besar, mengenakan dressing gown putih satin, rambutnya setengah dikeriting oleh tangan terampil seorang penata rambut. Wajahnya yang memang sudah cantik kini ditata lebih anggun, membuatnya tampak seperti calon pengantin dari negeri dongeng."Aku masih tidak percaya ini terjadi," gumam Asrina pelan, lebih kepada dirinya sendiri."Apa, Nona?" tanya si makeup artist, mendongak dari palet eyeshadow.Asrina tersenyum kecil. "Tidak apa-apa."Di ruang ganti sebelah, Arbian berdiri mengenakan kemeja putih dan jas hitam yang disesuaikan khusus oleh desainer internasional. Penata gaya sedang memperbaiki dasinya dan memastikan potongan rambutnya pas di kamer
Last Updated: 2025-04-25
Chapter: Bab 15. CincinAsrina menahan tawa, tapi tidak berhasil. Sebuah senyum getir terukir di bibirnya sebelum berubah menjadi tawa kecil yang dingin dan sarkastik.“Kesalahpahaman?” ulang Asrina pelan, menatap Bella lewat pantulan cermin. “Kamu bilang apa yang kulihat dengan mata kepala sendiri—ciuman itu—adalah kesalahpahaman?”Bella menunduk. “Saya... saya hanya tidak tahu harus berkata apa lagi.”Asrina membalikkan tubuhnya, kini langsung berhadapan dengan Bella. Wajahnya tidak lagi menunjukkan amarah. Justru terlalu tenang. Tapi ketenangan itu jauh lebih menakutkan.“Kamu tahu apa yang paling menyakitkan dari semua ini, Bella?” tanyanya lirih. “Bukan karena kamu mengambil Evan dariku. Tapi karena kamu membuatku sadar—kalau selama ini aku mencintai pria yang tidak pernah benar-benar mengenalku, tidak pernah benar-benar menghargai kesetiaanku.”Bella menggigit bibirnya. “Saya—”“Jangan salah paham, Bella. Aku tidak membencimu. Tidak punya waktu untuk itu,” potong Asrina. “Tapi aku juga tidak membutuhka
Last Updated: 2025-04-25
Chapter: Bab 14. Bertemu Seseorang yang Tidak MenyenangkanMemasuki kafe Asrina memimpin memilih meja kosong, Hilya dan Vany saling memandang dan mengikuti Asrina. Asrina memanggil pelayan dan memesan teh susu dan kue black forest. Sebenarnya dia merasa sedikit haus dan dia tahu kalau pasti akan menghabiskan banyak air liur untuk berbicara dengan kedua sahabatnya itu. Jadi, Asrina menghentikan Hilya dan Vany yang akan berbicara dan meminta mereka untuk memesan juga. Pembukaan toko Hilya masih ada satu jam lagi, dia bisa memanfaatkan waktu ini untuk berbicara dengan keduanya. Setelah pelayan itu pergi Hilya dan Vany tidak sabar mendengar pengakuan dari Asrina yang menyulut rasa ingin tahu mereka. "Oke, jadi dari mana kamu dapat mobil mewah itu? Jangan mencoba bicara yang berputar-putar dan jangan mengalihkan pembicaraan lagi." Hilya tidak dapat menahan rasa penasarannya. Menunggu penjelasan Asrina dari pintu masuk mal hingga memesan makanan dan minuman sudah menghabiskan banyak kesabarannya. Asrina selalu menunda-nunda dan mengalihkan pemb
Last Updated: 2024-05-12
Chapter: Bab 13. Mobil BaruArbian duduk di meja makan tanpa menyentuh sarapan yang sudah disajikan di atas meja. Dia sedang menunggu Asrina untuk sarapan bersama."Selamat pagi?" Sapa Asrina baru saja turun."Pagi. Kamu mau kemana?" tanya Arbian melihat Asrina yang sudah berpakaian rapi. Tinggal bersama membuat Arbian mengerti kebiasaan gadis itu. Saat berpakaian rapi dan cantik dia akan keluar, sementara saat hanya tinggal di rumah dia hanya berpakaian seadanya tanpa merias wajah."Hilya akan membuka cabang di Grandmall. Sebagai teman dan mitra aku akan datang ke pembukaannya," jelas Asrina sambil menarik kursi dan duduk."Ini untukmu." Arbian meletakkan kunci mobil di depan Asrina."Apa ini? Kamu memberiku mobil?" Asrina memegang kunci mobil menatap Arbian terkejut. Hari ini bukan hari ulang tahunnya, buat apa memberi hadiah mobil?"Ya. Kamu bisa menggunakan mobil itu untuk bepergian saat aku tidak bersamamu," jelas Arbian. Asrina selalu menggunakan mobil online saat keluar atau menumpang mobilnya. Dengan mo
Last Updated: 2024-05-01
Chapter: Bab 12. Pernikahan Widy"Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini. Kenapa kamu memblokir nomorku? Aku mencarimu ke rumahmu, tapi rumahmu sudah di jual. Kamu tinggal di mana sekarang?" Atas perintah papanya Evan telah berusaha menghubungi Asrina. Tidak pernah terpikir olehnya tunangannya yang polos ini benar-benar berani memblokir nomor ponselnya. "Kamu tidak perlu tahu di mana aku tinggal. Kita sudah tidak ada hubungan lagi." Asrina berkata berjalan menghindari Evan. Melihat sikap acuh Asrina membuat Evan kesal dan menghentikan langkah gadis itu. "Kamu tunanganku! Hubungan kita sangat jelas." "Pertunangan kita sudah putus. Kamu sendiri yang mengatakan itu," tangkas Asrina. "Aku hanya bercanda waktu itu. Bisakah kamu melupakannya. Saat itu aku sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi mengatakan hal seperti itu." Evan buru-buru menjelaskan secara asal. Asrina menatap pria yang telah menjadi tunangannya selama 3 tahun. Satu-satunya pria yang sangat dekat dengannya dan dia berikan kepercayaan un
Last Updated: 2024-04-30