"Bisakah kamu memanggilkan perawat?"Jimmy mengenakan sarung tangannya dengan tenang. "Apa kamu meragukan profesionalismeku?"Aku terdiam sejenak, dan akhirnya memilih untuk tutup mulut.Namun, saat jarinya menyentuh kulitku, wajahku tetap saja memerah.Tapi tak bisa dipungkiri, teknik Jimmy benar-benar luar biasa.Aku dengan cepat merasa nyaman dan hampir tertidur.Saat hampir selesai, sepertinya Jimmy memanggil namaku.Tapi aku terlalu lelah untuk membuka mata.Dia mengucapkan sesuatu padaku, tapi entah apa, dia kemudian berbalik dan pergi.Aku tertidur lelap, dan ketika terbangun, aku tidak mencarinya.Aku hanya meminta perawat untuk menyampaikan salamku, lalu diam-diam pergi.Aku mengenakan masker, keluar dari lift, dan berjalan menunduk menuju pintu keluar rumah sakit.Namun, baru saja aku sampai di lantai bawah, seseorang tiba-tiba menggenggam lenganku.Lalu, sebuah tamparan keras menghantam wajahku, membuatku terkejut dan hampir kehilangan keseimbangan.***Saat aku tersadar, ak
Read More