Yang Mandul Itu Kamu, Mas!
Ibu mertuaku tega menyuruh Mas Amar – Suamiku, untuk menikah lagi. Hanya karena aku belum bisa memberi keturunan. Sebagai anak yang berbakti, Mas Amar tidak bisa menolak. Dia tak ingin menyakiti hati ibunya.
Bertubi hinaan dan cacian aku dapatkan. Berusaha tegar demi cinta, namun terlalu menyakitkan.
"Hiduplah bahagia dengan dia, Mas. Aku tidak bisa bertahan dalam rumah tangga ini. Aku pikir kamu bisa membangun syurga untukku, di rumah ini. Ternyata tidak! ... Maaf, aku menyerah!" ujarku sambil menatap bola mata indah milik Mas Amar.
"Aku tidak akan melepaskan mu, Arumi. Aku sangat mencintaimu!" Mas Amar berusaha memegang tanganku. Tetapi aku langsung menghempaskan.
"Cinta seperti apa yang Mas aksud? Tidak ada cinta yang di dalamnya mengandung luka!" Aku berkata dengan raut wajah penuh amarah.
1047.2K DibacaCompleted