Home / Pendekar / Divine Power / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Divine Power: Chapter 21 - Chapter 30

90 Chapters

Bab 21 – Bayangan Masa Lalu

Kedamaian yang mereka perjuangkan akhirnya terasa seperti angin yang sepoi-sepoi, namun Arka dan Lira tahu bahwa kedamaian itu rapuh. Mereka telah mengalahkan Raja Kegelapan dan menyelamatkan dunia, tetapi suatu perasaan gelap yang tak bisa dijelaskan mulai merayap ke dalam hati mereka. Kekuatan ilahi yang mereka bawa, yang telah menyelamatkan dunia manusia, kini memanggil perhatian makhluk-makhluk dari dimensi yang lebih jauh, jauh lebih tua, dan jauh lebih berbahaya.Pada malam hari, Arka sering terjaga. Di antara bisikan angin dan gemerisik pohon-pohon, ia bisa merasakan sesuatu—sesuatu yang mengintai dari jauh, menunggu untuk memasuki dunia mereka. Bayangan yang samar mulai membayangi pikirannya, memunculkan kembali kenangan dan ketakutannya akan masa lalu yang belum sepenuhnya tuntas. Ia merasa seolah-olah ada yang mengamati, ada kekuatan yang jauh lebih kuat yang telah lama bersembunyi, siap untuk mengangkat topeng dan mengungkapkan dirinya.Lira pun merasakan ha
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 22 – Dunia Paralel

Setelah menerima petunjuk dari bijak tua itu, Arka dan Lira memutuskan untuk melangkah lebih jauh, mengikuti arahan yang mengarah pada sebuah dimensi paralel yang tersembunyi. Mereka tidak tahu apa yang mereka hadapi, tetapi satu hal yang pasti—ancaman yang lebih besar telah muncul, dan mereka tidak bisa mengabaikannya.Portal menuju dunia paralel itu berada di kedalaman hutan yang gelap, di tempat yang bahkan para penjaga alam pun enggan memasuki. Ketika mereka melewati ambang gerbang itu, mereka merasakan tarikan kuat yang membuat tubuh mereka terasa ringan seakan melayang. Dunia di depan mereka berbeda dari apa yang mereka kenal. Di sini, langit tidak biru; hanya kelabu, seakan menampung awan gelap yang terus berputar. Pohon-pohon layu dan tanah yang mereka pijak terasa rapuh. Dunia yang seharusnya damai, kini dilanda kekacauan dan kehancuran.Mereka berjalan perlahan, menyaksikan reruntuhan yang mengisahkan pertempuran panjang yang tak pernah berkesudahan. Kekuatan
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 23 – Penguasa Waktu

Setelah berhari-hari berlatih bersama para pemberontak di markas perlawanan, Arka dan Lira mulai merasakan perbedaan besar dalam kekuatan mereka. Di tengah reruntuhan dunia yang hancur ini, mereka belajar tidak hanya untuk bertarung, tetapi juga untuk beradaptasi dengan realitas yang selalu berubah. Setiap langkah mereka penuh dengan tantangan, dan setiap tindakan dapat memiliki dampak yang tak terduga pada masa depan.Arka merasa kekuatan ilahi yang ada dalam dirinya semakin kuat, tetapi ia juga menyadari bahwa untuk mengalahkan Penguasa Waktu, ia tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan fisik atau ilahi yang biasa ia gunakan. Ia harus menguasai konsep yang jauh lebih besar—waktu itu sendiri. Setiap keputusan yang ia buat akan berpotensi mengubah alur pertempuran dan bahkan takdir mereka. Dalam sesi latihan, ia merasakan tarikan kuat dari kekuatan waktu yang ada di dalam dirinya, tetapi kekuatan itu belum sepenuhnya ia kuasai. Arka tahu, suatu saat nanti, ia akan harus mengorb
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 24 – Hancurnya Waktu

Pertempuran menuju gerbang kerajaan Penguasa Waktu berlangsung penuh dengan distorsi yang membingungkan. Arka dan Lira berjuang melawan pasukan bayangan yang bisa mengubah bentuk dan bergerak melintasi dimensi. Setiap langkah mereka seolah dipenuhi rintangan yang mengancam untuk menghapus keberadaan mereka, sementara waktu itu sendiri mulai mempermainkan mereka, seolah berusaha menghancurkan segala sesuatu yang mereka perjuangkan.“Ini lebih dari sekadar pertempuran fisik, Arka,” kata Lira, sambil menyeka darah di pelipisnya. “Ini adalah pertempuran dengan waktu itu sendiri. Kita harus berhati-hati.”Arka merasakan perasaan yang sama. Seiring mereka semakin dekat dengan gerbang kerajaan, distorsi waktu semakin kuat. Setiap kali mereka bergerak, mereka merasa seolah-olah melangkah mundur atau terjebak dalam lingkaran tak berujung. Waktu itu tidak hanya mengelilingi mereka, tetapi juga mulai mengubah mereka—mengubah takdir mereka.Saat mereka tiba di gerbang keraj
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 25 – Kekuatan yang Terbagi

Setelah kemenangan mereka atas Penguasa Waktu dan pemulihan dunia paralel, Arka dan Lira kembali ke dunia asal mereka, namun kedamaian yang mereka harapkan terasa berbeda. Dunia memang aman, tetapi ada kekosongan yang tidak bisa mereka hindari—sesuatu yang mereka rasakan dalam setiap langkah mereka. Kekuatan ilahi yang dulu mereka miliki kini terasa terbagi. Arka merasa kekuatan yang dulu mengalir bebas dalam dirinya kini terkikis, seolah sebagian darinya telah hilang selamanya. Lira, di sisi lain, merasakan kekuatan yang ada dalam dirinya kini lebih terkekang, terbatas oleh batasan yang belum ia pahami sepenuhnya.
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 26 – Ujian Kebijaksanaan

Beberapa waktu setelah kemenangan mereka, Arka dan Lira mulai merasakan perubahan yang tak terelakkan. Meskipun dunia mereka selamat dari ancaman besar, kedamaian yang mereka perjuangkan tampak semakin rapuh. Di banyak tempat, para pemimpin yang mereka bantu untuk membawa perdamaian kini mulai bertindak dengan cara yang egois. Mereka lebih fokus pada keuntungan pribadi dan kekuasaan daripada menjaga keseimbangan yang telah mereka jaga bersama-sama.Arka dan Lira tidak bisa tinggal diam. Mereka sadar bahwa kekuatan yang mereka miliki tidak lagi bisa digunakan untuk menghukum atau mengalahkan siapa pun. Kekuatan mereka kini lebih berfokus pada kebijaksanaan—untuk menuntun dunia menuju jalan yang benar, bukan memaksakan perubahan dengan cara kekerasan.Mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan ke berbagai kerajaan dan kerajaan-kerajaan besar yang telah mereka selamatkan, berusaha berbicara dengan para pemimpin dan rakyat, mengingatkan mereka akan tanggung jawab mereka
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Bab 27 – Kerusakan yang Terjadi

Konfrontasi antara Arka, Lira, dan Raja Valian semakin memuncak. Awalnya, mereka berharap bisa menghindari pertumpahan darah, mencoba menyampaikan pesan mereka dengan kata-kata, berbicara tentang kebijaksanaan dan keseimbangan. Namun, kata-kata mereka hanya dianggap sebagai ancaman oleh sang raja yang semakin terobsesi dengan kekuasaan mutlak. Raja Valian percaya bahwa jalan satu-satunya untuk menjaga perdamaian adalah melalui kontrol yang absolut, dan ia tidak ingin mendengar pendapat lain."Jika kalian tidak mendukung visi saya," seru Raja Valian dengan mata yang penuh amarah, "maka kalian adalah bagian dari masalah yang sama. Tidak ada tempat bagi kalian di dunia ini yang baru!"Tanpa peringatan, perintahnya diterima oleh pasukan kerajaan. Pasukan yang sebelumnya setia pada Raja Valian kini berubah menjadi penghalang bagi Arka dan Lira. Serangan dimulai, dan meskipun mereka tidak ingin menghancurkan siapa pun, Arka dan Lira harus bertahan. Pertempuran yang tak diing
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Bab 28 – Kebangkitan Baru

Setelah pertempuran yang mengguncang kedamaian dunia, Arka dan Lira tidak membiarkan diri mereka terlarut dalam kesedihan atau penyesalan. Mereka menyadari bahwa dunia yang mereka cintai membutuhkan lebih dari sekadar kekuatan untuk bertahan—dunia ini membutuhkan kebijaksanaan, pengertian, dan kerja sama. Meskipun tantangan besar telah mereka lewati, mereka tahu bahwa perjalanan untuk menjaga keseimbangan baru saja dimulai.Dengan tekad baru, Arka dan Lira memulai perjalanan panjang untuk membangun kembali dunia yang telah hancur. Mereka berjalan melintasi desa-desa yang porak-poranda, kerajaan-kerajaan yang kehilangan pemimpinnya, dan wilayah yang penuh dengan luka akibat peperangan. Dalam setiap langkah, mereka berbicara dengan para pemimpin baru yang mulai bangkit, mendengarkan aspirasi rakyat, dan mengajak setiap pihak untuk bergabung dalam visi mereka: dunia yang tidak lagi bergantung pada kekuatan belaka, melainkan pada kebijaksanaan dan harmoni.Pendirian alians
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 29 – Bayangan yang Muncul Kembali

Saat dunia mulai sembuh dari luka-luka perang dan kerusakan yang ditinggalkan oleh pemimpin yang terobsesi dengan kekuasaan, Arka dan Lira menemukan kenyataan pahit—kedamaian yang mereka perjuangkan ternyata lebih rapuh daripada yang mereka kira. Meskipun mereka telah berhasil mengajarkan beberapa pemimpin dunia untuk mengutamakan keseimbangan dan kebijaksanaan, ada bayangan gelap yang perlahan mulai muncul kembali. Sebuah ancaman baru, jauh lebih kuat dan lebih licik, telah terbangun dari kedalaman dimensi yang tidak terjangkau oleh pikiran mereka.Arka, yang selalu waspada terhadap potensi ancaman, mulai merasakan kehadiran yang mengganggu di luar dunia mereka. Di balik kedamaian yang rapuh, ada sesuatu yang bergerak di bayang-bayang—makhluk-makhluk asing yang berasal dari dimensi yang lebih gelap, dimensi yang jauh melampaui pemahaman mereka. Mereka dikenal sebagai Sombra, para penguasa kegelapan yang telah mengamati setiap pertempuran yang terjadi di dunia ini, termasuk p
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 30 – Pencarian untuk Mengalahkan Sombra

Perjalanan Arka dan Lira menuju kuil kuno itu dimulai dengan rasa yang jauh lebih berat dari yang mereka bayangkan. Mereka tahu, untuk menghadapi Sombra—makhluk yang mampu mengubah waktu dan realitas—mereka harus menemukan artefak kuno yang telah lama hilang, sebuah kunci yang dapat menahan kekuatan dimensi luar yang dibawa oleh Sombra. Dari seorang ahli sejarah yang mereka temui di sebuah desa terpencil, mereka mengetahui bahwa artefak tersebut tersembunyi di sebuah kuil kuno yang terletak di ujung dunia yang terlupakan. Kuil itu terletak jauh di luar peradaban manusia, di tempat yang hanya dikenal dalam legenda.Setiap langkah menuju kuil tersebut menguji ketahanan mereka. Hutan yang mereka lewati dihantui oleh entitas-entitas yang menguasai pikiran, mengirimkan bisikan yang menggoda untuk menyerah dan kembali ke kehidupan yang lebih sederhana. Pohon-pohon raksasa menjulang tinggi, akar-akar mereka menyembul dari tanah seperti tangan-tangan yang ingin meraih mereka. Di anta
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
123456
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status