tentang vampire dan darah suci

Terlalu kejam jika aku bilang takdir hidupku tidak beruntung. Mungkin yang tepat untuk menyiratkannya adalah takdirku kurang beruntung seperti kalian. Kenalkan aku adalah Sintia, anak semata wayang yang dulunya di adopsi sebagai anak kandung secara legalitas. Selama 35 tahun hidupku penuh liku, bisa di bilang aku seorang yang terbentuk dari keluarga yang brochen home, pelarianku dengan mengejar hobi dan mencari sahabat sebanyak-banyaknya. Aku lebih nyaman bercerita dan membagi kisah hidup dengan teman laki-laki. Inilah yang menjadikan mereka semua sebagai Teman Tapi Mesra dalam hidupku. Alasannya sih simplle, karena teman laki-laki pintar memegang rahasia dan pandai memberikan nasehat yang positif. Kisah hidupku terus berliku, bagaikan obak pantai. Baik masalah keluarga, masalah teman kecil yang sering membulying, masalah percintaan, pekerjaan, rumah tangga maupun lainnya. Aku terus berusaha mencari jalan keluar yang baik dan aku berusaha untuk kuat dan bertahan dalam segala cobaan hidup. Bagaimana untuk jangan menjali gila atau bunuh diri karena itu semua. "True Story" Novel Sintia Series

Currently Ongoing: Vampire and the Siren "Who are you?" I asked again, ignoring his care and affection. "I'm …...and I'm just a friend," he smiled. His smile tugged at my heart and I can't believe I'm in the presence of someone this beautiful and breathtaking. He's six-foot, two inches tall, almost a giant to the short five-foot me. His dimple was one-sided and that made him extra attractive. I love how his sharp jaw is perfectly shaped to fit his face. He's so perfectly built that his biceps are almost bulging out of the black shirt that he was putting on. "How do you feel, Bella?" He asked, pulling me out of my thoughts. His hand landed on my shoulder, trying to force me back to sleep and once it made contact with my skin, I felt butterflies fluttering in my stomach. "You're perfect Bella, so perfect" --------------------------------------------------------------------------------------------------- After meeting with Adonis for the first night, Bella asked for her memory of the night to be erased so she could forget about everything that happened that day and Adonis did as she wanted even though it was hard for the 200 years old vampire to let go of his soulmate. The only problem was Adonis couldn't keep off Bella and those memories won't stop hunting Bella's dreams every night, especially with the mysterious man who seems to be stalking her. BOOKS IN THE VAMPIRE CHRONICLES SERIES Book 1: Vampire and the Siren Book 2: Vampire's Wallflower Book 3: The Vampire King's Bride NB: Book cover changes when a new book in the series start

Pada hari kematianku, pacarku memelukku. Dulu pacarku adalah pria yang kubantu keluar dari incaran para wanita kaya dengan satu syarat, yaitu dia harus berpacaran denganku selama tiga tahun, dia pun setuju. Selama itu, aku menghabiskan banyak uang dan tenaga untuk membantunya menjadi terkenal. Namun, dia menyatakan bahwa dia tidak mau menjalin hubungan denganku lagi. Sementara itu, dia justru berpacaran dengan wanita lain. Wanita itu datang menemuiku dan memperdengarkan pesan suara dari pacarku yang mengatakan, "Dia hanyalah batu loncatanku. Kalau tidak, aku tidak akan peduli padanya, dia tidak menarik." Anehnya, setelah aku meninggal, mengapa dia tiba-tiba berubah menjadi gila?

Sakit hati setelah memergoki Vano berselingkuh, Siella punya dendam besar untuk membuat Vano dan Selingkuhannya terpuruk sampai tanah. Sialnya, Siella harus bekerjasama dengan orang yang dia benci karena ia membutuhkan koneksi besar untuk memberantas dua hama itu. Rasanya naik turun Siella berusaha membalas sembari mematikan rasa cintanya pada Vano. Namun, mengingat makin lancangnya dua orang itu membuat Siella makin bertekad besar. Mata dibalas mata. Apa yang sudah dirinya bantu pada Vano akan ia tarik sampai ke titik terendahnya. Namun, apa mungkin balas dendamnya ini bisa berjalan mulus sesuai keinginannya? Atau malah menjadi pisau bermata dua yang akan melukai Siella

Crazy, unpredictable, mischievous, dangerously sexy, and extremely deadly. Dyrroth Hales is a possessive and obsessed two-faced billionaire vampire. But in front of his childhood friend Ruthie, he is the most caring, kind, and understanding best friend. In short, he is a wolf in sheep's clothing. He will make sure that he has Ruthie all for himself. There is just one problem, Ruthie is not as simple as people thought her to be. She may be kind and naive sometimes, but she has a dark secret and a bloody past that even the smitten Dyrroth Hales will never dare unlock.

"Mon, kamu inget kejadian semalem?" tanya Rafka memastikan. "Ehm, iya ... terus?" "Terus?" Rafka menaikan volume suaranya, mengulang ucapan Mone. Ia tidak mengerti dengan jawaban Mone. Mengapa Mone bisa sesantai itu jika dia mengingatnya? "Ah, I got it! Kamu gak usah khawatir, ini bukan masa subur aku kok, jadi aku gak akan hamil." Setelah delapan tahun menghilang, Mone kembali muncul dalam hidup Rafka. Pada pertemuan pertama mereka kembali, terjadi sebuah insiden yang tidak disengaja. Mone tidur dengan Rafka. Saat Rafka terkejut setengah mati, Mone justru tampak santai menghadapinya. Mantan kekasihnya sudah tidak seperti dulu, dan Rafka tidak baik-baik saja akan hal itu. Terlebih saat mengetahui bahwa kini Mone menjalin hubungan dengan kakak tirinya sendiri yang sudah memiliki istri dan anak.

Ini bukan Zainudin dan Hayati dari film tenggelamnya kapal Van Der Wijck. Karena Zainudin dan Hayati dalam cerita ini punya kisahnya sendiri. Kisah ini, tentang dua orang anak kecil yang sama-sama mengikrarkan janji semasa kecilnya, Janji untuk selalu bersama. Sebuah janji polos dari dua orang anak kecil yang belum mengerti apa-apa. Namun, janji itu mengikat keduanya dalam pusaran takdir cinta yang Abadi. Dikemas dengan konsep romance comedy ala anak kuliahan. NB : Cerita ini merupakan kisah perjalanan cinta orang tua Zaha, yang lagi masih dalam proses penulisan. (CHANGE : THE STORIES OF ZAHA). Biar pembaca tidak penasaran bagaimana kisah cinta orang tua Zaha. So, Ane bikinkan dalam satu threat sendiri. Enjoy it!

Unknowingly born a vampire Emiry is a normal teen who has no idea of the powers she holds within. Powers that placed in the wrong hand could cause destruction to the world. Emiry is in fact a normal teen just as anyone else on the verge of finishing school and dealing with long time bullies along the way. Her life turns upside down when a new boy, a very charming one at that transfers to her school last minute. And not just any new student but one that unlocks desires she never knew existed. Those desires start trouble she never imagined she would face. Yet an obstacle is placed in her way with a certain bully who starts to torment her in a different way causing confusion. What happens once she finds out who she really is? Will the world survive once everything comes to light?

Bagaimana jika kehidupanmu adalah kehidupan orang lain yang telah meninggal? Apakah perjalanan hidupnya akan sama? Seorang gadis beranama Arunika (Aru) memulai hidup barunya di sekolah Mangata yang di khususkan untuk orang – orang yang mempunyai keistimewaan, mereka menyebutnya Peculiar (Peca). Aru adalah gadis cantik, ceria, kuat, mempunyai rasa penasaran yang tinggi juga pemberani. Dia mempunyai teman yang selalu menemani nya yaitu Rayi dan Naya. Di tahun pertama, mereka bertiga mencoba memecahkan misteri yang berpengaruh terhadap kehidupan sekolah, semua itu bermula dari liontin milik Aru yang ia dapatkan dari bibinya. Visual masa lalu yang memperlihatkan kematian seseorang di lain zaman membuat Aru harus menyelamatkan orang tersebut namun semua itu menyebabkan konflik pertemanan yang mempertaruhkan nyawa. Misteri sekolah Mangata dan kemunculan mahluk legenda menjadi alasan kuat mereka untuk bersatu kembali.

I am a vampire, and that is the truth. But the modern meaning of the word vampire, the stories that have been told about creatures such as I, are not precisely true. I do not turn to ash in the sun, nor do I cringe when I see a crucifix. I wear a tiny gold cross now around my neck, but only because I like it. I cannot command a pack of wolves to attack or fly through the air. Nor can I make another of my kind simply by having him drink my blood. Wolves do like me, though, as do most predators, and I can jump so high that one might imagine I can fly. As to blood--ah, blood, the whole subject fascinates me. I do like that as well, warm and dripping, when I am thirsty. And I am often thirsty.