Pada hari pemakamanku, Ferry berdandan rapi dan menghadiri pemakamanku sambil mengenakan setelan hitam kesukaanku.Ricky awalnya tidak mengizinkannya untuk hadir di pemakamanku. Akan tetapi, pada akhirnya, dia dibujuk oleh ibuku. Ibu mengatakan jika Ferry, bagaimanapun adalah pasangan sah dan suamiku.Pemakamanku akan dihadiri oleh keluarga dan sahabat. Aku memang sudah meninggal, tetapi aku tidak ingin setelah mati sekalipun masih jadi bahan gunjingan.Ibu mertuaku juga datang. Ibu mertua yang sudah kurus dan kecil, bahkan terlihat lebih tua beberapa puluh tahun.Ferry terus berlutut di depan batu nisanku. Dia pikir dia bisa menebus dosanya. Namun, melihat dia sekarang membuatku jadi muak.Setelah pemakamanku, Ferry kembali ke apartemen kecil itu.Anggi sudah kelaparan selama tiga hari dan sekarang sedang sekarat. Saat melihat Ferry, secara naluriah Anggi mulai merasa takut."Kak, aku tahu aku salah. Seharusnya aku nggak berpura-pura menjadi Kak Vania. Seharusnya aku nggak kembali. Se
Baca selengkapnya