Chapter: Bab 43Tidak lama kemudian mereka telah sampai di lataran makam. Gavin memakirkan mobilnya lalu mengambil bunga di kursi belakang yang sebelumnya mereka beli saat di perjalanan. Mereka pun turun dan berjalan menuju makam keluarga Sena. Sesampainya di gerbang makam, langkah Sena terhenti dan mendekat pada Gavin lalu menggengam lengan Gavin dengan erat.Dengan spontan Gavin melihat ke arah Sena karena genggaman itu semakin erat. Wajah Sena terlihat ketakutan dengan sorot matanya yang tidak lepas dari satu titik. Gavin yang penasaran pun melihat ke arah Sena tuju. Dalam penglihatan Gavin, ada seorang laki-laki yang duduk di sebuah makam sambil tertunduk.“Sena, apakah ada sesuatu yang membuat kamu terganggu?” Gavin yang tidak mengerti dengan situasi itu akhirnya menanyakannya pada Sena.“Mas itu Bagas,” balas Sena terlihat panik dan mengeluarkan suara yang dapat di dengar oleh Bagas. Melihat Bagas, Sena merasa trauma dan takut jika Bagas akan menculiknya lagi.“Apa kamu tidak salah lihat?” tany
Terakhir Diperbarui: 2022-06-13
Chapter: Bab 42“Mas, apakah perkataanku membuat kamu merajuk?” ujar Sena sambil berbalik mengusap pipi Gavin dengan lembut. Sena ingin malam itu adalah malam di mana mereka saling mengutarakan perasaan.Pertanyaan Sena sama sekali tidak di hiraukan oleh Gavin. Pria itu justru berbalik badan sehingga membelakangi Sena. Sena yang mengetahui situasi itu hanya tersenyum melihat kelakuan suaminya.“Mas, aku memang sempat ragu tentang pernikahan kita. Namun sikap yang selama ini kamu tunjukkan, membuat keraguanku semakin memudar dan aku sangat bersyukur Tuhan mengirimkan kamu untukku. Maaf jika kata-kataku tadi telah menyakiti hatimu,” tambah Sena mengatakan isi hatinya dengan tulus.“Aku percaya padamu mas. Berbalik badanlah, sikap kamu sangat lucu seperti anak kecil saja,” ujar Sena meledek Gavin sambil memberi sedikit sentuhan menggelitik di perutnya.“Apa yang kamu katakan itu tidak berbohong?” ujar Gavin yang belum mengubah posisi badannya. Gavin terlihat sedikit ragu dengan perkataan Sena,“Apakah k
Terakhir Diperbarui: 2022-06-01
Chapter: Bab 41Sudah beberapa tempat sudah Gavin telusuri namun tidak juga menemukan istrinya. Gavin sangat menyesal, Sena meninggalkan pesta pernikahan itu pasti semua itu karena ulahnya. Sembari Gavin berjalan untuk menemukan Sena, pria itu mengambil benda pipih disakunya. Gavin mencoba menghubungi ponsel Sena sambil pandangan matanya selalu awas.Sudah sekian kalinya Gavin menelfon Sena namun tidak kunjung diangkat. Gavin semakin khawatir dengan Sena karena belum juga mendapatkan kabar darinya. Gavin yang tidak ingin menyerah, terus mencoba menghubungi Sena.“Hallo,” akhirnya Sena mengangkat telfon Gavin. Terdengar suara lembut itu dari seberang telfon.“Sena, kamu dimana?” tanya Gavin yang masih cemas dengan Sena.“Aku dimobil mas sama papa dan mama,” jawab Sena.“Saya segera menyusul,” Gavin mematikan telefon dan berlari kecil untuk menyusul Sena. Gavin sudah tidak sabar untuk menjelaskan tentang kejadian dirinya bertemu dengan Kinar pada Sena. Chika yang sedari tadi mengikuti Gavin di belakang
Terakhir Diperbarui: 2022-05-23
Chapter: Bab 40Setelah beberapa langkah wanita itu membawa Gavin di tempat yang lebih sepi. Setelah mereka berhenti, wanita itu berbalik badan menghadap pada Gavin. Setelah Gavin benar-benar melihat dan memastikan bahwa wanita itu adalah Kinar, Gavin menepis tangannya yang masih di genggam oleh Kinar.“Gavin tolong dengarkan penjelasan aku, aku mohon,” ujar Kinar yang akhirnya mengeluarkan sepatah kata untuk berbicara dengan Gavin. Kinar kembali berusaha untuk menyakinkan Gavin untuk percaya padanya. Dan Kinar berusaha agar Gavin bersedia untuk kembali padanya.“Bicaralah,” beberapa kata Gavin menolak untuk bicara dengan Kinar pasti hasilnya akan tetap sama, Kinar pasti akan memaksanya untuk terus mendengarkan penjelasannya. Dengan sikap tenang dan santai Gavin mempersilahkan Kinar untuk membela diri.“Kamu tau Gavin, semenjak kita pisah aku sama sekali tidak semangat untuk menjalani kehidupan aku sehari-hari. Waktuku terasa hampa ketika kamu pergi menjauh dari hidup aku. Seandainya waktu itu kamu p
Terakhir Diperbarui: 2022-05-10
Chapter: Bab 39Hari semakin larut dan mereka sudah menyelesaikan makanan tanpa ada sisa. Kedua pasutri itu akhirnya pulang ke rumah. Dalam perjalanan, Gavin di temani oleh cerewetnya Sena. Istrinya banyak sekali bicara malam itu. Gavin sudah mulai terbiasa dengan ocehan istrinya tersebut dan Gavin mendengarkannya dengan senyum, menurutnya cerita Sena lucu. Namun tidak jarang Gavin juga bercerita tentang kehidupan masa lalunya pada Sena. Hubungan yang semakin membaik dan dekat setelah beberapa bulan mengenal.Kurang lebih setengah jam mereka telah sampai di kediaman keluarga Aditama. Gavin dan Sena saling membantu untuk menurunkan barang bawaan mereka. Kedatangan Gavin dan Sena di sambut hangat oleh keluarga Aditama. Kepergian singkat mereka ternyata membuat rumah itu menjadi sunyi. Mereka kehilangan sosok yang mampu membuat rumah itu banyak kegiatan.“Akhirnya anak mama pulang juga,” sambut bu Dila sambil memeluk Gavin dan Sena secara bergantian.“Apa terjadi macet, sampai kalian pulang larut malam
Terakhir Diperbarui: 2022-05-03
Chapter: Bab 38Sudah beberapa baju Sena coba saat itu. Kini badannya sudah mulai lelah. Dengan memasang wajah kasihan, Sena berusaha membujuk Gavin agar menyudahi menjajal baju lain.”Mas aku lelah. Tolong sudahi untuk mencoba baju lain,” ucap Sena berharap. Membeli baju baru memang menyenangkan namun jika terlalu banyak seperti yang Gavin tunjuk, membuat Sena tidak sanggup.“Baiklah,” ujar Gavin tidak tega melihat wajah Sena yang sudah terlihat lemas.“Mbak, saya akan membeli semua baju yang sudah di coba istri saya,” ucap Gavin pada pelayan itu. Dengan senyum ramah pelayan itu mengangguk lalu memberikan arahan untuk Gavin dan Sena menuju kasir.“Mas itu telalu banyak, pilih satu saja,” tolak Sena. Dalam keadaan yang sudah lelah Sena masih saja berdebat dengan keinginan Gavin untuk membelikan sejumlah baju dan tas. “Tidak mengapa, kamu sudah menjadi bagian hidup saya jadi sudah kewajiban saya membahagiakan kamu,” jelas Gavin lalu berjalan menuju kasir untuk membayar.Pipi Sena merona tak kala men
Terakhir Diperbarui: 2022-04-30
Chapter: Bab 27Sepanjang perjalanan Davan nampak ceria dengan banyak bercerita pada Chika maupun Niko. Davan tentu bahagia dengan keluar bersama dengan orangtuanya yang lengkap. Sebelumnya, Davan pergi keluar dengan ditemani oleh oma dan opanya saja karena Niko selalu sibuk dengan pekerjaannya.Niko tidak hanya berkerja sebagai Abdi Negara namun ia juga merangkap kerja di perusahaan papanya. Hampir sama dengan iparnya Gavin yang juga akan menjadi calon pimpinan perusahaan keluarga. Nantinya perusahaan Raharja akan di pimpin oleh Niko dan adik-adiknya sesuai dengan arahan pak Raharja. Perusahaan keluarga Raharja memiliki beberapa cabang yang berbeda bidang.Mobil mewah yang di kendarai Niko saat ini sudah memasuki area pelataran mall. Niko mengarahkan mobilnya menuju parkiran mall tersebut. Setelah memakirkan mobilnya mereka turun dan bersiap masuk ke dalam mall. Saat itu Davan berada di gendongan Niko karena merasa takut dengan situasi parkiran yang pencahayaannya tidak terlalu terang.Sesampainya m
Terakhir Diperbarui: 2022-06-12
Chapter: Bab 26Kodim tempat Niko bertugas dan jajarannya setiap pagi sebelum melaksanakan aktivitas rutin yaitu wajib melaksanakan olahraga minimal 1 jam. Program itu merupakan aturan baru yang ditetapkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat di jajaran TNI AD.Kegiatan olahraga yang terjadwal di setiap harinya sebelum memulai aktivitas membuat keteraturan dan keseimbangan berat badan, terpeliharannya kesehatan tubuh serta menjadikan badan lebih bugar, sehingga dengan badan yang bugar serta fisik yang baik akan sangat membantu dalam menjalankan tugas sehari-hari.Setelah kegiatan rutin pagi mereka kerjakan, agenda selanjutnya yaitu latihan menembak yang akan di selenggarakan di lapangan khusus menembak yang tidak jauh tempat Niko bertugas. Sudah menjadi kewajiban seorang tentara memiliki kemampuan menembak yang baik untuk menjaga kedaulatan Negara. Tidak hanya menembak, para Prajurit pilihan juga harus bisa mengoperasikan peralatan tempur seperti rudal, tank dan yang lainnya. Latihan menembak kala itu jug
Terakhir Diperbarui: 2022-06-01
Chapter: Bab 25Selesai bicara secara pribadi, bu Suci dan Chika segera menyusul keluarganya yang lain di ruang tamu. Sebetulnya ada sedikit kekhawatiran dalam hati Chika mengenai pernikahannya dengan Niko. Chika masih tidak mengerti bagaimana arah pernikahannya karena sampai saat ini baik Chika maupun Niko belum saling terbuka tentang pernikahan mereka.“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Niko setelah ibu dan istrinya kembali bergabung dengan keluarga.“Tidak perlu kamu tahu. Perbincangan kami hanya untuk perempuan!” sentak bu Suci yang masih terlihat jengkel dengan Niko. Ingin rasanya bu Suci mencabik wajah Niko karena kesal dengan tingkahnya yang masih dingin pada Chika.“Mama bilang apa sama kamu Chika sampai kamu terdiam. Apa mama berbicara yang menyakiti hati kamu?” tidak mendapatkan jawaban yang sesuai pada mamanya, Niko langsung bertanya pada Chika untuk mengetahui jawaban yang jelas.“Ck, seperti inikah payahnya kakak aku? Meskipun aku tidak mengetahui pasti pembicaraan mereka, namun aku sang
Terakhir Diperbarui: 2022-05-30
Chapter: Bab 24Cukup lama adegan Niko mencium Chika di lakukan. Mereka saling merasakan seolah saling menyalurkan perasaan bahagia mereka. Suasana kamar yang heboh karena teriakan Davan juga tidak mereka hiraukan. Kehebohan Davan sebagai angin lalu.“Astaga kak Niko, bertobatlah karena anak suci ini melihat adegan tidak pantas kalian,” teriak Pandu, anak bungsu keluarga Raharja. Meskipun Pandu mengatakan itu sambil tersenyum, kapan lagi bisa jahil pada kakak juteknya itu, pikir Pandu.Teriakan Pandu membuat adegan Niko mencium Chika mereka terhenti. Dengan sikap canggung, Niko menjauhkan badannya dari Chika. Pasangan itu nampak malu ketika kepergok melakukan adegan yang seharusnya mereka lakukan di rumah Raharja.“Adegan itu sangat sah di lihat oleh anak sendiri. Adegan yang sama sekali tidak haram ketika orang tua Davan melakukan itu,” bela Niko untuk dirinya dan Chika. Sebisa mungkin Niko bersikap tenang walaupun jantungnya masih merasakan kaget.“Kamu memang pandai menyangkal kak,” sinis Pandu me
Terakhir Diperbarui: 2022-05-23
Chapter: Bab 23“Kamu lihat Niko bagaimana Davan begitu bahagia berada di samping Chika,” ujar bu Suci yang sadar dengan kehadiran Niko di sampingnya. Bu Suci nampak terharu dengan keakraban menantu dan cucunya.“Ya, aku melihatnya ma,” balas Niko sambil mendekapkan tangannya. Niko ikut menikmati pemandangan Chika dan Davan saling bercanda.“Niko, awas saja jika kamu berani membuat Chika kecewa dengan sikap kamu,” tatapan bu Suci berubah menjadi tatapan ancaman.“Mengapa mama jadi mengancamku?” balas Niko bingung karena secara tiba-tiba mamanya mengungkapkan ketidaksukaan dengan dirinya.“Mama sangat tahu sikap kamu dengan seorang wanita seperti apa. Jika kamu masih bersikap dingin, jangan salahkan Chika jika suatu saat nanti dia sudah tidak tahan dengan kamu. Seharusnya kamu beruntung mendapatkan wanita masih perawan yang mau dengan duda beranak satu seperti kamu. Mama sangat yakin jika di luar sana banyak wanita yang menolak jika di ajak menikah dengan kamu,” ucapan bu Suci terdengar sinis pada Nik
Terakhir Diperbarui: 2022-05-10
Chapter: Bab 22Tanpa terasa Chika dan Niko berada di rumah keluarga Raharja sampai menjelang sore. Seusai ibadah wajib, Chika dan Niko beristirahat di kamar. Hari itu entah mengapa badan mereka terasa lelah dan membutuhkan rehat sejenak untuk memulihkan kembali energinya. Kedatangan senja dan tenggelamnya matahari, membuat ruang kamar mereka terasa gelap. Chika yang menyadari itu seketika membuka matanya.Chika mengecek layar ponselnya untuk mengetahui pukul berapa hari itu. Waktu yang teramat sore membuat dirinya gelagapan. Chika merasa tidak tahu diri dengan bangun hingga hari menjelang petang. Chika yang panik pun bergegas berdiri namun ia urungkan karena badannya terasa berat. Chika mendapati tangan kekar yang melingkar di perutnya.Wanita cantik itu menoleh dan melihat suaminya yang masih terlelap. Dengkuran halus itu menandakan jika Niko masih butuh waktu lama untuk menikmati tidurnya.“Mas bangun. Hari sudah sore,” ujar Chika sambil menggoyangkan badan Niko agar bangun dari tidurannya.Tidak
Terakhir Diperbarui: 2022-04-29
Chapter: Bab 56“Tenanglah Do, kita sedang menghadapi seorang perempuan. Jangan kotori harga diri laki-lakimu dengan membentaknya,” ujar Alex menenangkan Faldo. Bagi Alex menyakiti seorang wanita adalah haram hukumnya. Meskipun wanita itu menyebalkan. “Aku hanya kesal saja dengannya. Situasi seperti ini membuatku mudah terpancing,” Faldo adalah tipe orang yang tidak bisa menahan emosi. Mau dia seorang wanita, Faldo dengan tega akan membentaknya. “Melia, sebetulnya bukti terkuat ada di tangan ayah kamu. Dalam bukti itu terdapat bukti CCTV ketika Alex memutus rem mobil om Hary. CCTV lainnya menampilkan pertemuan Alex dengan ayah kamu ketika di kantor. Dan ada bukti lain mengenai dokumen asli kerja sama antar perusahaan yang mengakibatkan om Hary di tuduh korupsi,” jelas Arka pada Melia. Melia mendengarkan penjelasan itu dengan baik. Melia mencoba menelaah setiap kalimat yang Arka utarakan. “Bukti terkuat itu sangat sulit untuk kita
Terakhir Diperbarui: 2022-04-23
Chapter: Bab 55Mobil milik Arka saat ini sudah memasuki halaman rumah Faldo. Melia sejenak mengatur nafasnya untuk menghilangkan grogi. Setelah di rasa siap, Melia turun dari mobil dan mengikuti langkah kaki Arka di belakangnya. Pandangan mata Melia terus tertuju pada dua orang yang berdiri tidak jauh dari keberadaannya. Melia menebak jika salah satu dari mereka adalah orang yang di maksud sebagai saksi.“Dia Melia, anak dari Baskoro,” setelah mereka saling berhadapan. Arka memperkenalkan Melia pada Faldo dan Alex. Melia menunjukkan tata kramanya dengan menyalami Faldo dan Alex. Melihat wajah pria yang merupakan saksi kasus pembunuhan ayahnya, perasaan Melia tidak menentu. Melia mempersiapkan mentalnya untuk mendengar penjelasan pria di depannya ini jika memang ayahnya merupakan otak pembunuhan tersebut.“Mari ikuti aku, sepertinya akan lebih pantas jika kita bicara di dalam,” ujar Faldo mempersilahkan tamunya untuk masuk ke dalam.
Terakhir Diperbarui: 2022-04-07
Chapter: Bab 54Hari terus berjalan, dan hari itu adalah janji Arka pada Melia. Sesuai kesepakatan, mereka akan bertemu di sebuah restoran. Mereka bertemu di waktu jam kantor telah usai. Mereka sengaja bertemu di restoran agar tidak mengundang kecurigaan dari pihak mana pun. Tidak lama Arka menunggu kedatangan Melia di restoran itu, hanya lima menit. “Maaf jika aku datang terlambat,” ucap Melia merasa tidak enak hati dengan Arka. Pria di depannya saat ini merupakan pria yang disiplin. Arka tidak segan meninggalkan seseorang yang tidak datang sesuai jam yang telah di tentukan. Menurut Arka menunggu adalah membuang-buang waktu. “Tidak mengapa,” balas Arka yang tidak mempermasalahkan terlambatnya Melia. Lima menit untuk ukuran orang Indonesia bisa Arka maklumi. “Sepertinya aku akan membawamu ke suatu tempat untuk bertemu dengan seseorang,” tambah Arka. “Seseorang? Tidak biasakah orang itu datang kemari?”
Terakhir Diperbarui: 2022-04-05
Chapter: Bab 53Rutinitas Arka maupun Dila kembali seperti biasanya. Pagi itu Arka di sibukkan oleh dokumen yang cukup banyak karena sudah beberapa hari ia tidak berangkat ke kantor dan di gantikan oleh papanya. Arka harus meneliti beberapa dokumen yang membuat matanya terasa kaku. Setelah beberapa jam waktunya tersita oleh kertas-kertas itu. Di lihatnya jam tangan mewah Arka yang menunjukkan pukul dua belas siang. Waktu yang menandakan jika jam istirahat telah tiba. Arka yang sudah siap meninggalkan ruangannya untuk beristirahat, terdengar suara ketokan pintu. Ketokan pintu tersebut belum berhenti jika Arka tidak mempersilahkan pengetok pintu itu untuk masuk. Arka sedikit kesal dengan pengetok pintu tersebut yang tidak tahu waktu istirahat. Arka mencoba bersabar dengan menahan amarahnya. Saat di rasa amarahnya sudah terkendali, Arka mempersilahkan orang tersebut untuk masuk ke dalam ruangannya. “Permisi pak, ada tamu yang ingin b
Terakhir Diperbarui: 2022-03-27
Chapter: Bab 52Suasana sedih menyelimuti keluarga Aditama. Baik Bu Nella dan juga Dila diam seribu bahasa karena situasi yang canggung bagi mereka. Mereka masih tidak enak hati karena dengan pertanyaan Bu Nella, Bu Rosa kembali teringat dengan kejadian beberapa tahun silam.“Arka, Dila kami sepakat untuk mengajukan pernikahan kalian dua bulan lagi,” celetuk Pak Dhanu. Antara Pak Arka, Bu Rosa dan Bu Nella memang sepakat untuk mengajukan pernikahan mereka.“Bagaimana, apa kalian keberatan dengan keputusan kami?” Pak Dhanu menatap Arka dan juga Dila secara bergantian. Dengan sabar Pak Dhanu menunggu keputusan mereka.Arka dan Dila saling menatap satu sama lain. Mereka saling memberi kode, bibir mereka saling komat kamit dan mata mereka saling melotot. Satu dua menit mereka masih sibuk bahasa isyarat yang hanya mereka mengerti. Baik Arka maupun Dila terus berdebat dengan bahasa mereka untuk salah satu dari mereka m
Terakhir Diperbarui: 2022-03-23
Chapter: Bab 51Keluarga Aditama saat ini tengah menikmati makan malam bersama dengan Dila dan Bu Nella. Khusus hari itu, Bu Rosa dan Bu Nella masak bersama untuk menu makan malam hari. Seperti kebanyakan ibu-ibu lain, di sela-sela memasak Bu Rosa dan Bu Nella ghibah atau membicarakan orang. Namun target orang tersebut ialah keluarga mereka sendiri. Bahan ghibahan keluarga sendiri justru lebih menarik bagi mereka ketimbang orang luar. Obrolan mereka lebih condong ke anak-anak mereka. Bu Rosa maupun Bu Nella membicarakan tentang kepribadian Arka, Dila maupun Vano. Obrolan yang sangat seru, membuat acara memasak mereka sedikit terganggu. Mungkin Bu Rosa dan Bu Nella harus meluangkan waktu bersama untuk melanjutkan ghibahannya. Menu masakan mereka kali itu sangat istimewa. Bu Rosa dan Bu Nella berkolaborasi menciptakan hidangan yang membuat Pak Dhanu, Arka maupun Dila ketagihan. Sudah kedua kalinya mereka menambah porsi makan. Hidangan makan malam yang ter
Terakhir Diperbarui: 2022-03-20