author-banner
Dewi Asmara
Author

Novel-novel oleh Dewi Asmara

Malam di Rumah Tanpa Nama

Malam di Rumah Tanpa Nama

Eh, kok... ini beda sama kita?” bisik Sinta dengan suara gemetar. Keempatnya menatap ke dalam cermin. Mereka melihat bayangan diri mereka, tetapi wajah mereka dalam pantulan itu... penuh luka, dengan mata kosong yang memancarkan kebencian.
Baca
Chapter: Bab. 05
Waktu berlalu, dan desa kembali hidup dalam kedamaian. Penduduk tidak lagi berbicara tentang Rumah Tanpa Nama atau kejadian-kejadian aneh yang pernah menghantui mereka. Namun, di sudut pikiran mereka, ada rasa waspada yang tak pernah benar-benar hilang. Mereka tahu, sesuatu masih tertinggal di tempat itu.Sementara itu, cermin kecil yang berdiri di tengah bekas Rumah Tanpa Nama tetap tak tersentuh. Paranormal yang menyaksikan pengorbanan Danang memperingatkan penduduk desa untuk tidak mendekati atau bahkan melihat cermin itu terlalu lama.Namun, rasa penasaran adalah sifat manusia yang sulit dihindari.---Sepuluh tahun setelah pengorbanan Danang, seorang anak laki-laki bernama Raka bermain-main di sekitar lokasi itu. Ia sering mendengar larangan orang tua untuk mendekati tempat tersebut, tetapi rasa ingin tahunya terlalu besar.Suatu sore, ketika matahari hampir tenggelam, Raka berjalan perlahan ke tengah lahan kosong itu. Rumput yang tumbuh di sekitar tempat itu terasa berbeda, sepe
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Chapter: Bab. 04
Sejak hari itu, desa benar-benar tenang. Tidak ada lagi suara-suara aneh, mimpi buruk, atau bayangan yang menghantui. Penduduk merasa lega, meski di balik rasa damai itu ada luka mendalam—kehilangan Bima, Sinta, Arif, dan Lila yang mengorbankan diri demi keselamatan semua orang.Namun, seperti yang pernah dikatakan Ki Surya, kegelapan tidak pernah benar-benar hilang.---Lima tahun kemudian, seorang pemuda bernama Danang datang ke desa itu. Ia seorang penulis yang sedang mencari inspirasi untuk novel horornya. Ia mendengar tentang Rumah Tanpa Nama dari cerita-cerita lama penduduk desa dan merasa ini adalah kesempatan emas untuk menciptakan kisah yang menarik.“Mereka bilang rumah itu sudah lama hancur,” ujar salah seorang penduduk yang ia temui. “Tapi anak muda, jangan terlalu penasaran. Beberapa cerita sebaiknya dibiarkan menjadi misteri.”Namun, rasa ingin tahu Danang lebih besar daripada peringatan itu. Ia pergi ke lokasi bekas rumah tersebut, yang kini telah menjadi tanah lapang d
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Chapter: Bab. 03
Meski ritual telah selesai dan kedamaian kembali ke desa, tidak ada yang benar-benar merasa lega. Ki Surya memperingatkan bahwa kegelapan itu hanya tertidur, bukan lenyap sepenuhnya. Penduduk desa berusaha melupakan Rumah Tanpa Nama, berharap bahwa melupakan adalah cara terbaik untuk melindungi diri mereka. Namun, rahasia seperti ini tidak pernah benar-benar hilang.Bima, Sinta, Arif, dan Lila berusaha menjalani kehidupan mereka seperti biasa, tapi setiap malam, mimpi buruk selalu datang. Dalam mimpi itu, mereka melihat bayangan-bayangan hitam menggeliat di dalam tanah, mencoba keluar. Mereka mendengar bisikan-bisikan yang mengatakan, “Kami akan kembali. Kami selalu kembali.”Mimpi buruk itu terasa terlalu nyata, hingga akhirnya Bima memutuskan untuk kembali ke lokasi puing-puing rumah itu sendirian. Ia merasa ada sesuatu yang belum selesai, sesuatu yang harus ia pastikan. Dengan membawa senter dan keberanian yang tersisa, ia berjalan menyusuri jalan setapak yang dulu menuju Rumah Tan
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Chapter: Bab. 02
Beberapa bulan setelah kejadian itu, desa kembali tenang, meski cerita tentang Rumah Tanpa Nama tetap beredar. Namun, ketenangan itu hanya ilusi. Penduduk mulai melaporkan hal-hal aneh. Beberapa orang yang tinggal di dekat rumah itu sering mendengar suara langkah kaki, meski tidak ada siapa pun di sekitar. Beberapa lainnya melihat bayangan yang melintas di jendela rumah tersebut, meski rumah itu sudah lama tidak dihuni. Pak Hasan merasa bahwa ini tidak bisa dibiarkan. Ia menghubungi seorang pria bernama Ki Surya, seorang paranormal yang dikenal mampu menangani tempat-tempat berhantu. “Ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah itu,” kata Pak Hasan saat Ki Surya tiba. “Kami kehilangan empat anak di sana, dan sejak saat itu, desa ini tidak lagi damai.” Ki Surya mengangguk, wajahnya serius. “Rumah ini menyimpan dendam lama. Kita harus mencari tahu apa yang terjadi di sini.” Malam itu, Ki Surya, ditemani Pak Hasan dan Rahmat, memasuki Rumah Tanpa Nama dengan membawa peralatan ritual. Be
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Chapter: Bab. 01
Angin berbisik pelan di tengah malam, mengirimkan rasa dingin yang merayap di kulit. Jalan setapak yang mengarah ke sebuah rumah tua di ujung desa itu nyaris tak terlihat, tertutup ilalang yang tinggi dan rapat. Penduduk desa menyebutnya “Rumah Tanpa Nama.” Tak ada yang tahu siapa pemiliknya, kapan rumah itu dibangun, atau mengapa tidak pernah ada yang tinggal di sana lebih dari seminggu. Malam itu, Bima dan tiga temannya—Sinta, Arif, dan Lila—memutuskan untuk membuktikan keberanian mereka. “Katanya, setiap malam Jumat, suara tangisan terdengar dari dalam rumah itu,” ujar Sinta sambil menggenggam senter kecil dengan erat. “Mungkin hanya cerita untuk menakut-nakuti anak-anak,” balas Arif, meski nada suaranya terdengar ragu. Ketika mereka sampai di depan rumah itu, aroma kayu lapuk bercampur tanah basah menyeruak. Jendela-jendela yang pecah menganga seperti mulut yang ingin menelan mereka bulat-bulat. Pintu utama sedikit terbuka, berderit pelan ketika angin menyentuhnya. “Masuk
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Anda juga akan menyukai
Perjalanan Sang Perukiyah
Perjalanan Sang Perukiyah
Horor · Aw safitry
175 Dibaca
Gairah Khodam Leluhur
Gairah Khodam Leluhur
Horor · Eluna
173 Dibaca
THE SHADOWED LEGACY
THE SHADOWED LEGACY
Horor · Aaiyuu_195
172 Dibaca
RAHASIA DUNIA GAIB
RAHASIA DUNIA GAIB
Horor · Cerita Nyata
171 Dibaca
CALON TUMBAL
CALON TUMBAL
Horor · jasheline
166 Dibaca
Petaka yang Kuciptakan
Petaka yang Kuciptakan
Horor · Zy Faezya
157 Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status