"Nanti aku pikirkan lagi, Ma. Sekarang aku masih sibuk."Marsel mematikan telepon."Hallo, Sel! Marsel! Ih ... mama masih ngomong kok malah dimatiin sih," gerutu perempuan tua itu sendirian. "Rasain tuh! Emang enak nggak digubris sama anak sendiri," ucap Nawang lirih sambil terkekeh kecil. Saat Nawang hendak berbalik pergi, meninggalkan tempat persembunyiannya, ibunya Marsel tiba-tiba sudah berdiri di depannya. "Heh ... ngapain kamu di sini? Jangan-jangan kamu nguping aku telepon dengan Marsel ya. Ngaku!" gertaknya. Nawang sedikit merasa takut, tapi dia berusaha tenang agar tidak ketahuan. "Enggak kok, Bu. Ini tadi saya lihat cicak kejepit pintu. Karena kasihan, jadi saya tolongin dia. Permisi!" Nawang langsung berlari pergi. Sedangkan ibunya Marsel memilih pulang. Setiap hari, Nawang selalu deg-degan tiap pagi. Pasalnya tiap perempuan tua itu datang, selalu saja ada ulahnya yang membuat Nawang jengkel. Berbagai fitnah telah kenyang Nawang terima. Untungnya Marsel tidak terpengar
Last Updated : 2025-03-13 Read more