All Chapters of Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan: Chapter 11 - Chapter 20

27 Chapters

Tentang Masa Lalu Kalea

Hari yang dinanti Rigel akhirnya tiba, dia dalam perjalanan menuju kesbuah cafe untuk bertemu Clara. Karena dia akan menerima informasi tentang wanita yang tengah dia incar sebagai calon isterinya, tak ada minat lain ke arah wanita selain Kalea. Cinta itu semakin hari semkain besar, dan tak mau menyerah hingga dia mendapatkan yang dia mau."Hai, apakah kalian sudah lama menunggu?" tanya Rigel yang baru saja tiba di sebuah cafe."Tidak, kami baru saja tiba beberapa menit lalu," jawab Leo suami Clara."Pesanlah semua yang kalian mau, untuk jagoan juga." Menyentuh pipi Gio.Mereka lalu pesan beberapa minuman juga makanan, sembari menunggu mereka mengobrol ringan. Belum membicarakan hal yang serius tentang Kalea, mereka menikmati suasana pertemuan yang sudah sangat lama."Bagaimana kabarmu?" tanya Rigel pada Leo."Baik, bagaimana denganmu?" tanya balik Leo."Baik juga."Akhirnya makanan
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Ikut Merasakan Lukanya

Rigel segera kembali ke kantor, dia sudah mendapatkan restu dan dukungan dari kedua teman dekat Kalea. Kini dia harus meyakinkan orang tuanya lebih dulu, agar mereka merestui langkahnya untuk mengejar wanita yang dia idamkan sejak dulu. Tapi Rigel baru saja mengetahui jika Kalea pernah menyukainya, sungguh dia bertambah bersalah pada wanita itu. Ternyata jika waktu itu dia mengungkapkan perasaannya mungkin akan terbalas, dan wanita itu akan menikah dengannya, tapi semua sudah terlambat. Bahkan wanita yang dia cintai bukan lagi seperti dulu, dia seperti terlahir kembali dengan watak juga sikap yang berbeda. 'Ternyata dia juga menyukaiku, jika begitu perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan. Akan aku perjuangkan dia kembali, dan untuk pria yang sudah menyakiti Kalea. Siap saja dengan kehancuranmu,' batin Rigel. Tatapan matanya mengarah ke Kalea yang ada diruang kerjanya, dimana wanita itu tengah berdiskusi dengan beberapa rek
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Mencari Hadiah Untuk Ayah

Jam sudah menunjukkan waktunya pulang kerja, Kalea segera membereskan meja kerjanya serapih mungkin. Setelah pamit dengan teman-temannya, dia segera keluar dari gedung kantor tempatnya bekerja. Segera berjalan tak menuju suatu tempat, ya kesebuah mall. Dia ingin membelikan hadiah untuk seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya, yaitu sang Ayah dimana hari ini adalah hari ulang tahun beliau. Mall besar di pusat kota menjadi tujuan utama Kalea, bejalan sendiri baginya sudah biasa. Matanya hanya fokus kearah depan, dimana jalan yang harus dia lewati dan tapaki. "Aku ingin membelikan jam tangan, kali ini waktulebih berarti dengan orang-orang terkasih." Kalea tersenyum samar, dia mengingat tentang Ayahnya. Jika nanti sang Ayah bangun, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan orang tuanya. Dan akan selalu berusaha keras untuk kebahagiaan sang Ayah, dimana kini keluarganya hanya tinggal beliau saja. Saat memasuki mall Kalea segera menuju ke toko jam bermerk, walaupun
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Ditengah Hujan

Hujan turun begitu lebatnya secara tiba-tiba, padahal cuaca terlihat cerah tadi. Dan tidak ada informasi jika hari ini akan turun hujan, Kalea tidak membawa payung jadi dia harus menunggu. Walaupun sebenarnya memesan taxi lebih mudah, tapi melihat hujan yang disertai angin dia mengurungkan niatnya untuk pulang. Ingin sebenarnya langsung pergi, karena setelah bertemu dengan mantan mertuanya hatinya terasa begitu sakit. Lukanya seperti menganga kembali, padahal luka itu sendiri belum mengering. Rigel berdiri tak jauh dari Kalea, dan memberanikan diri melangkah untuk mendekati Kalea yang berdiri seorang diri. "Bukankan ini sangat dingin, nanti kamu bisa sakit jika terus berada disini." Rigel bicara namun dia terus menatap hujan, sedangkan Kalea menoleh ke arah pria yang kini berdiri disisinya walaupun sedikit berjarak. Namun seakan semesta mendukung pertemuan keduanya, karena tak banyak orang diantara mereka. "Kenapa kamu disini?" Kalea merasa heran kenapa seorang Rigel bera
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Merasa Bersalah

Mobil berhenti mendadak, Kalea terkejut dengan Rigel yang mengendarai mobil secara ugal-ugalan. Entah dirasuki apa pria itu tiba-tiba mengerem mobilnya secara mendadak, hampir saja membuat mereka mengalami kecelakaan. "Apa kamu bodoh! Kamu bosan hidup! Jika kamu mau mati jangan mengajak orang lain!" Kalea marah-marah ditengah suasana tegang, sedangkan Rigel masih terdiam menatap kearah depan. Dia sadar jika apa yang dilakukannya salah, tapi bagaimana lagi supaya wanita yang ada disisinya itu mau memberikannya kesempatan. "Aku turun disini saja." Tangan Kalea mulai melepaskan sabuk pengaman yang dia kenakan, lalu hendak membuka pintu namun tangan Rigel menahannya. Kalea menoleh, dia melihat tatapan Rigel yang telah lama dia rindukan, ya tatapan mata yang dulu selalu membuatnya terpesona pada pria tersebut. "Ada apa? Aku ingin turun." "Ma-maafkan aku." Rigel meminta maaf, dia tak ingin membuat Kalea pergi dan menjauh darinya lagi. Mendengar kata maaf dari mulut Rigel entah
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

Diberikan Kesempatan

"Itu masa lalu, jadi jangan pernah di bahas lagi. Rasa yang sekarang tidaklah sama, aku pernah terluka ka ....""Karena pria bernama Kay mantan suamimu? Dan juga keluarganya bukan?""Kamua udah menikah selama empat tahun, tapi kamu malah menderita hanya karena kamu belum diberikan keturunan. Dan ...""Cukup. Jangan teruskan lagi, kamu sudah tahu masa laluku dengan mantan suamiku. Jadi jangan mengejar atau mendekatiku, bukankah sudah jelas citraku jelek. Jadi carilah wanita yang setara denganmu." Kalea meminta Rigel untuk tidak menyukainya, bahkan untuk melupakan perasaan terhadapnya. Karena tidak mungkin dia menjalin hubungan dengan pria lagi, lukanya masih basah dan entah bagaimana caranya agar luka itu bisa sembuh.Tak terasa Kalea terisak, tangisannya pecah mengingat sakit hatinya. Sudah suami selingkuh, ditambah mertua yang terus merendahkan dan menekannya."Semua pria itu sama, mereka hanya manis diawal. Jika sudah bosan akan dibuang, dia sangat melukaiku. Dia bahkan tak mengang
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Mendapatkan Restu

Rigel akhirnya sampai dikediaman orang tuanya, saat sampai dia mencari-cari Ayah dan Ibunya yang tengah bersama-sama."Ayah, Ibu.""Tuan, Tuan besar dan Nyonya ada diruang keluarga.""Oh baiklah, terimakasih."Rigel berjalan sedikit berlari menuju keruang keluarga, dia mencari orang tuanya untuk mengatakan suatu hal yang penting. Saat sampai diruang keluarga dia mendapati kedua orang tuanya tengah bermain bersama cucunya, kedatangannya disambut oleh Ibunya yang melihat kedatangannya."Kamu pulang kerumah Nak.""Iya Ibu, ada hal yang ingin aku bicarakan.""Apa penting sekali hingga kamu datang ketika hujan begini?" tanya Ayah."Iya Ayah, ini sangat penting."Tuan Yama dan istrinya saling tatap, mereka bingung karena jarang sekali putranya datang dengan sebuah hal penting."Apa itu?" tanya Tuan Yama.Rigel dengan posisi duduk dilantai dengan sikap hormat menatap kedua orang tuanya, dia akan meminta restu pada mereka berdua."Ayah, Ibu. Tolong restui aku untuk mengejar seseorang yang aku
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Ulang Tahun Ayah

Kalea terdiam, dia tengah bingung dengan keputusan yang diberikan pada Rigel. Entah salah atau benar dia tak tahu, entah berakhir manis atau pahit juga dia tak tahu. Padahal lukanya masih menganga, tapi kenapa seolah dia harus membuka perasaannya untuk orang yang pernah dia sukai."Sebaiknya aku menarik kata-kataku kembali, bukankah itu keputusan yang tepat Clara?" Menatap ke temannya, dia benar-benar bingung dengan keputusan yang diambilnya."Emm, begini. Bukankah itu akan membuat seolah kamu menjilat ludahmu sendiri, maksudnya kamu tidak sesuai dengan kata-katamu. Dan itu akan membuat orang tak memprcayaimu lagi, jadi jangan tarik kata-katamu kembali. Percaya padaku, mungkin dia seperti obat bagimu kelak.""Dia malah ingin membuat Kay dan keluarganya menyesal, dia inginnmebalaskan rasa sakitku Clara. Dia seperti ... Entahlah, aku bingung harus bicara tentangnya bagaimana.""Berarti dia cemburu, karena dia merasakan luka yang kamu rasakan."Kalea terdiam, apa yang dikatakan Clara s
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

Ingat Janji Dulu

Kalea memutuskan untuk mencari tahu pria yang sudah membuatkan hari perayaan ulang tahun Ayahnya begitu istimewa, dia segera kembali ke kantor karena sebentar lagi masuk jam kerja. Namun saat tiba di meja kerjanya dia lagi-lagi dikejutkan dengan sebuah buket bunga, menaruh tas dan melihat siapa pengirim bunga tersebut. Saat melihat nama Rigel, Kalea terssenyum karena merasa di perhatikan oleh seseorang. "Astaga, dia kekanakan. Tapi terimakasih." Meletakkan bunga tersebut di vas yang ada dimeja kerjanya. Dia segera membagikan beberapa makanan yang sama seperti tadi dirumah sakit pada rekan kerjanya dikantor, dia juga mendekati ruang kerja Kelvin asisten Rigel. "Kelvin, ini untukmu." Memberikan satu kotak makanan. "Dalam rangka apa ini? Apa kamu ulang tahun?" Kelvin bertanya, padahal dia tahu alasan Kelea membagikan makanan pada rekan kerja dan orang dirumah sakit. Karena dia yang disuruh untuk memesan semua yang dikirim kerumah sakit, dan juga pengobatan gratis dibagian s
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more

Mulai Dari Sebuah Kesempatan

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, jam kerja telah usai dan kini waktunya pulang. Kalea agak terlambat, karena dia sengaja memperlambat kepulangannya agar saat dia pulang dengan Rigel tidak diketahui oleh rekan kerjanya."Kalea, kami pulang dulu. Jangan pulang terlambat, kamu sudah bekerja keras hari ini." Salah satu rekan kerja mengingatkannya, karena tak mau Kalea sampai terlalu lelah bekerja. Perusahaan mengutamakan kesehatan, bukan mengutamakan proyek mereka. Karena tanpa karyawan yang sehat, maka sebuah proyek tak akan selesai dikerjakan."Ah iya, terimakasih sudah mengingatkan. Sebentar lagi aku akan pulang, duluan saja.""Baiklah, kami duluan ya."Mereka melambaikan tangan, semua karyawan yang bekerja berhamburan keluar untuk pulang. Kalea lalu membereskan pekrjaanya, Rigel tengah berjalan dan mengobrol dengan Kelvin asistennya. Dan keduanya berhenti tepat didepan ruang kerja Kalea, Kelvin yang mengerti situasi lalu berpamitan lebih dulu pada Rigel."Tuan, saya pamit dulua
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status