Chapter: 23. Pesta pertunangan KairavMark baru saja selesai olahraga pagi saat Murni-ibu Bella berdiri di depan pintu apartemennya. Murni menunggu Mark. Senyum ramah terbit dari bibir pucatnya saat menyentuh lengan Mark. Kegundahan jelas terlihat di mata wanita rentah itu."Ibu." Panggil Mark masih tidak percaya Murni menemuinya. Sorot sayu serta kerjapan lemah membuat Mark khawatir. "Bukankah ibu sedang sakit? Kenapa ke sini?"Kemudian memasukan beberapa angka keamanan dan membawa Murni ke dalamnya. Murni duduk di sofa sementara Mark mengambilkan air putih karena wanita itu tampak seperti kehausan."Tadi ibu nak ojek online." Kata Murni membuka percakapan, "jaman sudah sangat maju sehingga apa-apa harus melalui digital. Kami yang sudah tua ini cukup kesusahan." Lanjutnya terkekeh yang kini di ikuti Mark."Minum dulu."Segelas air putih Mark berikan. "Lift sedang rusak. Ibu pasti sangat kelelahan harus menaiki tangga darurat.""Tidak juga. Sekalian olahraga, kalau bukan karena
Terakhir Diperbarui: 2022-01-27
Chapter: 22. Pertama kaliPercintaan hebat yang Bella kira hanyalah mimpi ternyata sebuah kenyataan, menggiring Bella segera menenggelamkan diri saja ke Antartika. Tengah malam, keheningan begitu kental memeluk diri. Bella terbangun dengan sakit di sekujur tubuh. Wanita itu menggeleng tidak percaya sudah menyerahkan bagian paling berharga dari dirinya pada Ellard. Suami Alura. Oh Tuhan, ini benar-benar sebuah perselingkuhan yang kejam. Tak terasa setetes air mata jatuh, Bella tergugu antara menyesal dan... Tidak tahu. Bella kalut, kepalanya pusing bukan kepalang. Bukan ini yang Bella mau. Sex sebelum menikah tidak pernah ada dalam kamus Bella. "Sudah bangun?" Ellard keluar dari kamar mandi langsung merengkuh tengkuknya untuk ciuman selamat pagi. Rupanya sekarang sudah memasuki waktu pagi. Langit masih gelap memang. Namun matahari mulai memancarkan sinar dari ufuk timur. Yang artinya Bella sudah tertidur lebih dari 12 jam sejak sore. "Kita akan kembali ke hotel se
Terakhir Diperbarui: 2022-01-27
Chapter: 21. Obat perangsangPerjalanan panjang membuat mereka kelaparan. Bella makan dengan lahap, menerima apapun yang Ellard sodorkan ke mulutnya. Saling menyuapi layaknya pasangan muda di mabuk asmara. Bella terkekeh saat Ellard berpura-pura menggigit jari Bella. New Zealand sangat indah. Ah bukan New Zealand yang indah tapi kebersamaan mereka luarbiasa indah. Bella senang sekali bisa pergi berdua dengan Ellard setelah sekian lama. Hatinya berbunga-bunga sejak Ellard menyetujui ajakan berlibur. Dia hanya tidak tahu cara mengatakan. "Mau anggur?" "Kau tahu aku tidak bisa minum." Tentu saja Ellard tahu. Ellard tahu Bella pasti akan kehilangan kesadaran layaknya orang mati jika sudah bersentuhan dengan alkohol. Tapi dia tetap menuang minuman itu ke gelas Bella. "Aku bilang aku tidak akan minum." "Aku hanya menuang. Minum atau tidak itu hak mu." Ellard mengedipkan mata saat mengangkat gelas mili
Terakhir Diperbarui: 2021-12-27
Chapter: 20. Mimpi lagiSemilir angin menerbangkan rambut Bella ketika membuka jendela kamar. Di hadapkan ke lautan lepas, mata Bella tak pelak dibuat segar. Rasa penat berpendam di dasar kepala seolah melayang terbang bersama bui. Senyum terbirit terbit dari bibir Bella saat menghirup udara dan merasainya memenuhi paru. Kemarin, mereka tiba di jam 2 dini hari. Bella tidak begitu sadar lokasi villa ah... hotel dengan pemandangan sesempurna ini. Bukan Bali. Ellard memilih New Zealand untuk liburan mereka kali ini. Ellard ingin bebas dari tuduhan miring dan tempat paling aman adalah luar negeri. "Kenapa meninggalkan ku, hmm?" Kecupan lembut dan rengkuhan di pinggang memberitahu Bella sang kekasih telah terbangun. Kini memeluk mesra ikut menikmati udara di pagi hari. "Aku tidak kemana-mana." "Tetap saja kau meninggalkanku dengan berdiri di sini." Kecupan mesra terus Ellard bubuhkan di sisi leher Bella. "Kau suka?" Kepala Ellard
Terakhir Diperbarui: 2021-12-21
Chapter: 19. Rencana liburanBersama helaian daun jatuh menyentuh tanah, Bella tersenyum. Jenis senyum tipis miris yang jarang terlihat dari bibirnya.Tergugu mencengkram erat seikat bunga hingga dua sampai tiga kelopak indahnya jatuh terbang dibawa angin.Saat ini, di bawah pohon rindang tersebar dedaunan kering, Bella berdiri menatap gundukan tanah dengan nisan bertuliskan Mia Anastasya tertanam kokoh.Sang sahabat yang meninggal tragis satu tahun lalu. Bella begitu merindu namun tidak ada satu katapun bisa ia sampaikan. Mulut Bella terkunci rapat, bahkan untuk sekedar menekuk kakinya saja dia enggan. Lantas Bella jatuhkan begitu saja bunga yang ia bawa.Persetan bagaimana kucing kecil diseberang sana menilai dirinya. Bella putar tubuhnya meninggalkan lokasi pemakaman. Kaca mata hitam bertengger angkuh menyimpan semua kilat dalam matanya.***
Terakhir Diperbarui: 2021-09-09
Chapter: 18. Bercinta dengan Alura Pada dasarnya, secinta apapun Ellard pada Bella, tetap tidak bisa membuatnya lepas tangan terhadap Alura yang notabene-nya istri sah. Ellard mengendap keluar setelah mengecup ringan pipi Bella yang masih terlelap. Begitu tiba di basement, Deril sudah terlihat menyebalkan dengan sebelah tangan handal memainkan kunci mobil. Lelaki itu memutar bola matanya malas, "masuk!" Deril bahkan tidak tertarik untuk mengomentari penampilan kacau Ellard yang baru bangun tidur. Rambut berantakan dan kancing kemeja yang tidak sepenuhnya terkait. Deril tebak, lelaki ini bahkan belum sempat mencuci muka. Dengan rasa kesal memuncak Deril lemparkan sisir pada Ellard, "setidaknya rapikan dulu rambut singamu!" "Aku yakin kau cukup pintar untuk melihat keadaanku saat ini." Ellard menimpali sarkas. Ellard masih kesal dibangunkan pagi-pagi, disaat dia masih memiliki banyak waktu untuk bersant
Terakhir Diperbarui: 2021-09-07