Chapter: Setitik Respon Setelah beberapa minggu dirawat di rumah sakit akhirnya Aini memberikan respon. Ia menggerakkan jarinya beberapa kali dan hal itu di lihat oleh Bisma.Melihat hal itu Bisma segera menelpon adiknya yang harus berganti pakaian karena harus bertemu dengan klien. Sudah dikatakan jika mereka berdua akan bergilir dan terkadang Om Wijaya bergabung untuk meminta Bisma dan Arga istirahat.Tidak hanya menelpon sang adik, ia juga buru-buru keluar untuk mencari perawat yang saat ini tidak ada di dalam ruangan. Ketika ia melihat seorang perawat Bisma segera menarik tangan perawat tersebut dan membawanya masuk kedalam ruang ICU."Ada yang bisa saya bantu, Pak!" tanya perawat tersebut yang merasa heran karena tiba-tiba ditarik oleh Bisma."Adik saya, dia menggerakkan jarinya." Ada rasa haru yang membuat Bisma menitikkan air matanya."Itu hanya respon biasa, tapi semoga saja respon pasien kali ini membuatnya sadar dari tidur panjangnya," jelas perawat te
Last Updated: 2022-07-02
Chapter: Menjenguk Aini Rama, Reza dan Rabithah tidak langsung pulang kerumah mereka setelah bel pulang sekolah. Biasanya mereka akan terburu-buru keparkiran untuk bergegas pulang. Namun, kali ini mereka bertiga masih setia duduk di dalam kelas di ikuti oleh beberapa teman lainnya. Ya! Mereka ingin berkunjung kerumah sakit untuk melihat keadaan Aini. Mereka ingin mensupport Aini agar ia cepat kembali kesekolah. Rabithah juga sudah menelpon Bisma sebelum mengajak teman-temannya. Ia mendapatkan izin dari Bisma dan segera memberitahu teman-temannya."Kapan kita akan berangkat?" Tanya Reza tidak sabaran.Mereka semua sangat merindukan malaikat mereka yang selalu membela orang lemah. Mereka semua juga sangat sedih ketika mendapat kabar jika orangtua Aini meninggal dalam Insiden tersebut. Maka dari itu mereka ingin memberikan dukungan pada temannya."Tunggu dulu, kita harus memikirkan akan membawa apa!!" "Percuma, Aini belum sadar sejak tragedi tersebut," beritahu R
Last Updated: 2022-07-01
Chapter: Kejanggalan Seperti hari sebelumnya, Arga tak henti-hentinya berkunjung kerumah sakit untuk melihat keadaan Aini. Dan Aini masih belum ada perkembangannya! Bahkan beberapa dokter mengatakan kalau perkembangan Aini semakin menurun.Arga dan Bisma akan bergantian untuk menjaga Aini, terkadang Wijaya juga datang dan menawarkan diri untuk menjaga Aini. Tapi selalu di tolak oleh Bisma karena ia tidak ingin merepotkan Wijaya. Sudah banyak bantuan yang dilakukan Wijaya ketika orangtua angkatnya meninggal dan kali ini ia ingin menjaga Aini berdua dengan sang adik.Bisma menghampiri Arga yang sejak tadi belum beranjak dari ruangan Aini. Sudah tiga hari ini Arga mengabaikan pekerjaannya dan memilih menjaga Aini. "Keluarlah sebentar untuk mencari makan! Sejak kemarin aku tidak melihatmu memakan sesuatu," ucap Bisma."Tidak kak, aku akan disini menemani Aini. Aku takut jika ia sadar nanti tidak ada orang di sisinya.""Ada aku Ar! Aku juga kakaknya jadi kamu tidak usah ta
Last Updated: 2022-06-23
Chapter: Pemakaman Arga yang mengetahui kalau Aini saat ini masih terbaring di rumah sakit sangat terpukul. Ia tidak tahu harus berbuat apa, dimana nantinya ketika Aini bangun apa yang harus ia katakan.Arga sampai dirumah orangtuanya dan disana sudah berdiri om Wijaya beserta kakaknya Bisma. Arga tahu kakaknya sedang tidak baik-baik saja hanya saja ia tidak ingin terlihat lemah didepan sang adik.Arga luruh kelantai setelah sampai dirumah orangtuanya dan ketika ia melihat dua jenazah dari depan pintu rumahnya. Wijaya yang mengerti bagaimana anak-anak angkat Atmaja yang selalu ada untuk Atmaja langsung menghampiri Arga."Masuklah kedalam dan temui orangtuamu untuk terakhir kalinya." Wijaya membimbing Arga untuk berdiri dan berjalan masuk kedalam rumah. Beberapa barang yang di bawa Arga dipindahkan oleh satpam ke kamar Arga.Ketika Arga masuk, Bisma tidak sanggup melihat wajah adiknya. Ini baru Arga dan ia tidak bisa menceritakan semuanya! Apalagi jika Aini sadar apa
Last Updated: 2022-06-21
Chapter: Arga pulang Wijaya menjawab panggilan dari Arghanta. "Hallo, kak Bisma perasaan aku Kenapa tidak enak? Apakah kalian disana baik-baik saja." Wijaya yang mendengar suara Arghanta hanya bisa menitihkan air mata, ia tidak tahu harus memulai dari mana. Semuanya berlangsung begitu cepat sehingga tidak ada yang tahu takdir sang pencipta.Dengan memberanikan diri Wijaya berbicara pada Arghanta. "Kamu bisa pulang malam ini? Besok acara pemakaman orangtua mu." Beritahu Wijaya yang berusaha tegar agar Arghanta tidak panik.Bisa didengar diseberang telepon kalau ada benda yang jatuh dan Wijaya sudah yakin jika benda yang jatuh itu adalah ponsel milik Arghanta. Anak angkat tuan Atmaja itu pasti shock ketika mengetahui kalau orangtuanya meninggal.Tidak berhenti sampai di situ, karena panggilan yang masih berlangsung membuat Arghanta bertanya sesuatu. "Apakah Aini baik-baik saja?"Wijaya sangat tahu kedua anak angkat Atmaja sangat menyayangi Aini, putri semata wayang keluarga Atmaja. Jadi wajar jika yang in
Last Updated: 2022-06-20
Chapter: Papa dan Mama PergiBisma mendapat kabar dari Wijaya bahwa orangtua Aini tidak ada yang selamat, mereka berdua meninggal tepat di ulangtahun putri mereka yang ke 15 tahun.Saat ini yang harus ia usahakan hanya berdoa pada sang pencinta atas kesembuhan adik angkatnya. Ia berjanji akan selalu ada untuk Aini hingga maut merenggut nyawanya.Jenazah orangtua Aini juga dibawa kerumah sakit yang sama dengan Aini, hal itu ia lakukan agar mempermudah dirinya untuk mengurus jenazah.Bisma tidak tahu harus mengadu kepada siapa, ia hanya berusaha terlihat tegar yang mana kenyataannya dia sangat lemah. Orangtua asuhnya harus pergi meninggalkan dunia ini dan memberikan luka kepada adik kecilnya.Disaat Bisma menangis disamping pintu ruang operasi tiba-tiba saja Wijaya datang menghampirinya, "kamu harus kuat, demi kedua adik kamu," ucap Wijaya berusaha menenangkan Bisma.Bukannya tenang, Bisma semakin terlihat rapuh, ia menangis dalam pelukan Wijaya. Bisma mengadu kepada Wijaya tentang apa yang ia rasakan."Om papa,""
Last Updated: 2022-05-22