author-banner
Lalunaxx
Lalunaxx
Author

Novel-novel oleh Lalunaxx

Idol's Secret Housemate

Idol's Secret Housemate

Diiming-imingi pekerjaan tetap sebagai model sebuah merek pakaian di negeri kelahiran ibunya, Korea, Zhao Yuhwa jatuh terjerat ke dalam lingkaran praktek perdagangan organ manusia. Gadis itu berhasil melarikan diri, lalu bertemu dengan seorang pria tak dikenal yang terpaksa membantunya untuk bersembunyi. Siapa sangka, pria tersebut adalah seorang bintang papan atas yang namanya dielu-elukan oleh seluruh penjuru negeri, Lee Hans. Dengan sedikit paksaan, Yuhwa berakhir tinggal di rumah rahasia milik Lee Hans. Terkenal sebagai artis penuh karisma, cerdas, dan profesional, Yuhwa hanya dapat menggelengkan kepala mengetahui Hans sebenarnya adalah pria arogan, angkuh dan menyimpan banyak rahasia. Rahasia semacam apa yang disembunyikan Hans? Apakah hubungan mereka hanyalah sebatas penghuni dan pemilik rumah? Lalu bagaimana cara agar Yuhwa dapat selamat sepenuhnya dari incaran sindikat penjual organ tersebut?
Baca
Chapter: 10. Dream
Semuanya menjadi titik tolak di malam itu. Bagaimana kegelapan menyelimuti suasana rumah, dilengkapi dengan kisah ironis Hans yang sempat Yuhwa dengar dari Manajer Kim beberapa saat lalu melalui sambungan telepon. Kepala sang gadis menengok, mempertemukan raut prihatinnya dengan wajah mengkhawatirkan Hans yang kini memangku kepala di atas lipatan lutut. Keduanya membisu, tapi Yuhwa seolah tahu berbagai pikiran yang mungkin menjadi misteri di dalam kepala Hans. Sebuah misteri yang sama sekali tidak pernah terungkap di hadapan siapapun, bahkan orang terdekat Hans sekalipun. Trauma masa kecil. Yuhwa tidak perlu penasaran soal apa yang terjadi, apa yang membuat Hans sangat-sangat ketakutan, atau bahkan mengapa tidak ada yang mencoba untuk mengobati kekhawatirannya itu. Sebab ia lebih peduli soal bagaimana dirinya dapat menjadi seseorang yang dapat Hans andalkan di tengah badai ribut yang menghantui mental si arogan berkulit pucat, Hans.
Terakhir Diperbarui: 2021-09-11
Chapter: 9. Weakness
"Di mana Kak Jihun?" Kalimat tersebut menjadi pemecah keheningan yang telah mengudara sejak tigapuluh menit lalu. Saat itu Hans tengah sedikit demi sedikit menghabiskan teh calendula sembari menonton drama yang ia bintangi sendiri, sementara Yuhwa mengambil bagian untuk mempercantik rumah Hans dengan sapu dan kain lap di tangan. Meski berada dalam satu ruangan yang sama, keduanya tidak mau repot-repot buka suara untuk sekedar basa-basi atau berbincang santai selayaknya teman serumah. Kelewat canggung bahkan untuk sekedar bertemu pandang, dalam waktu sepersekian detik salah satu atau keduanya akan segera memalingkan wajah ogah-ogahan. "Ah, aku lupa! Aku seharusnya memberi tahumu lebih awal. Jason diterpa isu plagiarisme," jawab Yuhwa sembari menepuk kening. Hans nampak membolakan matanya terkejut, hingga detik kemudian ia mendesis singkat dan mengeluh, "Anak itu lagi." Dari ucapan Hans, Yuhwa jelas akan menebak-nebak, apakah ini
Terakhir Diperbarui: 2021-09-04
Chapter: 8. Mr. Cunning
Kepala Yuhwa pening, seperti dijatuhi ribuan batu pualam yang turun dari langit dan menghantam langsung tepat di utara tubuhnya. Mungkin karena rasa lelah yang tak terbendung, atau kantuk yang menyelimuti seperti langit mendung. Hari itu terasa abu-abu bagi sang gadis kewarganegaraan Cina ini. Mulai dari menanti kesadaran Hans untuk kembali, menyiapkan sarapan yang pantas untuk si pria sakau, bahkan menjemur bantal dan selimut Hans yang basah kuyup akibat tragedi semalam.Yuhwa pikir ia akan segera kaya raya bilasaja pekerjaannya di rumah Hans mendapat upah yang sesuai. Sayang, dirinya hanyalah seseorang yang harus bekerja secara sukarela. Wajib dan harus. Keputusan yang mutlak kalau memang ia tidak ingin kembali mengancam nyawa di bawah kaki para sindikat perdagangan organ manusia."Astaga.. mereka ini selalu membuat masalah," keluh Manajer Kim selesai bicara melalui ponselnya.Omong-omong soal Manajer Kim, demi keamanan dan keselamatan nyawa Hans
Terakhir Diperbarui: 2021-09-01
Chapter: 7. The Riot
Yuhwa sudah melewati malam itu dengan mata terbuka lebar. Entah pukul berapa tepatnya, tapi dari sorot lampu yang menelisik lewat tirai jendela, pasti di luar sana masih gelap dan belum ada sinar matahari sama sekali. Dengan udara dingin yang menyapa pundak menggigil, Yuhwa pun menyerah. Beranjak dari baringnya, membuka lemari pakaian di sudut kamar, dan mengambil sebuah jaket hitam dari sana. Terimakasih pada Manajer Kim, kini ia memiliki setumpuk pakaian di dalam lemari. Bahkan tak lupa dengan pakaian dalamnya. Hebat! Darimana Manajer Kim tahu soal ukuran dan sebagainya? Oh mari lupakan soal itu sejenak. Sebelum keluar dari kamar dengan niatan berjoggingdi ruang tamu yang luasnya mendekati ukuran lapangan voli itu, Yuhwa melemparkan pandangannya ke atas nakas, mempertimbangkan diri untuk membawa ponsel yang Hans berikan padanya tiga hari yang lalu. Ponsel bercita rasa kopi yang telah ia keringkan dengan pengering rambut selama
Terakhir Diperbarui: 2021-08-29
Chapter: 6. Barter
Minggu pertama bulan Juni, tepatnya di tanggal lima. Mencondongkan tubuh dengan kaki rapat, Yuhwa memicing sipit sembari menilik kalendar meja yang berdiri tepat di bawah lukisan cat minyak bernuansa biru. Gadis itu mengusap dagu, mengerucutkan bibir ragu sebelum kembali memasukan untaian tali-temali di tangannya ke dalam saku. Kuno, jelek, dan murahan. Hans tidak akan menyukainya, menurut Yuhwa. Maka ia urungkan kembali niatnya untuk memberi hadiah kecil pada si pria yang tengah bertambah usia hari itu. Pandangannya kemudian berselancar, secepat angin berhembus dan jatuh pada pintu kayu oak yang tanpa suara berteriak 'tolong jangan ganggu aku', meminta Yuhwa untuk segera berlalu dan mengabaikan eksistensi seseorang di balik itu. Semenjak siaran langsung bersama para member MINE tadi, Hans berada dalam suasana hati yang buruk. Tak ada satu orangpun yang berani mengusik ketenangannya, terlebih Yuhwa. Bahkan pria itu belum keluar ruangan relaksas
Terakhir Diperbarui: 2021-08-26
Chapter: 5. MINE
"Kalian itu terlalu sombong, sampai lupa ada banyak orang di luaran sana yang tidak mengenali kalian." Sementara dalam hati menyetujui, Yuhwa hanya dapat bungkam dan berdiri kaku menghadap ke arah kelima pria yang tengah menaruh atensi padanya. Dinilai dari sopan santun serta tutur kata yang terlontar, Yuhwa berpendapat bahwa seseorang yang pantas untuk menjadi pemimpin grup MINE adalah si pria berambut hitam yang baru saja hadir beberapa saat lalu. Yuhwa tidak paham mengenai aspek lain. Tapi baginya, Hans terlalu kasar dan arogan. Pria itu mengulurkan tangan, kembali mengembangkan senyum manisnya lalu berkata, "Aku Kang Taehee, anggota termuda MINE. Kau bisa menyebutku Taehee atau apapun senyamanmu." Tanpa buang waktu, Yuhwa pun menyambut uluran tangan ramah Taehee. Tak lupa dengan senyum termanis yang ia simpan sejak kedatangannya ke Korea. Menyimpan senyumnya lama-lama, tak rugi jika ia membagikannya pada pria selemah lembut Taehee.
Terakhir Diperbarui: 2021-08-21
Anda juga akan menyukai
Hei, Angel
Hei, Angel
Romansa · mami GEN
2.3K Dibaca
MARRIED
MARRIED
Romansa · Agustine
2.3K Dibaca
A Date With Him
A Date With Him
Romansa · Queeny
2.3K Dibaca
Rain
Rain
Romansa · Aily Ar
2.3K Dibaca
Love Me Please, My Husband
Love Me Please, My Husband
Romansa · Cintya Devi
2.3K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status