Home / Romansa / Tawanan Mafia Perkasa / Chapter 11 - Chapter 16

All Chapters of Tawanan Mafia Perkasa : Chapter 11 - Chapter 16

16 Chapters

Bab 11. Dipermalukan

Tindakan itu membuat Karin merasa tidak nyaman, terlebih karena ada Leonardo dan beberapa pelayan di sana.Dalam upaya untuk melepaskan diri, Karin mendorong dada kekar sang mafia dengan kedua tangannya.Kemudian Sang mafiapun segera menghentikan ciumannya dan memicingkan matanya"Tidak sopan!" seru Eriko yang merasa telah di dipermalukan karena ditolak di depan banyak orang."Maaf, Tuan " ucap Karin sambil menundukkan kepala karena takut bertatapan mata langsung dengan pria menyeramkan itu."Aku tidak terima permintaan maafmu. Kamu lancang dan seenaknya padaku!" ucap Eriko dengan nada tinggi.Lalu ia menoleh ke arah Leonardo. "Panggil mereka semua ke sini, kita akan makan bersama."Titah Eriko membuat Leonardo bingung karena pemimpin Setan Merah itu biasanya tidak mau makan bersama dengan banyak orang."Apa Tuan serius?" tanya Leonardo untuk memastikan."Tentu saja." jawab Eriko sambil menganggukkan kepala."Baik tuan." Leonardo yang mengerti bergegas menuju bangunan belakang yang ma
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Bab 12. 5 Miliar

"Kalau kamu tidak mau mengakhiri hidupku, maka aku yang akan melakukannya!" ujarnya sambil mengarahkan mata pisau tersebut ke dirinya sendiri. Leonardo yang menyaksikan kejadian itu tidak bisa berdiam diri karena ia langsung teringat pada adiknya yang mengakhiri hidupnya 20 tahun yang lalu. Kemudian ia segera bangkit dari duduknya dan mendekati Karin. "Turunkan pisaumu!" Leonardo membentak Karin karena ia benar-benar takut jika gadis muda itu sampai bertindak lebih jauh. "Tidak!" kemudian Karin ingin men*suk perutnya beruntung Eriko yang cekatan menendang tangan Karin hingga pisau itu terpelanting ke lantai. "Sakit!" Karin memegang tangannya yang terasa panas dan berdenyut. "Baru segitu sudah meringis, apalagi kalau kamu melukai dirimu sendiri! Aku benar-benar bosan melihatmu! Semuanya, berbaris karena kalian akan memakainya rame-rame." perintah gila Eriko sontak membuat gadis muda ambruk terjatuh ke lantai pingsan tak sadarkan diri. Melihat kejadian itu membuat Eriko menghela n
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 13. Selat Sunda

"Bapak, saya yakin pekerjaan kotor ini sudah berlangsung selama puluhan tahun, Saya dengar dari pihak berwajib banyak laporan orang hilang mulai dari 21 tahun yang lalu, Saya rasa 5 miliar itu nggak seberapa karena yang beredar di masyarakat, lewat jalur resmi saja harganya minimal 2 miliar rupiah." Laksamana Abdullah tersenyum licik. Dia juga percaya bahwa Eriko akan memenuhi permintaannya. "Baiklah, kalau bapak tidak mau menerima 5 miliar berarti masalah ini kita bawa ke jalur hukum." Eriko yang arogan tak mau dipermainkan pria berseragam di hadapannya. "Bapak serius?" Tanya Laksamana untuk memastikan. "Tentu saja. Tapi saya akan memberikan Bapak kesempatan untuk berubah pikiran, saya tunggu 5 menit kalau tidak masalah ini kita bawa ke jalur hukum." Arash yang telah selesai bernegosiasi balik badan. Kemudian ia dan kedua kaki tangannya bergegas pergi menuju kontainer TEMU 456759. "Apa Tuan "Iya. Tapi saya akan memberikan Bapak kesempatan untuk berubah pikiran. Saya a
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Bab 14. Menggoda

Leonardo tersentak dengan keberanian Karin. "Apa yang kamu lakukan? Apa kamu gila?" tanyanya sambil mendorong kasar tubuh Karin. "Aku menyukaimu, Tuan," ucap Karin, penuh harap bahwa pria yang ada di hadapannya bisa membawanya keluar dari istana yang terasa seperti neraka untuknya. "Jernihkan pikiranmu. Kamu pikir aku menyukaimu hanya karena aku baik padamu?" Leonardo menggeleng. "Tidak, aku hanya merasa iba, lupakan saja rencana apa pun yang ada di kepalamu karena itu akan menjadi maut untukmu!" Leonardo berharap Karin tidak membuat masalah yang bisa membahayakan posisinya juga. "Tapi aku sungguh-sungguh, Tuan. Kebaikanmu benar-benar menyentuh hatiku. Aku belum pernah pacaran sebelumnya dan aku juga tak pernah menyangka bisa jatuh cinta padamu." ucap Marisa dengan senyum hangat, sambil menggenggam erat tangan Leonardo. "Aku tahu, aku memang bukan tipe anda tuan, aku juga akan berlapang dada kalau tuan tidak mau menjadi pacarku, tapi ...jangan larang aku untuk mencintaimu di dalam
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 15. Hukuman

Karin yang dibentak seketika sadar kalau yang ada di hadapannya pasti wanita penghibur mafia kejam itu."Maaf, Anda siapa ya?" tanya Karin."Kamu bertanya? Kamu bicara padaku seolah-olah aku ini adalah adikmu? Di mana sopan santunmu perempuan perusak hubungan orang???" Isabella mendekat lalu menjabat rambut hitam panjang Karin."Lepaskan aku." Karin mencoba melepaskan cengkraman wanita cantik nan elegan, namun sifatnya menyeramkan."Tidak, dengar ya! Sebelumnya aku tidak pernah datang ke sini karena tidak pernah diundang oleh kekasihku, tapi aku memberanikan diri melanggar perintahnya karena aku tidak tahan saat mendengar cerita kalau ada perempuan yang bersarang di sini." Isabella yang emosional makin mengencangkan cengkramannya hingga gadis muda itu kesakitan."Maafkan aku kalau sudah menyakitimu tapi ...aku juga tidak mau di sini, kalau kamu memang ingin aku pergi, bantu aku keluar dari tempat ini," pinta Karin."Baik, akan aku lakukan." setelah itu Isabella melepaskan cengkramanny
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 16. Di Abaikan

"Sa, sakit ...tolong aku!" Isabella berteriak histeris. "Pergi sekarang juga dari sini atau nyawamu akan melayang." ucap Eriko dengan tenang. "Ba, baiklah Tuan!" Isabella berlari terbirit-birit karena ia trauma jika kena letusan untuk yang kedua kalinya. Setelah wanita elegan itu pergi Eriko kembali memandangi Karin yang masih terbaring di atas jalan aspal. "Kamu mau satu tembakan? Pelurunya masih banyak nih!" Eriko memainkan senjatanya hingga membuat wajah Karin pucat. "Te-terserah Tuan saja, ucap Karin. "Angkuh juga ya kamu, padahal nyawamu sudah di ujung tanduk tapi gengsimu masih setinggi langit." Setelah itu Eriko menoleh ke arah Leonardo. "Kenapa kamu membiarkan dia pergi?" "Saya sudah melarangnya, Tuan. Bahkan saya sudah mengatakan tuan dalam perjalanan pulang tapi gadis ini tetap bandel dan ingin kabur bersama Isabella." Leonardo menjelaskan situasi yang sebenarnya. "Oh, jadi seperti itu?" Kemudian Eriko menggoyang telunjuknya. Menyuruh Karin untuk berdi
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more
PREV
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status