Sekelompok orang keluar.Aku langsung melihat Doni memukuli Mita dengan brutal, menendang perut Mita tanpa ampun."Berani-beraninya kamu mengancamku dengan anak itu. Kalau bukan karena kamu menggodaku, Amel nggak akan mau menikah dengan orang lain. Padahal dia dulu sangat mencintaiku."Melihatku datang, Doni menatapku dan matanya bersinar dengan kebahagiaan."Amel, dengar, aku benar-benar nggak suka sama dia. Kalau kamu bilang, aku bisa langsung menghabisinya."Aku melihat sisi Doni yang sangat marah dan tertekan, sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Rasanya lega aku sudah pergi darinya.Mita mendadak memegang perutnya, merintih kesakitan. Wajahnya tampak pucat dan gaun putihnya sudah dipenuhi darah. Keringat mulai membasahi wajahnya. Akhirnya, dia tidak lagi seperti dulu yang hanya berpura-pura kesakitan."Doni, kamu sudah membunuh anakku, bahkan setelah mati pun aku akan mengejarmu."Dia merangkak perlahan mendekat dan berusaha menyentuh sepatuku."Kak Amel, kebutaanmu itu
Read more