author-banner
Hallonona
Author

Novels by Hallonona

Terjebak Skandal Dengan Sang CEO

Terjebak Skandal Dengan Sang CEO

Alya Tifany adalah seorang penulis berita hiburan di perushaan majalah bernama Potret. Potret terkenal sebagai perusahaan hiburan yang lihai membongkar skandal para tokoh public- khususnya selebriti. Sialnya, Alya yang biasanya bertugas membongkar skandal para artis, kini justru memiliki misi mati-matian menyembunyikan 'skandal' yang dia miliki dengan Gavi Narendra-pimpinan redaksi majalah potret. Jika kalian bertanya dari mana semua itu berawal, percayalah semua itu hanya karena kesalah pahaman demi kesalah pahaman yang bahkan justru akan terasa aneh jika dijelaskan. Kesalahpahaman yang terjadi pada akhirnya juga menyebabkan Alya dan Gavi harus terlibat dalam hubungan palsu.
Read
Chapter: Chapter 13 - Wawancara Eksklusif
"Adeeuh, yang habis kencan sama Pak Bos!" Roni buru-buru menggoda Alya yang baru saja sampai di ruang divisi mereka.Laras dan yang lain, kini juga buru-buru mengerubungi meja Alya, "Dari mana Al? sumpah gue penasaran banget! lo beneran kencan sama Pak Bos?""Jangan bilang, cewek yang terlibat skandal itu, beneran Elo ya, Al?" timpal Karin dengan nada yang sangat penasaran. Bahkan, beberapa staff lain kini juga ikut-ikutan kepo menghampiri meja Alya."Bisa gak, satu-satu nanyanya?" akhirnya Alya mulai membuka mulut sambil dengan santai menoyor kepala Karin yang tiba-tiba sudah maju dan dekat sekali dengan wajahnya."Ish, kan kita penasaran Al!" Alya membuang napas pendek, "Ron, lo kalo banyak bacot, nama lo gak bakal gue masukin ke team redaksi berita Haidan ya!" ancam Alya.Lalu, belum sempat Alya kembali membuka mulut memberikan penjelasan, tiba-tiba handphonenya yang ada di atas meja membunyikan nada dering dan menampilkan nama 'Pak Boss' di sana. Seketika, semua orang menatap cu
Last Updated: 2024-09-25
Chapter: Chapter 12 - Menolong Sana
"Selamat ya, Vania juara dua, lagi." Seorang perempuan yang Alya yakini adalah guru Vania menyerahkan raport pada Gavi."Terimakasih, Bu""Eh, jangan panggil ibu. Saya masih muda Mas. Kayaknya, lebih muda dari Mas? ..""Gavi." Sahut Gavi cepat sambil tersenyum.Guru tadi tersenyum semakin cerah, seolah-olah gayung bersambut. "Saya Zahra," katanya lagi. Kemudian keduanya saling pandang dan saling melempar senyum. Huh dasar Gavi si playboy!"Apakah sudah selesai?" Alya menyela karena kesal dengan basa-basi tidak jelas ini. Bukan karena dia cemburu, tapi karena dia harus melakukan misi penting.Selain itu, sedari tadi yang diajak ngobrol oleh Zahra hanya Gavi seorang. Padahal, dia dan Gavi sama-sama duduk di depan meja guru tersebut.Helloooww, sejak kapan dia jadi invisible?!"Jika sudah selesai, kami pamit undur diri, Bu," kata Alya dengan gerakan berdiri dan berusaha menarik Gavi agar mengikutinya.Zahra menatap kurang suka pada sikap Alya."Bu Zahra, kami permisi dulu ya. Tunangan s
Last Updated: 2024-09-20
Chapter: Chapter 11 - Misi Jalan Bareng Saya
"Vania, kamu sekolah di mana?!"Sedikit kaget dengan pertanyaan yang tiba-tiba dilontarkan oleh Alya dengan penuh semangat, Vania menjawab, "SMA Tutwuri," Gavi menatap bingung pada binar mata Alya yang masih terlihat begitu jelas. Hello? Kemana perginya gadis murung yang sedang bersedih tadi?"Besok kamu pulang jam berapa? Apa Kakak boleh jemput kamu?"Kali ini, kernyitan di dahi Gavi kian dalam. Namun, tentu hal berbeda diperlihatkan oleh Vania. Remaja perempuan tersebut kini nampak tak kalah berbinar dari Alya."Gimana kalau besok, Kakak bantuin aku ambil rapot?""Maksudnya?""Jadi, besok aku ada acara ambil rapot. Tapi, orangtua aku lagi dinas ke luar negeri sampai lusa. Lalu, Tante Amira nanti malam mau nemenin Om Natan kondangan ke Suarabaya. Makanya, niatnya aku ke sini mau minta tolong ke Bang Gavi. Tapi, kayaknya lebih seru kalo Kak Alya aja yang ambilin rapot aku!" Alya langsung mengangguk, menyanggupi permintaan Vania. Baginya, yang terpenting kini dia bisa melihat remaja
Last Updated: 2024-09-19
Chapter: Chapter 10 - Dukungan Calon Mertua
Menit-menit berlalu, Gavi masih terus memeluk Alya dan mencoba memberikan ketenangan. Berbeda dengan semua orang yang merasa bingung dan tidak mengerti, mengapa Alya tiba-tiba menghajar Dimas, Gavi tentu sangat tahu alasannya.Saat dia mengatakan, akan membantu Alya jika ada di tempat kejadian, itu bukan sebuah candaan. Jangan lupa, bahwa Gavi belum sempat membuat perhitungan pada orang yang sudah membuat dadanya dijahit.Hingga, pada akhirnya dering telepon Gavi, adalah yang membuat mereka berdua tersadar dan saling menjauhkan badan-melepas pelukan."Hallo, Ma?" Kata Gavi sambil menempelkan benda pipih ke telinganya."Kamu, di mana? Mama lagi di ruangan, kamu""Di rooftop,""Sama, Alya? Tadi mama, mau cari dia ke ruangannya, tapi takut bikin staf lain curiga.""Iya Ma, aku kagi sama Alya," jawab Gavi sambil dengan ringan menggunakan ibu jarinya untuk menghapus jejak air mata yang membasahi pipi Alya.Sungguh, Gavi tidak akan pernah tahu, bahwa perlakuannya barusan, membuat hati Alya
Last Updated: 2024-09-18
Chapter: Chapter 9 – Pelukan Penenang
Siapapun yang melihat langkah serta ekspresi Alya siang ini, pasti dengan mudah bisa menduga bahwa gadis tersebut sedang diliputi amarah yang sangat besar."Akhirnya hari ini datang juga." Kata Alya pada dirinya sendiri dengan tatapan yang hanya lurus menghujani Dimas.Bahkan panggilan dari teman-temannya sama sekali tidak ia pedulikan. Terang saja mereka dibuat bingung dengan sikap Alya yang tiba-tiba memancarkan aura membunuh."Al-"Tanpa sudi mendengar Dimas menyelesaikan kata, Alya dengan cepat menarik tangan laki-laki tersebut, satu kakinya ia buat maju untuk mematahkan kuda-kuda dimas, dan dalam hitungan sepersekian detik saja dia langsung membanting tubuh Dimas dengan sangat keras di atas trotoar."AAAAAKKH!" suara pekikan terdengar dari banyak orang yang menyaksikan kejadian barusan. Tentu saja mereka kaget dengan keributan dan kekerasan yang tiba-tiba terjadi. Persetan, Alya tidak peduli dengan semua orang yang memandangnya ngeri. Hari ini, dia ingin lepas kendali untuk menu
Last Updated: 2024-09-17
Chapter: Chaspter 8 - Mengintai Haidan
Akibat serangan rasa panik, secara spontan Alya mendorong tubuh Gavi dengan cukup kuat, membuat laki-laki tersebut jatuh ke sisi. Sungguh siapapun yang melihat posisi barusan pasti akan sangat salah paham dan mengira mereka sedang melakukan perbuatan yang tidak-tidak. 'Ah sial, lagi-lagi kesalah pahaman menyebalkan!' geritu Alya sambil mencoba menenangkan detak jantungnya yang berderu akibat 'ketangkap basah'."Sorry. Kami tunggu di luar saja," ujar salah seorang pria sambil berjalan mundur."lanjut saja. Silahkan," sahut yang satunya lagi sambil hendak kembali menutup pintu. Alya bisa menjamin bahwa mereka menyunggingkan sebuah senyuman yang mengejek dirinya. Apa mereka pikir Alya adalah staf perempuan yang sedang menggoda bossnya?! Hell, big no!Namun, berbeda dengan dua laki-laki tadi yang tampak santai dan terkesan menggoda, Laura kini menghujani Alya dengan tatapan penuh kebencian."TUNGGU!," teriak Alya saat pintu hendak tertutup kembali. Buru-buru dia berdiri, "Anda semua sal
Last Updated: 2024-09-16
DMCA.com Protection Status