Suami dan Anak Membakarku Demi Wanita Lain
Malam setelah aku didiagnosis hamil, vilaku tiba-tiba terbakar.
Aku menahan rasa sesak dan mempertaruhkan nyawaku untuk berlari ke kamar putraku. Namun, ternyata tidak ada siapa pun di dalam sana.
Tiba-tiba, aku mendengar sorakan bahagia di luar sana.
"Kak Tasya, kamu keren sekali. Kamu pasti dapat juara satu pada lomba nanti!"
Aku ingin menegur putraku yang membuat onar ini, tetapi tubuhku malah tertimpa tembok yang runtuh.
Ketika kesadaranku mulai melemah, aku mendengar suamiku yang selalu bersikap tegas, memuji keberanian seorang wanita.
Jika tebakanku tidak salah, seharusnya suami dan anakku membakar vila ini demi menyenangkan hati wanita itu.
Aku hanya bisa menatap pintu yang begitu dekat denganku. Sebelum mati, aku mengirim sebuah pesan kepada suamiku.
33 DibacaCompleted