Cerita Cinta Kelas Pekerja
Cerita ini berkisah tentang seorang perantau asal Sumatera yang terdampar di kota Bogor. Si pemuda yang bernama Heri tinggal di sebuah kost nah,di depan kamarnya si Heri adalah kamar pemilik seorang misterus. Heri tidak sengaja melihat si cewek dikamarnya duduk menunduk sambil memeluk lulut dan memakai stoking hitam, ketika disapa si cewek ini tetap diam dan tidak menjawab. Heri pun menanyakan hal ini kepada penghuni kamar sebelahnya namanya Indra,cowok berambut cepak, Candra mengaku belum pernah melihat ada penghuni di kamar gadis itu. Padahal sebelumnya dia mendengar suara tangisan wanita saat tengah malam. Heri pun mulai menduga yang tidak-tidak. Tapi dugaan Heri tidak salah karena memang benar kamar sebelah dihuni oleh seorang gadis berstoking hitam.
Dan tentu dia adalah manusia. Suatu hari Heri dan Candra melihat darah mengalir keluar dari kamar tersebut,sontak keduanya langsung membuka paksa kamar dan melihat si gadis menyayat-nyayat kakinya sendiri. Heri dan Candra pun menyelamatkan si gadis, setelah banyak perlawanan akhirnya si gadis bisa ditenangkan dan di obati. Heri dan Candra orangnya easy going saja tidak menutut dia untuk menceritakan apa yang telah membuatnya depresi, dari sini si gadis itu memulai persahabatnya dengan mereka berdua terlebih kepada Heri yang kamarnya persis berada di depan kamarnya.
Read
Chapter: DeadlineMalam itu gw terbangun setelah hampir dua jam terlelap di pangkuan Anna. Kami memutuskan pulang dan sampai di kosan sekitar jam sebelas malam."Nah ini dia anaknya," seorang teman penghuni kamar bawah menyambut kedatangan gw"charger gw mana? Hp gw udah berisik daritadi minta diisi batere nya" sambungnya lagi"oh iya gw lupa kembaliin," gw menepuk jidat. "Lo tunggu aja di sini. Gw ambil dulu di atas."Temen gw mengangguk lalu kembali ke kamarnya. Gw dan Anna melanjutkan ke kamar atas, lalu gw turun mengembalikan charger punya temen gw dan kembali lagi ke kamar Anna."Sorry ya Na, gw nginep lagi di kamar lo malem ini," kata gw"enggak papa nyantai aja lah," Anna sedang menulis sesuatu di sebuah buku kecil warna kuning.Padahal kamar ini cukup gelap buat nulis, karna masih mengandalkan lilin sebagai pencahayaan."Lagi nulis apa sih?" tanya gwAnna menghentikan sejenak aktivitasnya, menatap gw lalu tersenyum, "ini diary gw.
Last Updated: 2022-01-26
Chapter: NgantukkkkkkGimanapun cara yang udah gw lakukan, gw tetep nggak bisa tidur. Guling-gulingan, nutupin mata pake bantal, dan banyak cara lagi yang gw lakukan tapi mata gw enggan terlelap. Dan HP gw sudah nyaris benar-benar mokad ketika gw lihat jam nya menunjukkan pukul setengah lima pagi. Gw putuskan mandi, menyeduh teh anget manis lalu duduk di tembok balkon sambil menunggu waktu berangkat. Anna akan gw bangunkan beberapa saat sebelum gw pergi, karena gw nggak mau ganggu tidurnya. Dia nampak nyenyak dalam kamar yang masih berpencahayaan satu lilin. Emh, pagi ini gw akan melakukan perjalanan balik ke kampung halaman. Ini pertama kalinya gw mudik, karna sebelum ini gw memang nggak pernah merantau. Ternyata menyenangkan sekali bisa berada di momen menunggu kepulangan seperti ini. Gw juga kangen banget dengan keluarga di rumah. Kedua orangtua gw dan adik gw, rasanya pengen buru-buru ketemu mereka. Mata yang pedih dan kepala yang nggak karuan rasa gara-gara insomnia semalam seolah bisa tertutupi ole
Last Updated: 2022-01-25
Chapter: Aku DisiniGimanapun cara yang udah gw lakukan, gw tetep nggak bisa tidur. Guling-gulingan, nutupin mata pake bantal, dan banyak cara lagi yang gw lakukan tapi mata gw enggan terlelap. Dan HP gw sudah nyaris benar-benar mokad ketika gw lihat jam nya menunjukkan pukul setengah lima pagi. Gw putuskan mandi, menyeduh teh anget manis lalu duduk di tembok balkon sambil menunggu waktu berangkat. Anna akan gw bangunkan beberapa saat sebelum gw pergi, karena gw nggak mau ganggu tidurnya. Dia nampak nyenyak dalam kamar yang masih berpencahayaan satu lilin. Emh, pagi ini gw akan melakukan perjalanan balik ke kampung halaman. Ini pertama kalinya gw mudik, karna sebelum ini gw memang nggak pernah merantau. Ternyata menyenangkan sekali bisa berada di momen menunggu kepulangan seperti ini. Gw juga kangen banget dengan keluarga di rumah. Kedua orangtua gw dan adik gw, rasanya pengen buru-buru ketemu mereka. Mata yang pedih dan kepala yang nggak karuan rasa gara-gara insomnia semalam seolah bisa tertutupi ole
Last Updated: 2022-01-24
Chapter: Malam Natal Paling BerkesanGw sudah berkali-kali ganti posisi tidur. Telungkup, telentang, dan miring ke kiri. Gw nggak berani miring ke kanan coz Anna ada di situ, entah kenapa gw yakin dia belum tidur. Gw bisa merasakan tatapannya meski mata gw terpejam. Ciumannya di kening gw tadi ternyata berefek menghilangkan kantuk yang sempat menyergap. Dan entah sudah berapa lama saat gw benar-benar terbangun dan duduk di tepi kasur. Sepertinya sudah jam 3 pagi, di luar hujan sudah mulai turun dan membuat malam semakin dingin."Lo belum tidur Ri?" suara Anna terdengar lembutGw menoleh ke arahnya. Dia menopang kepala dengan satu tangan. Shit! Posenya..."Engga tau nih mendadak panas," gw sekenanya"kok bisa? Ini kan lagi ujan? Gw malah kedinginan" tanya Anna heran"emh.. iya juga sih. Sekarang dingin," jawab gw dengan bodohnya"lo aneh Ri" Anna bangun dan duduk di sebelah gw, "mau gw bikinin teh anget?"Gw menggeleng, "enggak usah repot-repot deh," kata gw. "Gulanya jan
Last Updated: 2022-01-23
Chapter: Mudiknya BesokGw langkahkan kaki menaiki tangga dengan malas, hari ini kecewa banget gw gagal mudik gara-gara jadwal penerbangan di delay sampe besok siang jam 10 karena ada trouble di mesin. Maskapai yang bersangkutan memang mengembalikan ongkos tiket sebagai bentuk tanggungjawab dan artinya besok gw bisa pulang gratis, tapi tetep aja gw kecewa karna gw pikir malam ini gw udah bisa kumpul bareng orang tua di rumah. Saat itu sudah hampir jam dua belas malam, beberapa penghuni lantai 1 dan 2 masih asyik ngobrol di luar kamar dan memutar lagu-lagu klasik. Sementara di lantai 3, karena penghuninya memang lebih sedikit, sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Pintu kamar Candra terkunci, sepertinya dia lagi keluar. Gw raih gagang pintu kamar gw, terkunci. Lalu gw rogoh kantong celana, tadi pagi gw yakin gw taroh di situ. Tapi nggak ada! Gw cek lagi di kantong kemeja dan dompet, tetep nggak ada!"Jangan-jangan..." otak gw mulai menerka dan mengingat dengan keras."Di dalam tas!! K
Last Updated: 2022-01-22
Chapter: H-1 PulkamAkhirnya kontrak magang gw berakhir dan kini gw berganti status jadi karyawan tetap. Nggak ada perbedaan mencolok memang, tapi sekarang gw mulai memikirkan untuk membangun kehidupan gw di kota ini. Keluarga di rumah menyambut kabar baik ini dengan antusias. Mereka, terutama nyokap, meminta gw pulang sekedar bertemu dan sedikit syukuran. Gw belum tau pasti bisa atau nggak nya, karna terkait jarak yang nggak memungkinkan gw mudik memanfaatkan weekend yang cuma 2 hari. Maka gw sudah memutuskan mengambil cuti pada akhir tahun nanti. Gw juga sudah kangen karena lebaran kemarin gw nggak mudik. Dan nggak kerasa perkembangan karir masing-masing penghuni kosan atas juga berkembang pesat. Candra sudah jadi foreman muda yang potensial. Baru tiga bulan menempati posisi itu dia mulai dipertimbangkan untuk merangsek naik ke supervisor. Keren! Kadang gw pengen seperti dia yang karirnya begitu cepat naik. Dan Anna, dia tetap jadi mahasiswi yang rajin. Sejak terakhir dia menusukkan jarum ke tangan,
Last Updated: 2022-01-21
Chapter: Kopi yang SempurnaSetelah kejadian malam itu dan hari-hari silih berganti, hubungan gw dengan Mulan memang sedikit merenggang. Via SMS atau telepon memang tidak tarasa apa apa, tetapi tercipta sebuah kekakuan antara kita berdua saat kita bertemu langsung. Se-santai apapun pembawaan hati Mulan pun ternyata disana masih tersimpan sebuah rasa sakit dengan semua kejadian ini. Begitu juga dengan gw, sesantai apapun pembawaan gw dengan Mulan tetaplah tersimpan rasa bersalah yang dalam terhadap Mulan.Meskipun senyumnya masih sama buat gw, ntah kenapa gue tetep merasa ada sesuatu yang tersirat di balik senyum itu. Entahlah, semoga ini hanya perasaan gw aja. Disisi lain hubungan antara Rena, Mulan, Allan dan gw masih tetap seperti biasanya walaupun kita bener bener sudah jarang bertemu karena kesibukan masing masing. Tapi sejauh ini, Mulan sudah tertanam menjadi salah satu bagian yang terbaik dalam hidup gw sementara Rena tetap tertanam sebagai sebuah bagian intermezzo dari kehidupan cinta yang rumit.
Last Updated: 2021-12-04
Chapter: Hari BergantiPagi pun datang, Rena masih tertidur pulas sambil memeluk gue dengan eratnya. Perasaan campur aduk terus mengelilingi kepala dan hati gw ketika teringat kejadian tadi malam. Ada perasaan lega karena gw udah jujur tentang perasaan gw selama ini ke Rena di depan Rena dan Mulan, tetapi perasaan bersalah juga hadir karna gw sadar betul kalau gw menyakiti mereka berdua terutama Mulan. Gw masih sangat takut kalau perlakuan mereka terhadap satu sama lain akan benar-benar berubah dan pecahnya persahabatan mereka karena laki-laki yang tidak tau diri ini. Iya, gue!!! Perlahan gw bangkit sambil memindahkan tangan Rena jadi memeluk guling hotel, gw pandangi lagi cewek yang udah mengisi kehidupan gw ini.“Maaf Ren, gw pilih Mulan bukan berarti lo ga ada tempat di hati gw. Tetapi memang ini jalan yang seharusnya terjadi. Seandainya gw lebih berani dulu, mungkin ga akan ada yang tersakiti sekarang. Gw tetep sayang sama lo dan perlakuan gw ke elo ga kan pernah berubah. Gue janji it
Last Updated: 2021-11-29
Chapter: I am OrdinarySementara mereka tertawa, gw hanya bisa terkesima. Betapa saat ini bagaikan sebuah panggung boneka, dimana gw sedang menjadi seorang pemeran utama, dan sedang dikagumi hingga dicaci maki oleh berbagai macam perasaan para penonton nya. Betapa beruntungnya gw kenal sama mereka, dua orang cewe beraliran liberal yang ternyata punya perasaan yang sangat dalam akan hal mencintai."Ren.... maaf ya gw tetep pertahanin Reyhan!" perkataan Mulan di HP Rena, membuyarkan lamunanku"gw yang salah Lan, harusnya gw yang minta maaf sama elo...." tegas Rena"udah, ga apa apa... gw malah seneng ! tapi lo harus tetep janji sama gw ya ? jangan ada yang berubah dari hubungan kalian berdua, karena gw suka itu!" pinta Mulan"makasih ya Lan...." jawab Rena"elo juga ya Han...!" kata Mulan kepadaku"iya..... Lan !" gw udah bingung mo ngomong apalagi"
Last Updated: 2021-11-23
Chapter: Kejujuran yang salah?Rena menggenggam erat tangan gw selama perjalanan dari kost ke tempat warung nasi goreng ! Gw ngga nyangka ini bakalan terjadi, saat hati gw udah sepenuhnya buat Mulan."nasi goreng dua ya, teh manis juga dua !" pintaku ke tukang nasi goreng"satu aja mas, teh manis nya aja yang dua !" potong Rena"lo ga makan ?" tanya gw ke Rena"ga ah, gw entar minta dikit punya lo aja !" terang Rena"masih seperti biasanya khan gw Han? masih sama seperti di kost ! tukang ngerecokin elo makan!" Rena tersenyum sambil mengambil tempat duduk di warung itu.Sekilas teringat awal dulu pertama kali gw kesini bareng Rena, saat itu masih "jaim‐jaim" an dengan pesen nasi goreng sendiri sendiri. Sampai akhirnya Rena kebiasaan mulai suka ngerecokin jatah makan gw di kost ! main comot sana sini kalo gw baru makan, dan akhirnya malah keseringan makan sepiring berdua. Sebuah kenang
Last Updated: 2021-11-21
Chapter: Aku dan Rena".............." lidah gw serasa kelu, entah harus berkata apa "kenapa baru sekarang gw berani ungkapin ini ya Han?" tanya Rena pada dirinya sendiri "lo baik baik aja sama Allan khan Ren?" gw mencoba mengalihkan topik pembicaraan "ini sama sekali ngga ada hubungan dengan Allan kok To..." Rena tetap bertahan dengan bahan pembicaraan nya "gw ga tahan aja sama perasaan ini Han, dan gw ga pernah gini sebelumnya...." "kenapa sih lo Ren?" tanya gw "kenapa sih harus elo Han? sering gw berharap bahwa itu bukan lo!" Rena balik bertanya "ngga tau deh Han, gw bingung banget sekarang ini...." lanjut Rena "gw ga pernah bisa lepas dari bayang bayang kost ini Han!" lanjutnya lagi "perlahan lahan aja Ren..." saran gw yang ma
Last Updated: 2021-11-19
Chapter: Surga dan NerakaSelepas malam itu, waktu berlalu bagaikan angin. Gw masih di kost ini dan masih bekerja di Semarang, hingga akhirnya sekitar tahun 2006 awal gw "harus" kembali ke Surakarta karena alasan pekerjaan. Mulan‐ku sudah pindah kerja ke Jakarta dan tetap dengan karir yang sama dan kini dia semakin sukses. Allan sendiri sedang menyelesaikan studi S2 nya di luar negri, sedangkan Rena juga di Jakarta tapi sudah pindah kerja ke perusahaan lain dan posisi dia juga semakin baik di perusahaan barunya. Selama gw masih di Semarang, Mulan tetap menyempatkan diri untuk ke Semarang di waktu luangnya, begitu juga sebaliknya. Saat Mulan capai kerja, pasti gantian gw yang weekend di Jakarta. Tidak hanya Mulan, Rena pun kadang juga masih datang ke Semarang dengan alih alih "kangen" Semarang atau memang sekedar mampir karena ada urusan pekerjaan. Saat ini gw memang sudah memantapkan hati ke Mulan, mencoba mencintai Mulan apa adanya dan tanpa bayang bayang siapapun. Disamping itu gw juga su
Last Updated: 2021-11-18