author-banner
Dewi Asmara
Author

Novels by Dewi Asmara

Malam di Rumah Tanpa Nama

Malam di Rumah Tanpa Nama

Eh, kok... ini beda sama kita?” bisik Sinta dengan suara gemetar. Keempatnya menatap ke dalam cermin. Mereka melihat bayangan diri mereka, tetapi wajah mereka dalam pantulan itu... penuh luka, dengan mata kosong yang memancarkan kebencian.
Read
Chapter: 09
Apartemen itu terus dihuni oleh orang-orang baru, dan mereka semua menghilang dengan cara yang sama. Polisi mulai mencurigai tempat itu, tetapi tanpa bukti nyata, kasus-kasus ini tetap menjadi misteri.Lalu, datanglah Alya.Seorang jurnalis muda dengan ketertarikan besar pada kasus-kasus paranormal. Saat mendengar tentang apartemen yang "memakan" penghuninya, ia langsung menyewa unit itu dengan satu tujuan—mengungkap kebenaran.Hari pertama, semuanya tampak normal.Hari kedua, ia mulai merasa diawasi.Hari ketiga, ia mendengar bisikan.Hari keempat, ia melihat sesuatu dalam cermin.Pada malam kelima, Alya memutuskan untuk menghadapi apa pun yang bersembunyi di dalam sana.Ia menyalakan kamera, menempatkan tripod di depan cermin, dan duduk di kursi dengan senter di tangannya."Jika ada sesuatu di sini, tunjukkan dirimu."Keheningan.Beberapa menit berlalu. Alya hampir berpikir bahwa semuanya hanya paranoia… hingga cerminnya mulai bergetar.Retakan kecil muncul di permukaannya, dan baya
Last Updated: 2025-02-14
Chapter: 08
Siska mengira semuanya sudah selesai. Ia buru-buru meninggalkan apartemen itu, membawa hanya barang-barang penting, dan bersumpah tidak akan kembali.Namun, saat ia menginap di rumah temannya, sesuatu yang aneh mulai terjadi.Malam itu, ia terbangun oleh suara ketukan pelan.Tok… tok… tok…Jantungnya langsung berdegup kencang. Tidak mungkin. Cerminnya sudah pecah. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Ini pasti hanya imajinasinya.Tapi saat ia menoleh ke arah meja rias di kamar tamunya… ia melihatnya.Di cermin kecil di meja itu, ada sesuatu yang bergerak.Siska tercekat. Bayangan hitam yang sama, dengan lubang kosong di tempat mata dan mulutnya, menatap balik ke arahnya.Dan kali ini, ia tersenyum.Tiba-tiba, cermin kecil itu mulai bergetar hebat. Retakan menjalar dari tengah kaca, membentuk pola aneh seperti jaring laba-laba. Dari retakan itu, tangan hitam mulai muncul.Siska panik. Ia melompat dari tempat tidur dan meraih kursi di dekatnya, lalu dengan sekuat tenaga menghantam cer
Last Updated: 2025-02-14
Chapter: 07
Siska tak bisa tidur setelah kejadian itu. Setiap kali ia memejamkan mata, wajah pria dalam cermin—dengan tatapan putus asa dan teror—terus menghantuinya. Siapa dia? Kenapa dia terperangkap di sana? Dan yang lebih penting… apa yang menariknya ke dalam kegelapan itu?Keesokan harinya, Siska mencoba mengabaikan rasa takutnya. Ia berusaha sibuk dengan rutinitas kuliahnya, tetapi pikirannya tetap kembali ke cermin di sudut kamar. Bisakah ia mengeluarkan pria itu? Ataukah ia sebaiknya membuang cermin itu sebelum terlambat?Tapi saat malam tiba, keinginannya untuk mengabaikan cermin itu sirna.Sekitar pukul dua dini hari, Siska terbangun oleh suara ketukan pelan. Tok… tok… tok…Ia membuka matanya dengan jantung berdebar. Suara itu berasal dari sudut kamar. Dari dalam cermin.Dengan napas tertahan, ia berbalik perlahan. Cahaya remang dari luar jendela cukup untuk menunjukkan apa yang terjadi. Kali ini, tidak ada pria itu. Sebagai gantinya, pantu
Last Updated: 2025-02-08
Chapter: 06
Beberapa dekade setelah hilangnya pemilik sebelumnya, cermin itu kembali muncul di sebuah pasar loak. Seorang pemuda bernama Arman sedang berjalan-jalan mencari barang unik untuk melengkapi dekorasi apartemennya yang masih kosong. Matanya tertarik pada cermin tua dengan bingkai ukiran rumit yang tampak berdebu namun tetap memiliki daya tarik tersendiri. Penjualnya, seorang pria paruh baya, menatap Arman dengan pandangan aneh saat ia menyentuh cermin itu. “Kau yakin ingin membelinya?” tanya pria itu dengan nada waspada. Arman mengangguk. “Ya, cerminnya terlihat antik. Cocok untuk ruanganku.” Penjual itu tampak ragu, tetapi akhirnya menerima uang yang diberikan Arman. Saat cermin itu dipindahkan ke apartemen barunya, Arman merasa aneh. Udara di sekitar cermin seolah lebih dingin dibanding bagian ruangan lain. Sesekali, ia merasa ada yang mengawasinya, terutama saat ia berdiri membelakangi cermin itu. Malam pertama setelah membawa cermin itu pulang, Arman terbangun karena suara bisi
Last Updated: 2025-02-08
Chapter: Bab. 05
Waktu berlalu, dan desa kembali hidup dalam kedamaian. Penduduk tidak lagi berbicara tentang Rumah Tanpa Nama atau kejadian-kejadian aneh yang pernah menghantui mereka. Namun, di sudut pikiran mereka, ada rasa waspada yang tak pernah benar-benar hilang. Mereka tahu, sesuatu masih tertinggal di tempat itu.Sementara itu, cermin kecil yang berdiri di tengah bekas Rumah Tanpa Nama tetap tak tersentuh. Paranormal yang menyaksikan pengorbanan Danang memperingatkan penduduk desa untuk tidak mendekati atau bahkan melihat cermin itu terlalu lama.Namun, rasa penasaran adalah sifat manusia yang sulit dihindari.---Sepuluh tahun setelah pengorbanan Danang, seorang anak laki-laki bernama Raka bermain-main di sekitar lokasi itu. Ia sering mendengar larangan orang tua untuk mendekati tempat tersebut, tetapi rasa ingin tahunya terlalu besar.Suatu sore, ketika matahari hampir tenggelam, Raka berjalan perlahan ke tengah lahan kosong itu. Rumput yang tumbuh di sekitar tempat itu terasa berbeda, sepe
Last Updated: 2025-01-26
Chapter: Bab. 04
Sejak hari itu, desa benar-benar tenang. Tidak ada lagi suara-suara aneh, mimpi buruk, atau bayangan yang menghantui. Penduduk merasa lega, meski di balik rasa damai itu ada luka mendalam—kehilangan Bima, Sinta, Arif, dan Lila yang mengorbankan diri demi keselamatan semua orang.Namun, seperti yang pernah dikatakan Ki Surya, kegelapan tidak pernah benar-benar hilang.---Lima tahun kemudian, seorang pemuda bernama Danang datang ke desa itu. Ia seorang penulis yang sedang mencari inspirasi untuk novel horornya. Ia mendengar tentang Rumah Tanpa Nama dari cerita-cerita lama penduduk desa dan merasa ini adalah kesempatan emas untuk menciptakan kisah yang menarik.“Mereka bilang rumah itu sudah lama hancur,” ujar salah seorang penduduk yang ia temui. “Tapi anak muda, jangan terlalu penasaran. Beberapa cerita sebaiknya dibiarkan menjadi misteri.”Namun, rasa ingin tahu Danang lebih besar daripada peringatan itu. Ia pergi ke lokasi bekas rumah tersebut, yang kini telah menjadi tanah lapang d
Last Updated: 2025-01-26
You may also like
Mata Ketiga Manda
Mata Ketiga Manda
Horor · Dian D'n Jell
164 views
Gadis Tanpa Mata Batin
Gadis Tanpa Mata Batin
Horor · Sofia Saarah
162 views
Kamar Nomor 13
Kamar Nomor 13
Horor · Favian
130 views
mungkin esok aku mati
mungkin esok aku mati
Horor · erlee story
113 views
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status