Luisa kembali melirik Alfreed. Khawatir sekali dia salah bicara, takut akan membuat pria yang saat ini merapatkan rahangnya itu, marah besar. Paham dengan tatapan khawatir Luisa, Kakek menegur cucunya. “Heh, Bocah! Kau tidak senang ya, aku menanyai istrimu?” “Bukan begitu, Kek. Tapi_” “Tapi apa?!” Kakek memotong kalimat Alfreed. “Ya sudahlah, terserah kakek saja.” Terpaksa Alfreed mengalah. Tapi sebelum kakeknya kembali menagih jawaban Luisa, dia condongkan tubuhnya mendekat ke telinga wanita itu. “Aku percaya padamu. Tolong kau beri dia jawaban sebaik mungkin,” bisiknya yang sukses membuat bulu kuduk Luisa merinding. Karena terlalu tiba-tiba Alfreed berbisik, yang telampau dekat sampai bibirnya menyentuh telinga Luisa. ‘Oooh, astagaaa ...,’ batin Luisa tidak karuan. Ditariknya napas dalam berusaha tenang dari perasaan itu. “Kami bertemu tepatnya delapan tahun yang lalu, Kek. Saat itu aku masih berusia 18 tahun. Dan persis seperti yang Alfreed bilang, kami be
Last Updated : 2025-04-17 Read more