Bmo Ari Lennox

Namaku Arjuna Wiratikta. Pria pecundang yang berjuang meraih cinta perempuan mengerikan. Mencintai dia sejak sepuluh tahun yang lalu, telah mengubah segalanya. Amanda yang terus dikejar cintanya merasa tak bisa berbuat apa-apa selain memahami perasaannya dibanding menyelidiki perilakunya. Apa yang membuat Arjuna begitu ingin memiliki Amanda? Dan apa yang membuat Amanda ragu akan cintanya meski wajah sepuluh tahun lalu berbeda tetapi memiliki tatapan yang sama? Apakah cinta mereka tetap abadi selama di dunia ?

At the party, my daughter deliberately raises a question to my husband. "Daddy, since Ms. Lloyd is having your baby, does that mean we'll be living with her in the future?" He places the nicely cut steak onto my plate and answers softly, "Your mommy and I made a deal—whoever betrays first will disappear from the other's life. I can't afford for that to happen, darling, so this must stay a secret. Even when the baby is born, I will never let Mommy find out about them." Then, he signs to me, "I'll always love you." My eyes turn red-rimmed without him noticing. Little does he know, my hearing was restored a week ago. He doesn't realize I've learned about the mistress he's been hiding either. And he definitely doesn't know I've secretly bought a ticket to volunteer-teach in the Seru Plateau. All I have to do is wait for the paperwork to clear in seven days. Then, I'll disappear from his life for good.

Becky Houston, a twenty-three-year-old girl who suffers from kidney problems has always wanted just enough money to buy drugs for herself, not until she sees a juicy offer to become a mother for Mr. Azariah's kids. Her illness is hidden till one day when she is being stroked by bad luck. Will she deem herself fit before the Azariahs or will the love and affection she has already sparked in the Azariah's family be enough to keep her safe from losing fifty thousand dollars? Not when Azariah has already fallen in love with her.

After six years of dating, Selena Yane is about to marry Zachary Xenakis. However, her long-lost younger sister is found and brought back to the family. While Selena tries her best to make it up to Lucine Yane, Lucine doesn't appreciate her efforts. Not only does Lucine accuse Selena of being jealous and stealing their parents' love, but she even sets her sights on Zachary. With everyone standing against Selena, even Zachary advises her, "Lucine's about to marry into the Chiton family soon. It's only right that we make it up to her as best as we can." Hence, he even takes a family photo with Lucine and buys a necklace for her—the limited-edition necklace that should have been Selena's. He then abandons Selena on a deserted road, where she nearly becomes food for the wild animals. Even so, Zachary still feels like he owes it to Lucine. It isn't till the day of the wedding that Zachary finally learns it isn't Lucine marrying into the Chiton family. It's Selena. He tries desperately to stop the wedding convoy, but Selena doesn't even look back once.

Ils se détestent. Ils doivent se marier. Et ça va faire des étincelles. Sienna White a passé sa vie à haïr Adrian De Luca, l’arrogant héritier d’un empire financier. Il est froid, calculateur, insupportablement séduisant… et surtout, il a toujours été son rival. Lorsqu’ils étaient enfants, il lui volait la première place. Aujourd’hui, il veut lui voler sa liberté. Car un contrat de plusieurs milliards repose sur un mariage arrangé entre leurs deux familles. Six mois. C’est le temps qu’ils devront rester mariés avant de pouvoir divorcer. Six mois à prétendre être un couple parfait sous les feux des projecteurs. Six mois à résister à la tentation. Mais plus les jours passent, plus la frontière entre la haine et le désir s’efface. Adrian sait comment la faire enrager, mais il sait aussi comment la faire frissonner. Et si le pire ennemi de Sienna… était aussi le seul homme capable de faire battre son cœur ? Dans ce jeu dangereux où fierté et passion s’affrontent, le premier qui tombe amoureux a perdu...

Satu tahun setelah kepergian Afkar, ayahnya menikahkan Sahara dengan seorang laki-laki yang sudah beristri. Menjadi istri untuk seorang Keith adalah mimpi terburuk yang menjadi nyata, terlebih mengenai fakta bahwa Keith dan Kayla adalah pasangan yang saling mencintai meskipun Kayla tidak mampu untuk mengandung anaknya. Ketika Sahara melangkahkan kakinya ke dalam rumah besar itu, dia tahu bahwa inilah sangkar barunya, apalagi saat Keith mengaku bahwa dia hanya membutuhkan Sahara untuk melahirkan anak darinya. Hingga pada suatu hari, Keith berbaring di pangkuannya, menatap matanya, dan menggenggam tangannya sambil bertanya, “Jika aku memperlakukanmu seperti Afkar, maukah kamu menyayangiku juga?” Sahara tertegun, menatapnya ragu-ragu, “Lalu bagaimana dengan Kayla?”

“Bagaimana jika satu kalimat dari istrimu… benar-benar melemparmu kembali ke masa lalu?” Shaz, pria berdarah India-Iran, terbangun di rumah lamanya. Tapi ini bukan sekadar hari biasa, ia kembali ke delapan tahun sebelum menikahi Alysaa, perempuan Indonesia yang kini mengisi seluruh hatinya. Di waktu ini, Alysaa bahkan belum mengenalnya. Sementara masa lalunya bersama Jazzlyne… masih mengganggunya dan belum berakhir pada saat itu. Waktu memberinya kesempatan kedua. Tapi mampukah ia menemukan Alysaa lebih awal? Dan jika iya… sanggupkah ia membuat wanita itu jatuh cinta lagi padanya, sebelum semuanya terlambat?

Dendam tersemat Gistara semakin lebur bersama kehadiran Kivanc Adskhan. Pria blasteran Jerman – Turki yang hanya mengambil waktu dua bulan mengerjakan proyek di Jakarta. Ia memaksa Tara hidup dalam ‘titik kebebasan’ dan menikmati hari tanpa perlu menghancurkan kehidupan orang lain. Namun, pertemuan bersama Kivanc justru menghadirkan sentuhan manis dan lembut. Pria itu tidak pernah mencari tahu masa lalu Tara, menjaga privasi dan hanya fokus memperbaiki kehidupan Tara bersama gadis kecil tunawicara. Sampai rasa nyaman itu menemukan titik henti. Kivanc Adskhan ... Tidak benar-benar hadir untuk memperbaiki kehidupan Gistara dan meluruhkan semua dendam masa lalunya.

She has dreams, for her personal life and love life but everything changes when she gets into a contract marriage with Damian who never values a woman and takes her as a slave but what happens when the slavery is nolonger hell and turns sweet?

Novel Sang Putri Sahabat Dari Surga merupakan kisah semasa sekolah dasar si penulis. Terlebih penulis dedikasikan untuk semua sahabat dan guru yang sudah membimbing hingga menjadi sekarang. Tepatnya, setelah pindah dari sekolah lama ke sekolah baru yang di dekat rumah. Saat itu, baru kelas 4, penulis mengenal sosok sahabat cowok bernama Wanto yang memiliki kesan tersendiri. Namun, menginjak kelas 5, Wanto meninggalkan tanah Jawa dan menetap di Sulawesi Tenggara. Wanto merupakan sahabat yang sangat perhatian. Mungkin satu-satunya teman cowok yang baik. Setelah kepergian Wanto, penulis memiliki dua sahabat perempuan yang bernama Ayu dan Halimah. Ayu merupakan anak yang sabar dan menyukai make up, sekaligus seorang non muslim yang taat juga menyukai bahasa Inggris. Sedangkan Halimah seorang muslim yang sedikit tomboy dengan potongan rambut pendek. Dalam perjalanan belajar di kelas 5, sosok pengajar yang hangat akan selamanya terkenang. Beliau bernama Pak Kasim yang tiba-tiba memilih pindah tempat mengajar. Kami sekelas merasa kehilangan. Hingga akhirnya memberikan nyanyian terakhir diiringi tangisan histeris. Menjelang pulang sekolah, beliau mengucapkan kata perpisahan. Hal itu membuat salah satu teman bernama Efi memberikan sepucuk surat kepada Pak Kasim. Sepanjang mengayuh sepeda menuju rumah masing-masing, kami masih saja menangis. Suatu ketika, menjelang kenaikan kelas. Sekolah mengadakan liburan ke beberapa obyek wisata Yogyakarta. Di sana, penulis mengalami beberapa hal aneh yang tidak masuk akal. Seperti di situs Candi Borobudur, Museum Kyai Langgeng, dan terakhir Museum Ronggowarsito. Bab selanjutnya, Ayu, Halimah, dan penulis bertenngkar saling menendang satu sama lain di belakang sekolah. Teman-teman yang lain tentu saja bersorak sorai menyemangati kami untuk beradu kekuatan. Hingga, sebuah kalimat meluncur dari mulut Halimah cukup mencengangkan,