Ambisi Tuan CEO
"Jadi kamu yang membuat Farel pergi meninggalkan aku? Kamu membuat data palsu seolah-olah Farel memiliki penyakit HIV agar dia membatalkan pernikahan? Terus besoknya kamu melamarku menggantikan posisi dia seolah menjadi pahlawan agar keluargaku tidak menanggung malu? Begitu?" Shira bertepuk tangan di hadapan Jonathan.
"Maksud kamu data palsu apa? Dan jangan berbicara tinggi seperti itu padaku, aku ini suamimu!"
"Yang seharusnya menjadi suamiku itu Farel, bukan kamu! Aku benar-benar menyesal telah menikah denganmu! Kamu bersikap seolah-olah aku ratu satu-satunya di hatimu padahal ada ratu lain yang kamu sembunyikan, termasuk keluargamu sendiri ikut merasahasiakannya, benar-benar gila!" Shira berkelakar sampai kalap.
"Ratu apa? Aku tidak mengerti dengan perkataanmu, Shira!"
"Come on ... tolong berhenti menjadi aktor hebat di depanku! Kamu tahu Grecia yang katamu adalah klien penting? Dan anak kecil yang terus bergelayut manja meminta perhatian darimu? Sekarang aku tahu itu adalah istri dan anakmu!"
Jonathan meremas rambutnya sendiri. "Oke, Fine! Aku jujur sekarang, Grecia memang istri pertamaku. Aku terpaksa menikahinya karena perjodohan, tapi anak kecil itu bukan anakku, Shira. Tolong percaya."
"Apa? Bukan anakmu? Sungguh malang nasib anak itu tidak diakui oleh ayah kandungnya. Padahal aku dengar sendiri anak itu memanggilmu dengan sebutan ayah. Apa sekarang kamu akan menuduhku tuli, Nathan?"
"Bagaimana aku bisa mengakui anak kecil itu adalah anakku padahal aku tidak pernah menyentuh ibunya? Grecia memang mencintaiku, tapi aku tidak mencintainya. Satu-satunya wanita yang aku cintai hanya kamu, Shira. Tolong pahami itu!"
"Kebohongan apa lagi yang kamu buat? Selama ini aku terlalu bodoh percaya dengan semua bualanmu padahal kamu sutradara licik di balik sekanerio kejam yang kamu buat!!"
"Cukup, Shira. Aku tidak berbohong, aku sudah melakukan test DNA tanpa sepengetahuan Grecia. Hasilnya memang anak itu bukan darah dagingku!"
Tak menggubris Jonathan yang terus berkelit, Shira memilih memasukkan semua bajunya ke dalam koper.
"Tunggu surat gugatan cerai dariku, Nathan!"
10477 DibacaOngoing