author-banner
Yuendha
Yuendha
Author

Novel-novel oleh Yuendha

Rasa Tanpa Tatap

Rasa Tanpa Tatap

Liburan musim panas kali ini, Ayers memilih berkunjung ke sebuah desa kecil bernama Mittelbergheim di Alsace, Prancis. Untuk merasakan langsung kehidupan pada abad pertengahan, Ayers menyewa salah satu rumah penduduk desa, di mana dirinya selalu mendengar suara nyanyian dari seorang gadis yang tinggal di sebelah rumah tersebut. Suaranya bagus dan Ayers sangat menyukainya. Tapi anehnya gadis itu tidak pernah kelihatan saat siang hari. Dia hanya muncul saat malam untuk bernyanyi di depan jendela kamarnya yang kebetulan bersebelahan dengan kamar Ayers. Beberapa kali Ayers menyapanya, namun jangankan merespons, melihat Ayers saja pun gadis itu enggan. Siapa sebenarnya gadis itu? Kenapa dia tidak pernah keluar rumah seakan tak ada yang boleh melihat dirinya, dan kenapa dia selalu mengabaikan Ayers?
Baca
Chapter: 13. Kehidupan tersembunyi
Sepi.Tidak ada lagi suara keramaian yang pendengaran Kyran tangkap seperti beberapa saat yang lalu. Genggaman tangannya di lengan Ayers pun perlahan mengendur."Ah, suasana pedesaan yang tenang memang yang terbaik," celetuk Ayers. "Bukan begitu, Kyran?"Kyran hanya mengangguk. Tak tahu di mana mereka sekarang berada. Yang bisa Kyran rasakan, udara di sini lebih sejuk, panas terik matahari seakan membakar kulitnya, namun ada semilir angin dingin yang meredakan. Entahlah, Kyran belum pernah merasakan suasana seperti ini sebelumnya.Ayers berhenti, otomatis Kyran pun mengikut. "Ayers ... seperti apa pemandangan di sekitar kita?" tanya Kyran penasaran."Baiklah." Ayers melepaskan tangan Kyran, lalu memutar tubuh gadis itu menghadap ke kiri. "Di belakangmu ada ladang anggur yang sangat luas. Sementara di depanmu ada wilayah pegunungan, dan tepat di atasnya matahari terik sekali. Di kaki gunung tersebut ada pepohonan yang rimbun, namun beberapa meter ke sini, hanya ada rerumputan, keduanya
Terakhir Diperbarui: 2022-10-27
Chapter: 12. Sultan Eropa
Paginya Ayers sibuk mengamati dirinya di depan cermin, memastikan tidak ada sedikit pun yang kurang dari penampilannya. Selanjutnya ia memutar tubuh ke arah Arcy yang sejak tadi menyandar di depan pintu kamarnya."Bagaimana? Apa aku sudah kelihatan sempurna?" tanyanya pada pria itu.Arcy tidak langsung menjawab, menghela napas pelan sebelum menegakkan tubuh. "Ayers ... sebagus apa pun penampilanmu, Kyran tidak akan bisa melihatnya."Ucapan sang Kakak membuat Ayers terdiam seketika. "Ya ... kau benar," gumamnya begitu pelan. Ada rasa perih di dada saat mengingat jika orang yang ia cintai tidak bisa melihatnya."Sayang sekali, padahal aku sangat tampan, tapi Kyran tidak mengetahuinya," lanjut Ayers, terkekeh miris.Arcy mengulum bibir, tidak berniat ikut tertawa atas candaan Adiknya. "Pakai saja apa yang membuatmu nyaman, tidak usah berlebihan."Ayers menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. "Kalau begitu aku pergi dulu.""Hari ini aku akan pulang." Kalimat Arcy menghentikan la
Terakhir Diperbarui: 2022-10-27
Chapter: 11. Are you okay?
"Kyran, are you okay?"Arcy menghentikan langkahnya di depan tangga setelah mendengar suara Ayers di kamarnya. Ia kemudian mendekati pintu kamar yang terbuka—mengintip ke dalam. Di sana Ayers tengah berdiri menghadap dinding. Mulutnya terus melontarkan begitu banyak pertanyaan dengan nada khawatir, sesekali nama Kyran terdengar.Arcy membuka lebih lebar pintu kamar tersebut. "Ayers, kau sedang apa?"Ayers menoleh. "Bicara pada Kyran."Arcy mengerutkan kening. "Melalui dinding?""Ya, aku selalu melakukan ini setiap malam," jawab Ayers lugas. Arcy menghela napas berat. "Kau mau apa?" tanya pria itu."Makan malam sudah siap."Ayers bejalan mendekat, sebelah alisnya terangkat ke atas. "Kau masak?""Ya.""Sejak kapan?" tanya Ayers seraya mendahului Arcy turun.Arcy tersenyum miring. "Kau memang tidak pernah mengenalku."Sampai di bawah, Ayers langsung duduk di meja makan yang di atasnya sudah tersedia dua piring spaghetti dan sebotol wine. "Kau yang masak spaghetti ini?""Apa kau melihat o
Terakhir Diperbarui: 2022-10-27
Chapter: 10. Because I love you
Ayers bersimpuh di depan Kyran, menggenggam tangan gadis yang saat ini sedang duduk di tempat tidurnya. "Jangan menangis lagi, kau sudah aman sekarang."Ayers memeriksa tangan dan kaki Kyran, tidak ada luka serius, kecuali di pergelangan tangan dan kakinya yang memang bekas rantai dan pasung. "Kyran, sejak kapan mereka melakukan ini padamu?" Kyran tidak menjawab, hingga Ayers menaikkan pandangannya. "Katakan saja, tidak perlu takut.""Ayers, sebaiknya biarkan dia istirahat dulu." Arcy yang sedari tadi berdiri di dekat pintu, menyela. "Aku menunggumu di bawah, ada hal yang harus kita bicarakan." Setelahnya Arcy berjalan keluar.Ayers berdiri, lalu mencium puncak kepala Kyran. "Istirahatlah.""Ayers ...."Ayers mendudukkan dirinya di samping gadisnya, menyunggingkan senyum meski tahu gadis itu tidak dapat melihatnya. "Kau ingin mengatakan sesuatu?""Kenapa kau membawaku ke rumahmu? Paman dan Bibi pasti akan sangat marah.""Mereka tidak akan bisa marah selama aku bersamamu."Kyran menela
Terakhir Diperbarui: 2022-09-12
Chapter: 09. Akhirnya terbongkar
Ayers menceritakan pada Arcy awal dari pertemuan pertamanya dengan Kyran, tanpa ada yang terlewat. Pun Arcy menyimak dengan seksama, sambil sesekali menyesap winenya. Arcy merasakan hal yang sama seperti Ayers—bertanya-tanya mengapa Kyran harus disembunyikan, memanganya apa yang terjadi padanya?Tanpa menunggu lagi, Ayers segera mengajak Arcy ke rumah Kyran. "Apa Ayah dan Ibu tidak marah kau datang ke sini?" tanya Ayers ketika mereka baru saja keluar dari rumah."Apa mereka pernah marah padaku?""Ya, kau benar. Kau anak kesayangan mereka, tidak mungkin mereka memarahimu," pungkas Ayers, berjalan mendahului Arcy.Sampai di depan pintu rumah Jane, Ayers langsung mengetuk pintunya. Menoleh sejenak pada Arcy yang sudah berdiri di sampinya saat tak ada respons dari si pemilik rumah.Hingga akhirnya pintu dibuka oleh Jane. Wanita itu menatap bingung Arcy dan Ayers secara bergantian. "Ada apa?""Bonjour, Bibi. Saya Arcy, Kakaknya Ayers," ucap Arcy, kedua tangannya dimasukkan ke dalam kantong
Terakhir Diperbarui: 2022-09-12
Chapter: 08. Arcy Tsundere Matthieu
Ayers kembali ke rumahnya, duduk di meja makan dengan tangan menggenggam segelas air. Bingung—haruskah ia menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan? Tapi, Ayers tidak yakin mereka mau membantu. Apalagi ini masalah wanita. Orang tuanya tahu benar bagaimana hubungan Ayers dan para wanita yang dikencaninya.Menghela napas, Ayers menenggak habis air minumnya. Pusing menyerang kepala. Jika di pikir-pikir tidak ada salahnya mencoba. Pun Ayers merogoh kantong celana untuk mengambil ponselnya. Ragu, namun ia tetap menghubungi Ayahnya, karena hanya sang Ayah yang setidaknya bisa sedikit diajak bicara. Beberapa menit menunggu, akhirnya Aaron menerima panggilannya."Ayah ....""Ada apa?" Suara datar Aaron di seberang sana menyambut Ayers.Ayers diam senjenak. "Begini ... aku ingin ....""Katakan saja. Kau ingin apa?""Aku ingin ...." Ayers menelan kuat salivanya. "Aku ingin menikah."Lama tak terdengar respons dari Aaron. "Kenapa tiba-tiba? Siapa yang ingin kau nikahi? Wanita mana lagi yang
Terakhir Diperbarui: 2022-09-12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status