All Chapters of Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku: Chapter 11 - Chapter 20

22 Chapters

11. Kamu, kan Istrinya Juga

“Mau kalian apa?”Safina ingin marah, tetapi air matanya yang deluan keluar. Nasib Safina hanya sebagai status saja, perlakuan manja dari seorang suami ke istri masih dalam khayalan dan harapannya.“Tuh, kan. Dia drama lagi, sayang!” cela Angga.Angga dan Sandra tidak berhenti menghina Safina, walaupun mereka tahu bahwa air mata yang dikeluarkan Safina akibat ulahnya. Bahkan, mereka tidak memperdulikan perasaannya. Angga memerintahkan Safina merapikan kembali pakaian yang sudah berantakan di lantai.Sedangkan Sandra sengaja merayu Angga di depan Safina.“Mas, aku lapar. Kata Ibu, Safina pintar masak yah?” rayu Sandra.“Gak pintar, tapi emang itulah tugas dia di sini,” tegas Angga sambil membaringkan badannya di tempat tidur.Di balik manisnya pujian Sandra ke Safina, ia tidak segan menyuruh Safina memasak untuknya. Sandra menghampiri dan duduk mendekati Safina.“Mbak. Selesai ini, kamu masakin aku yah! Aku gak boleh telat makan. Mengerti?” bisik Sandra ke telinga Safina.Safina hanya
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

12. Teman Hidup Bukan Pendamping Hidup

“Yah, gak mungkinlah aku masak gak sesuai seleramu, Mas.”Sebagai istri Angga, Safina tahu suaminya tidak suka makanan terlalu asin. Sedangkan, Sandra belum tahu selera Angga. Tentu saja, Sandra tidak tahu makanan kesukaan Angga, karena ia tidak pernah memasak di dapur. Sudah jelas ia hanya ingin menyiksa Safina.“Kalau sop ini terlalu asin, Angga lebih dulu buang makanan yang sudah masuk dalam tenggorokannya.” bantah Safina.Safina memang tidak secantik dan secerdas Sandra, tapi ia pandai memenuhi kebutuhan suaminya, walaupun Angga tidak pernah merasakan keahliannya dalam urusan ranjang.Safina mengambil kembali makanan itu tanpa permisi.“Kalo betul kamu mencintai suamimu, masa iya selera makanannya saja kamu tidak tahu?” semakin mendekat ke daun telinga Sandra, “Suami kita gak suka makanan yang terlalu asin.”Sandra merasa dirinya direndahkan oleh Safina. Ia berdiri menampar pipi Safina. Sandra tidak menerima Safina lebih pintar darinya.Plak!“Jangan pernah mengguruiku!” Sandra me
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

13. Suami Kita

Air mata tidak tertahankan lagi. Akhirnya, tumpah di hadapan pria yang mengerti arti dari setiap tangisan jiwa yang dikeluarkan dari netra Safina.“Apa kamu siap meninggalkan semua harapan ayahmu, Safina?” tanya Angga sangat dalam.Randy tidak ingin memberikan solusi secara gegabah, karena ia tahu bahwa Safina adalah wanita tegar dan tidak gampang melupakan janji yang sudah ia buat.“Mungkin aku bisa lanjutkan harapan Ayah pada momen yang tepat.” Safina terbawa emosi, sehingga tidak bisa lagi berpikir panjang atas solusi yang ia tentukan.“Aku takut meninggal dalam keadaan sengsara,” tambahnya.Randy terdiam sejenak, kaget mendengarkan pernyataan Safina. Ia pun bimbang dengan apa yang harus dilakukan untuk sahabatnya. Ia khawatir dengan tindakannya nanti jadi bahan komentar orang.“Tenangkan dirimu! Curahkanlah kesedihan dalam sujud dan minta petunjuk di setiap do’amu!” nasehat Randy.Safina meminta saran Randy tentang sikap selanjutnya setelah berusaha menenangkan dirinya. Randy han
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

14. Mas! Tolong, Hentikan!

Menangis, ketakutan, dan seakan tubuhnya butuh sandaran.“Mas. Itu semua gak benar,” ucap Safina.Angga menyuruh Sandra duduk di sofa. Kemudian, melanjutkan marahnya kepada Safina.“Berani sekali kamu lakukan itu!” Angga mencekik kemudian menarik tangan Safina hingga terjatuh kesakitan di lantai.“Mas! Tolong, hentikan!” Safina memekik memohon kepada Angga.Setiap Angga berdatangan di rumah, pada saat itu juga Safina kerap mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya. Sandra sangat puas melihat sikap arogan Angga kepada Safina. Sandra terus membuat Safina tersiksa, karena Ia menginginkan Safina mengalah dan mengakhiri pernikahannya, sehingga menjadi istri satu-satunya Angga.Safina tidak mempunyai daya untuk melawan perlakuan kasar suaminya. Dalam hati Safina menyebut nama Randy, ia mengharapkan Randy menolongnya, tetapi itu mustahil.“Sayang, kamu gak papa, kan?” tanya Angga kepada Sandra.“Gak papa, Mas! Aku kaget aja!” jawab Sandra.Angga dan Sandra meninggalkan Safina yang masih mena
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

15. Masih Kuat Menjalani Drama Hidup

‘Tidak masalah kamu mencari muka di mertua, tetapi jangan pernah menjelekkanku!’ Safina tidak mungkin membela dirinya, setelah Sandra mencari muka kepada Ibu mertuanya. Ia berjanji suatu saat dirinya akan menunjukkan siapa sebenarnya Safina. “Safina! Oh, selama aku tidak ada, kamu mau bermalas-malasan?” cetus Merliam. Safina mengernyit mendengar perkataan Merliam. Sepertinya Ibu mertua telah termakan hasutan Sandra. “Bu. Semua pekerjaan rumah sudah kukerjakan. Tidak mungkin aku gak masak untuk suami dan mertuaku,” jawab Safina dengan polosnya. Mana mungkin Merliam percaya dengan kepolosan Safina. Plak! “Pembohong! Kamu pikir aku percaya?” Merliam melayangkan tamparan kebencian di pipi Safina. Pipi Safina sudah terbiasa dengan tamparan dari mertua dan suaminya. Walaupun begitu, ia tetap merasakan kesakitan dan sangat direndahkan oleh orang kaya seperti mereka. Yah, mungkin mereka berpikir Safina adalah wanita yang polos dan sabar, sehingga seenaknya mereka menyiksa Safina. “
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

16. Kamu Hamil ?!

“Mas, aku senang kamu makan malamnya di sini.”Malam yang dingin dan di luar hujan sangat deras. Angga memilih makan malam bersama keluarga, kecuali Safina. Selama menikah dengan Safina, wanita sabar, polos, dan penuh kesedihan di hatinya itu tidak pernah diajak duduk bersama di meja makan. Safina pun sudah terbiasa.Ia hanya menikmati kehangatan keluarga Dwicahyo di balik sekat yang memisahkan ruang makan dan dapur.“Mas, biar aku yang ambilin nasi, yah?” Sandra menyuguhkan dengan lirih.“Makasih, sayang!” ucap Angga.Suasana romantis tidak pernah terjadi di meja makan itu. Mereka makan bersama hanya sekadar makan, tidak ada canda tawa yang membangkitkan selera makan. Namun, setelah ada Sandra di kehidupannya, Angga dan Merliam sering melemparkan senyuman dan tawa bahagia.“Bu, sebenarnya Sandra ingin memberikan kejutan ke Ibu, tapi tunggu Mas Angga pulang dari kantor,” tutur Sandra.“Apa itu, sayang?” tanya Merliam dengan penasaran.Sandra permisi ke Ibu mertua, untuk ke kamar seben
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

17. Kebaikannya Dinilai Negatif

“Safina, gimana kabarmu?” Randy menghubunginya dan Safina menjawab telepon Randy di teras dengan suara pelan, agar tidak terdengar oleh Angga. “Begitulah, Ran. Sandra untuk sementara tinggal di sini, karena Angga ke luar kota,” jawab Safina. Angga terdiam sejenak. Entah apa yang dipikirkan. “Lalu, bagaimana denganmu?” tanyanya lagi. “Semakin tersiksalah aku, Ran.” Mengusap air mata sambil menyapu halaman. ‘Apa sih aku ini. Safina nggak boleh ngomong kayak gitu,’ nasihat Safina dalam hati. Safina harus kembali semangat, perbaiki niat, dan semoga selalu ada hikmah dibalik kebaikan yang dilakukannya setiap hari. ‘Aku tetap harus bertahan, semoga dengan kehadiran Sandra di rumah justru membawa kebaikan untukku,’ harapan Safina. Safina mematikan telepon Angga. Ia tidak ingin mengeluh lagi. “Maaf, Randy! Aku kerja dulu,” Safina mengirimkan pesan kepada Randy. Bagaimana pun sifat Angga kepadanya, Safina terus menunjukkan kebaikan yang ada pada dirinya. “Mas, sekarang ini Sandra
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

18. Ikhlas Mengurus Istri Kedua Suami

Berbuat kebaikan, dibalas dengan kejahatan.Safina ikhlas mengurus istri kedua suaminya, walaupun berharap kebaikan datang menghampirinya. Tetapi, sayang sekali wanita sabar tersebut tidak pernah lepas dari kekejaman penghuni rumah megah itu.“Makan, yah, Nona cantik! Makananmu sudah siap,” seru Safina dengan nada menyindir.Sandra tahu diri, bahwa Safina dengan perasaan jengkel menyuruhnya makan. Ia sengaja meregangkan kaki, berharap Safina tersandung saat mendekat. Kemudian, Sandra menjelekkan Safina di hadapan Merliam.“Aggh! Sandra!” teriak Safina.Sandra cuek dan melanjutkan saja makannya. Di dalam hati tertawa melihat Safina kesakitan.Tarik napas dan mengelus dada, hanya itulah yang bisa dilakukan Safina untuk meredakan kejengkelannya terhadap tingkah laku Sandra.“Dasar putri keraton!” teriak Merliam, saat Safina masih duduk terkapar di lantai.“A—aku baru mau ke kamar Ibu. Tapi....” gumam Safina.Sandra segera berdiri ketika melihat Merliam. Menarik perhatian Ibu mertua sudah
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

19. Aku Cemburu

“Mau ngapain kamu di sini?!”Safina merasakan kedatangan Sandra, tanpa melihat di sekelilingnya, hanya melanjutkan saja pekerjaannya.“Emang napa? Aku cuman mau liat kamu memasak,” jawab Sandra.Sandra memegang baju Safina, lalu dihentakkan.“Mbak, tadi Mas Angga kirimin aku uang. Dia suruh aku beli baju baru,”Sandra sangat menyebalkan, padahal Safina lagi sibuk memasak untuknya. Ia tahu, bahwa Sandra ingin membuatnya cemburu.“Pergi, sana! Nanti jadinya aku terlambat lagi masak karna kamu,” pinta Safina.“Ya, udahlah! Tadinya mau panggil Mbak temanin aku, tapi mana mungkin,” sindir Sandra.Batin Safina mengatakan bahwa Sandra sangat beruntung mendapatkan perlakuan manja dari Angga, tetapi lihat saja nanti. Dunia pasti berputar.Sandra mengajak Merliam untuk menemaninya jalan, sehingga tinggallah seorang diri Safina di rumah dengan tumpukan pekerjaan rumah.“Gak papa mereka pergi, pikiran dan perasaanku bisa istirahat sejenak dari gangguan mereka,” harap Safina.Safina bisa memasak d
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

20. Keluar Dari Rumah

“Serendah-rendahnya aku di hadapanmu, aku tetap menjaga etika.”Baru saja Safina merasa tenang tidak ada gangguan dari orang yang sangat merendahkannya, ternyata ia memang tidak bisa lepas dari penyiksaan.“Saya permisi, Bu!” pinta Safina.Safina sebaiknya mengerjakan sesuatu, daripada berdebat dengan Sandra, yang ada ia tetap disalahkan. Sandra mengikuti arah Safina dari belakang, ia menyerangnya dengan sikap kasar. Ternyata, Sandra merasa dipermalukan oleh Safina.“Dasar sok suci, kamu!” murka Sandra, menarik hijab Safina.Safina kaget dan marah. Ia tidak tahu di mana letak kesalahannya.“Kamu kenapa?” tanya Safina.Sandra marah besar dan ia menyuruh Safina keluar dari rumah, bahkan memintanya cerai dari suami mereka. Sebenarnya, keluar dari rumah bisa membuat Safina terlepas dari kekejaman. “Saya minta kamu keluar dari rumah ini!” perintah Sandra.Mata melotot dan menggelengkan kepala. Safina kaget mendengarkan perintah Sandra. Tidak sangka, sesombong itu, ia bisa mengusir Safina
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status