PESONA MAS IPAR
Entah apa dosaku pada Mas Ipar, dia selalu saja memiliki bahan untuk mengolok ketidakmampuan finansialku. Apa dia lupa, kalau aku hidup semiskin dan semenderita ini juga atas ulah adik dia, yang tidak menafkahiku secara sempurna?
Seperti sore ini, "Ini kulkas mahal, mana bisa kamu beli? Beliin Mama durian aja pilih yang murahan!"
Itu menjadi kalimat yang selalu kudengar, di sepanjang hidupku menumpang di rumah Mama.
Ah, andai punya keberanian.
Mas Ipar, lelaki bermulut comberan dan menyebalkan itu, belum tahu dia gimana rasanya mulutnya diremas sama perempuan!
Aku ingin melakukannya. Namun, tidak berani!
Sial memang!
3.8K DibacaCompleted