Chapter: Teman SMP 42. Teman SMP Darah yang tadinya hanya merembes, kini mulai mengalir layaknya saluran air yang mulai lancar, David mulai panik dan sesak napas menyaksikan Lintang bersimbah darah.“Memuakkan!” Pria yang masih berpakaian formal lengkap itu, kini mengendurkan dasinya yang tiba-tiba terasa mencekik. Tidak hanya itu, David juga melempar jas hitamnya secara sembarangan, sehingga tampaklah darah yang merembes di lengan bajunya.Seolah tak menyadari bahwa dirinya sendiri juga terluka, David kembali nekat, mengabaikan peringatan Lintang sebelumnya, dan memantapkan langkah ke arah Lintang.“Jangan protes lagi! Aku tidak mau dituduh sebagai pembunuh!” seru David seraya kembali menggendong Lintang menuju ke ranjang pasiennya.“Dokter! Dokter!” David berteriak seperti orang kesetanan.Apakah kali ini Lintang hanya diam dan menurut, setelah David menunjukkan sikap setengah bengisnya? Tentu saja tidak. Sama seperti sebelumnya, kali ini pun Lintang meronta dan menjambak rambut David. Bahkan Lintang
Terakhir Diperbarui: 2022-12-12
Chapter: Salah Paham "Tentu saja, karena dia wanita yang istimewa dan berbeda!" jawab Bintang spontan."Hmh! Apakah selera kalian adalah wanita rendahan yang hypersex?"Lagi-lagi Bambang merendahkan Lintang."Kakek!" teriak Bintang yang marah mendengar Lintang dihina sang kakek. Namun, sang kakek hanya mendengkus dengan seringai senyum menghina. Sebelum melanjutkan ucapannya, Bintang sempat menatap Ishan untuk melihat reaksinya. Namun, reaksi Ishan yang hanya diam saja justru semakin membuatnya geram. "Jika seandainya hal yang sama menimpa Kejora, apakah Kakek masih bisa mengatakan hal demikian?" Bintang mengepalkan tangannya gemetaran. Telinga dan lehernya merona merah, keringatnya pun bercucuran sebab menahan amarah yang sudah di ambang batas. Plak!Kini gantian tamparan sang kakek meninggalkan bekas merah di pipi Bintang."Jaga ucapanmu! Dasar bocah sialan! Kamu dilahirkan bukan untuk menjadi budak wanita rendahan!""Kakek, cukup! Cukup aku saja. Aku mohon ...."Suara Ishan bergetar pasrah memohon
Terakhir Diperbarui: 2022-08-22
Chapter: Ijab Dan DukaKini, semua orang tengah menanti jawaban Kejora. Mereka semua mengubah suasana yang tadinya gaduh menjadi tenang dan kondusif. "Aku bersedia menerima perjodohan ini!"Jawaban Kejora membuat mata Bowo dan yang lainnya terbelalak. Kecuali Bambang—sang kakek dan biang keladi dari pupusnya harapan Ishan untuk membangun rumah tangga bersama Lintang. "Ta–tapi ... bagaimana bisa kau menerimanya? Bukankah kau ....""Maaf! Tapi sejujurnya, aku juga sudah lama memendam rasa untuk Mas Ishan, jadi aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Kesempatan yang hanya datang sekali seumur hidupku." Penjelasan itu membungkam mulut-mulut yang sebenarnya sudah siap untuk membombardir Kejora dengan ribuan pertanyaan. "Tapi, jelas-jelas kau sudah tahu persis bagaimana aku mencintai Lintang, tapi ....""Stop!" Bambang menyela dengan suaranya yang lantang. "Sebaiknya kamu terima apa pun keputusan Kakek! Kau tahu pasti apa yang akan terjadi jika kau nekat menikahi gadis kotor itu, 'kan?" Peringatan yang
Terakhir Diperbarui: 2022-07-14
Chapter: Paksaan Sang KakekKeadaan semakin kacau karena kakek dan nenek Ishan tiba-tiba datang. Na'asnya, kakek dan nenek Ishan sempat menyaksikan video tersebut pada bagian Lintang yang tengah dilecehkan. "Apakah memutar adegan menjijikkan seperti ini adalah trend dalam acara pernikahan masa kini!" bentak Bambang Prioko Kartadwinanta, kakek Ishan."Memalukan! Matikan video itu!" perintahnya dengan wajah merah padam. Para tamu undangan terkejut melihat kehadiran orang nomor 3 di negara itu. "K—kakek. Bagaimana kakek bisa ...,"Rita gelagapan mendengar Ishan memanggil 'kakek' pada pria tua yang merupakan orang nomor 1 di kota itu. "Apakah Ishan merupakan cucu dari Bambang Prioko yang merupakan orang terkaya no 3 di negara ini?" batin Rita mulai panik dan ketakutan."Bawa gadis itu!" Bambang menggunakan isyarat tangannya untuk memberikan perintah pada para pengawalnya. Bersamaan dengan itu, para tamu undangan juga langsung diarahkan untuk segera meninggalkan ruangan. Bambang berjalan mendekat ke arah Bowo d
Terakhir Diperbarui: 2022-07-09
Chapter: PernikahanLintang tersedak mendengar ucapan Alex. "Kenapa? Apa candaku berhasil menyentuh hatimu?"Alex segera memberikan segelas air minum pada Lintang."Ku kira kamu serius. Padahal jika benar, aku akan memilih menikahimu saja." Alex tercekat mendengar ucapan Lintang. "Kenapa kau diam saja? Iya! Aku tahu kamu tidak pernah memandangku sebagai seorang wanita. Aku hanya merasa sudah terbiasa denganmu. Sejujurnya, aku mempercayai dirimu melebihi diriku sendiri."Alex termangu mendengar penuturan Lintang. "Jika besok pagi aku yang mengajakmu menikah, apakah kau masih bersedia?"Lintang mengangguk tanpa ragu. Alex mengusap kepala Lintang sambil berujar, "Dasar bodoh! Aku tidak akan melakukan hal gila itu. Aku senang akhirnya kau berada di tangan orang yang tepat. Pria yang benar-benar mencintaimu.""Jadi ... kau benar-benar tidak mau menikahiku, nih?" seloroh Lintang. Alex menggeleng sambil tersenyum. "Aku lebih senang menjadi pelindung rahasiamu, Lintang," ucapnya dalam hati. ***Dekorasi
Terakhir Diperbarui: 2022-07-09
Chapter: Bahan PertimbanganSepanjang perjalanan pulang, Ishan terus saja memikirkan tentang Lintang. Bagaimana mungkin, seorang gadis yang tangguh dan cerdas bisa terjebak dalam kondisi mental yang sangat miris seperti itu? Kejadian macam apa yang telah Lintang lalui?Rasa penasarannya itu memenuhi kepala Ishan, sehingga membuatnya hilang konsentrasi mengemudi.Ckiit ... BRAK!Seorang pedagang asongan tersungkur dengan kue bolu kukus yang berhamburan ke jalanan.Ishan turun dari mobilnya dan segera menolong pedagang asongan yang ia tabrak itu."Bapak tidak apa-apa?" tanya Ishan."I—iya, Mas. Saya tidak apa-apa. Hanya saja ...."Pedagang asongan tersebut melirik sedih pada dagangannya yang sudah berceceran ke mana-mana, bahkan sebagian ada yang terlindas kendaraan lain."Saya minta maaf atas kecerobohan saya, Pak. Mari saya antar untuk ke rumah sakit,
Terakhir Diperbarui: 2022-03-23
Pernikahan Dua Pewaris
Dua keluarga bangsawan, Kartika Kusuma dan Ratih Wiratmadja, menjalin kesepakatan yang akan mengubah takdir dua anak muda yang memiliki karakter berkebalikan: Renata Dian Kusuma dan Elang Pradipta Wiratmadja. Kedua anak muda tersebut sama-sama tidak tertarik pada ide pernikahan, namun terpaksa harus bersatu dalam ikatan yang dijodohkan oleh kedua ibu mereka.
Renata, seorang gadis yang introvert dan pendiam, harus bersedia menikahi Elang, pria ekstrovert tapi juga memiliki sisi misterius dengan aura bad boynya. Renata harus bersedia menerima perjodohan itu demi menyelamatkan perusahaan jamu yang didirikan oleh mendiang neneknya. Sementara itu, Elang, yang juga harus bersedia untuk mendapatkan seluruh harta kekayaan keluarganya, memilih menerima tantangan ini, bahkan jika itu berarti harus menikahi gadis yang tidak pernah dia kenal sebelumnya.
Di tengah ketidaksetujuan dan kebingungan, Renata dan Elang memilih untuk mengikat pernikahan kontrak tanpa sepengetahuan keluarga masing-masing. Keduanya harus menemukan jalan dalam menjalani hidup bersama, meskipun awalnya mereka sama-sama tidak percaya pada cinta dan pernikahan yang diatur oleh orang tua. Dalam dunia yang penuh dengan tipu daya, reputasi, dan tekanan keluarga, mereka harus bersatu untuk melawan segala rintangan dan menemukan makna sesungguhnya dari pernikahan mereka.
Apakah Renata dan Elang akan berhasil mengatasi ketidaksetujuan dan menemukan cinta sejati di antara pernikahan yang dijodohkan ini? Ataukah mereka hanya akan menjadi pion dalam permainan kepentingan keluarga yang lebih besar?
Simak kisah romansa ringan antara Elang dan Renata berikut.
Baca
Chapter: Bab 5: Pertempuran Emosional di Kediaman WiratmadjaRenata mendengkus seraya menyunggingkan senyum mencemooh. “Satu sisi Anda memandang saya cukup berkualitas untuk putra Anda, tapi di sisi lain Anda juga meragukan saya. Apakah itu wajar? Apakah itu adil? Padahal reputasi putra Andalah yang terkenal dengan kebobrokannya. Ups! Maaf, saya terlalu jujur. Tidakkah sebaiknya Anda juga memeriksa kesehatan putra Anda, Nyonya Wiratmadja? Saya tidak mau menjadi kambing hitam sendirian jika nanti kualitas keturunan Wiratmadja menjadi produk gagal.” “Bersikap kurang ajar juga ada batasnya! Sebagai salah satu cucu ningrat berdarah jawa, tidakkah kau merasa bahwa ucapanmu kali ini kelewat kurang ajar, Nak?” Wajah Ratih yang sebelumnya memancarkan kesantunan dan keanggunan, kini mendadak tersapu oleh warna merah padam. Sorot matanya menusuk tajam, mencerminkan amarah yang sulit ditepiskan. Bibir yang tadinya tersenyum lembut kini menyusut menjadi garis yang ketat. “Kenapa? Apa Anda merasa tersinggung, Nyonya? Dalam bisnis, saya harus membangun po
Terakhir Diperbarui: 2024-01-07
Chapter: Bab 4: Kesepakatan BaruRenata melangkah masuk ke ruang tamu dengan tatapan yang dingin, mencerminkan kekesalannya yang sulit ditutupi. Tanpa menyapa lebih dulu, ia langsung duduk di sofa dan memandang ibunya, Kartika, dengan ekspresi tanpa kompromi. "Ibu, aku perlu bertemu dengan Nyonya Ratih Wiratmadja. Tolong, buatkan aku janji untuk bertemu dengan beliau," ucap Renata dengan suara yang dingin, seolah membekukan udara di sekitarnya.“Kau yakin? Kau ingin bertemu dengannya? Tapi ... untuk apa?” pekik Kartika yang kini justru dibuat bertanya-tanya oleh permintaan putrinya."Aku rasa itu bukan lagi urusan Ibu. Bukankah Ibu sudah menjualku pada wanita itu? Dan ‘ku rasa ... Ibu sudah tidak punya hak lagi untuk memiliki rasa penasaran tentang langkah apa yang akan kuambil.”Plak!!!Seketika tangan Kartika ringan melayangkan tamparannya pada wajah ayu putri sulungnya.“Jaga ucapanmu, Re! Inikah yang kau ucapkan pada Ibu yang sudah mengajarimu bicara dulu? Ibu memang sudah salah karena membuatmu terjebak dalam p
Terakhir Diperbarui: 2023-11-30
Chapter: Bab 3: Rencana PerjodohanPukul 22:00, Renata yang baru selesai memeriksa semua dokumen bergegas meninggalkan ruang kerjanya menuju kantor KPK. Dalam hati, dia tahu persis bahwa bukti-bukti yang pamannya berikan tadi akan menjadi senjata ampuh untuk memastikan Kartika tidak akan mudah lepas dari bayang-bayang vonis hukuman bersalah. Namun, saat dia hendak menaiki mobilnya di halaman kantor, tiba-tiba ponselnya berdering, memotong langkahnya."Ibu? Kuharap ini bukan kabar buruk," gumam Renata penuh harap sebelum menjawab panggilan tersebut."Ini sudah larut malam, kenapa kau masih belum pulang? Apa kau masih di kantor?" suara lembut Kartika terdengar di seberang sambungan telepon. Pertanyaan ibunya membuat kening Renata mengkerut. Pertanyaan yang seharusnya menunjukkan rasa panik, tapi terdengar seperti rutinitas harian yang biasa, seolah tak pernah ada masalah besar. Kekhawatiran yang dipertontonkan dengan begitu wajar jelas membuat Renata merasa heran."Apa Ibu sudah ada di rumah?" tanya Renata, mencoba menca
Terakhir Diperbarui: 2023-11-30
Chapter: Bab 2: Pemeriksaan dan Kesepkatan“Jika salah satu di antara kalian ada yang bernama Kartika Ayu Kusuma, mohon kerjasamanya untuk bersedia menjalani penyelidikan lebih lanjut di kantor kami.”Tidak langsung mengiyakan petugas penyidik tersebut, Kartika menanyakan kembali keabsahan tugas mereka. Petugas itu pun menyerahkan surat perintah dari atasan mereka.“Siapa yang membuat laporan sembrono seperti ini? Memang benar mengenai adanya pengeluaran dana, tapi ....” Kartika masih berusaha membela diri. Namun sayangnya petugas penyidik tersebut bersikukuh agar Kartika menjelaskan semuanya di kantor mereka, hingga mereka bertindak membekuk Kartika layaknya tersangka kriminal.“Tidak! Jangan seperti ini! Aku bukan pelaku kriminal! Jadi kalian tidak perlu memperlakukanku dengan tindakan rendahan seperti ini!” Kartika menghempaskan tangan para pria berperawakan tegap yang berusaha membekuknya, dan pergi mengikuti mereka dengan tenang tanpa banyak drama. Dalam sekejap, ruangan Renata menjadi sunyi. Pintu yang tertutup membuat g
Terakhir Diperbarui: 2023-11-30
Chapter: Bab 1: Misteri di Balik Buku Besar Perusahaan“Ya! Aku baru saja sampai di bandara Soekarno-Hatta. Sebaiknya kita bertemu besok pagi di kantor pusat JSN GROUP, untuk membicarakan informasi yang kau sampaikan minggu lalu,” ujar seorang gadis yang berpakaian serba hitam melalui ponsel pintarnya.Renata Dian Kusuma, cucu pertama salah satu pemilik perusahaan industri yang memproduksi jamu tradisional dalam kemasan instan terbesar di Indonesia. Di usianya yang menginjak 22 tahun, Renata berhasil meraih gelar sarjana Bachelor of Business Administration (BBA) di University of Pennsylvania - The Wharton School, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat.Tentunya hal itu sangatlah lumrah bagi seorang cucu ningrat jawa yang tidak terlalu kolot dan cukup berpikiran terbuka mengenai pendidikan. Terlebih lagi Renata merupakan cucu kesayangan mendiang sang nenek, yang juga digadang-gadang sebagai penerus perusahaan Jamu Sehat Nusantara (JSN GROUP) yang sudah dibangun mendiang neneknya.Satu hari kembalinya Renata ke tanah air, ia langsung m
Terakhir Diperbarui: 2023-11-30