author-banner
kotak kuning
kotak kuning
Author

Novels by kotak kuning

TWIN PRINCE: Siapa Pangeran Gadungan Ini?

TWIN PRINCE: Siapa Pangeran Gadungan Ini?

Yuno tiba-tiba dikejar penjaga kerajaan pada hari pertama ia tiba di ibu kota. Namun bukannya ditangkap sebagai kriminal, seisi kerajaan malah salah mengira kalau Yuno adalah seorang pangeran. Akankah Yuno terus bepura-pura sambil menikmati kehidupan barunya sebagai pangeran? Lantas di manakah pangeran yang sebenarnya berada?
Read
Chapter: Pulang (2)
***”Hei, Yuno! Bangun!”Isaac menggoyang-goyangkan tubuh Yuno yang tidur dengan posisi tak beraturan di sampingnya. Kedua kaki Yuno melekuk seperti capit kepiting yang menghadap ke belakang, tangan kanannya terangkat tinggi ke atas, sedangkan tangan kirinya tertindih dengan tubuhnya sendiri.“Astaga anak ini. Tapi ya aku tak bisa menyalahkannya.” Ia berbicara sendiri sambil menggaruk-garuk kepalanya. Meskipun ini adalah kali pertama anak desa itu bisa tidur di kasur, kasur mewah pula, dia tidak mungkin akan bangun dengan nyenyak apabila tidur seperti itu.“Hoaaaammmm....”“Kau sudah sadar?”Yuno menggosok-gosok kedua matanya lalu merekahkan tangannya seperti orang-orang kebanyakan yang baru bangun tidur. Dia memutar punggungnya ke kanan dan kiri, kemudian meluruskannya kembali, membuat beberapa sendi tulangnya terdengar berbunyi krak.“HEI HEI APAAN ITU?” Isaac yang tak terb
Last Updated: 2021-06-29
Chapter: Pulang
***“Ahh aku sungguh lelah!”“Ada apa sobat?”Yuno berjalan menuju kasur besar nan mewah Isaac. Terdapat empat bantal dengan selimut raksasa yang membentang di atasnya, juga ornamen di bagian sandaran depannya yang terlihat mahal. Yuno duduk di tepi dan bergaya meninju salah satu bantal Isaac yang tidak terpakai.“Ahhh!”“Biar kutebak! Kau habis uhuk... dimarahi?”“Kau sepertinya tidak perlu menebak untuk hal ini.”“Benar juga, semua kan sesuai dugaanku.” Isaac berlagak mengusap janggutnya yang sama sekali belum tumbuh.“Ibumu sang Ratu alias nyonya besar, memarahiku cuma gara-gara aku memakan ikan dengan tangan!”Isaac memiringkan kepalanya tanda kebingungan.“Lalu?”“Aku sudah mencuci tangan! Lagi pula duri ikan itu sangat banyak! Bagaimana bisa aku makan sementara tanganku sibuk dengan sepasang sendok da
Last Updated: 2021-06-25
Chapter: Tua Bangka (2)
***Setelah berlatih pedang dengan Duke Roland pagi itu, Yuno kembali ke kamar dengan diantar dua orang pelayan yang dimintai tolong untuk membawakan makanan dan handuk hangat.“Tidak ingin langsung mandi saja, Pangeran?” Tanya pelayan itu memastikan.“Tidak perlu.”Yuno meminta para pelayan untuk tidak perlu repot-repot masuk, ia membawa nampan berisi makanan dengan kedua tangannya dan handuk di bahunya.“Hai Isaac! Apa kabarmu?”“Sialan, aku kelaparan.” Balas Isaac setelah Yuno menutup dan mengunci pintunya.“Eh apa ini? Kondisimu membaik?”“Entahlah, sejak pagi tadi aku sudah bisa duduk.” Terang Isaac sambil menggeser posisi duduknya ke depan, memperlihatkan kalau dia tidak sedang bersandar dengan bantal.Yuno melebarkan tangannya, lalu bergaya melutut di hadapan Isaac.“Selamat atas kesembuhanmu, Pangeran.”“Oi oi
Last Updated: 2021-06-22
Chapter: Tua Bangka
***Yuno tiba ke istana pukul tiga pagi, ketika semua orang masih tidur dan beristirahat. Dia diantar oleh dua ksatria yang dimintai tolong oleh Chaplin, kepala koki yang baru ia temui tengah malam tadi. Keadaan istana masih sepi, hanya beberapa kali terlihat penjaga yang berpatroli dan lolongan anjing yang mengisi kesunyian. Yuno masuk ke kamar Pangeran lalu menyalakan lampu minyak di dekat meja.Isaac masih terlihat tidur, tetapi dahinya yang mengerinyit berlapis-lapis terlihat berkeringat. Jelas bisa diketahui kalau penyakit itu benar-benar menyiksanya. Yuno mengunci pintu kamar untuk berjaga-jaga kalau ada penjaga atau keluarga kerajaan yang mencoba masuk atau mengintip mereka. Ia kemudian mencoba tidur di sebuah sofa panjang yang ada di sisi lain kamar mewah itu.Keesokan harinya, Yuno terbangun oleh gedoran pintu dari luar. Ia segera menyahut dan buru-buru merapikan pakaiannya yang tidak sempat ia ganti dengan baju tidur. Meskipun anak itu sebenarnya tidak
Last Updated: 2021-06-17
Chapter: Tangan Penyembuh
***“Pangeran! Ada gerangan apa yang membuat Pangeran sendiri menghampiri kami kemari?”“Apa kami semua akan ditahan?”“Ampuni kami Pangeran. A-aku, aku punya istri dan anak yang masih menunggu di rumah. Aku sudah berjanji untuk pulang pagi ini dan bermain bersamanya hingga sore!”“Pangeran kumohon ampuni kami!”“Hmm? Kalian kenapa? Sebentar, aku mau mencoba saus ini dulu.” Ucap Yuno tanpa menghiraukan kekhawatiran berlebihan para pelayan itu.“WOAHH GILA! SAUS INI HEBAT SEKALI!”NGAAP!“A- anu, Pangeran?”“Hah, ya?”Gluk gluk gluk gluk...Yuno baru saja menyelesaikan sepotong daging dan minuman yang diteguknya, lalu berjalan ke salah satu meja di ruangan itu.“Aku kelaparan...” Jawabnya santai.“Maksud Pangeran?” Tanya seorang koki dengan wajah yang kebingungan.&ldqu
Last Updated: 2021-06-15
Chapter: Pesta Penyambutan
***“Perhatian sikapmu, ya...”“Tenang saja, aku mengerti!”Yuno mengambil kunci dari dalam rak yang diberitahukan Isaac, kemudian berjalan keluar untuk menemui pelayan yang memanggilnya, atau sebenarnya Isaac tadi. Yuno mematikan obor agar pelayan tidak bisa mengintip dan mengetahui rahasia di antara mereka. Setelah ia membalikkan badan, mengunci kamar, serta memastikan semuanya aman, dia mengikuti pelayan itu menuju aula pesta.“Silakan ikuti saya, Pangeran!” Ucapnya. Yuno dikawal dengan tiga penjaga berbadan besar tanpa zirah lengkap seperti yang mengejarnya tadi pagi.「Mungkin mereka ini adalah pengawal pribadi? Mereka telihat macam mantan pembunuh? Sepertinya begitu.」「Semoga saja orang macam mereka tidak menyadari perbedaan terhadap siapa yang mereka kawal saat ini.」Yuno cukup beruntung mengingat tidak ada yang benar-benar menyadari keanehan pada Pangeran, kecuali mungkin sikap Yuno yang sama
Last Updated: 2021-06-14
Perbaiki Hidup Mama!

Perbaiki Hidup Mama!

Setelah merasakan tekanan yang tak habis-habis atas perbuatan Papa tirinya, Rani menjadi frustasi dan berpikir untuk bunuh diri. Tetapi bukannya dikirim ke alam baka, Rani malah berpindah ke tubuh Mamanya di masa lalu. Bagaimana cara Rani menangani situasi ini? Apa yang akan dia lakukan selanjutnya?
Read
Chapter: 21
***Kembali ke realita, meskipun kilas balik yang kemarin terhitung kasar sebagai fiksi dan yang ini juga fiksi.Keseluruhan karya ini benar-benar hanya fiksi, tentunya.Liza baru saja mendengar cerita Gilang mengenai kencan pertamanya dengan Chaca. Gadis itu kemudian mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah."Za. Mau nebeng aja?""Kenapa, kak? Tumben?""Aku lagi ada keperluan di kampus sih.""Ooh.""Jadi gimana? Mau nggak?"Liza menimbang-nimbang soal tawaran Gilang. Tak ada salahnya ia menerima kebaikan kakaknya kali ini, toh ia juga bisa menyimpan ongkos berangkat pagi ini"Yaudah sana buruan. Mandi aja belum dasar kambing!""Yeuu bawel."***Ketika jam istirahat kedua selesai, Liza makan bertiga dengan Nabila dan Anggi di kantin."Kak Gilang baru ngedate yaa..."Gumam Liza sambil memainkan bekalnya dengan sendok, tanpa sadar kalau teman semejanya bisa mendengar gumamannya
Last Updated: 2021-06-26
Chapter: 20
***“Aw!” Liza mengaduh karena tak sengaja menabrak Gilang pagi ini.“Mabok, po? Untung gelasku nggak jatuh.” Ucap Gilang sambil mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.Liza mengusap dahinya, kemudian menggosok-gosok matanya.“Kenapa? Bulu mata jatuh? Jangan digosok-gosok gitu dong, elah.”Gilang memegang tangan Liza, menjauhkannya dari mata gadis itu, lalu meniupnya perlahan.“Apaan sih main sembur-sembur aja!”“Daripada matanya digosok-gosok gitu.”“Aku bukannya kelilipan gegara bulu mata.”Liza menyadari kalau dia sudah tidak begitu menjaga jarak dengan kakaknya. Tinggal serumah selama beberapa bulan ditambah fakta bahwa mereka berdua adalah saudara di dunia ini, membuat Liza terpaksa harus beradaptasi.“Terus? Masih pusing?”Liza mengangguk perlahan, kemudian berbalik dan menuju dispenser untuk mengambil segelas air.&
Last Updated: 2021-06-24
Chapter: 19
***Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, saat di mana orang-orang sudah mulai kembali lagi beraktivitas setelah istirahat sejenak saat jeda senja tadi.“Kami pulang dulu, ya, Zaa!”“Tante, titip salam buat Liza nanti ya? Masih tidur tuh dia.”“Iyaa.”“Kebo tuh, emang.”Nabila dan Anggi pulang bersama dengan motor Anggi, mengikuti Gilang yang mengantar Chaca di depan. Mereka menyusuri jalanan hingga akhirnya sampai ke rumah Nabila dan Chaca.“Ya udah, ya, Bil! Sampai ketemu besok!” Ucap Anggi berlalu setelah menurunkan Nabila di depan pagar.“Aku masuk duluan, ya, Kak!”Nabila meninggalkan kakaknya Chaca dan Gilang, sepasang kekasih yang sedang berduaan di depan pagar rumah mereka. Chaca sudah turun dari motor, sementara Gilang sedang duduk menyamping ingin melihat Chaca masuk ke rumah sebelum ia pergi.“Gilang...”Wanita m
Last Updated: 2021-06-19
Chapter: 18
***Di sebuah rumah kecil yang dulunya sempat hangat, hiduplah seorang anak bersama orang tuanya. Anak itu cukup jahil untuk ukuran gadis kecil yang masih bersekolah di taman kanak-kanak. Dia sering usil terhadap temannya, berkelahi dengan anak laki-laki, sukanya memanjat pohon, bermain pedang-pedangan, dan semacamnya. Pokoknya gambaran gadis feminin yang lekat dengan make up atau permainan memasak dan boneka benar-benar jauh darinya. Bahkan pagi ini, gadis itu baru saja dimarahi oleh Papanya karena sudah mengusili teman di kelasnya.“Rani. Kenapa kamu usilin Wawan?” Tanya Papanya mengintrograsi ketika mereka sudah sampai di rumah.“Dia nggak mau main sama aku.” Jawabnya sambil mengelayutkan tangannya di belakang, kemudian memutar kepalanya ke samping dan ke bawah.“Lihat Papa kalau kita lagi bicara!”“I-iya, Pa...”“Wawan kamu apain aja?”“Mainannya aku ambil...”
Last Updated: 2021-06-17
Chapter: 17
***Tiiit.... tiiiiit.....Brmmm.... brmmmmm.....Suara klakson dan bunyi kendaraan yang saling berisik bersahutan memenuhi jalanan terminal. Keringat bercampur debu membuat kulit menjadi lengket dan gerah, ditambah lagi dengan keadaan sumpek dari hiruk piruk perkotaan. Keadaan ini seringkali memicu stress bagi orang yang baru saja sampai ke kota, urbanisasi, orang-orang yang berpindah ke daerah ramai dengan tujuannya masing-masing.Tetapi bagi mereka selama beberapa tahun tinggal di sana, bahkan tidur di samping perlintasan kereta api ketika besoknya adalah hari penting di mana seluruh karirmu dipertaruhkan, itu semua sudah biasa. Mungkin hanya mereka dengan hak-hak khusus bisa tinggal di mansion mahal atau sebuah kamar apartemen yang begitu luas untuk ditinggali sendiri.Tidak ada yang bisa benar-benar mengatur hidupmu, tidak ada yang bisa mengekang dirimu. Kau selalu bisa bersembunyi dibalik tameng pribadi yang kau ciptakan sendiri. Kau bisa saj
Last Updated: 2021-06-16
Chapter: 16
***Goresan pensil dan suara lembaran kertas halus-halus mengisi keseriusan ruangan 10 x 8 meter itu. Meskipun pada awalnya terkesan antusias dan ramai, mereka ternyata cukup serius dalam melakukan kegiatan klubnya. Dua jam telah berlalu, akhirnya agenda dadakan menggambar itu selesai. Anak-anak yang tergabung sebagai anggota klub seni begitu bergembira dengan kedatangan Nathan sebagai model untuk mereka gambar.Tapi tidak dengan seorang gadis yang duduk di paling belakang itu, kertas besar yang disangga oleh sandaran kanvas miliknya sama sekali tidak tersentuh. Tidak ada guratan pensil atau bekas hapusan sama sekali, bersih seperti baru.「Padahal bisa difoto aja kan, sih?」Dengusnya dalam hati karena sebal, orang-orang itu begitu heboh karena seorang Nathan saja.「Memang apa spesialnya dia?」「Astaga, Zaaaa. Sadar. Dia calon ayahmu. Tanpanya kamu nggak bakal lahir di dunia ini. Kalau ada yang perlu disalahkan atas berbagai kesialan yang menimp
Last Updated: 2021-06-14
You may also like
Selir Adipati
Selir Adipati
Historical · Esi Apresia
393.3K views
Dimadu Saat Hamil
Dimadu Saat Hamil
Historical · jannahsaid
207.0K views
Hurt ! Mr Duke
Hurt ! Mr Duke
Historical · Sayonk
113.8K views
Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia
Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia
Historical · Neliwati Nelisaja
108.4K views
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU
KEJUTAN UNTUK SUAMIKU
Historical · Siti Aisyah
60.9K views
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status