memórias

Hasna, 20 tahun, perempuan yang tidak banyak bicara dan yatim piatu tersebut, kini berstatus sebagai istri sekaligus penjual jamu keliling. Menikah di usia sangat muda, 18 tahun. Namun itu bukanlah kehendaknya menikah di usia muda. Siska ibu tiri dari perempuan tersebut memiliki hutang kepada Tomi Ardiansyah suami dari Hasna. Hutang itu akan lunas jika Hasna menikah dengan Tomi. Tidak pernah terpikir olehnya bahwa dia telah menikah dengan seorang pria yang berdarah dingin. Dia sering kali mendapat kekerasan fisik maupun mental dari sang suami. Lantas bagaimana Hasna menyikapi sifat suaminya, apakah dia akan pergi? Dan jawabannya adalah tidak. Karena dia hidup sebatang kara di dunia ini yang menurutnya dunia penuh sandiwara. Singkat cerita, karena Hasna terus mendapat perlakuan yang kurang baik dari Tomi, lama-lama cintanya terhadap pria dingin itu mulai memudar. Selang beberapa waktu Hasna bertemu dengan Abrisam, seorang pria yang menurutnya adalah dewa penyelamat bagi hidupnya. Akankah Hasna bertahan dengan rumah tangganya ataukah memilih berpaling pada Anggara yang jelas-jelas meratukan dirinya layaknya wanita yang istimewa? Ikuti kisahnya, yaa...

Princess Blanche Elizabeth is a Princess in a big palace, she wanted to leave the palace, but the king and queen stopped her, One day, secretly outside palace, she met a travelling hunter. Ever since they met, they always met and talked in secret so that the king and queen would not know. And one day she was shocked when her father and mother found out that she was coming out of the palace and meeting a hunter. They are furious. Thus she was guarded by the soldiers in the palace and said that when she went out, they would kill her belived 'Chase holter' so the two decided to flee and leave the palace. But they did not expect the tragedy to happen that would cause Princess Blanche Elizabeth to lose her memory. "No matter what happens, I will be there to rescue... and protect you" -Chase

Reincarnated Memory portrays a romance between a versatile actor and a well-known writer who is fated to encounter each other in every lifetime.

Growing up as a beautiful, smart, and obedient daughter, Auva Fermentera is like the perfect child that all parents desire to have. With all the money that her family has, it seems like there is nothing they can’t afford to have. But soon later, Auva realizes that it is not true when her family opposes her dream to pursue painting. Obeying them at first, Auva learns to stand up for herself when she was blamed of her engagement being cancelled as her fiancé runs away. A very cliche move. Only to find out that he is hiding in the same place she decided to start her new life. A place which will be like their canvas while they paint each other’s life. With every stroke of their paint, a bunch of colorful memories come together. But it only takes one event that made their paint brush break which stains their built memories. Will they try to fix it? Or will they let it be as it is?

Pernikahan tidak pernah ada di benak Ariana. Hidup bersama seorang pria seumur hidup, tinggal di rumah yang diimpikan, memiliki anak yang mirip dengannya serta pasangan. Semua itu hanya angan indah yang mungkin boleh dimiliki gadis lain, namun tidak olehnya. Ariana memutuskan untuk hidup melajang dan menikmati sisa hidupnya sendirian. Namun apa yang terjadi jika dia ‘dipaksa’ untuk menggantikan saudara kembarnya yang menghilang tepat sebelum pesta pernikahan dan menikahi pria yang tidak dikenalnya? Mungkinkah pernikahan itu akan berjalan sesuai keinginan orang-orang yang memaksanya? Atau justru akan berakhir sebaliknya?

Ini adalah sebuah kisah klise, dimana rasa takut, cinta dan juga angan bersatu padu menjadi sebuah harmoni dan membuat seseorang dapat bangkit dari keterpurukan. Sebuah kisah pemuda yang merintis dan berjuang dari awal hingga akhir. Tak pernah kenal lelah dan selalu berandai-andai. Namun dia tidak tahu, ternyata ada jurang keniscayaan yang selalu mengintai. Ia tidak siap, selalu ingin menghindar, namun pada waktu itu, ia tak sadar dan sebuah untaian takdir baru menunggu untuk dirajut dalam rajut kesabaran dan ketekunan.

"Aku tidak menyangka demi mendapatkan perhatianku, kau menjebakku untuk memiliki anakku!" *** Regina ingat dengan jelas, tujuannya hanyalah membalas dendam atas apa yang telah Henry lakukan padanya. Namun, dia tidak menyangka dirinya justru harus menjadi istri dan ibu, diusia yang baru 23 tahun karena pria yang menjadi saingannya itu. Regina harus terjebak dalam kontrak yang membuatnya terikat dengan Henry yang ingin membuatnya tunduk. Hanya, satu hal yang tidak dia mengerti, kenapa anak Henry menjadi darah dagingnya di saat Regina yakin tidak pernah tidur dengannya? Apa ini hanya rekayasa Henry untuk membuatnya berada dalam cengkeramannya? Apa pernikahan mereka akan mengubah segalanya?

Ketika istri kedua dijadikan sapi perah oleh suaminya untuk menghidupi istri pertama. Meski pahit kehidupan yang Susan jalani, wanita empat anak itu berusaha untuk tegar. Semua demi si bungsu yang menginginkan sosok ayah di hidupnya. Namun, ketika lelaki yang diharapkannya bisa menggantikan posisi mantan suaminya, justru menelantarkan anak-anaknya. Di situlah kesabaran Susan berada di ujung tanduk.

Melia merasakan banyak keanehan setelah tinggal di rumah mertuanya. Beberapa kejadian di luar nalarnya membuat Melia merasa takut dan tak nyaman untuk tinggal lebih lama. Ia selalu meminta Arya untuk segera pindah. Kejadian apa saja yang membuat Melia merasa tidak nyaman? Bagaimana ia menghadapinya? *****

Raeyshen Amore was a woman who didn’t want to hold memories from different people. For her, memories were distressing. For her, memories wouldn’t do you good. Because she herself saw how those "memories" destroyed her life. How it tore every part of her... Pero, hindi niya maintindihan kung bakit siya ang nagiging memorya... siya ang nagdadala ng memorya. Memories kept bugging her life. Those memories prevented her from being happy. Alam niyang may kakaiba sa kaniya... Kaya paano kung dumating ang panahon na kailangan niyang pakawalan ang lahat dahil sa memoryang nakita niya? What would she do if the man she loved would be the reason for her end? Would she ignore the drop of memories? Or would she let those memories stop her from living fully?