Chapter: MemaksaModi langsung menutup hidungnya, karena bau tidak sedap yang ada di ruangan itu.Alisa langsung memegangi perutnya yang terasa sangat sakit hari itu. “Boleh ya, Pak Bos, jika saya tidak ikut?” Alisa benar-benar memohon kepada Modi saat itu, karena perutnya sakit.“Saya tidak mau meeting bersama dengan Siska. Tolong kamu batalkan saja meeting itu!”Alisa sangat terkejut dengan keputusan Modi saat ini. Entah, kenapa pria itu malah lebih memilih membatalkan meeting saja.“Pak Bos ini meeting penting, kita tidak bisa membatalkan meeting itu.” Alisa benar-benar memberikan alasan agar modi lekas pergi bersama Siska.Alisa sendiri ingin periksa ke dokter tentunya, karena masalah diare yang sedang dirasakan saat ini.“Kamu tidak pintar berbohong terhadap saya.”Mau tidak mau Alisa terpaksa ikut dalam meeting tersebut walau menahan rasa sakit perutnya itu.‘Dasar Bos Gendeng nggak punya perasaan!’ gerutu Alisa dalam hati.Wira yang tahu Alisa sedang tidak sehat pun menghentikan langkah Modi.“
Last Updated: 2023-06-08
Chapter: Sakit PerutIca keluar ruangan Modi dalam keadaan menggerutu. Hal itu tentu saja membuat jiwa kepo Siska meronta. "Kamu ngapain aja di ruangan, Pak Bos? Keluarnya menggerutu seperti itu? Hayoo! Jangan-jangan abis," Siska sengaja menggoda Ica, agar Ica mau menjawab pertanyaannya. "Kalau punya otak jangan dibuat mesum pikirannya tuh. Masalah ngapain saya di dalam bukan urusan kamu! Urusin aja urusan pekerjaanmu itu!" Ica menjawab dengan nada yang galak. Terlihat jelas, jika Ica saat ini tengah marah. Siska pun bergedik ngeri, kemudian menjauh dari tempat Ica berada. 'Ternyata dia ganas juga ya. Namun, aku tidak rela, jika dia berdekatan dengan Modi trus,' batin Siska. Siska trus memperhatikan Ica. Sepertinya wanita itu sangat serius dengan berkas yang saat ini ia kerjakan. Kemudian, Siska melanjutkan pekerjaannya. "Hai, Ica!" Wira datang dengan senyum yang mengembang membuat Siska sem
Last Updated: 2021-09-12
Chapter: MaafIca menghela nafasnya dengan berat. 'Ish, si Bos Gendeng sensi terus apa, ya? Sepertinya tidak bisa kalau melihat aku tenang?' gumam Ica dalam hati. Walaupun hati menggerutu, namun ia tetap melakukan apa yang diminta bosnya itu.Ica segera menaruh berkas-berkas itu di meja kerja Modi. Untung saja Modi sedang tidak ada di ruangannya. Ica sedikit bernafas lega. Setidaknya dia tidak harus bertemu Bos Gendeng itu. Saat Ica mulai melangkahkan kaki, dan tangannya menarik pintu, pintu tersebut didorong hingga tertutup kembali. Pintu itu didorong seorang pria yang berada di belakang tubuh Ica."Mau kemana terburu-buru?" tutur Modi tersenyum menyeringai sambil mendorong pintu.Modi sengaja bersembunyi di balik pintu kamar pribadinya, yang juga tak
Last Updated: 2021-08-16
Chapter: Menuruti Keinginan AlisaWira langsung tancap gas setelah mengantar Modi pulang. Wira pun menuruti segala titah Modi. Di tengah perjalanan Wira berpikir bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk bertanya pada Alisa."Kebohongan apa yang sedang Anda sembunyikan dari Modi? Apa sebenarnya niat terselubung Anda?" tanya Wira sangat serius.Alisa menatap Wira dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Alisa sungguh sangat bingung apa maksud dari ucapan asisten kepercayaan Modi itu."Sungguh saya tidak mengerti maksud ucapan Pak Wira itu apa?"Wira masih tetap fokus menyetir, walaupun Wira masih mencoba mencecar Alisa untuk mendapat jawaban itu. "Jangan berpura-pura tak meng
Last Updated: 2021-08-10
Chapter: MENGANTAR PULANGAlisa sengaja meminta maaf terlebih dahulu, karena tak ingin mendapat masalah lagi dengan Modi. Sudah cukup lelah hari ini ia menghadapi berkas-berkas yang Modi berikan. Alisa segera berlalu setelah tubuhnya berdiri tegak.Modi mengernyit kemudian tersenyum smirk. 'Ternyata cepat juga dia akan takluk padaku. Sungguh aku sangat penasaran bagaimana jika wanita galak itu bergelut di atas ranjang,' batin Modi. Pikiran Modi jika sedang kacau pasti mengarah pada selangkangan wanita.Alisa mulai mengotak-atik ponselnya untuk memesan ojek online. Baru saja ingin memesan malah ponsel itu habis batery. Sungguh sial hari ini yang dialami Ica. Sudah lembur sampai hampir tengah malam, belum makan, dan lagi harus mengalami batery ponsel habis saat urgent.Han
Last Updated: 2021-08-04
Chapter: Hampir Saja Wira akhirnya menemukan kabar tentang Alisa. Sedikit info itu, membawa Wira pada titik terang dimana Alisa berada. Mata Wira dengan teliti, membaca e-mail yang dikirimkan oleh anak buahnya. Wira masih berkutat dalam laptop, hanya sekadar membaca info tentang Alisa. "Jadi Alisa, sebenarnya ada di Kota ini. Tapi kenapa, aku dan Modi sangat sulit melacaknya, ya?" ucap Wira bermonolog. Bertanya pada diri sendiri yang tentu saja kebingungan. Tak ingin berlarut dalam kebingungan, Wira meminta foto terbaru milik Alisa. Mungkin saja, jika Alisa merubah dandanannya. Wira memperhatikan foto itu. Sepertinya, ia mengenali siapa Alisa, yang berada dalam foto itu. Netra Wira semakin terbelalak, saat
Last Updated: 2021-07-05