Ratna menatap Adit dengan sorot mata penuh godaan. Bibirnya membentuk senyum menggoda, sementara jari-jari lentiknya berputar-putar di sekitar gelas minumannya.Pemuda itu, sungguh ajaib; Ratna masih terngiang dengan sensasi sentuhan Adit, sebuah rasa yang langka dan tak terlupakan. Ia menginginkannya lagi, dan ia ingin tahu lebih banyak dengan melewatkan malam panas dan basah bersama lelaki itu.Suami yang jauh, dan kebutuhan biologis yang tak terbendung, kadang membuat Ratna serasa gila."Jadi, gimana? Kita ke hotel aja? Aku janji, nggak bakal bikin kamu nyesel," ucapnya dengan suara rendah, nyaris berbisik.Adit terkekeh kecil, mengusap tengkuknya dengan canggung, menyembunyikan rasa paniknya, dan juga harga dirinya. Sejujurnya, sebagai seorang lelaki, seorang pemuda, ia pun juga penasaran ingin tahu seperti apa itu bercinta."Aku sebenarnya pengen, kak Ratna. Tapi hari ini capek banget. Seharian aku mijat banyak klien, rasanya tenaga udah terkuras habis. Aku takut malah nggak bisa
Last Updated : 2025-03-28 Read more