Layanan Telepon Panas untuk Dosen Impoten
“Baguslah! Aku pasti akan memberikan apa pun yang kamu inginkan asal kamu selalu siap melayaniku, Bella.”
Irene Isabella meneguk ludah kasar meski hanya mendengar suara berat dari klien kaya raya itu lewat telepon.
Hubungan mutualisme yang sempat diakhiri Irene, terpaksa harus dilakukan kembali karena dirinya tak sengaja merusak properti dosen baru di tempatnya. Parahnya, dosen itu meminta Irene untuk segera membayar utangnya dalam waktu satu minggu!
Lantas, bagaimana nasib Irene? Apakah dia akan terjebak selamanya dalam pekerjaan “layanan telepon panas” dan melayani klien eksklusif yang hanya mampu bergairah karena suaranya? Atau, dia punya cara lain untuk mengumpulkan uang cepat?
Masalahnya ... bagaimana jika Irene tahu bahwa klien itu ternyata berada di dekatnya?
1081.7K DibacaCompleted