All Chapters of Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku : Chapter 11 - Chapter 20

40 Chapters

Perasaan Sebenarnya

“Ka–Kamar utama?”Aku mendengar ibu tiriku langsung bersuara ketika aku mengatakan pindah ke kamar utama. Dia terlihat kasak-kusuk dengan papaku.Aku menaikan rahangku dengan kasar. Mereka harus melihat keseriusanku. Aku tidak boleh lemah dan ditindas lagi.Ini baru permulaan bagi mereka.“Kenapa? Apa kalian keberatan? Bukankah itu kamar yang paling besar dan juga kamar mamaku. Aku ingin mengenang mamaku, aku kangen banget. Apa itu juga gak boleh?” ucapku sarkas.Tentunya tatapanku paling tajam pada papaku. Aku ingin papa ingat kembali tentang mama yang dikecewakan juga dikhianati olehnya.“Tapi, sayang, bukankah kamar lain masih banyak yang besar. Itu kan sudah menjadi kamar Pa–pa,” meski ragu, papaku tetap ingin mempertahankan kamar yang dirasa miliknya itu.“Meski banyak kamar lainnya, kamar mamaku itu yang paling besar, Pah. Toh, semua yang ada disini adalah milikku. Benarkan? Apa papa lupa karena terlalu nyaman di kamar mama?” cetus ku jadi lebih berani menentang papa.Papa terli
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Kamar Rahasia

“Pa–papa, tolong jangan dibuang, Pa, ini semua milik mama,” tangisku sambil berlutut dan memegangi kaki papaku.Papaku sedang menyuruh beberapa pelayan membuang semua barang-barang Mamaku. Dari bingkai pernikahan, album foto, baju-baju mama juga semua benda yang berhubungan dengan kuas, cat air dan canvas.Semua adalah kegemaran mama dan semenjak papa ada ibu tiri, papa selalu mengikuti permintaan wanita itu. Dia menginginkan kamar terbesar dimana mamaku tidur menjadi miliknya.“Sudahlah, Regi, ini kan hanya barang-barang yang sudah tidak berguna. Untuk apa disimpan. Hanya membuat kamar sumpek saja. Lebih baik dibuang,” ucap papa acuh tidak peduli lagi dengan semua barang peninggalan mamaku.“Jangan Pah … Regi mohon, Pah. Biarkan barang-barang Mama setidaknya berada di kamar lain saja, asalkan papa tidak membuangnya. Regi mohon, Pah. Huhuhu … Regi yang akan merawat semua barang-barang Mama, Pah,” tangisku semakin kencang.Aku ingin memiliki kenangan mama. Meskipun bagi papaku semua su
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Pagiku Cerah

“Nona, maaf mengganggu sarapan Anda!”Tiba-tiba Markus menghampiri. Aku menoleh dengan satu suapan di dalam mulutku.“Ada tamu untuk Anda …,” sebelum Markus selesai melanjutkan ucapannya aku segera beranjak dari duduk dan meletakkan sendok tadi tanpa ragu.Hmm … ternyata dia benar-benar datang pagi hari. Kataku berbisik, aku sudah tersenyum mengarah ke ruang tamu dan ketika aku melihat siapa yang ada di ruang tamu, senyuman langsung berubah.“Akhirnya, aku bisa masuk. Ada apa sayang? Kenapa aku tidak diizinkan masuk?”Ternyata yang datang pasangan si ulet keket. Dia belum tahu kelanjutannya kalau aku sudah memberikan perintah tidak bisa sembarangan orang lagi keluar masuk kediaman Thomson.“Oh, bukannya semalam kau sudah tahu. Aku mengatur ulang segalanya. Aku hanya ga ingin sembarang orang masuk ke rumahku!” sahutku ketus.Nicholas mengerutkan kening. Dia tidak pernah melihat aku bersikap seperti ini padanya. Nicholas selalu dapat perlakuan istimewa setelah dia menyandang sebagai ke
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Satu Komplotan

“Apa wanita ini sudah gila dan konslet otaknya. Mana mungkin tuan Axel mau memakan bekas gigitannya!” Batin Billy yang sedang berperang dengan hati, tapi matanya masih melotot melihat tingkahku.“A–apa ini? Sejak kapan Regina akrab dengannya? Aku yakin, aku dan Minna sudah menjauhkan dia. Tapi, apa ini? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?” Batin Nicholas pun tak luput bersitegang dengan pikirannya yang hampir tidak mempercayai kenyataan di depan matanya.Nicholas merasa, aku sedang membuatnya cemburu.“Si bodoh ini benar-benar menyukainya? Hah?! Aku benar-benar gila? Kapan dia dekatnya sih? Aku gak mungkin salah, tiap hari aku selalu bersama dengannya dan ini gak mungkin terjadi!” Batin Minna pun pasti ikut geram, sambil mengepal kedua tangannya.“A–a–am … rasanya enak kan?” Kataku yang telah berhasil memasukkan bekas gigitan ku tadi ke dalam mulut Axel.“Astagaaa!!” Billy menggeleng tidak percaya. Meremas wajahnya dengan kasar. Tuannya benar-benar seperti serigala dingin yang jinak
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Kutub Magnet

“Axel … tunggu sih!!” Aku berlari dan ketika di depan pintu mobil Axel menghentikan langkahnya. Kemudian dia membukanya.“Huh, kenapa jalan cepat banget sih. Kalau aku sampai di tarik mereka bagaimana?” ocehku saat pantatku mendarat di kursi. Axel tidak menjawab apapun. Dia setenang air.Kemudian dengan kode saat melihat kaca spion mobilnya melaju.“Kau benar-benar sedang memanfaatkanmu? Hah?!” Katanya dengan nada dingin dan tatapannya tetap lurus ke depan.Aku menoleh dan menatap wajahnya.“Aku? Memanfaatkan kamu? Cih, mana berani. Sikapmu yang seperti ini saja sudah seperti orang yang mau membunuhku,” cetusku menjawab tanpa ragu.“Mana berani gadis kecil, mungil dan imut ini melawan pangeran dingin sepertimu sih. Yang ada … belum apa-apa, aku sudah klepek klepek sama kamu duluan,” ucapku tambah tidak tahu malu.Aku yang sekarang benar-benar tidak peduli apapun. Aku berubah 100 persen.Kini aku sedang berkacak pinggang dan tersenyum manis padanya. Mungkin ini sudah seperti dugaan Ax
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Teman Baru

Aku mendekati kerumunan itu. Kulihat Minna sedang berdiri dengan arogan sambil melipat kedua tangannya. Dan dia ditemani oleh dua orang dayangnya. Mereka adalah Alda dan Jessy.Hmm, aku ingat mereka adalah orang-orang dibelakang Minna yang selalu membantu Minna melakukan aksi foya-foya.Dua wanita yang sama-sama senang belanja dan hura-hura. Sedangkan seorang tadi yang didorong Minna hingga tersungkur, dia adalah Renata.Pantas saja dulu Minna sering sekali menargetkan Renata sebagai bahan ejekan karena Renata pasti akan diam dan tidak akan melawan. Aku dulu selalu membiarkan, cenderung acuh pada tingkah Minna yang sekarang bagiku sangat menyebalkan.Aku selalu mengekor Minna saat di kampus karena aku pikir dia punya pengaruh untuk mengalihkan perhatian semua orang, tapi sekarang itu terlihat seperti pecundang yang berlindung di balik harta dan kekuasaan keluargaku.“Kak Regi, akhirnya kakak datang juga,” sikapnya langsung berubah saat melihatku dan dia akan meraih tanganku. Namun,
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Tolong Temanku

Jam pelajaran berlalu dengan cepat. Bahkan saat dikelas aku juga menjauh dari Minna dan dua dayangnya.Terlihat Minna memicing kesal padaku. Dia benar-benar memikirkan cara bagaimana bisa mendekatiku juga memberikanku pelajaran.Sampai saat jam usai dan karena sudah berakhir di jam makan siang kebanyakan dari mahasiswa mampir ke kantin dulu sebelum mereka pulang.“Beneran mau traktir aku kan?” kata Renata saat kakinya berhenti di depan kantin.“Iya dong, kamu mau makan apa aja. Aku yang traktir. Bungkus juga boleh!” Kataku tanpa ragu menggandeng tangannya terlebih dulu. Rena tersenyum dan bersiap menarikku masuk ke kantin.“E–eh, mau ngapain kesini,” kataku.“Katanya mau traktir aku, ayok!” katanya sedikit menyeretku dan Rena ikut masuk ke dalam antrian untuk memilih makanan.Aku membiarkannya padahal tadi aku akan mengajaknya makan bersama aku diluar kampus lalu aku akan mengantarkan pulang.Aku tersenyum melihat Rena yang semangat dan gesit memilih beberapa makanan dan memasukkan k
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Hanya Mainan

“Ayo, kita pergi. Aku yakin temanku ada di toilet,” kataku menggandeng Axel agar tidak jauh-jauh dariku.Aku takut kalau benar yang dikatakan oleh Minna, Nick sedang dalam perjalanan berarti akan ada drama kolosal kembali.Aku menyuruh Axel menunggu di depan lorong toilet wanita karena aku lihat Billy berada tidak jauh dari sana.“Apa dia ada di dalam?”Billy hanya mengangguk dan memberiku satu paper bag. Aku segera meraih dan masuk ke dalamnya.Aku mendengar suara isak tangis yang menyayat hati dari balik pintu yang sedang ku dekati. Aku yakin itu adalah Renata.“Ren, kamu ada di dalam? Tolong buka pintunya, aku membawakan baju ganti untukmu,” kataku mengetuk pelan pintu kamar mandi karena aku ingin Rena tahu, aku ada di sisinya sewaktu dia dalam kesedihan.Tidak ada jawaban, tapi suara tangisnya mulai mereda. Kemudian perlahan pintu terbuka. Aku tanpa ragu memeluknya, meskipun tubuhnya masih bau dengan makanan yang ditumpahkan oleh Alda dan Jessy.“Maafkan aku, Rena, aku sungguh gak
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Rejeki Nomplok

Plak! Satu tamparan keras kini benar-benar mendarat di pipi Nick. Minna juga membulatkan mata, dia tidak akan menyangka kalau aku sampai berani melakukan hal seperti ini.“Berani sekali kamu membuat hal seperti itu, Nick. Sudah aku katakan, kita putus dan gak ada hubungan lagi. Sampai kapan kamu akan mengerti kalau aku sudah gak cinta lagi!”Sarkas suaraku terdengar hingga beberapa mahasiswa ikut menoleh. Semua karena suaraku juga mendengar tamparan tadi. Semua mata tertuju padaku juga saling berbisik.“Apa perlu aku buat pengumuman sekarang? Hah! Kalau kamu masih juga belum mengerti. Aku udah ga cinta kamu lagi. Jika kamu mau bilang aku sedang memanfaatkannya atau apa tadi kamu bilang?”Aku menaikkan rahang juga berkacak pinggang. Aku sudah tidak peduli kalau hari ini akan terjadi ribut besar dengan Nick.Aku kemudian menarik satu bibirku kecut dan melirikan pandanganku dengan garang pada Axel. Laki-laki tampan itu tetap diam saat melihatku sedang beraksi.“Apa kamu bilang tadi?” Aku
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Jerat Pasangan Iblis

Tanganku digenggam erat oleh Axel saat memasuki restoran daging panggang. Axel seolah enggan melepaskan.“Kamu tunggu disini dulu, aku yang akan pesan,” kata Axel setelah memapahku duduk dan dia kembali ke counter kasir untuk memesan.Sambil asik aku menatap Axel. Beberapa bayangan kehidupan masa laluku berputar.Aku ingat ada dimana aku, Nick dan tentu saja Minna ada di salah satu restoran. Aku bahkan tidak pernah merasa terganggu kalau dulu sikap Nick memang sangat lembut terhadap Minna.Aku selalu berpikir kalau itu hanya hubungan persahabatan semata.Aku mengenal Nick dari Minna. Dulu dia berkata ada seorang temannya yang pemalu ingin berkenalan denganku. Tanpa aku kira dialah Nick yang sudah pernah menolongku pada satu kejadian.Malam itu aku ingat, saat aku pulang dari kampus karena ada tugas yang harus aku selesaikan sampai larut.Hari itu Minna tidak bersama denganku karena dia tidak masuk kuliah. Saat itu Minna bilang dia tiba-tiba saja deman.Tanpa ada rasa curiga, aku malah
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status