Unspeakable Time
Erin Jacobs
Kalau tahu seperti ini, seharusnya dia mempelajari ilmu medis atau perang saja!
.
Sheris tidak tahu jika dirinya pernah memiliki kehidupan lain yang jauh berbeda dengan yang dijalaninya saat ini. Namun yang jauh lebih mengejutkan lagi, kehidupannya sekarang sama persis dengan novel romansa-tragedi yang pernah dibacanya di kehidupan lamanya sebelum dia mati.
Alur ceritanya klise, semembosankan takdirnya yang terlahir kembali sebagai seorang putri Duke yang akan menjadi istri pertama seorang kaisar tiran, lalu mati oleh orang yang sama karena sifat buruknya setelah menjadi permaisuri yang diabaikan. Sheris tidak keberatan dengan kehidupan gelap semacam itu, kecuali bahwa rasanya mati itu sangat, sangat menyakitkan.
Dan dia akan melakukan segalanya agar tidak merasakan peristiwa mengerikan itu lagi dalam waktu dekat. Sayangnya, tidak semudah dalam cerita, seorang wanita yang menikahi kaisar tidak bisa bercerai kecuali mati. Dia akan terjebak selamanya dalam istana terkutuk ini, bersama pria sakit jiwa yang sangat membencinya.
Maka dimulailah rencananya menyelamatkan diri dari sang tiran dengan mendeklarasikan cintanya kepada lelaki itu. Sheris tahu, hati lelaki itu sekeras baja yang hanya akan meleleh oleh tokoh utama wanita yang memiliki latar belakang keluarga mirip dengannya. Sosok yang dapat berempati dan memahami rasa sakit dari masa lalu sang kaisar. Dengan keyakinan itulah, Sheris terus berusaha mendekati sang tiran, berharap agar lelaki itu memberikannya hari pensiun yang tenang dan damai setelah kedatangan cinta sejatinya.
.
.
Lalu kenapa lelaki itu jadi seperti ini?
.
.
Edward memejamkan matanya, menelusuri lekukan antara leher dan bahu Sheris dengan perlahan dan kesabaran seorang predator. Jemarinya meremas helaian keemasan yang jatuh di antara bahu perempuan itu, lalu membuka matanya.
"Yakinilah, Ratuku," bisiknya, dingin. "Bahkan setelah kau mati, aku tidak akan pernah melepaskanmu."
Kenapa jadi begini?!
1.3K DibacaOngoing