SUMPAH ANAK YANG TERSAKITI
"Baik aku pergi," putus Abrina dengan suara yang bergetar menahan rasa sakit, "dan aku pastikan ini terakhir kalinya aku menginjakkan kaki di rumah ini."
"Ya semoga saja gak lupa dengan janjinya. Nanti tiba-tiba datang lagi ke sini," sindir Lusi dengan sinis.
Abrina terdiam untuk menata hati sembari mengelap matanya yang basah.
"Aku berjanji bahwa apapun yang terjadi dengan Papah, aku gak pernah sudi untuk menjenguk!"
"Hei, kamu menyumpahi papah kamu kenapa-napa, hah!" hardik Lusi tersulut emosi.
Abrina menatap Lusi dengan tajam. "Perlu kamu ketahui hukum tabur tuai itu berlaku di muka bumi. Kamu pernah membuat Mamah terusir dari sini, dan aku pastikan suatu saat kamu juga akan terusir dari rumah ini dengan cara yang lebih hina. Cam kan itu!"
1016.0K DibacaOngoing