Chapter: Manusia laknat!Tak ada sahutan yang terdengar, Lord Malfoy dan Lady Malfoy sudah mengetuk pintu rumah Isaac berkali-kali. Mereka berdua ingin sekali mengunjungi anak sulungnya, ada daging cicak asap kesukaan Gwen sebagai oleh-oleh."Gwen, Isaac ...." Lord Malfoy masih berusaha memanggil.Sepi, mungkin saja Gwen dan Isaac sedang pergi ke luar. Mereka berdua tidak punya waktu lama, bisa-bisa Filbert menangis dan marah-marah di rumah sendirian.Lady Malfoy meninggalkan makanan yang dia bawa, meletakkannya persis di depan pintu. Aroma daging cicak yang lezat pasti akan tercium oleh hidung mungil Gwen. Dia tidak pernah tahan jika sudah berurusan dengan makanan apalagi buatan ibunya sendiri.Lord Malfoy dan Lady Malfoy beranjak, mereka pergi dan meninggalkan rumah Isaac. Jika menunggu sampai malam perjalanan mereka akan terancam nantinya, oleh para predator yang berbahaya.Lord Malfoy tidak mau mengambil banyak resiko bagi dia dan istrinya.***Isaa
Last Updated: 2021-08-11
Chapter: Sebenarnya aku ....Chelsea kembali ke taman, dia melangkah dengan riang menuju taman. Hati kecilnya berkata kalau Isaac pasti sedang menunggu kedatangannya sekarang. Kali ini Chelsea tidak membawa mainannya, dia sudah mencuci bersih kaos biru Isaac, meletakkannya dalam tas kertas. Chelsea tersenyum riang. Benar, Isaac sudah berada di taman, pria itu tengah merebahkan tubuhnya di atas tumpukan dedaunan. Chelsea berjalan mendekat, dia menemani langkah dengan senyuman tanpa henti. "Isaac," panggil Chelsea dengan nada gembira. Dia mengambil duduk di samping Isaac yang masih terbaring lemah. Isaac tidak menyahut panggilan yang Chelsea serukan, apa pria tersebut sedang ketiduran? Chelsea memandangi Isaac, dia tidak mengenakan baju untuk membungkus tubuhnya. Hanya celana coklat ketat yang membalut bagian atas paha pria tersebut. Chelsea membalikkan tubuh Isaac, lemas, suhu badan Isaac sangat dingin. Bibir Isaac juga terlihat pucat pasi, apa yang terjadi padanya
Last Updated: 2021-08-01
Chapter: Sakiiit!Para troll akan berubah menjadi batu ketika mereka terkena cahaya matahari secara langsung dan dalam keadaan takut. Hal ini sudah menjadi adaptasi alami yang terjadi pada semua Drawf. Kulit mereka juga akan mengeras mengikuti seperti tekstur batu lalu diikuti lagi dengan warnanya yang berubah menjadi kelabu. Mereka akan kembali lagi menjadi troll ketika suasana hatinya sudah membaik. Bentuk mereka akan berubah dengan sendirinya, secara otomatis. Jadi pastikan alasmu berpijak atau batu di sekitar kalian bukanlah para troll yang sedang menyamar karena ketakutan. Kasian jika mereka terinjak, pasti rasanya sangat sakit. Ini semua salah Isaac, seharusnya dia tidak keluar rumah begitu lama dan membiarkan Gwen pergi mencarinya sendirian. Sekarang siapa yang bisa membantu Isaac menyelamatkan Gwen. Isaac pesimis, dia tidak bisa melakukan ini sendiri, Isaac memerlukan bantuan, apalagi jika dia harus berurusan dengan manusia, mahluk itu adalah sumber uta
Last Updated: 2021-07-23
Chapter: Tidaaak!Filbert sudah pulang kurang lebih setengah jam yang lalu, Lord Malfoy dan Lady Malfoy telah menjemput anak bungsunya tersebut, kenapa mereka tidak sekalian membawa Gwen juga. Padahal lebih repot saat pemalas itu berada di sini. Gwen hanya membuat masalah di rumah Isaac, jika tidak kerjanya hanya bermalas-malasan lalu tidur. Tapi jika tidak ada Gwen, Isaac juga merasa kesepian. Sebab tak ada seorangpun yang bisa dirinya ajak bercanda di rumah. "Isaac ... Isaac!" Gwen memanggil nama Isaac, dari tadi pagi dia belum melihat teman kecilnya tersebut. Ke mana Isaac pergi. Sudah lama sekali tapi Isaac tak kunjung kembali. Jangan-jangan sesuatu yang buruk terjadi padanya Gwen mendadak khawatir, ia berfirasat buruk pada Isaac. Bagaimana kondisi Isaac sekarang, apa yang sedang temannya lewati saat ini. Gwen memakai rompinya dan berjalan keluar dari gorong-gorong. Hidungnya mulai mengendus, Gwen mengenali bau badan Isaac. Baunya seperti permen gul
Last Updated: 2021-07-22
Chapter: Ternyata aku salah.Chelsea mengemasi mainnya. Setelah ini ia berniat pergi menuju ke taman klorofil. Semoga saja Isaac sudah ada di sana. Chelsea mempercepat langkahnya, berharap hari ini akan seindah kemarin. "Isaac!" panggil Chelsea lantang. Gadis itu melambaikan tangan, menyapa Isaac yang masih duduk diam di tempatnya. Isaac tersenyum simpul saat melihat kedatangan Chelsea. Apa yang Chelsea bawa? Itu terlihat seperti kaleng besi, benda yang ia jadikan meja serta lemari di rumah kecilnya. "Isaac mau main lagi nggak?" tanya Chelsea terlihat sangat bersemangat, begitupun dengan Isaac. Chelsea menarik tangan Isaac, dia memberikan satu sisi kaleng yang tersambung dengan kaleng lainnya, sedangkan pada setiap ujungnya terhubung dengan seutas tali. Chelsea memberi jarak diantara mereka, menjadikan tali yang awalnya renggang sedikit menegang. "ISAAC DENGER AKU NGGAK?" teriak Chelsea dari tempatnya berdiri.
Last Updated: 2021-06-22
Chapter: Mau berteman?Chelsea terus tersenyum saat memandang raut lucu Isaac, gemas sekali. Isaac terlihat sangat imut saat berpose ketakutan seperti sekarang. Matanya yang coklat hazel masih terus melotot ke arah Chelsea. Gadis itu bermain lempar daun dengan riang, menumpukan gugurannya yang kering pada kepala Isaac, pria itu masih setia dengan diamnya. "Kamu nggak mau main sama aku?" tanya polos Chelsea. Apa mungkin Isaac tidak menyukai orang sepertinya. Chelsea berdiri, dia menatap ke arah Isaac sebentar. Bahkan sampai sekarangpun Isaac masih saja diam tanpa gerakan, mematung seperti manekin. Hal tersebut membuat Chelsea merasa sedih, dia tidak punya teman bermain di sini, selain boneka-bonekanya di kamar, mereka benda mati, Chelsea menginginkan teman yang hidup seperti Isaac. Chelsea memutar badannya, membelakangi Isaac. Sepertinya dia memang harus pergi, mungkin Isaac tidak menyukainya. Chelsea menoleh ke belakang lagi
Last Updated: 2021-06-22